Adat & Tradisi Pemakaman Orang Jepang

WeXpats
2022/06/13

Jepang memiliki banyak tradisi yang beragam dan menarik untuk dipelajari. Jika datang ke Jepang, maka cobalah melihat pemakaman orang yang sudah meninggal. Bagaimanakah prosesnya? Dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk proses tersebut?

Proses acara pemakaman di Jepang tidak hanya sekedar melepaskan orang yang telah meninggal Namun, proses ini lebih berfokus pada pemberian penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. Jadi pada saat ini, para kerabat, sahabat atau tamu yang datang bisa memberikan penghormatan terakhirnya.

Daftar Isi

  1. Jenis Upacara yang Dilakukan di Jepang
  2. Pakaian yang Harus Digunakan pada Saat Upacara
  3. Kebiasaan pada Saat Upacara Pemakaman
  4. Alasan Mengapa Upacara Pemakaman Jepang Mulai Jarang Dilakukan

Jenis Upacara yang Dilakukan di Jepang

Meskipun ada beberapa upacara yang dilakukan, namun 90% penduduk Jepang menggunakan budaya Jepang dalam prosesnya. Pada umumnya, jenazah tidak dimakamkan melainkan dikremasi. Selain itu, para tamu yang hadir akan diberikan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah sebelum proses tersebut dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa cara dan proses yang dilakukan di Jepang:

1. Otsuya

Salah satu upacara yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Jepang adalah Otsuya. Ini merupakan upacara dimana semua orang berkumpul untuk mempersembahkan dupa. Biksu Buddha juga akan hadir untuk membacakan kitab sutra serta mempersembahkan dupa di depan jenazah. Proses ini biasanya bersifat formal, jadi jika ingin menghadiri upacara tersebut, pastikan untuk tidak telat dan berisik.

2. Ososhiki

Upacara lainnya yang juga sering dilakukan oleh masyarakat Jepang adalah Ososhiki. Berbeda dengan Otsuya yang singkat, Ososhiki merupakan upacara yang terdiri dari beberapa rangkaian acara. Upacara dimulai sehari setelah upacara Otsuya selesai dan dilanjutkan dengan upacara Sougi.

Upacara ini berfungsi untuk memberikan ketenangan roh serta menunjukkan hubungan antara manusia dengan keluarga yang ditinggalkan. Sebagian orang Jepang juga percaya bahwa orang yang telah meninggal akan mencapai tahap suci setelah 33 tahun meninggal. Jadi, tidak sedikit orang yang melakukan upacara ini selama waktu tersebut.

Setelah proses di atas selesai, upacara Ososhiki dilanjutkan dengan Kokubetsu Shiki. Pada saat ini, orang-orang terdekat dari almarhum berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir. Terakhir, upacara ditutup dengan melakukan kremasi, yang dilakukan oleh pihak keluarga.

Pakaian yang Harus Digunakan pada Saat Upacara

Ketika datang ke upacara, jangan lupa memperhatikan baju yang digunakan. Sebenarnya tidak ada aturan resminya, namun ini merupakan salah satu cara menghormati keluarga yang ditinggalkan. Agar tidak sampai salah, berikut adalah sekilas penjelasan mengenai etika serta pakaian yang harus digunakan ketika upacara berlangsung:

1. Pria

Bagi para pria yang ingin menghadiri upacara pemakaman, maka datanglah menggunakan jas hitam dengan dalaman kemeja putih. Selanjutnya, lengkapi pakaian dengan dasi hitam juga tanpa menggunakan pin. Jika ingin menggunakan atribut lainnya seperti sabuk atau sepatu, usahakan menggunakan warna hitam juga atau warna yang gelap.

Selain itu, perhatikan kerapian pakaian serta rambut. Pastikan pakaian yang digunakan sudah tertata rapi agar terlihat formal. Sedangkan untuk rambut, pastikan sudah menyisirnya agar terlihat rapi. Datang dengan rapi merupakan salah satu cara menunjukkan hormat kepada keluarga almarhum.

2. Wanita

Sama halnya dengan pakaian pria, pakaian seorang wanita pun harus rapi dan sopan. Jika pria menggunakan jas, maka wanita disarankan untuk menggunakan dress atau kimono formal dengan warna hitam. Jika ingin menambahkan aksesoris lain seperti sepatu atau tas, usahakan untuk menggunakan yang warna hitam atau gelap juga.

Hindari penggunaan aksesoris yang berwarna terang atau terlalu mencolok. Jangan menggunakan aksesoris seperti kalung, gelang ataupun yang bermutiara agar tidak menarik perhatian. Selain itu, pastikan untuk menggunakan pakaian yang sopan dan tidak terlalu terbuka.

3. Pakaian Pada Saat Upacara Otsuya

Pakaian yang dapat digunakan pada saat upacara otsuya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penjelasan diatas. Hanya saja, pada saat upacara ini beberapa pihak memperbolehkan menggunakan pakaian yang gelap seperti abu-abu atau biru dongker. Selain itu, perempuan tidak diharuskan menggunakan dress namun pakaian gelap yang sopan dan tidak terbuka. Hakama juga dipakai untuk menghadiri upacara pemakaman, baca juga >> Hakama, Pakaian Tradisional Jepang yang Masih Di Lestarikan.

Kebiasaan pada Saat Upacara Pemakaman

Selain cara berpakaian yang sopan, ada etika lainnya yang perlu diperhatikan ketika datang ke upacara pemakaman. Salah satunya adalah datang tepat waktu hingga memberikan uang duka kepada pihak keluarga. Bagi tamu yang akan hadir untuk pertama kalinya ke upacara tradisional, jangan lupa untuk mengikuti kebiasaan berikut:

1. Memberikan Uang Duka

Sama halnya dengan di Indonesia, di Jepang pun ada uang duka atau yang dikenal dengan okoden. Okoden diberikan oleh tamu yang hadir kepada pihak keluarga dengan tujuan meringankan beban atau biaya yang ditanggung oleh keluarga. Jumlahnya pun beragam, namun biasanya orang akan memberikan 5.000 hingga 10.000 yen.

Dalam memberikan okoden, jangan menggunakan uang baru. Selain itu, usahakan untuk memasukkan uang tersebut ke dalam amplop yang diberi pita warna hitam atau putih. Terakhir, hindari penggunaan angka 4 dan 9 ketika memberikan uang duka. Hal ini dikarenakan kedua angka tersebut memiliki makna yang negatif.

2. Memberi Hormat Kepada Tamu

Pada saat datang ke upacara pemakaman, usahakan untuk memberikan hormat kepada seluruh tamu yang hadir meskipun tidak mengenal semuanya. Cara ini menunjukkan kesopanan tamu serta merupakan cara menghormati tuan rumah. Cara memberikan hormat pun dapat dilakukan dengan membungkuk sedikit kepada para tamu yang sudah atau hadir dalam upacara tersebut.

3. Persembahan Dupa

Selain biksu Buddha, tamu yang hadir pun dapat mempersembahkan dupa sebagai salah satu bentuk menghormati jenazah serta keluarganya. Cara mempersembahkan dupa dapat dilakukan dengan maju ke depan altar. Sebelum memberikan dupa, pastikan untuk memberikan hormat kepada pihak keluarga yang ada.

Selanjutnya, maju ke altar dan membungkuklah secara mendalam. Maju selangkah lagi dan persembahkan dupa kepada jenazah. Jika sudah selesai, mundurlah selangkah, dan berikan doa terbaik untuk almarhum. Terakhir, mundur satu langkah lagi, dan membungkuklah dalam-dalam sebelum kembali ke tempat duduk.

Alasan Mengapa Upacara Pemakaman Jepang Mulai Jarang Dilakukan

Meskipun merupakan tradisi yang sudah turun menurun, namun beberapa orang Jepang mulai meninggalkan tradisi ini karena beberapa alasan. Faktor utama yang menyebabkan orang Jepang mulai meninggalkan tradisi ini adalah biaya.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa untuk melakukan upacara tersebut, pihak keluarga harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit, mulai dari acara kumpul-kumpul hingga proses kremasi. Meskipun banyak tamu yang memberikan uang duka, namun biaya yang dikeluarkan oleh pihak keluarga biasanya tetap lebih besar dan mahal.

Alasan berikutnya yang menyebabkan upacara tidak dilaksanakan adalah faktor waktu yang cukup lama. Proses upacara pemakaman biasanya memakan waktu hingga 3-5 hari, tergantung dari pihak keluarga. Jika kremasi saja, maka pihak keluarga dapat melakukannya secara langsung.

Terakhir, upacara pemakaman di Jepang banyak dilakukan berdasarkan budaya Jepang. Meskipun saat ini sebagian besar penduduk Jepang beragama Buddha, namun tidak sedikit juga yang beragama lain bahkan tidak beragama. Hal inilah yang membuat upacara mulai jarang dilakukan.

Itulah sekilas penjelasan mengenai proses serta cara upacara pemakaman di Jepang. Hingga kini, upacara ini masih sering dilakukan oleh masyarakat Jepang, terutama bagi mereka yang beragama Buddha. Salah satu tujuan keluarga mengadakan upacara ini adalah untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie