Melihat Perkembangan Kondisi Omicron di Jepang

WeXpats
2022/06/13

Varian Omicron kini telah menyebar di berbagai wilayah di Jepang. Bahkan, jumlah korbannya merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Pada bulan Februari saja, kasus harian infeksi Covid-19 bisa mencapai 50.000 kasus! Hal ini tentunya membuat pemerintahan Jepang mencari berbagai cara untuk mengurangi proses penyebarannya. Baca juga >> Perkembangan Covid-19 di Jepang ( Update Februari 2021)

Sesuai pernyataan dari pihak WHO, varian Omicron tidak boleh dianggap sebelah mata. Meskipun sebagian besar warga Jepang sudah vaksin, namun varian ini tetap bisa berbahaya terutama bagi orang tua atau yang memiliki penyakit bawaan. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat tetap harus waspada terhadap varian yang baru ini.

Daftar Isi

  1. Kondisi Jepang Saat Ini
  2. Upaya Pemerintah Mencegah Meluasnya Omicron
  3. Rencana & Strategi Pemerintah Melawan Covid
  4. Update Peraturan Untuk WNA yang Masuk ke Jepang

Kondisi Jepang Saat Ini

Para ahli menyatakan bahwa kini ada sekitar 4 jenis omicron yang tersebar di Jepang. Untungnya salah satu varian yang mirip dengan yang ada di Eropa kini sudah mulai mereda dan jarang ditemukan kasusnya. Hal ini berkat pemerintah yang mampu mendeteksi varian ini secara cepat.

Selanjutnya varian kedua merupakan varian yang paling banyak ditemukan di Jepang. Varian ini sangat mirip dengan yang banyak ditemukan di Amerika Serikat. Meskipun efeknya tidak terlalu parah, namun warga Jepang tetap dihimbau waspada terhadap varian tersebut.

Hingga kini, jumlah kasus omicron di Jepang cukup tinggi. Pada bulan Januari-Februari, jumlah kasus covid-19 berada di kisaran 10.000 kasus per hari. Occupancy rumah sakit pun mulai penuh hingga 50% dari kapasitas Meskipun jumlah kasusnya sudah mulai menurun pada bulan Maret ini, namun pemerintah Jepang terus melakukan berbagai upaya agar kasusnya tidak naik kembali.

Dengan kondisi yang telah membaik, pemerintah Jepang kini telah melonggarkan aturan pembatasan Covid-19 di negaranya. Saat ini, Jepang telah mengizinkan masyarakat untuk berkegiatan seperti biasa termasuk memasukkan sekolah dan pekerja.

Selain itu, pemerintah kini telah membuka pintunya untuk pelajar dan pebisnis asing meskipun dengan aturan yang ketat. Bahkan jumlah pendatang perhari pun kini telah dinaikkan dari 3.500 orang menjadi 5.000 orang. Sayangnya, aturan ini tidak berlaku bagi yang ingin berlibur ke Jepang.

Upaya Pemerintah Mencegah Meluasnya Omicron

Jumlah kasus covid-19 di Jepang pada bulan Maret telah menurun cukup banyak. Hal ini tentunya tidak lepas dari kedisiplinan masyarakat Jepang serta upaya pemerintah dalam menekan penyebarannya. Hingga kini, pemerintah terus melakukan upaya agar angka kasus Covid-19 dapat menurun hingga dinyatakan bebas. Berikut adalah beberapa upaya pemerintah Jepang yang telah dilakukan hingga saat ini:

1. Pembatasan Mobilitas & Bisnis

Salah satu upaya yang dilakukan banyak negara termasuk Jepang untuk menekan penyebaran Omicron adalah dengan melakukan pembatasan mobilitas dan bisnis. Aturan pembatasan ini tidak diberlakukan di semua tempat melainkan di tempat-tempat yang angka kasusnya tinggi saja. Periode pembatasannya bisa berlangsung selama 1-2 minggu, tergantung kondisi pada saat pembatasan berlangsung.

Meskipun ada pembatasan mobilitas dan bisnis, pemerintah tetap memperbolehkan warga dan masyarakat lokal untuk menjalankan kegiatannya. Salah satu kondisi yang membedakan mobilitas dan kondisi normal adalah aturan jam buka dan tutup toko atau sebuah bisnis. Dengan begitu, pemerintah berharap masyarakat tetap dapat bekerja namun dengan kondisi yang lebih aman.

2. Memperbanyak Booster

Upaya berikutnya yang terus dilakukan oleh pemerintah Jepang dalam melawan Covid-19 adalah memperbanyak vaksinasi. Kini, jumlah penduduk Jepang yang telah vaksin mencapai 70%. Jumlah ini masih sedikit di bawah target pemerintah, yaitu 80%. Meskipun begitu, pemerintah terus menjalankan program vaksinasi hingga saat ini terutama untuk anak-anak.

Selain vaksin 2 kali, pemerintah Jepang kini juga mulai melaksanakan vaksin booster untuk memperkuat daya tahan penduduknya. Dengan adanya vaksin booster, diharapkan imun warga Jepang bisa menjadi lebih kuat sehingga dapat tahan terhadap serangan covid-19 termasuk untuk varian ini.

3. Karantina untuk Pendatang

Jepang telah membuka kembali pintunya untuk warga asing dengan tujuan bisnis dan pendidikan. Meskipun begitu, warga asing yang ingin masuk ke negara Sakura ini tentunya harus mengikuti aturan yang berlaku seperti PCR dan karantina. Apabila warga yang datang hasil PCR-nya negatif, maka mereka bisa melakukan karantina 3 hari saja. Khusus untuk pendatang yang telah mendapatkan vaksin 3 dosis dan berasal dari negara yang dinilai beresiko rendah, maka karantina akan dihapus sama sekali.

4. Mengingatkan Kembali Protokol Kesehatan

Pemerintah terus mengingatkan setiap warganya untuk menjalankan protokol kesehatan agar dapat terhindar dari varian Omicron. Salah satu upaya agar warga dapat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan adalah dengan menghadirkan boneka-boneka di tengah jalanan yang ramai. Pada boneka tersebut, terdapat tulisan untuk tetap menggunakan masker dan menjaga jarak.

Selain menyediakan boneka, di beberapa tempat umum, masker disediakan secara gratis. Dengan begitu, diharapkan semua orang selalu menggunakan masker dan menjaga kesehatan diri.

Rencana & Strategi Pemerintah Melawan Covid

Untuk menjaga perekonomian negara, Jepang telah membuka pintu negaranya untuk wisatawan asing namun dengan membatasi jumlah orang yang masuk setiap harinya. Dengan aturan ini diharapkan ekonomi negara dapat tetap terjaga, namun dapat mencegah meningkatnya kasus Covid-19 di Jepang.

Untuk mengurangi potensi penyebaran, pemerintah juga akan meningkatan program booster. Selain petugas medis, booster ini akan diberikan kepada lansia hingga masyarakat umum baik orang tua maupun anak-anak. Jadi diharapkan nantinya seluruh penduduk Jepang memiliki 3 dosis vaksin.

Update Peraturan Untuk WNA yang Masuk ke Jepang

Pemerintah Jepang kini telah membuka pintunya untuk warga negara asing yang ingin melanjutkan pendidikan atau melakukan perjalanan bisnis ke Jepang. Meskipun begitu, bagi warga asing yang ingin datang ke Jepang ada baiknya rutin mengecek aturan yang berlaku. Hal ini untuk memastikan tidak ada perubahan aturan atau penutupan kembali.

Bagi warga yang ingin masuk ke Jepang, berikut adalah beberapa update terbaru:

1. Melakukan Tes Swab

Jika ingin masuk ke Jepang, maka pengunjung diharuskan melakukan swab saat turun dari pesawat hingga setelah karantina. Hal ini untuk memastikan bahwa pengunjung tidak membawa virus ke dalam negara. Pelayanan swab pun dapat mudah ditemukan di bandara maupun di hotel karantina.

2. Karantina 3-5 Hari

Setelah swab, maka pengunjung diharuskan untuk karantina. Lamanya karantina biasanya antara 3-5 hari. Namun, khusus untuk pengunjung yang sudah vaksin 3 kali, maka mereka dibebaskan dari karantina di Jepang.

Selain kedua syarat diatas, pastikan membawa bukti atau pernyataan tertulis mengenai tujuan datang ke Jepang. Jika untuk melanjutkan sekolah, maka jangan lupa untuk membawa bukti pendaftaran ulang atau pengumuman untuk kembali ke sekolah. Hal yang sama pun berlaku bagi yang menjalankan perjalanan bisnis.

Jadi itulah kondisi covid-19 di Jepang hingga saat ini. Meskipun kasus varian Omicron di Jepang masih cukup tinggi, namun pemerintah terus melakukan upaya untuk mencegah penyebarannya. Salah satunya adalah dengan meningkatkan dan mempercepat pengadaan vaksin booster untuk seluruh warganya serta membatasi jumlah wisatawan asing yang masuk hingga 5.000 orang saja. Jika ada yang ingin lebih mengetahui kasus di Jepang, baca juga >> Angka Kasus Bunuh Diri di Jepang Meningkat Selama Covid-19.

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Kehidupan orang Jepang/ Melihat Perkembangan Kondisi Omicron di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie