Uniknya Budaya Minum Teh di Jepang yang Penuh dengan Makna Kehidupan

WeXpats
2020/04/15

Jepang merupakan sebuah negara yang terkenal dengan keragaman tradisi dan gaya hidup masyarakat yang teratur. Bahkan untuk minum teh saja, Jepang mempunyai sebuah upacara dan tradisi yang penuh dengan makna kehidupan. Bisa dibilang, budaya minum teh di Jepang menjadi sebuah warisan kebudayaan penting yang harus dilestarikan.

Upacara minum teh yang ada di Jepang mulai berkembang setelah adanya pengaruh Buddhisme Zen. Ingin mengenal lebih dalam tentang budaya dan tradisi minum teh di Jepang yang sangat unik? Atau penasaran dengan filosofi dari upacara minum teh di Jepang? Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahui informasi lengkapnya.

Mengenal Budaya Minum Teh di Jepang

Upacara minum teh di Jepang yang dikenal sebagai chado merupakan sebuah tradisi menyajikan teh kepada tamu. Tradisi yang pada zaman dulu disebut sebagai chanoyu ini umumnya menggunakan teh bubuk matcha. Untuk chado yang menggunakan matcha, maka dikenal sebagai matchado. Sedangkan chado yang menggunakan teh hijau sencha, maka dikenal dengan senchado.

Budaya minum teh di Jepang ini dikenalkan pada abad ke-9 oleh biksu Budha yang berasal dari Cina. Sejak saat itulah, minum teh mulai menjadi tradisi dan kebudayaan warga Jepang. Awalnya, kebiasaan minum teh di Cina ini digunakan untuk pengobatan. Seiring berjalannya waktu, minum teh di Jepang menjadi kebiasaan yang menyenangkan.

Dalam setiap upacara minum teh, teh akan disiapkan oleh orang yang mengerti seni upacara chado. Selanjutnya, teh akan dinikmati di sebuah ruangan khusus yang dikenal sebagai chashitsu. Untuk menjadi ahli chado, seseorang harus mempunyai pengetahuan yang luas.

Pengetahuan ini meliputi jenis teh yang digunakan, kaligrafi Jepang, kimono, ikebana, dan pengetahuan tradisional lain. Dalam menyajikan teh, tuan rumah juga memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan situasi menyenangkan untuk tamu. Misalnya seperti bunga, lukisan dinding, dan mangkuk keramik yang penggunaannya disesuaikan dengan musim.

Prosesi Upacara Minum Teh di Jepang

Dalam budaya minum teh di Jepang, ada prosesi upacara yang harus dilakukan secara berurutan. Peralatan yang dipakai untuk minum teh ini disebut sebagai chadogu. Sebelum dan sesudah pelaksanaan upacara minum teh, chadogu akan dibersihkan menggunakan air panas di atas tungku. Setelah itu, chadogu akan di lap dengan kain yang berbentuk persegi panjang.

Prosesi upacara dimulai dari ahli chado atau tuan rumah yang akan menyiapkan teh dan memberikan cangkir untuk minum kepada tamu. Untuk pria, biasanya akan menggunakan cangkir yang simpel. Sedangkan wanita, biasanya menggunakan cangkir dengan motif bunga. Teh bubuk hijau dimasukkan dalam mangkuk kecil yang disebut dengan chawan.

Chawan ini terdiri dari berbagai bentuk yang penggunaanya harus disesuaikan dengan musim. Setelah bubuk teh hijau dimasukkan, tuan rumah akan menuangkan air panas dari gentong air yang disebut sebagai okama. Lalu, teh hijau tersebut akan diaduk menggunakan pengocok teh dari bambu dan teh siap disajikan.

Sebelum mulai minum teh, cangkir teh harus diletakkan di bagian telapak tangan kiri. Tangan kanan mempunyai tugas untuk memutar cangkir 180 derajat sebanyak tiga putaran. Jika prosesi ini tidak dilakukan oleh tamu, maka tuan rumah akan merasa tersinggung dan menganggap tidak sopan.

Setelah teh sudah habis, tamu harus membuat suara layaknya menyeruput. Hal terakhir sebelum cangkir dikembalikan pada tuan rumah, cangkir harus diputar berlawanan dengan jarum jam.

Keunikan Tradisi Minum Teh di Jepang

Di Jepang, tradisi minum teh menjadi suatu kebudayaan penting yang perlu dilestarikan. Bukan hanya itu, tradisi minum teh ini juga mempunyai keunikan tersendiri. Berikut ulasan lengkapnya :

1. Berawal Dari Sebuah Kebiasaan

Tradisi minum teh di Jepang berawal dari sebuah kebiasaan warga Jepang untuk minum matcha. Uniknya, budaya minum teh di Jepang bukan hanya sekedar aktivitas minum teh saja, akan tetapi ada upacara khusus. Gaya dalam menyajikan teh ini juga disesuaikan dengan musim dan waktu yang sedang berlangsung di Jepang.

Dalam setiap upacara yang resmi, setiap tamu diharuskan untuk menyucikan diri terlebih dahulu. Caranya adalah dengan mencuci kedua tangan dan membilas mulut menggunakan air baskom yang dibuat dari batu. Selanjutnya, tamu harus melepas sepatu dan memasuki ruangan untuk persiapan minum teh dan melihat peralatan yang akan digunakan.

2. Pengaturan Tata Letak Peralatan untuk Minum Teh

Dalam budaya minum teh di Jepang, peralatan untuk minum teh diatur dengan tata letak tertentu. Setiap peralatan, mulai dari sendok teh, pengocok, dan mangkuk teh dibersihkan melalui ritual yang dilakukan di hadapan tamu. Ritual ini harus berurutan dan mengikuti gerakan yang telah ditentukan. Cukup unik kan?

Setelah ritual pembersihan selesai dilaksanakan, peralatan minum teh harus diletakkan sesuai dengan tempat masing-masing. Jadi, tata letak peralatan ini tidak asal-asalan. Selanjutnya, proses upacara minum teh akan berlangsung. Setelah selesai, maka peralatan minum teh harus dibersihkan.

Filosofi Upacara Minum Teh di Jepang

Upacara minum teh di Jepang bukan hanya aktivitas menyajikan teh dan minum teh saja. Di Jepang, upacara minum teh ini mempunyai filosofi kehidupan yang penuh dengan makna. Berikut ini ulasan lengkapnya :

1. Harmoni

Filosofi kehidupan yang pertama adalah harmoni atau selaras. Agar kesan harmoni dalam upacara minum teh di Jepang ini muncul, maka tuan rumah bisa menyelaraskan peralatan minum teh. Hal ini sama dengan sebuah kehidupan. Agar bisa bertahan hidup maka seseorang harus mampu menyelaraskan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2. Rasa Hormat

Dalam budaya minum teh di Jepang, setiap tamu yang akan masuk ruangan minum teh harus merangkak melewati pintu kecil. Setelah tiba di dalam ruangan, setiap tamu harus berlutut dan membungkuk terhadap gulungan yang menggantung. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat dari setiap tamu.

Tuan rumah pun juga harus menunjukkan rasa hormat kepada setiap tamu. Hal ini menunjukkan filosofi bahwa semua orang harus saling menghormati tanpa melihat posisi dalam kehidupan. Rasa hormat ini juga terlihat saat tuan rumah dan tamu mengamati setiap peralatan untuk minum teh.

3. Kemurnian

Sebelum menuju ruang untuk minum teh, semua tamu diharuskan untuk membersihkan semua pikiran dan kekhawatiran dalam hidup. Filosofi ini menunjukkan bahwa ruang untuk minum teh merupakan dunia berbeda dan penuh kemurnian. Ruang untuk minum teh menjadi ruangan untuk menikmati kehadiran setiap orang.

4. Ketenangan

Filosofi ketenangan dalam upacara minum teh akan tercapai jika ketiga konsep filosofi sudah ditemukan, dikerjakan, dan dianut. Ketiga filosofi tersebut adalah filosofi harmoni, rasa hormat, dan kemurnian. Hal ini diajarkan oleh Sen no Rikyu, seorang ahli chado pada tahun 1522-1591.

5. Kebersamaan

Upacara minum teh merupakan suatu gambaran yang menunjukkan suatu kebersamaan antara tuan rumah dan tamu yang diundang. Dalam budaya minum teh di Jepang, filosofi kebersamaan ini bisa meningkatkan rasa kekeluargaan, keselarasan, dan keakraban. Jadi, setiap orang bisa hidup berdampingan.

6. Kepribadian dan Pengetahuan

Filosofi kehidupan selanjutnya dalam upacara minum teh adalah cerminan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah. Kepribadian dan pengetahuan yang dimaksud ini dapat berupa tujuan hidup, pengetahuan tentang peralatan minum teh, cara berpikir, dan lainnya. Bisa dibilang bahwa tugas tuan rumah dalam menyiapkan peralatan minum teh ini menunjukkan pribadi yang bertanggung jawab.

7. Keindahan Hal Sederhana dan Alami

Interior dalam ruangan minum teh berisi benda dan peralatan untuk upacara. Hal ini menunjukkan bahwa peralatan tersebut menunjukkan keindahan yang sederhana dan alami. Apalagi dengan tambahan suara daun yang saling bergesekan, air yang mendidih, dan suara obrolan tamu dan tuan rumah. Kesan hidup yang sederhana akan terasa sangat nyata.

8. Belajar Seumur Hidup

Filosofi kehidupan yang terakhir dari upacara minum teh adalah belajar seumur hidup. Dalam hal ini, bukan hanya tuan rumah saja yang belajar. Setiap tamu pun juga turut belajar tentang tata krama, etika, dan kebiasaan sambil menikmati secangkir teh.

Filosofi ini menunjukkan bahwa setiap manusia yang hidup, maka tidak boleh berhenti untuk belajar. Manusia yang hidup harus selalu menyempurnakan pengetahuan dan budi pekerti untuk menjalani kehidupan.

Demikian ulasan lengkap tentang uniknya budaya minum teh di Jepang yang perlu diketahui. Ada juga filosofi kehidupan dalam upacara minum teh di Jepang yang bisa dipelajari sebagai bekal pengetahuan. Yang pasti, upacara dan tradisi minum teh ini menjadi warisan kebudayaan Jepang yang harus dijaga kelestariannya. Semoga dapat menambah wawasan ya!

Baca juga: Ada Banyak Makanan Jepang Sesuai Musim yang Menggiurkan!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Uniknya Budaya Minum Teh di Jepang yang Penuh dengan Makna Kehidupan

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie