Yakiimo, Ubi Panggang Khas di Musim Dingin

WeXpats
2022/04/19

Tidak ada hal yang istimewa selain menikmati camilan manis ketika musim dingin tiba. Kebiasaan ini rupanya menjadi salah satu ladang bisnis di Jepang, yaitu adanya para penjual yakiimo atau ubi jalar. Sekilas memang tak ada yang istimewa dengan ubi jalar. Namun, ubi jalar di Jepang datang dengan ciri khas yang selalu ditunggu.

Daftar Isi

  1. Kenikmatan Yakiimo di Musim Dingin
  2. Apa yang Spesial dari Ubi Panggang?
  3. Dimana Mendapatkan Yaki Imo?
  4. Rahasia kelezatan Ubi Panggang ala Jepang

Kenikmatan Yakiimo di Musim Dingin

Di setiap malam di musim dingin, kesejukan akan semakin lengkap dengan teriakan khas dari penjaja yakiimo. Kentang panggang khas Jepang ini selalu ditunggu oleh siapapun. Selain rasanya yang lezat, aroma yang memikat ketika penjual berkeliling semakin membuat siapapun harus menelan ludah.

Di Jepang, penjual ubi manis ini di musim dingin akan berkeliling menggunakan truk kei atau kendaraan dengan bagian belakang yang terbuka. Ketika berhenti di sebuah tempat dan penutup dibuka, seketika tercium aroma ubi panggang yang sangat menggugah selera. Panggangan ubi juga dijaga panasnya sehingga pancaran hangat juga ikut terasa ketika mendekat ke truknya.

Jepang memang memiliki wilayah yang khusus membudidayakan ubi jalar. Maka, tak heran jika makanan ini datang musiman, dan akan banyak ditemui pada musim dingin dan akhir musim gugur. Masa tersebut merupakan waktu di mana tumbuhan umbi banyak dipanen, sehingga akan ditemui juga di banyak supermarket.

Panggilan penjual ubi ini sudah seperti soundtrack musim dingin di Jepang. Mulai dari penjual yang berkeliling menggunakan gerobak, sampai di masa modern dengan van terbuka. Yakiimo menjadi salah satu camilan wajib dan pasti sangat ditunggu. Apalagi, jika ingin menikmatinya panas-panas.

Maka jika berkunjung ke Jepang, terutama ke Tokyo pada musim dingin, jangan lupa untuk menyempatkan mencicipi camilan ini. Gerobak atau truk akan berjalan sangat pelan yang terkadang menghalangi jalan. Jika ada yang memanggil maka truk berhenti, pengemudi turun dari mobil, membuka bagian belakang van dan seketika aroma ubi panggang menyebar ke seluruh penjuru kota.

Apa yang Spesial dari Ubi Panggang?

Meskipun ubi jalar atau ubi panggang bukan merupakan makanan yang aneh di banyak negara, namun entah mengapa hal ini menjadi sangat khas di Jepang. Ubi sama sekali jauh dari mitos pemicu kolesterol di sana, karena pembuatan ubi panggang yang memang tidak menggunakan mentega atau bumbu penyedap apapun.

Para penjual ubi ini mengolahnya dengan sangat sederhana, namun tetap memunculkan dominasi rasa manisnya yang khas. Hanya dengan mencucinya dan meletakkannya di atas bara. Selanjutnya, alam akan melakukan tugasnya untuk menghasilkan rasa khas ubi manis tanpa tambahan pemanis yang lain.

Ada hal spesial dari ubi panggang Jepang salah satunya adalah pilihan ubi yang digunakan. Ada jenis ubi satsuma, annou, milk sweet, dan beni haruka. Satsuma menjadi yang paling populer karena tekstur bertepung dengan rasa manis yang sangat lembut. Selain itu, ubi satsuma juga lebih cepat matang ketika dibakar.

Selain itu, ubi jenis Annou juga memiliki keunikan tekstur yang meleleh di mulut. Rasa manisnya benar-benar mirip dengan kue, dengan keempukan yang tak pernah terlupakan. Bahkan, tanpa tambahan garam atau mentega lagi, tekstur lembut dan rasa yang pas sudah bisa seger dinikmati seketika setelah matang.

Hal spesial lain dari para penjaja yakiimo ini adalah, sentuhan kesederhanaan di gerobak atau truknya, yaitu lentera merah yang tergantung. Ditambah lagi dengan harga yang murah, yang jauh lebih murah untuk rasa yang sangat lezat.

Dimana Mendapatkan Yaki Imo?

Makanan ini sangat khas, sehingga tidak ada tempat lain untuk mendapatkannya selain menunggu penjaja yang berkeliling. Biasanya, para penjual berkumpul di dekat tempat yang ramai di malam hari seperti stasiun kereta atau pusat perkantoran. Tempat tersebut tetap akan ramai meskipun musim dingin sedang sangat menyengat.

Jika tidak menemukannya di jalan, ubi manis ini bisa didapatkan di supermarket. Namun jangan heran jika di supermarket pun akan tetap terdengar jingle yakiimo yang akan terus dimainkan di corner ubi khas ini. Dengan harga 200-an Yen, ubi manis yang sangat lembut ini sudah bisa dinikmati.

Jika supply ubi sedang tinggi, ubi bakar manis ini bisa ditemui di banyak stand di tepi-tepi jalan dengan harga lebih murah. Hanya dengan 100 Yen, siapapun bisa menikmati kelezatannya. Harga tersebut terbilang sangat murah, karena hampir seharga dengan ramen atau sushi.

Ubi manis khas ini juga bisa dibuat sendiri di rumah. Ada kalanya musim dingin sedang mencapai puncaknya, sehingga banyak orang memilih berdiam di rumah ketimbang berjalan-jalan. Di rumah, tentu akan sulit jika harus menyediakan pemanggang. Maka solusinya adalah penanak nasi yang memiliki fungsi sama untuk mematangkan.

Penanak nasi akan membantu mengeluarkan gula dari ubi sehingga rasa manis keluar tanpa tambahan gula lagi. Jika di rumah memiliki panggangan, bungkus ubi terlebih dahulu dengan kertas aluminium foil. Dengan demikian, proses memasak dan mengeluarkan gula alami akan lebih optimal. Setelah beberapa saat, tusuk ubi dengan garpu atau tusuk gigi untuk memeriksa kematangan bagian dalam.

Rahasia kelezatan Ubi Panggang ala Jepang

Ada rahasia di balik kelezatan yang selalu dicari oleh hampir seluruh penduduk Jepang di musim dingin. Yakiimo mungkin terlihat seperti ubi biasa secara tampilan fisik, namun ada proses yang membuatnya istimewa:

1. Manis Alami

Hal pertama yang membuat ubi ini lezat adalah rasa manis alami yang berasal dari dalam ubi. Tak sedikit orang yang menambahkan pemanis seperti madu atau gula cair ketika menikmati ubi jalar. Namun, jenis ubi ini tidak memerlukan itu semua, karena rasa manis alami yang keluar sudah sangat pas di lidah.

2. Cara Membakar

Tanpa garam, gula, atau tambahan bumbu lainnya. Begitulah cara membakar ubi jalar ini sehingga benar-benar dihasilkan kelezatan camilan yang tak terlupakan. Prosesnya pun sangat sederhana, yaitu hanya dengan meletakkannya di atas api beberapa saat dan mengangkatnya ketika sudah matang sempurna.

Pada beberapa proses diperlukan aluminium foil jika tidak dibakar langsung di atas api. Hal itu untuk membuat proses pematangan menjadi lebih merata sempurna. Pada prosesnya, ubi bisa dibersihkan dahulu dari kulitnya agar bisa langsung dimakan. Namun jika tidak, proses pembakaran juga dimaksudkan agar kulit mudah terkelupas.

2. Penyajian Setelah Matang

Yakiimo tidak disajikan langsung seketika matang dari panggangan. Penjual biasa meletakkannya dulu di atas lapisan batu yang hangat dengan suhu yang lebih rendah. Hal itu untuk tetap menjaga kehangatan, namun tetap akan nikmat ketika baru dibeli.

Pembeli terkadang memakannya seketika dalam waktu singkat. Namun jika masih ingin menyimpannya, ubi ini akan tahan hingga 2 hari di dalam lemari es. Dengan demikian, tak perlu khawatir lagi dengan persediaan camilan musim dingin.

Ubi manis Yakiimo menjadi jajanan favorit musim dingin di Jepang. Harga yang murah, rasa yang lezat dan mudah didapat, menjadikan camilan ini seperti ikon musim dingin di negara tersebut.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Makanan & Belanja di Jepang/ Yakiimo, Ubi Panggang Khas di Musim Dingin

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie