Ingin Mengembangkan Karir di Jepang? Lowongan Perawat ke Jepang Ini Bisa Menjadi Salah Satu Pilihan Terbaik

WeXpats
2020/09/09

Sekarang ini, pemerintah Indonesia dan Jepang gemar membangun kerjasama terkait penyediaan tenaga kerja asing. Salah satu pekerjaan yang disediakan adalah lowongan perawat ke Jepang. Menjadi pekerja asing di Jepang cukup diminati beberapa orang yang ingin membangun karier cerah. Pasalnya, gaji dan pengalaman kerja di Jepang lebih menakjubkan dibandingkan di Indonesia.

Perawat dari Indonesia yang dibutuhkan negara Jepang pun beragam. Mulai dari nurse atau careworker yang tentunya memiliki kisaran gaji cukup tinggi. Untuk mencukupi kebutuhan perawat di Jepang, pemerintah menyediakan program EPA. Program EPA dimaksudkan sebagai salah satu bentuk kerjasama pemerintah Indonesia dan Jepang dalam bidang tenaga kerja.

Ingin tahu seperti apakah kebutuhan Jepang akan tenaga perawat dari Indonesia? Atau ingin tahu kupas tuntas dari program EPA? Yuk, langsung cari tahu penjelasan selengkapnya dalam ulasan berikut.

Daftar Isi

Kebutuhan Tenaga Perawat dari Indonesia di Jepang

Pilihan Lowongan Perawat ke Jepang dalam Program EPA

Persyaratan Mengikuti Program EPA

Prosedur Menjadi Perawat Jepang Melalui Program EPA

Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Tidak tahu bagaimana caranya mencari pekerjaan di Jepang Tidak bisa menemukan loker yang menerima WNA Ada kekhawatiran tentang bahasa Jepang
Jika Anda memiliki kesulitan dalam mencari kerja, WeXpats siap membantu Anda. Cari pekerjaan dengan WeXpats Jobs

Kebutuhan Tenaga Perawat dari Indonesia di Jepang

Program “G to G” merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Jepang yang sangat menguntungkan calon tenaga kerja. Salah satunya berkaitan dengan penyediaan tenaga kesehatan perawat di Jepang. Pasalnya, Jepang membutuhkan banyak nurse dan careworker dari Indonesia. Lowongan perawat ke Jepang ini tentu menjadi batu loncatan perawat Indonesia untuk berkarir.

Berdasarkan data BNP2TKI, jumlah perawat yang dikirim ke Jepang mengalami peningkatan. Berturut-turut mulai tahun 2015 hingga 2018 berjumlah 278, 279, 324, dan 329 perawat yang terdiri dari nurse dan careworker. Dengan jumlah yang cukup banyak tersebut, ternyata kuota perawat yang dibutuhkan Jepang masih tersedia. (*)

Dengan demikian, bisa dibilang bahwa Jepang sangat membutuhkan perawat dari Indonesia. Jadi, tidak heran jika program EPA membuka cukup banyak lowongan tenaga kesehatan yang akan dikirim ke Jepang. Tentunya, program EPA ini menguntungkan pemerintah Indonesia dan Jepang.

Pilihan Lowongan Perawat ke Jepang dalam Program EPA

Program EPA membuka lowongan untuk perawat Indonesia yang ingin bekerja di Jepang. Dalam program EPA, terdapat dua pilihan program yang bisa dipilih calon tenaga perawat. Berikut ini pilihan program perawat yang bisa dipilih, antara lain: 

1. Nurse atau Kangoshi

Lowongan perawat ke Jepang dibuka untuk calon nurse atau kangoshi. Secara umum, kangoshi merupakan pekerjaan sebagai perawat di rumah sakit Jepang. Saat mengikuti program EPA, perawat dari Indonesia di Jepang akan menjadi trainee perawat. Untuk menjadi full perawat, perawat dari Indonesia harus mengikuti ujian keperawatan di Jepang.

2. Careworker atau Kaigofukushishi

Selain nurse, lowongan perawat ke Jepang juga tersedia untuk careworker atau kaigofukushishi. Secara umum, kaigofukushishi merupakan perawat lansia di Jepang. Dalam mengikuti program EPA, careworker diberikan waktu untuk mengikuti ujian keperawatan di Jepang. Jika lulus ujian, maka perawat dapat bekerja sebagai careworker tanpa batasan waktu kerja dan tinggal di Jepang.

Persyaratan Mengikuti Program EPA

BNP2TKI menetapkan persyaratan khusus dan umum untuk calon tenaga perawat dari Indonesia. Baik itu untuk calon nurse maupun calon careworker. Persyaratan tersebut tentunya harus dipenuhi calon tenaga perawat Indonesia yang ingin bekerja di negara Jepang. Berikut ini beberapa persyaratannya, antara lain:

1. Persyaratan Khusus untuk Calon Nurse

Untuk menjadi calon nurse di Jepang, perawat Indonesia tentunya harus memenuhi berbagai persyaratan khusus. Persyaratan yang dimaksud berkaitan dengan usia, berkas penting, hingga kualifikasi pendidikan. Berikut ini beberapa persyaratan khusus untuk calon nurse di Jepang:

  • Calon nurse harus berusia 23 hingga 35 tahun.

  • Telah lulus pendidikan minimal D3 Keperawatan.

  • Menyertakan foto copy Ijazah pendidikan Keperawatan. Foto copy harus tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Foto copy Ijazah juga harus dilegalisir dengan bukti cap basah.

  • Melampirkan foto copy transkrip nilai pendidikan Keperawatan. Foto copy transkrip nilai harus dilampirkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Foto copy transkrip nilai juga harus dilegalisir dengan bukti cap basah.

  • Menyertakan foto copy STR dari Kementerian Kesehatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Foto copy STR harus dilegalisisr dengan bukti cap basah.

  • Menunjukkan surat pengalaman kerja sebagai perawat. Untuk D3 Keperawatan, pengalaman bekerja minimal 2 tahun sejak lulus. Untuk S1 Keperawatan dan Ners, pengalaman bekerja minimal 1 tahun sejak lulus.

2. Persyaratan Khusus untuk Calon Careworker

Dalam lowongan perawat ke Jepang melalui program EPA, persyaratan khusus untuk calon careworker juga sudah ditentukan. Tentunya persyaratan khusus ini harus dipenuhi oleh calon careworker. Berikut ini beberapa persyaratan khusus untuk calon careworker di Jepang:

  • Calon careworker berusia antara 21 hingga 35 tahun.

  • Telah lulus minimal D3 Keperawatan.

  • Menyertakan foto copy Ijazah pendidikan Keperawatan. Foto copy Ijazah harus tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain itu, foto copy Ijazah harus dilegalisir dengan bukti cap basah.

  • Menyertakan foto copy transkrip nilai pendidikan Keperawatan. Foto copy harus tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Foto copy transkrip nilai juga harus dilegalisir dengan bukti cap basah.

  • Menyertakan surat pernyataan bersedia bekerja sebagai careworker di Jepang. Surat harus diketik dan disertai tanda tangan di atas materai 6000.

3. Persyaratan Umum untuk Calon Nurse dan Careworker

Selain persyaratan khusus, ada juga persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh calon tenaga perawat Indonesia. Baik itu untuk calon nurse maupun calon careworker. Berikut ini beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi:

  • Melampirkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk/

  • Menyertakan Paspor yang berlaku untuk 1 tahun ke depan.

  • Melampirkan foto copy Akta Lahir

  • Menyertakan foto copy Kartu Pencari Kerja beserta legalisir dengan disertai cap basah.

  • Menyertakan Surat Izin dari orang tua atau wali yang diketik disertai tanda tangan di atas materai 6000.

  • Melampirkan SKCK yang berlaku.

  • Menyertakan Medical check up. Calon tenaga perawat tidak boleh cacat fisik dan tidak boleh dalam keadaan hamil.

  • Melampirkan pas foto berwarna dengan background putih ukuran 3x4 sebanyak 6 lembar.

  • Untuk wanita tidak boleh bertato, sedangkan untuk pria tidak boleh bertato dan bertindik.

  • Membuat surat pernyataan yang berisi tidak menuntut gaji jika terjadi kasus pada calon tenaga perawat.

  • Menyertakan Sertifikat kemampuan bahasa Jepang, bahasa Inggris, atau sertifikat kemampuan lainnya.

Situs official:Info Persyaratan dan Prosedur Program EPA

Prosedur Menjadi Perawat Jepang Melalui Program EPA

Selain menyiapkan berbagai persyaratan, calon tenaga perawat dari Indonesia juga harus menempuh berbagai prosedur. BNP2TKI telah menetapkan prosedur menjadi perawat Jepang melalui program EPA. Berikut ini ulasan prosedurnya, antara lain: 

1. Tahap Pendaftaran dan Pengumpulan Berkas

Prosedur pertama dalam lowongan perawat ke Jepang adalah mendaftar dan mengumpulkan berkas ke pihak yang bertugas. Untuk calon nurse, pendaftar harus mengisi formulir 5 dengan berkas dalam map biru. Sedangkan untuk calon careworker, pendaftar harus mengisi formulir 6 dengan berkas dalam map kuning. Berkas pun harus disertai dengan identitas pendaftar.

2. Psikotes dan Tes Tulis Kemampuan Keperawatan

Setelah lulus administrasi, pendaftar program EPA harus mengikuti psikotes dan tes tulis. Psikotes dilakukan pendaftar untuk mengetahui minat, kepribadian, moral, dan intelegensi dalam mengikuti program EPA. Sedangkan tes tulis dimaksudkan untuk melihat kualitas dan kualifikasi calon tenaga perawat. Setiap pendaftar dikenai biaya sekitar Rp 250 ribu untuk melakukan tes tulis.

3. Tahap Interview, Japanese Quiz, dan Aptitude Test

Setelah pendaftar lulus secara psikologis dan tes tulis, maka pendaftar diarahkan untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Ada interview, Japanese quiz, dan aptitude test yang dilakukan oleh JICWELS, pihak rumah sakit, dan panti untuk lansia. Dalam tahap ini, JICWELS akan memberikan ID dan password kepada calon tenaga perawat.

4. Medical Check Up

Tahap selanjutnya dalam lowongan perawat ke Jepang adalah melakukan medical check up untuk perawat yang lulus tes dan interview. Untuk medical check up, pendaftar dikenakan biaya Rp 1 juta. Jika pendaftar sehat dan tidak cacat, maka pendaftar akan masuk proses matching. Jika tidak sehat, maka pendaftar dianggap gagal dalam seleksi.

5. Proses Matching

Setelah dinyatakan sehat melalui medical check up, pendaftar akan mengikuti proses matching. Proses matching ini dilakukan oleh JICWELS. Dalam proses ini, pendaftar dapat menganalisa tentang data rumah sakit dan panti untuk lansia. Mulai dari gaji, tunjangan, hingga sarana yang disediakan. Calon perawat juga dapat memilih 10 institusi yang diinginkan.

Setelah itu, JICWELS akan menganalisis daftar pilihan institusi tersebut. Jika hasil analisa menunjukkan kecocokan, maka dapat diterbitkan letter of consent. Untuk yang belum matching atau cocok, akan ada proses matching kedua yang prosesnya sama seperti proses sebelumnya. Jika tetap tidak ada kecocokan, maka pendaftar bisa memilih disagree atau mengundurkan diri.

6. Pelatihan Bahasa Jepang

Setelah matching dengan institusi yang dipilih, pendaftar harus mengikuti pelatihan bahasa Jepang. Pelatihan bahasa Jepang dilakukan di Indonesia dan Jepang, masing-masing selama 6 bulan. Pelatihan ini tidak dilakukan untuk pendaftar yang sudah mempunyai sertifikat JLPT level 1 dan level 2. Biaya pelatihan dan akomodasi pendaftar akan ditanggung oleh pemerintah.

7. Persetujuan Kontrak Kerja

Setelah selesai pelatihan, calon tenaga perawat akan diberikan kontrak kerja. Yang pasti, calon tenaga perawat harus memahami isi kontrak kerja dengan baik. Kontrak kerja biasanya sudah ditandatangani oleh pihak rumah sakit dan panti lansia. Jadi, calon tenaga perawat hanya tinggal menyetujui kontrak kerja dengan disaksikan oleh BNP2TKI.

Demikian ulasan lengkap terkait program EPA dan lowongan perawat ke Jepang. Tertarik untuk mengikuti program EPA dan menjadi tenaga perawat di Jepang? Jika tertarik, perhatikan dengan baik persyaratan dan berkas apa saja yang harus disiapkan. Yang pasti, persiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikuti berbagai prosedur menjadi perawat melalui program EPA.

Baca juga: Dengan Gaji Tinggi, Apakah Perawat Jepang dari Indonesia Bahagia?

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mencari Pekerjaan di Jepang(wawancara, surat lamaran kerja, ujian)/ Ingin Mengembangkan Karir di Jepang? Lowongan Perawat ke Jepang Ini Bisa Menjadi Salah Satu Pilihan Terbaik

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie