Selain museum, taman hiburan, dan destinasi wisata lainnya, maid cafe pun harus masuk ke daftar rencana jika berkunjung ke Jepang. Cafe ini bukan sekedar tempat makan pada umumnya. Walaupun dari depan tampak biasa, tapi begitu masuk pasti akan terkejut. Pengunjung akan dilayani seperti “goshuujin-sama” (tuan) dan “ojou-sama” (nyonya).
Saat pertama kali memasuki maid cafe, ada pelayan yang akan menyambut. Pengunjung tidak boleh langsung duduk sebelum memahami aturan yang berlaku. Jangan khawatir, beberapa pelayan bisa berbahasa Inggris. Jadi tidak perlu ragu untuk datang ke sana. Kalau sudah memahami semuanya, Sang Maid (pelayan) akan membunyikan lonceng menandakan bahwa ada seorang tuan atau nyonya yang harus dilayani.
Daftar Isi
Tempat-Tempat yang Direkomendasikan
Maid Café yang Pertama
Sebagai sentral kebudayaan otaku, Akihabara adalah tempat lahirnya cafe ini. Cafe pertama muncul pada tahun 2001, yaitu bernama “Cure Maid Cafe”. Konsep yang diangkatnya adalah “Tea Time Party” layaknya di zaman Victoria di Inggris. Tak hanya dari dekorasi interior, tapi seluruh penampilan pelayan dan alat-alat yang digunakan persis sama kala itu.
Sebenarnya konsep cafe ini mirip seperti pelayanan Geisha zaman dulu. Para Geisha melayani tamu sambil menemani mereka dengan berbagai hiburan, misalnya tarian atau nyanyian. Hanya saja pengemasannya kini lebih modern karena disesuaikan dengan selera pasar. Pemilik cafe mencampurkan sub-culture Jepang, yaitu anime dan cosplay dengan tempat nongkrong.
Pada tahun 2004, berdiri cafe kedua bernama “@home cafe”. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya peminat, kini maid cafe di Akihabara kian beragam. Mulai dari konsep hingga makanan dan minuman yang ditawarkan. Jadi buat yang mau tahu kebudayaan Jepang, setidaknya bisa mampir ke salah satu cafe di sana.
Artikel Pilihan
Bedanya dari Café-café Lain
Mungkin bagi sebagian orang dilayani seperti raja dan ratu di sebuah restoran sudah biasa. Tapi ada yang beda dari maid cafe dibandingkan cafe lainnya. Itulah sebabnya cafe ini menarik banyak pengunjung, terutama bagi pecinta anime dan manga. Inilah keunikan yang dapat ditemui di dalam cafe:
1. Pelayanan
Pelayan cafe, baik yang laki-laki maupun perempuan, akan mengenakan kostum khusus sesuai tema cafe. Biasanya mereka menggunakan kostum anime yang lucu dan menarik seperti karakter pada anime, manga, atau video game Jepang.
Setelah pramusaji menjelaskan peraturan yang berlaku, pengunjung akan diantarkan ke mejanya. Kalau tidak mau memesan makanan atau minuman pun tidak apa-apa. Mereka akan menemani pengunjung untuk mengobrol, berfoto, bermain game, atau hiburan lainnya di sana. Tapi ingat, para pramusaji ini jauh berbeda dari pelayan di tempat prostitusi, ya!
2. Makanan dan Minuman
Umumnya menu yang ditawarkan setiap cafe hampir sama, meski ada beberapa cafe yang membuat menu khasnya sendiri. Contoh makanan yang bisa dipesan adalah nasi omelet dengan sayur, nasi kari, katsu, atau western food. Sedangkan untuk minuman ada kopi, teh, milkshake, hingga minuman beralkohol.
Namun yang membuat suasana berbeda adalah para maid akan menawarkan hiasan lucu di hidangan tamunya. Misalnya digambar kucing atau kelinci di atas omelet atau dekorasi lainnya di atas piring.
3. Tempat Foto-Foto
Sayang rasanya kalau meninggalkan tempat ini begitu saja. Pengunjung bisa mengabadikan momen menyenangkan selama di sana dengan latar belakang interior cafe yang unik. Tapi jangan sekali-kali memfoto para maid tanpa izin. Kalau mau berfoto dengan maid, ada yang namanya “cheki”, yaitu foto polaroid dengan salah seorang maid atau hanya maid itu sendiri. Foto itu bisa ditandatangani oleh maid-nya dan dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
4. Souvenir
Selain cheki, ada juga souvenir yang diberikan. Biasanya pengunjung bisa memilih souvenir saat memesan menu. Bentuk souvenirnya bisa berupa gantungan kunci, bando kelinci, dan benda-benda imut lainnya. Kalau ingin lebih banyak benda kenangan, beberapa cafe menjualnya terpisah.
Aturan Datang ke Maid Cafe
Ingat, cafe ini sangat berbeda dengan tempat prostitusi, ya! Meskipun pengunjung akan ditemani oleh pelayan dan bisa merasakan hiburan, ada aturan-aturan yang harus dipatuhi. Para maid sangat respek kepada pengunjung, jadi sebagai tamu wajib melakukan hal serupa. Inilah aturan saat datang ke sana:
1. Sabar Mengantri
Cafe yang sudah terkenal pasti akan ramai pengunjung. Jadi kalau ke sana harus sabar antri. Tidak boleh membuat keramaian apalagi keributan. Tertiblah mengantri dalam antrian. Para maid akan melayani sesuai first come, first serve.
2. Jangan Langsung ke Meja Kosong
Tidak seperti di restoran pada umumnya, pengunjung tidak boleh langsung ke meja kosong. Meski di dalam ada banyak tempat kosong, pengujung harus menunggu maid yang menjemput dan mengantarkannya ke meja. Saat perjalanan menuju meja, maid akan membunyikan lonceng seolah meminta perhatian kepada seluruh orang bahwa kedatangan tuan dan nyonya baru.
3. Tidak Boleh Candid Camera
Pengunjung bebas berfoto di sana dan mengabadikan keseruan yang dilakukan. Tapi jangan coba-coba untuk candid camera. Kegiatan mengambil foto para maid tanpa izin akan membuat pengunjung dikeluarkan dari cafe. Daripada diusir, sebaiknya bilang saja kalau ingin foto mereka atau berfoto bersama-sama.
4. Dilarang Menyentuh Pelayan Cafe
Keramahan para maid bukan berarti pengunjung bisa memperlakukan mereka seenaknya. Siapapun yang datang ke sana dilarang menyentuh maid, apalagi dengan tindakan tidak sopan. Beberapa cafe ada yang mempersilahkan untuk berjabat tangan, tapi ada juga yang ketat melarang pengunjung untuk melakukan kontak fisik dengan maid-nya.
Tempat-Tempat yang Direkomendasikan
Bingung mau ke cafe yang mana? Tenang, di bawah ini ada beberapa cafe rekomendasi yang bisa didatangi saat liburan ke Jepang. Berikut adalah nama-nama cafe-nya:
1. Maidreamin
Cafe ini memiliki 7 cabang di Akihabara. Jadi tidak usah sedih kalau datang ke satu tempat penuh bisa cari cabang lainnya. Suasana di dalamnya sangat menghibur, cocok kalau mau mengajak keluarga atau pasangan ke sana. Untuk wisatawan asing, cafe ini bisa masuk dalam list destinasi karena mereka punya menu dalam Bahasa Inggris dan terbiasa melayani wisatawan dari manapun.
2. Pinafore
Pinafore termasuk cafe yang sudah lama ada di Akihabara. Tempat ini menjadi semakin terkenal sejak masuk drama TV “Densha Otoko”. Kalau tidak bisa bahasa Jepang, jangan khawatir masuk ke sini. Menu dan pelayannya mahir berbahasa Inggris. Harganya pun cukup terjangkau, apalagi dalam menu berbentuk set.
3. Mia-Cafe
MIA ini sebenarnya singkatan dari “Maid in Angels”, artinya siapapun yang datang ke sana akan dilayani oleh para maid seperti peri-peri. Sama seperti cafe-cafe sebelumnya, seluruh menu dan pelayan disiapkan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Jepang dan Inggris. Urusan harga dan variasi makanan, Mia-Cafe bisa disaingkan dengan cafe lainnya.
4. Cure Maid Cafe
Sebagai cafe dengan pelayanan maid pertama, keunikannya memang tidak sebanding dengan cafe-cafe yang baru bermunculan. Konsep yang diangkat lebih berkelas ala Victorian sehingga jauh dari kata imut dan lucu. Tempat ini cocok bagi mereka yang menginginkan ketenangan.
5. @home cafe
Datang ke cafe ini rasanya seperti pulang ke rumah sendiri. Begitu masuk, pengunjung akan disambut ramah dengan sapaan, “selamat datang di rumah, tuanku/nyonyaku!”. Selamat menikmati hidangan, para maid akan menari dan bernyanyi supaya tuan dan nyonya merasa santai dan rileks.
6. Akiba Zettai Ryoiki
Cafe ini mulai dibuka Februari 2018 lalu dan langsung meroket namanya. Sebab konsep yang diangkatnya berbeda dari cabang sebelumnya. Akiba Zettai Ryoiki membawa pengunjung ke suasana Inggris klasik. Para pelayan mengenakan kostum pendek sepaha dan stocking tinggi. Belum lagi hiasan rambut berbentuk telinga kelinci yang menambah imut para maid perempuan di sana. Menu khas cafe ini adalah steak hamburg berwajah kucing dan dessert-nya berupa cake mini dengan topping whipped cream.
Mengunjungi maid cafe bisa juga dilakukan sendiri. Kalau sedang solo traveling dan merasa lelah mengelilingi kota, mampirlah sejenak ke sini untuk beristirahat. Perlu diingat juga, meskipun datang ke sana dan tidak memesan makanan, pengunjung tetap dikenakan biaya. Beberapa cafe juga memperlakukan jam kunjung maksimal sekitar 1-2 jam saja.
Baca juga: Berwisata di Harajuku, Akses Mudah dan Rekomendasi Tempat yang Wajib Dikunjungi