Teru-Teru Bozu, Pawang Hujan dari Jepang

WeXpats
2020/10/14

Berada di Jepang ketika sedang hujan bisa memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Musim hujan di Jepang disebut dengan periode "Tsuyu" dimana langit mendung dan hujan sering turun. Ada beberapa hal yang khas saat musim hujan di Jepang. Salah satunya teru-teru bozu.

Itu adalah boneka dari kain yang dibuat dengan tangan dan hanya ada di musim hujan. Asal usul boneka ini ternyata sangat menarik karena sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Mau tau lebih jauh tentang boneka hujan khas Jepang ini? Baca artikel ini sampai habis.

Daftar isi: 
Fakta Teru-Teru Bozu
Dianggap Sebagai Jimat di Jepang Kala Hujan
Teru-Teru Bozu Sebagai Souvenir
Cara Membuat Teru-Teru Bozu

Fakta Teru-Teru Bozu

Bentuk boneka ini adalah sebuah bola yang dibungkus kain dan diikat pada bagian lehernya. Masyarakat Jepang mengenal teru-teru bozu sebagai boneka penangkal hujan. Itu sebabnya boneka ini hanya ada di musim hujan. Tapi, bagaimana awalnya boneka ini bisa muncul? Inilah mitos dan fakta seputar teru-teru bouzu:

1. Asal-usulnya yang Tragis

Dibalik bentuknya yang imut, ada kisah tragis yang dipercaya menjadi asal-usul teru-teru bozu. Suatu ketika, sebuah legenda menyebutkan jika Jepang pernah dilanda hujan yang sangat lebat. Petir menggelegar diiringi munculnya suara gemuruh di langit. Suara itu berkata bahwa sebuah kota akan tenggelam apabila tidak muncul gadis cantik dari dalam rumah.

Akhirnya, seorang gadis dikorbankan demi menyelamatkan seantero kota. Ia dikirim keluar rumah dan dibekali sebuah sapu. Sapu adalah simbol untuk si gadis membersihkan hujan dari langit dan juga menyapu langit mendung. Gadis pemberani ini kemudian dikenal dengan Souseiju.

Kisah lain terkait boneka ini adalah ketika seorang biksu menjanjikan cuaca cerah kepada seorang tuan tanah. Sampai tiba saatnya, cuaca tidak juga cerah. Sebagai hukumannya, maka sang biksu dipenggal, lalu kepalanya dibungkus kain untuk kemudian digantung di luar rumah. Tujuannya adalah agar hujan berhenti.

Sampai sekarang, ketika membuat boneka ini anak-anak akan menyanyikan sebuah lagu. Lirik lagu itu berisi permintaan agar cuaca cerah kepada teru-teru bozu. Jika cuaca cerah, si boneka akan mendapat lonceng emas. Namun jika tidak, kepala boneka itu akan dipotong. Wow, ngeri, ya.

2. Populer Sejak Zaman Edo

Di zaman Edo, boneka ini sangat populer sampai-sampai motif boneka ini muncul pada motif kertas Jepang. Boneka ini juga selalu muncul dalam berbagai cerita rakyat. Dulu, sebenarnya boneka ini tidak digunakan untuk menangkal hujan melainkan untuk mengusir Nanten atau roh jahat.

Nanten biasanya mendiami pohon-pohon, itu sebabnya boneka ini dulu banyak digantung di pepohonan. Ketika cuaca berubah menjadi cerah, pada boneka ini akan digambar mulut dan mata. Lalu, di kepala boneka akan dituangkan sake, kemudian boneka dilarungkan ke sungai.

Sampai sekarang, tradisi yang populer di jaman Edo ini tetap dilestarikan. Ketika musim hujan datang di Jepang, anak-anak akan membuat boneka ini. Kain yang digunakan bermacam-macam warna, mulai dari putih polos sampai kain bermotif warna-warni. Setelah selesai, mereka akan menggantungnya di depan rumah.

Dianggap Sebagai Jimat di Jepang Kala Hujan

Teru-teru bozu dianggap memiliki kekuatan gaib untuk menangkal hujan atau mengalihkan hujan. Jika di Indonesia menangkal hujan perlu jasa pawang hujan, di Jepang cukup dengan menggantungkan boneka ini di luar rumah. Biasanya boneka ini akan digantungkan di jendela atau atap rumah.

Biasanya, boneka ini dibuat satu hari sebelum acara dilaksanakan atau ketika akan bepergian. Tetapi ternyata boneka ini juga bisa dijadikan jimat peminta hujan. Caranya adalah dengan menggantungkannya secara terbalik, yaitu kepala menghadap ke bawah.

Tidak banyak sumber yang menjelaskan dengan detail darimana asal kekuatan boneka penangkal hujan ini. Kisah dibalik boneka inilah yang sampai sekarang menjadi alasan kuat boneka ini terus dianggap sebagai jimat.

Musim hujan di Jepang memang bisa sangat menyebalkan. Ada saat-saat hujan turun seharian tanpa henti dan membuat cuaca menjadi lembab dan basah. Tidak salah memang jika warga Jepang tampaknya butuh kekuatan supranatural untuk menghadirkan cuaca cerah atau minimal hujan yang bersahabat ketika musim hujan.

Bentuk boneka ini memang seperti hantu kecil karena umumnya dibuat dari kain putih. Jika tidak ada kain putih, maka digunakan kertas putih. Tetapi pada perayaan-perayaan, boneka ini dibuat dengan kertas atau kain yang lebih cerah dengan motif yang beragam.

Teru-Teru Bozu Sebagai Souvenir

Karena bentuknya yang lucu menyerupai hantu kecil berwajah tersenyum, banyak souvenir di Jepang yang mengambil motif boneka ini. Jika pergi ke Jepang, souvenir seperti gantungan kunci, sticky notes, atau juga boneka-boneka ini dalam berbagai ukuran.

Ketika dijual sebagai souvenir, yang paling banyak diburu adalah bentuk asli dari boneka ini. Alasannya adalah karena boneka ini tampak sangat lucu ketika digantung apalagi dalam jumlah banyak. Kemudian, gantungan kunci juga merupakan jenis yang sangat diminati wisatawan.

Di toko-toko souvenir di Jepang, boneka yang dijual biasanya berbahan kain agar tidak mudah rusak. Belilah boneka ini sebagai souvenir ketika berkunjung ke Jepang karena ini sangat khas. Di negara lain tidak akan dijumpai souvenir ini.

Cara Membuat Teru-Teru Bozu

Jika belum ada waktu pergi ke Jepang, jangan khawatir tidak bisa memiliki boneka ini. Buat saja sendiri di rumah. Apalagi ketika musim hujan datang, maka cobalah untuk menjajal “kekuatan” boneka ini di luar Jepang.

Berikut ini akan diberikan cara-cara dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat boneka penangkal hujan ini.

1. Bahan-Bahan

Pertama, siapkan dulu bahan-bahan untuk membuat bonekanya. Sedikitnya, ada 3 bahan utama yang harus disediakan. Tisu atau kertas atau bisa juga kain sebanyak 3-5 lembar. Lalu, siapkan juga tali yang bisa dibuat dari apa saja. Bisa dari benang wol, karet, atau juga pita. Terakhir, siapkan spidol atau pulpen untuk menggambar wajahnya.

2. Cara Membuat

Jangan khawatir kesulitan karena membuat boneka ini cukup mudah. Langkah pertama, buatlah bulatan dari tissue, kira-kira dari 3 lembar tissue. Lalu, bungkus bulatan itu dari tissue yang masih ada atau bisa juga dari kain yang sudah disiapkan tadi.

Setelah bulatan terbungkus, maka lilitkan tali tadi tepat di bagian leher lalu ikat. Kemudian, buat juga simpul untuk dari sisa tali tadi agar nantinya boneka bisa digantung. Setelah selesai, gambarlah wajah dari spidol atau pulpen. Warna wajah boleh dengan warna selain hitam.

3. Gantungkan Teru-Teru Bozu

Setelah wajah dibuat dan ikatan pada leher dipastikan kuat, buat simpul lagi dari sisa tali pada bagian leher. Gunanya adalah untuk menggantungkan boneka di jendela atau atap rumah. Nah, boneka penangkal hujan khas Jepang selesai dibuat. Mudah, bukan?

Teru-teru bozu memiliki sejarah yang menarik walaupun dihasilkan dari cerita yang tragis. Mayoritas warga Jepang menganggap boneka ini sebagai simbol pengharapan dan juga penghormatan ketika musim hujan tiba. Nah, jika kebetulan ada di Jepang saat musim hujan, maka cobalah membuat boneka ini.

Baca juga: Musim Semi di Jepang Telah Datang. Berikut Pertandanya!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Teru-Teru Bozu, Pawang Hujan dari Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie