Budaya dan Sejarah Jepang dalam Makanan Jepang Sashimi

WeXpats
2020/04/22

Bagi negara Jepang, kulinernya pun telah terkenal di dunia internasional. Contohnya adalah makanan Jepang Sashimi yang tampaknya telah dinikmati banyak orang di luar Jepang. Di setiap negara di dunia ini selalu dapat dijumpai restoran Jepang yang menyajikan Sashimi. Melalui kulinernya, Jepang secara tidak langsung telah memperkenalkan budayanya ke seluruh dunia.

Makanan Jepang Sashimi memang selalu disandingkan dengan sushi. Kedua makanan ini merupakan menu andalan di banyak restoran Jepang. Sebagai penikmat makanan Jepang, alangkah baiknya jika mengetahui juga sejarah dan tradisi yang ada di balik sepotong Sashimi. Pada artikel kali ini akan dibahas serba-serbi mengenai Sashimi.

Tradisi Makan Sashimi di Jepang

Membicarakan tradisi makan di Jepang tidak ubahnya membicarakan sejarah panjang mengolah makanan itu sendiri. Masyarakat Jepang bahkan menganggap makan adalah hal yang sakral dan fundamental. Begitu juga dengan makanan Jepang Sashimi yang berasal dari fillet ikan mentah. Bagi orang Jepang, makanan yang notabene berasal dari alam haruslah memiliki rasa yang dekat dengan alam.

Itulah sebabnya makanan di Jepang menggunakan sedikit sekali bumbu karena untuk mempertahankan keaslian rasa. Sashimi sendiri harus dibuat dari ikan segar kualitas sangat baik. Orang Jepang termasuk dalam golongan yang menjunjung tinggi manner ketika makan. Itu alasannya semua makanan sudah disajikan dalam potongan sekali santap. Begitu juga dengan sashimi yang selalu sudah disajikan dalam bentuk irisan.

Satu piring sashimi biasanya hanya berisi lima sampai enam irisan ikan segar. Demi menjunjung tradisi, pisau yang digunakan untuk mengiris ikan haruslah menggunakan pisau yang sangat tajam. Sashimi biasa disajikan bersama dengan shoyu dan wasabi. Jika ada yang menyajikan Sashimi dengan saus sambal, jelas ini merupakan sebuah kesalahan.

Rasa ikan haruslah sangat dekat dengan aslinya, jadi jangan heran jika masih ada bau laut yang sangat kuat pada ikan. Justru ini tandanya ikan yang digunakan adalah ikan yang masih segar. Percaya atau tidak, rasa ikan mentah segar kualitas baik adalah manis dan tidak amis. Makanan Jepang Sashimi kualitas unggulan akan memiliki rasa ini.

Sashimi dan Sushi, Apa Bedanya?

Sashimi selalu disandingkan dengan sushi walaupun jelas-jelas mereka berbeda. Seperti telah diterangkan di atas bahwa sashimi adalah potongan ikan segar yang disantap dengan shoyu dan wasabi. Sedangkan sushi merupakan olahan nasi fermentasi yang didalam atau diatasnya dilengkapi dengan sayuran, udang, ikan, kepiting, belut, dan bahan lainnya. Di bagian atas sushi biasanya juga diberi potongan ikan segar.

Cara makan sushi dan sashimi hampir sama. Keduanya disajikan dalam potongan sekali santap dilengkapi dengan shoyu dan wasabi. Perbedaannya hanya pada bahan yang digunakan yaitu pada Sashimi tidak dijumpai nasi sama sekali. Sedangkan sushi justru nasi adalah bahan utamanya. Rasa sushi tentu lebih bervariasi jika dibandingkan dengan sashimi yang mempertahankan rasa asli ikan.

Para pembuat sushi atau sashimi di Jepang biasanya telah menekuni profesi mereka selama bertahun-tahun secara turun temurun. Bahkan seorang koki dianggap layak menyajikan sashimi dan sushi jika telah menguasai resep-resep lainnya. Resep ini termasuk juga penguasaan bahan dasar, saus, kemudian penyajian sesuai musim. Butuh waktu belasan tahun bagi seorang koki untuk bisa menyajikan sashimi dan sushi.

Sudah Benarkah Cara Kita Makan Sashimi?

Menyantap sashimi tidak sekedar mengambilnya dengan sumpit kemudian dimasukkan ke mulut. Ada tata cara yang tidak boleh dilewatkan. Jika ada yang salah dalam cara makan sashimi maka seseorang dianggap tidak menghargai budaya makan itu sendiri. Berikut ini cara makan sashimi yang benar:

1. Makan Semua Pelengkap Sashimi

Sepiring sashimi biasanya disajikan dengan pelengkap berupa daun oba dan irisan lobak. Sementara wasabi dan shoyu disajikan terpisah, begitu pula dengan irisan jahe. Kebanyakan orang menyisakan daun oba dan irisan lobak di piring. Padahal, semua ini bukanlah hanya hiasan melainkan bisa dimakan. Irisan lobak dan daun oba berfungsi menetralisir rasa ikan yang kuat.

Seperti halnya juga dengan irisan jahe. Setelah memakan sashimi makanlah irisan jahe ini. Tujuannya sama agar rasa ikan yang kuat bisa dinetralisir. Lanjutkan lagi memakan sashimi diikuti dengan irisan jahe lagi. Begitu seterusnya sampai seporsi sashimi habis. Daun Oba dan irisan lobak juga berfungsi untuk mendinginkan perut dan membunuh bakteri yang mungkin masih ada pada ikan.

2. Sashimi Dimakan Pertama

Ketika sashimi disajikan dengan sushi set yang artinya ada hidangan lain, maka sashimi biasanya akan dimakan pertama kali. Urutan makan dalam penyajian ini adalah sashimi dimakan pertama kali baru selanjutnya nigiri yaitu kombinasi nasi dan ikan. Sedangkan maki roll akan dimakan terakhir dalam jamuan ini. Tujuan dari urutan makan ini adalah menjaga kualitas rasa sekaligus bagian dari menjaga tradisi.

3. Gunakan Shoyu dan Wasabi Secukupnya 

Telah diulas di atas bahwa masyarakat Jepang sangat menjaga cita rasa asli dari makanan. Oleh karena itu, penggunaan shoyu dan wasabi hanyalah sebagai pelengkap saja. Celupkan ikan ke dalam shoyu dan wasabi secukupnya saja. Jangan sampai seluruh potongan ikan dilumuri dengan shoyu dan wasabi. Alasannya adalah karena rasa ikan akan hilang sama sekali berganti dengan rasa asin dan pedas dari wasabi.

Bagi orang-orang di luar Jepang, mereka cenderung menyukai rasa yang kuat. Oleh karena itu mereka sering menuang shoyu banyak-banyak ke dalam mangkuk. Ditambah lagi mereka melumuri seluruh bagian ikan dengan larutan shoyu dan wasabi tadi. Jika begini, aroma ikan dan rasa kesegaran laut dari sepotong ikan tidak akan bisa kamu rasakan.

Jenis Sashimi yang Unik 

Bagi sebagian orang makanan Jepang masih tergolong sebagai makanan yang unik. Apalagi sashimi yang notabene adalah daging ikan mentah. Ada orang-orang yang tidak tahan dengan bau dari ikan yang kuat dan tekstur ikan mentah yang kenyal. Namun begitu, masih ada sashimi yang terbuat dari bahan-bahan aneh dan disajikan dengan cara yang lebih unik dan aneh pula.

Sashimi bisa dibuat dari daging selain ikan, contohnya daging kuda atau basashi. Menyantap basashi ini biasanya dibarengi dengan kecap asin dan bawang putih. Dulu, ketika Jepang masih berada di zaman Edo, mereka dilarang menyantap daging kuda ini. Oleh karena itu mereka menyamarkan namanya menjadi sakura niku yang artinya daging bunga sakura. Ada juga sashimi dari sperma ikan yang disebut dengan shirako. Rasanya yang creamy dan tidak berbau mencolok, tidak akan membuatmu curiga kalau sashimi tersebut berasal dari sperma ikan loh!

Makanan Jepang sashimi terbukti telah mengepakkan sayapnya keluar Jepang. Untuk bisa menyajikan seporsi sashimi yang lezat, perlu perjalanan dan proses belajar yang tidak sebentar. Jadi, dengan menyantap sashimi seseorang seperti menikmati perjalanan panjang menuju sebuah kenikmatan.

Baca juga: Ternyata Bikin Ketagihan! Seperti Apa Makanan Hidup di Jepang? 

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Budaya dan Sejarah Jepang dalam Makanan Jepang Sashimi

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie