Mengenal Agama di Jepang dan Pandangan Masyarakat Jepang Tentang Agama

WeXpats
2020/09/11

 Sebelum memutuskan untuk berkunjung ke Jepang, ada baiknya jika mengetahui tentang kehidupan yang paling dasar dari negeri sakura tersebut. Kebudayaan yang mengakar dalam kehidupan masyarakatnya, ada hal lain yang juga perlu diketahui yakni agamanya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai agama di Jepang yang harus diketahui sebagai pengetahuan dasar.

Daftar Isi

Pandangan Masyarakat Jepang Terhadap Agama

Hal Tentang Shinto, Agama Mayoritas di Jepang

Buddhisme di Jepang

Agama Lain yang Berkembang di Jepang

Pandangan Masyarakat Jepang Terhadap Agama

Membahas mengenai kehidupan agama di Jepang, berarti harus mengetahui agama yang dianut oleh masyarakatnya. Agama yang mayoritas tumbuh dan berkembang di Jepang adalah Buddha dan Shinto. Namun jika dilihat lebih jauh sebenarnya kebiasaan atau budaya yang berkembang di Jepang erat kaitannya dengan sistem kepercayaan serta mitologi yang sejak dulu dianut masyarakatnya.

Mitologi yang mengawali Jepang adalah Izanagi dan Izanami yang menciptakan pulau-pulau yang dikenal sebagai Jepang saat ini. Di tempat inilah mulai berkembang pemikiran-pemikiran Shinto kemudian Buddha yang dianut masyarakat. Itulah mengapa di Jepang banyak kuil Shinto (jinja) dan kuil Buddha (otera). Tidak sampai di situ, agama yang kemudian hadir adalah Kristen(*).

Agama Kristen sedikit banyaknya mempengaruhi kebiasaan masyarakat Jepang pada umumnya. Ini bisa dilihat bahwa Jepang sama seperti Negara Eropa dimana agama bukan hal yang begitu mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Jika dilihat, masyarakat Jepang banyak mencampurkan agama melalui kegiatan keagamaan. Misalnya ritual pernikahan yang dilaksanakan dengan tata cara Kristen.

Disisi lain mereka juga melakukan pemberkatan anak yang lahir di Kuil Shinto, sedangkan untuk upacara kematian dilaksanakan dengan tata cara Buddha. Masyarakat Jepang melakukan sesuatu atas dasar keuntungan, misalnya ada perayaan yang bisa mendatangkan keuntungan maka dilaksanakan. Kebiasaan ini terus berlangsung hingga terbentuk masyarakat Jepang seperti sekarang ini(*).

Hal Tentang Shinto, Agama Mayoritas di Jepang

Shinto merupakan agama di Jepang yang paling pertama muncul dan dianut oleh masyarakat Jepang. Jika agama samawi seperti Islam dan Kristen memiliki Tuhan yang harus disembah maka berbeda halnya dengan Shinto. Agama ini hanya mengajarkan hubungan antar manusia dan urusan duniawi. Berikut beberapa hal dasar yang harus diketahui mengenai Shinto.

1. Tahun Baru Adalah Perayaan Besar

Jepang selalu melaksanakan perayaan pergantian tahun dengan begitu ramai. Hal ini karena dalam ajaran Shinto perayaan tahun baru adalah momen dimana pemeluknya bisa menghapus dosa selama setahun. Ritual ini dilaksanakan di kuil Shinto saat tengah malam dan bergantian membunyikan lonceng besar sebanyak 108 kali.

Berselang 3 hari setelah ritual memukul lonceng, masyarakat Jepang serentak mendatangi kuil untuk mendatangi kuil. Mereka datang untuk mendengarkan ramalan mengenai kehidupan satu tahun mendatang sekaligus berdoa. Hingga kini tradisi ini masih berlangsung di Jepang dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Jepang.

2. Kami yang Masih Memiliki Celah

Agama-agama yang umum diketahui memiliki zat yang disembah yang dikenal sebagai Tuhan, zat yang paling sempurna. Sebagai agama di Jepang yang paling banyak dianut, Shinto justru tidak sejalan dengan hal tersebut. Penganut agama ini percaya bahwa Kami (Dewa/Tuhan) ada 8 dan tersebar di seluruh dunia.

Hal yang disebut Kami oleh penganut Shinto adalah api, laut, gunung, tanah dan semua zat yang berhubungan dengan alam. Bahkan mereka beranggapan bahwa manusia pun bisa menjadi Kami pasca kematian melalui ritual penyucian. Kami bagi penganut Shinto dapat berbuat baik atau buruk yang bisa mengacaukan tatanan kehidupan.

3. Amaterasu Sang Dewa Matahari

Shinto sebagai agama di Jepang juga mempercayai adanya dewa matahari yang merupakan dewa dengan kedudukan tertinggi yang disebut Amaterasu. Menurut mitologi Shinto, Ameterasu lahir dari mata sebelah kiri sang pendiri Jepang, Izanagi setelah melakukan ritual penyucian. Amaterasu kemudian diperintahkan untuk memimpin Takamagahara oleh ayahnya, Izanagi.

Lebih lanjut, menurut mitologi Shinto, Amaterasu memerintahkan Ninigi yakni cucu lelakinya untuk memerintah di bumi setelah dirinya menggambar Jepang modern. Inilah yang menjadi awal mula masyarakat Jepang disebut sebagai keturunan dewa matahari. Kepercayaan ini bahkan masih kokoh hingga sekarang di kalangan penganut Shinto, agama di Jepang.

4. Inari yang Dipuja Pemeluk Agama Shinto

Sebagai agama di Jepang yang mayoritas, Shinto tidak hanya memiliki Ameterasu sebagai dewa terhebat. Agama ini juga memiliki Inari, sang dewa yang memberikan makanan bagi manusia. Dewa ini dikenal juga sebagai dewa padi, dewa rubah, bahkan disebut sebagai dewa perdagangan yang diwujudkan sebagi wanita muda dan rubah.

5. Membangun Kuil 20 Tahun Sekali

Penganut ajaran Shinto menyembah dewa matahari di kuil yang disebut Ise Jingu, sedangkan Fushimi Inari untuk dewa makanan. Ise Jingu adalah kuil yang dianggap keramat yang dibangun dengan 120 kuil kecil di bagian luar, tengah dan depan. Kuil ini selalu dibangun 20 tahun sekali dan merobohkan bangunan kuil lama.

6. Ritual Mensucikan Jiwa dan Tubuh

Seperti agama pada umumnya, Shinto juga mengenal adanya dosa (Tsumi) baik dosa pada tubuh maupun dosa dalam jiwa. Untuk itu biasanya sebelum memasuki kuil Shinto, pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu (Temizu). Menurut ajaran ini, dewa akan menghilangkan dosa dan penyakit saat melakukan ritual temizu

7. Omikuji, Omamori, dan Ema

Shinto juga sangat mempercayai omikuji, omamori dan ema yang berkaitan dengan keberuntungan. Omikuji seperti fortune teller yang memberikan informasi mengenai nasib seseorang. Omamori semacam jimat yang berupa kertas warna-warni atau kain yang berisi kertas doa. Sedangkan ema adalah kayu dengan tali di ujungnya untuk menulis doa dan digantung di pohon (*).

Buddhisme di Jepang

Buddha adalah agama di Jepang yang juga banyak dianut oleh masyarakat Jepang setelah agama Shinto. Agama yang mempercayai adanya reinkarnasi ini mulai masuk di Jepang sekitar abad ke-5 masehi dari India. Buddhisme di Jepang dikenal memiliki beberapa jenis seperti Buddha Jodo, Buddha Rinzai, Buddha Nichiren, Buddha Sotoshu.

Keberadaan Zen Buddhisme di Jepang diterima oleh masyarakat Jepang setelah klan Buddha, Soga menang melawan klan Mononobe(*). Meskipun menjadi agama yang banyak dianut, ini sama sekali tidak menggeser keberadaan agama Shinto di Jepang. Orang Jepang menganut kedua agama ini yang bisa dilihat dari pelaksanaan beberapa ritual kelahiran dan kematian.

Agama Lain yang Berkembang di Jepang

Selain Shinto dan Buddha yang menjadi agama mayoritas di Jepang, masyarakat juga menganut agama lain. Beberapa agama yang dianut oleh masyarakat Jepang seperti Kristen dan Protestan serta beberapa agama minoritas lainnya. Kristen menjadi agama yang juga membaur dengan tradisi masyarakat Jepang disamping Shinto dan Buddha seperti upacara pernikahan.

Menurut referensi lain, masyarakat Jepang juga banyak yang menganut agama baru yang disebut Shinshūkyō. Agama ini menggabungkan antara takhayul lokal dengan Shinto dan Buddha yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakatnya.

Itulah informasi seputar agama di Jepang yang menjadi pembahasan pada kesempatan kali ini. Secara umum, ada dua agama yang berkembang pesat dari dulu hingga sekarang di Jepang yakni Shinto dan Buddha. Karena dianggap tidak begitu penting, maka masyarakat Jepang biasanya mencampurkan agama dalam beberapa tradisi dalam kehidupannya yang memang dianggap menguntungkan.

 Baca juga: Bahasa Jepang Cinta: Cara Panggil Pacar Sampai Cara Melamar Orang Jepang yang Out of The Box!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Mengenal Agama di Jepang dan Pandangan Masyarakat Jepang Tentang Agama

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie