Menu makanan Jepang selalu menarik untuk dibicarakan. Kali ini yang akan dibahas adalah menu sarapan orang Jepang, yaitu tamago kake gohan. Menu ini sangat sederhana sehingga siapapun pasti bisa membuatnya. Tidak perlu alat dan bahan yang bermacam-macam, cukup dengan nasi dan telur saja. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat juga singkat.
Sebenarnya menu tamago kake gohan sudah dikenal sejak abad ke-19 di Jepang. Orang-orang memakannya saat merasa tubuh tidak enak atau masuk angin. Mereka akan mencari nasi hangat dan telur mentah. Cara makannya ada dua versi, telur dikocok dulu baru dituang ke nasi atau langsung dipecahkan begitu saja di atas nasi.
Daftar Isi
Tamago Kake Gohan, Menu Sarapan Favorit dan Bergizi
Memangnya Aman Makan Telur Mentah?
Variasi Topping Tamago Kake Gohan
Tradisi Sarapan di Jepang
Zaman dulu sebenarnya orang Jepang tidak terbiasa untuk sarapan. Bisa dibilang kalau kegiatan sarapan merupakan tradisi baru-baru ini. Di abad pertengahan, waktu sarapan orang Jepang adalah pagi menjelang siang hingga tengah hari. Sedangkan makan malam dilakukan pukul 4 sore. Jadi dalam sehari orang Jepang makan dua kali.
Barulah sekitar di masa Genroku (1688-1704) budaya makan tiga kali dalam sehari mulai dilakukan. Apalagi sejak ditemukannya minyak canola dan mulai bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Minyak ini menggantikan minyak ikan yang kurang sedap untuk dipakai penerangan. Sejak semua orang bisa menggunakan minyak canola, waktu bangun dan kerja jadi lebih panjang.
Di samping itu juga meningkatnya bisnis makanan dan industri rumah tangga sebagai salah satu upaya membangun kota Edo pasca kebakaran Meireki di tahun 1657. Dari situ lah orang-orang punya lebih banyak waktu untuk makan dan pilihan variasi menunya.
Sekarang orang Jepang biasa sarapan dengan nasi, baik nasi putih atau merah. Beberapa orang mengolahnya menjadi bubur yang disebut “okayu”. Sejumlah makanan pendamping dihidangkan untuk menambah selera, seperti sup miso, ikan, rumput laut, katsuobushi, dan masih banyak lagi.
Artikel Pilihan
Tamago Kake Gohan, Menu Sarapan Favorit dan Bergizi
Nama makanan tamago kake gohan berasal dari dua kata, yaitu “tamago” (telur) dan “gohan” (nasi). Jadi sesuai dengan wujud hidangannya adalah nasi dengan telur. Telur yang disajikan di atas nasi dalam keadaan mentah. Meski ada yang dikocok terlebih dahulu dan tidak. Sebutan lain dari menu ini adalah “tamago gohan” atau “tamago kake”.
Orang Jepang percaya kalau sarapan menu ini akan lebih berenergi dan imunitas tubuh meningkat. Nasi sebagai karbohidrat menjadi sumber tenaga. Sedangkan telur mentah mengandung antioksidan yang tinggi dan bagus untuk kesehatan jantung. Belum lagi tambahan topping sayuran yang menjadi sumber protein dan vitamin lainnya.
Orang Jepang sangat memperhatikan asupan makanan ke dalam tubuhnya. Telur yang kaya akan protein sering dijadikan menu utama dalam berbagai hidangan. Selain tamago kake gohan, menu sarapan bersama telur lainnya adalah tamagoyaki, onigiri, atau sup miso. Ditambah lagi, menu ini sangat mudah disajikan. Cocok untuk mereka yang sibuk di pagi hari!
Memangnya Aman Makan Telur Mentah?
Bagi beberapa orang mungkin tidak terbiasa menyantap makanan mentah. Memang tidak boleh sembarangan makan menu telur mentah ini sebab resiko terinfeksi bakteri Salmonella sangat berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu, pastikan telur yang digunakan masih segar. Kalau masyarakat Jepang sih, dapat dengan tenang memakan telur mentah karena beberapa hal berikut ini:
1. Aturan Sanitasi Peternakan Ayam
Kasus keracunan bakteri Salmonella tidak boleh dipandang sepele. Seseorang yang terserang bakteri ini akan merasakan kram perut, demam, hingga diare selama empat sampai tujuh hari. Untuk menghindari resiko ini, Jepang punya caranya sendiri sehingga telur mentah dapat dikonsumsi dengan aman.
Jepang memiliki prosedur peternakan dan produksi telur yang ketat. Dapat dikatakan bahwa jika tidak ada peluang seseorang tertular penyakit Salmonella dari telur mentah. Peternak ayam wajib menjaga sanitasi kandang, misalnya dengan menggunakan alat pelindung saat memasuki kandang, menjauhkan ayam dari kontak dengan hewan lainnya, serta penempatan telur dengan cara khusus.
2. Pengujian Telur
Tak cukup dari segi kebersihan, telur-telur yang didistribusikan pun dijamin kualitasnya karena melewati pengujian terlebih dahulu. Seluruh telur dikumpulkan dalam satu tempat, lalu dicuci dengan mesin satu per satu. Setelah steril, telur dicek kondisinya. Apakah ada yang retak, kotoran menempel, atau bercak darah.
Kondisi telur dipindai oleh mesin khusus sehingga apabila terdeteksi bakteri atau kondisinya tidak sempurna akan dibuang. Untuk telur-telur yang lolos uji, langsung dikirimkan ke toko sehingga telur yang sampai ke tangan konsumen masih dalam kondisi segar.
3. Masa Kadaluarsa
Masyarakat Jepang memperlakukan telur seperti makanan mentah jadi usia ketahanannya tidak lama. Mereka tidak akan mengkonsumsi telur lebih dari 2 minggu setelah proses produksi. Jangka waktu ini lebih pendek jika dibandingkan dengan standar waktu di negara lainnya. Dengan begitu, kondisi telur masih baik untuk dikonsumsi meskipun dalam keadaan mentah.
Variasi Topping Tamago Kake Gohan
Seperti yang disebutkan di atas, ada berbagai cara untuk membuat hidangan ini. Selain cara telur dikocok terlebih dahulu atau tidak, ada cara baru yang sedang populer, yaitu fuwa fuwa. Teknik ini dilakukan dengan cara mengocok putih telur hingga berbusa, bisa menggunakan tangan atau mixer.
Teknik fuwa fuwa membuat putih telur terasa lebih lembut dan ringan. Sebab sebagian orang ada yang tidak menyukai putih telur, jadi hanya memisahkan kuning telurnya saja. Supaya tampilannya lebih menarik, tambahkan topping berikut pada hidangan tamago kake gohan:
1. Furikake
Ini adalah cara paling mudah untuk membuat hidangan tampak bervariasi. Berikan taburan furikake di atas permukaan nasi atau kuning telur (jika telur tidak dikocok). Furikake (taburan khas Jepang) akan membuat nasi dan telur terasa beda. Ada banyak jenis dari furikake, namun yang klasik adalah yang paling cocok, yakni rumput laut “aonori”.
2. Natto
Natto adalah kedelai yang difermentasikan. Baunya sangat kuat dan bentuknya lengket. Tapi rasanya sangat enak begitu dituangkan ke atas nasi dan telur. Biasanya memakan natto dilengkapi dengan mustard dan kecap. Beberapa orang punya teknik unik saat akan mencampurkan natto, yakni mengaduknya 20 kali ke kanan lalu 20 kali lagi ke kiri.
3. Katsuobushi
Beberapa orang asing yang baru mencoba tamago kake gohan bisa menambahkannya dengan katsuobushi. Ini merupakan serutan ikan bonito kering yang digunakan juga dalam beberapa menu masakan Jepang. Taburan katsuobushi akan menciptakan rasa gurih yang melebur dengan nasi dan telur.
4. Shirasu
Ini adalah ikan putih kecil mentah dan mudah didapatkan di toko bahan makanan Jepang. Jika dilihat sekilas bentuknya seperti ikan teri, namun kandungannya kaya akan kalsium dan kalium sehingga ikan ini baik untuk regenerasi sel. Shirasu termasuk topping yang favorit untuk hidangan tamago kake gohan. Orang Jepang juga menggunakan shirasu pada menu-menu lainnya.
Menarik bukan menu tamago kake gohan? Ternyata ada banyak hal lain di balik hidangan Jepang satu ini. Ingat, bagi yang mau mencoba membuat makanan ini sendiri, harus menggunakan telur yang benar-benar segar, bersih, dan terjamin bebas dari bakteri. Kalau sulit mendapatkan bahan topping di atas, bisa ganti dengan biji wijen, daun bawang, wasabi, atau irisan alpukat.
Baca juga: Snack Jepang Kekinian Buat Oleh-Oleh yang Unik dan Tak Biasa