Yuk, Intip Sejarah Perkembangan Kostum Jepang Tradisional dan Jenis-jenisnya

WeXpats
2020/09/14

Hingga kini, orang Jepang masih menjunjung tinggi dan melestarikan budayanya, termasuk kostum tradisional. Meskipun pada zaman sekarang sudah jarang orang Jepang yang mengenakan kostum Jepang tradisional di kehidupan sehari-hari. Terlepas dari hal tersebut, pakaian tradisional Jepang kini hanya dikenakan pada momen penting saja.

Misalnya, yaitu moment pernikahan, menghadiri pemakaman, pesta, melihat festival musim panas, dan lain sebagainya. Di Jepang, kostum tradisionalnya tidak hanya kimono saja tetapi ada beragam jenis lainnya yang menarik untuk mengetahui. Namun, sebelum mengetahui hal tersebut, ketahui lebih dulu tentang sejarah kostum Jepang di bawah ini:

Daftar Isi

Sekilas Sejarah Kostum Jepang

6 Jenis Kostum Jepang

Bagian-Bagian Kostum Jepang Tradisional, Kimono

Pergeseran Kostum Jepang Tradisional ke Kostum Modern

Sekilas Sejarah Kostum Jepang

Berbicara tentang kostum Jepang, pasti kata yang terlintas adalah kimono. Pasalnya, dalam bahasa Jepang, kimono berarti pakaian. Kostum tradisional Jepang yang satu ini muncul pertama kali pada masa Heian pada tahun 794-1192. Namun, sebelumnya orang-orang Jepang mengenakan satu setel pakaian terpisah atasan dan bawahan ataupun baju terusan.

Namun, pada masa Heian, pembuatan kimono mulai dilakukan dengan menggunakan metode “straight-line-cut”. Dengan begitu, pembuatan kimono tidak membutuhkan bentuk badan si pemakai. Pada masa dahulu, banyak orang mengenakan kimono karena kimono cocok dikenakan pada musim apapun.

Misalnya, pada musim dingin, orang Jepang akan mengenakan kimono berlapis. Sebaliknya, ketika musim panas orang Jepang akan mengenakan kimono yang terbuat dari bahan linen yang sejuk dan nyaman. Kemudian, orang Jepang mulai peka terhadap warna sehingga kimono hadir dengan berbagai macam warna dan corak.

Dengan begitu, pada masa Kamakura (1192-1338) hingga masa Muromachi (1338-1573), hampir semua orang Jepang mengenakan kimono dengan warna yang cerah. Kemudian, di masa Edo (1603-1868) terdapat pola ‘seragam’ kimono yang terdiri dari tiga bagian. Bagian tersebut yaitu kimono itu sendiri, kamishimo atau pakaian tanpa lengan dan hakama.

Pada masa Meiji (1868-1912), budaya asing mulai mempengaruhi Jepang sehingga pejabat pemerintah maupun personil military wajib mengenakan pakaian barat. Kemudian, penggunaan kimono hanya untuk acara formal dan harus dihias terlebih dahulu sesuai latar belakang keluarga.

Di masa sekarang ini, sudah jarang orang Jepang yang mengenakan kimono pada kegiatan keseharian. Kini, orang Jepang mengenakan kimono hanya untuk acara tertentu saja, seperti pernikahan, menghadiri festival, maupun upacara minum teh.

6 Jenis Kostum Jepang

Setelah mengetahui bagaimana sejarah kostum Jepang tradisional, kini saatnya mengetahui jenis-jenisnya. Pasalnya, di Jepang tidak hanya ada kostum kimono saja, tetapi terdapat kostum lainnya. Jika ingin mengetahui apa saja jenis-jenisnya, berikut ini adalah ulasannya:

1. Kimono

Dalam bahasa Jepang, kimono artinya adalah pakaian dan pada zaman dahulu kimono terbuat dari kulit binatang hasil buruan. Oleh karena itu, kimono juga disebut sebagai pakaian tertua di Jepang. Kimono dapat digunakan oleh pria maupun wanita namun dengan warna dan motif yang berbeda.

2. Iromuji

Secara harfiah iromuji berarti warna polos sehingga iromuji hadir tanpa adanya corak sama sekali. Iromuji adalah kimono semi formal namun jika terdapat lambang keluarga bisa menjadi kimono formal. Biasanya bahan yang digunakan untuk membuat iromuji adalah bahan satin dan juga kain krep yang memiliki warna senada.

3. Montsuki

Jenis kimono yang satu ini adalah kimono formal pria yang biasanya berwarna gelap seperti hitam atau abu-abu. Oleh karena itu, montsuki juga biasanya dikenakan sebagai kostum pengantin pria Jepang. Selain itu, montsuki juga biasanya digunakan untuk menghadiri upacara resmi, seperti pemberian penghargaan dari kaisar atau pemerintah.

4. Yukata

Biasanya yukata digunakan saat musim panas atau ketika menghadiri festival tertentu. Yukata pada umumnya terbuat dari kain katun tipis sehingga sejuk ketika dikenakan, namun kini banyak yukata yang terbuat dari katun campuran polyester. Jika ingin mengenakan ‘kimono instan’ bisa mencari yukata karena banyak toko yang menjual yukata siap pakai.

5. Furisode

Kostum tradisional yang satu ini umumnya dikenakan oleh wanita Jepang yang belum menikah. Furisode memiliki corak yang menarik seperti tanaman, bunga, binatang, maupun keindahan musim yang berwarna cerah. Meskipun begitu, wanita yang sudah menikah pun boleh mengenakan furisode namun biasanya memiliki warna lebih gelap.

6. Jinbei

Orang Jepang biasanya mengenakan kostum jinbei ketika tidur karena jinbei memiliki model yang sederhana dengan bahan katun yang nyaman. Namun, kini jinbei biasanya digunakan oleh pria Jepang untuk menonton berbagai festival non-formal, seperti festival kembang api. Biasanya, jika pria Jepang mengenakan jinbei, wanita Jepang akan mengenakan yukata.

Bagian-Bagian Kostum Jepang Tradisional, Kimono

Di Jepang, selain keenam kostum tradisional tersebut ternyata ada beberapa kostum lainnya. Namun, dari kebanyakan kostum, kimonolah yang memiliki banyak bagian sehingga kimono rumit dikenakan. Misalnya sebelum mengenakan kimono, seseorang wajib mengenakan pakaian dalam kimono yang dinamakan dengan nagajuban.

Kemudian, mengenakan kimono utama sebagai lapisan kostum paling luar yang memiliki motif dan bentuk yang sesuai dengan pemakainya dan tingkat formalitas. Setelah itu baru mengenakan obi sebagai sabuk pinggang ketika mengenakan kimono. Agar tidak melorot dan tidak berubah posisinya, obi dililit dengan obiage dan obijime.

Para wanita kemudian menghiasi rambutnya dengan kanzashi yang berbentuk seperti tusuk konde. Motif yang biasanya ada pada kanzashi yaitu bunga cantik khas Jepang. Lalu, para wanita mengenakan tabi dan juga zori atau geta. Untuk celana kimono pria biasanya mengenakan hakama dengan atasan kimono bernama haori.

Pergeseran Kostum Jepang Tradisional ke Kostum Modern

Jika pada masa dahulu orang Jepang mengenakan kimono, kini orang Jepang mulai mengenakan kostum yang jauh lebih modern. Perubahan ini tentu saja imbas dari pengaruh zaman dan juga perkembangan teknologi. Misalnya, ketika era peperangan, hampir semua orang di Jepang lebih menyukai mengenakan pakaian yang dinamis, misalnya mengenakan kosode.

Namun, ketika datang budaya asing, kosode mulai hadir dengan beragam macam warna yang cerah dengan berbagai macam corak. Dari situlah mulai berkembang menjadi kosode yang lebih lebar, memanjang, dan juga lebih kaku seperti kimono modern yang kini diketahui.

Karena budaya asing semakin kuat mempengaruhi Jepang dan orang Jepang lebih menyukai mengenakan pakaian yang simple, mulailah berkembang baju pop Jepang. Bahkan, baik pria maupun wanita Jepang memiliki fashion kesukaan masing-masing, bahkan ada pula fashion genderless. Kemudian, untuk kostum modern bagi wanita muda di Jepang usia 20-an lebih menyukai produk bermerk (※).

Sedangkan bagi pria Jepang, lebih menyukai mengenakan celana pendek di atas lutut terlebih ketika musim panas. Kemudian, untuk wanita Jepang usia 30-an lebih menyukai mengenakan pakaian yang tertutup bentuk tubuhnya. Sedangkan untuk pria Jepang usia 30-an lebih menunjukkan kerapian yaitu mengenakan kemeja maupun jaket.

Memasuki usia senja, baik pria maupun wanita Jepang lebih memiliki selera kostum modern yang lebih sederhana. Misalnya, mengenakan sweater berbahan organik atau kemeja dengan warna netral, seperti putih, coklat, atau abu-abu. Dengan begitu, kini tidak banyak orang Jepang mengenakan kostum Jepang tradisional kimono meskipun ada beberapa generasi senior yang masih mengenakan kimono.

Itulah ulasan yang menarik mengenai kostum Jepang tradisional yang ternyata memiliki beberapa jenis selain kimono. Meskipun zaman terus berkembang, namun orang Jepang tetap melestarikan kimono dengan mengenakannya saat menghadiri acara penting. Bahkan, wisatawan yang berkunjung ke Jepang juga bisa mencoba pengalaman untuk mengenakan kimono, tertarik mencobanya?

Baca juga: Sejarah Perkembangan Dunia Fashion Mode Jepang yang Tak Ada Matinya

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Yuk, Intip Sejarah Perkembangan Kostum Jepang Tradisional dan Jenis-jenisnya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie