Panduan Mempelajari Pepatah dan Peribahasa Jepang

WeXpats
2020/10/14

Pernah mendengar peribahasa Jepang? Dalam bahasa Jepang, peribahasa disebut dengan nama Kotowaza atau yang dimaksud dalam bahasa Indonesia yaitu pepatah. Di Jepang, pepatah ini merupakan suatu kalimat yang populer dan termasuk salah satu ilmu bahasa yang berkembang di sana.

Daftar Isi

  1. Pengertian Peribahasa Jepang
  2. Perkembangan Peribahasa di Jepang
  3. Cara Belajar Peribahasa Jepang
  4. Contoh Peribahasa Jepang Populer
  5. Penutup

Pengertian Peribahasa Jepang

Kotowaza merupakan sebutan dari pepatah Jepang yaitu berupa kata-kata yang pendek. Kata tersebut diceritakan secara turun temurun di masyarakat Jepang sejak dahulu kala. Kata-kata yang mengandung nilai moral, kebenaran, satire serta sindiran.

Seperti halnya Bahasa Indonesia pada peribahasa yang memiliki makna konotatif dan denotatif. Pada peribahasa Jepang jika terdapat makna konotatif dan denotatif yang terkandung didalamnya. Pada pepatah Jepang, banyak perumpamaan yang disebut dan digunakan serta diartikan maknanya.

Perkembangan pepatah Jepang tentu berpengaruh pada perkembangan ilmu bahasa yang dipelajari di Jepang. Kotazawa umumnya kalimat pendek-pendek dengan mencari setiap kata, bahkan suku kata untuk mengartikannya. Dan biasanya pada pepatah Jepang terdapat unsur seperti hewan, tumbuhan, manusia yang digunakan sebagai perumpamaan.

Pepatah Jepang ini memang begitu banyak dan beragam, biasanya dibedakan berdasarkan jenis atau makna katanya. Misalnya saja, sebuah ungkapan yang disebut dalam bahasa Jepang "jouyoku" yang tidak memiliki makna baru jika terjadi penggabungan kata.

Dengan memahami seperti apa pengertian bahasa Jepang, maka perlu dipahami pula bagaimana pepatah Jepang berkembang. Tentunya dari segi ilmu bahasa, pepatah Jepang memiliki berbagai ragam makna, ungkapan, jenis yang bisa dianalisa. Sehingga orang-orang bisa mempelajari pepatah Jepang dengan mudah.

Baca Juga >> Belajar Mengenai Kata Sifat dalam Bahasa jepang

Perkembangan Peribahasa di Jepang

Pepatah merupakan sebuah ungkapan yang biasanya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti halnya pepatah Jepang. Sejak zaman Edo, pepatah Jepang dikenal sebagai kalimat yang memberikan unsur nasihat serta pandangan tentang kehidupan.

Sebuah pelajaran dan ungkapan yang dikiaskan dengan unsur hewan atau tumbuhan. Menjadikan pepatah Jepang dimaknai lebih mendalam dan bisa dengan mudah untuk dipelajari. Perkembangan peribahasa Jepang menjadi semakin banyak diteliti secara makna dan asal katanya.

Peribahasa yang ada di Jepang merupakan perkembangan dari filsafat Cina, seperti beberapa idiom yang Memiliki empat karakter dari bahasa cina klasik. Contohnya, katak di dalam sumur atau disebut ino naka no kaeru merupakan kata dari Tiongkok Klasik, Zhuangzi.

Jadi pengaruh peribahasa yang berkembang di Jepang juga bermula dari filsafat cina. Dan ada beberapa bentuk peribahasa Jepang yaitu kata bijak yang disebut iinarawashi. Frase idiomatic atau disebut kan'yoku dan empat karakter idiom atau "yojijukugo". Dengan memahami perkembangan pepatah Jepang, tentu bisa mempermudah cara belajar peribahasanya. Dan asal kalian tahu, di Jepangpun ada seperti puisi, jika penasaran silakan kalian baca juga Puisi Haiku Jepang, Singkat Namun Penuh Makna.

Cara Belajar Peribahasa Jepang

Ada beberapa hal penting yang diperhatikan ketika belajar peribahasa yang berbahasa Jepang. Beberapa hal ini bisa dilakukan dan diperhatikan untuk menyederhanakan bagaimana pepatah Jepang bisa dipahami dengan mudah.

1. Mulai dari Hal Sederhana

Dalam mempelajari bahasa Jepang atau lebih spesifik lagi tentang pepatah Jepang. Maka harus dinilai dengan yang paling sederhana, yaitu dasar kata yang dipakai pada pepatah Jepang.

Misalnya saja kata "neko" yang berarti kucing. Pada pepatah Jepang digunakan sebagai ungkapan

Ada beberapa pepatah yang menggunakan dasar kata "neko" tersebut. Contohnya, "neko ni koban" secara arti harfiah berarti kucing emas. Namun, dalam pepatah hal ini dimaknai dengan ibarat uang bagi seekor kucing. Maka saat diberikan kepada orang yang tidak paham nilainya, jadi sia-sia belaka tak berguna.

2. Belajar Struktur Bahasa Dasar

Belajar struktur bahasa dasar misalnya dengan mempelajari suku kata dan huruf hiragana katakana. Pada peribahasa biasanya digunakan idiom-idiom, sehingga harus mampu menyimpulkan maksudnya.

Ungkapan pada peribahasa memang sering kali tidak mudah ditebak. Namun, jika dilakukan pendalaman struktur penyusun katanya maka pepatah Jepang bisa dipelajari dengan baik dan mudah. Untuk kalian yang ingin mempelajari bahasa dasar dalam bahasa Jepang, silakan kalian baca juga Kenali Seluk Beluk Belajar Bahasa Jepang Dasar untuk Pemula yang Sebaiknya Diketahui.

3. Lakukan Secara Bertahap

Dalam mempelajari sesuatu apalagi tentang peribahasa asing, yaitu pepatah Jepang. Maka dibutuhkan waktu dan kesabaran, lakukan pembelajaran secara bertahap dengan memahami persamaan kata yang digunakan.

Selanjutnya bahwa dalam peribahasa yang dipelajari dari bahasa Jepang biasanya memiliki ungkapan yang sama. Sehingga jika sudah mulai memahami, maka bisa diartikan maknanya secara sesuai.

4. Pahami Makna Bukan Ucapan

Untuk mempelajari peribahasa jangan mendengarkan seperti apa ucapannya. Namun, dipahami maknanya dengan melihat beberapa kata yang sama digunakan pada peribahasa yang berbeda.

Pada bahasa Jepang, peribahasa menggunakan idiom dan ungkapan yang sama namun memiliki arti yang berbeda. Dalam konteks susunan kata yang diungkapkan pada penggunaan peribahasa yang berbahasa Jepang.

Dengan memahami bagaimana cara mempelajari bahasa Jepang, tentu dibutuhkan beberapa contoh peribahasa yang populer. Ada beberapa peribahasa populer dan memiliki arti yang mendalam.

Contoh Peribahasa Jepang Populer

Inilah beberapa contoh peribahasa berbahasa Jepang yang populer. Dan dimaknai dalam arti secara lebih luas, berisi nasihat, kebenaran, satire serta idiom-idiom yang bernilai kebaikan.

1. Ishihashi Wo Tataite Wataru (石橋を叩いて渡る) 

Artinya, berjalan menyusuri jembatan batu setelah mengetuknya. Dalam makna sebenarnya bahwa jembatan batu tentu terlihat kokoh dibandingkan dengan jembatan lain pada umumnya. Namun, sekokohnya jembatan batu tentu akan runtuh juga jika struktur penyusun semakin lemah.

Dalam peribahasa berjalan menyusuri jembatan batu setelah mengetuknya ini diartikan bahwa diperlukan tindakan pencegahan. Tindakan tersebut dilakukan meskipun di awal terlihat aman atau tidak terlihat hal yang mencurigakan sama sekali.

2. Ichigo Ichie(一期一会)

Secara harfiah berarti pertemuan sekali seumur hidup atau jika dibandingkan dengan pepatah bahasa Indonesia, kesempatan tidak datang dua kali. Maka kita harus memaknai setiap hal atau pertemuan yang terjadi dalam hidup.

3. Ato No Matsuri(後の祭り)

Kalimat ini berarti festival yang sudah lewat, dengan makna bawa semua sudah terlambat. Yang dalam makna luasnya bahwa saat seseorang menyesali sesuatu maka semuanya sudah terlambat. Serta hanya membuang waktu saja untuk memikirkannya terus menerus. Festival ini diambil dari unsur perayaan yang ada di Jepang yaitu festival Matsuri. Sebuah festival yang diadakan pada kuil shinto atau budha di Jepang dengan mengaitkan festival tersebut sebagai unsur kesenangan.

Contoh kalimat: 今となっては後の祭りだ (Ima to natte wa ato no matsuri da) → Sekarang sudah terlambat/tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk hal itu/sudah terlanjur

4. Obi Ni Mijikashi Tasuki Ni Nagashi (帯に短し襷に長し)

Obi merupakan sebuah kain dekoratif yang dililitkan di atas pinggang saat penggunaan kimono atau secara mudah, adalah ikat pinggang untuk kimono. Sedangkan Tasuki merupakan potongan kain yang digunakan untuk mengikat lengan kimono yang menjuntai agar tidak terlalu panjang dan tidak mengganggu. Tapi peribahasa ini berarti terlalu pendek untuk dijadikan obi, terlalu panjang untuk dijadikan tasuki? Secara makna bisa diartikan bahwa sesuatu yang dilakukan atau dipakai tidak cocok untuk digunakan pada situasi apapun. 

Baca juga >> Keindahan Waka, Puisi Khas Jepang yang Punya Keunikan Sendiri

Penutup

Dengan melihat beberapa pepatah Jepang yang begitu populer serta ungkapan yang digunakan dan dapat dipahami. Maka peribahasa dapat dipelajari dengan mudah tanpa harus mempelajari keseluruhan bahasa Jepang yang ada.

Kotowaza sebagai peribahasa Jepang yang memiliki berbagai macam ungkapan beserta arti kata berbagai jenis. Tentu memiliki berbagai macam arti dan makna secara mendalam, sehingga memberikan pesan, nilai moral dan kebaikan.

Perkembangan bahasa Jepang melalui sejarah peribahasa yang ada di Jepang, menjadikan masyarakatnya menjunjung tinggi nilai leluhur. Dan melestarikan budaya, bahasa yang ada saat ini, salah satunya dengan pepatah Jepang.

Baca juga: Idiom Bahasa Jepang yang Menggunakan Anggota Tubuh. Apakah Perutmu Berdiri?

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Cara belajar bahasa jepang/ Panduan Mempelajari Pepatah dan Peribahasa Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie