Yukata, Pakaian Unik saat Festival Musim Panas di Jepang

WeXpats
2020/10/12

Jepang adalah salah satu negara yang kebudayaannya sudah berhasil terkenal di penjuru dunia tidak terkecuali di Indonesia. Ada banyak sekali kebudayaan Jepang sebenarnya mulai dari makanan, bahasa, hingga pakaian. Salah satu pakaian adat dari Jepang yang paling terkenal adalah Yukata.

Sebenarnya, pakaian ini sering disamakan dengan kimono karena memang pada dasarnya tidak ada perbedaan berarti antara keduanya. Pakaian yang biasa dikenakan dalam berbagai acara terutama pada saat malam festival musim panas.

Daftar Isi

  1. Perbedaan Yukata dan Kimono
  2. Sejarah Awal Yukata
  3. Menemukan dan Mengenakan Yukata
  4. Bagaimana Mengenakan Yukata yang Benar?

Perbedaan Yukata dan Kimono

Dua pakaian khas Jepang ini bagi orang awam mungkin terdengar hanya berbeda bahasa saja tetapi tidak pada kenampakan. Padahal ada banyak sekali perbedaan dari negeri sakura ini antara keduanya. Perbedaan pertama yang paling penting adalah panjang panel di bagian kiri dan kanan ketika dipakai.

Nah uniknya, orang Jepang sendiri memakai panel kiri lebih tinggi daripada panel sebelah kanan. Ketika ini dipakai dengan cara berbeda, adat di sana mengatakan bahwa hal tersebut tidak sopan dan mirip seperti kimono orang yang wafat. Tipe pakaian ini juga biasanya memiliki lengan tidak lebih dari 50 cm.

Perbedaan kedua adalah pada kimono, bahan yang dikenakan lebih mewah yakni bahan sutra. Sedangkan yukata hanya terbuat dari katun ataupun bahan polyester yang memang lebih sejuk dan murah. Kimono biasa dipakai dengan beberapa lapisan sedangkan yukata yang lebih diutamakan untuk musim panas tidak.

Ketika musim dingin datang, orang yang masih mengenakan pakaian ini biasanya sudah pasti memakai Kimono. Yukata sendiri akan sangat jarang digunakan di luar musim panas karena memang tidak melindungi dari dingin.

Dari sisi kegunaan, biasanya kimono dikenakan pada acara formal seperti wisuda ataupun ibadah pertama di tahun baru. Sedangkan pakaian satunya lebih luwes digunakan dalam kondisi apapun. Seringnya, festival seperti festival matsuri kembang api akan banyak ditemukan orang menggunakan pakaian ini.

Sejarah Awal Yukata

Dari nama saja “yu” berasal dari bahasa Jepang yang berarti mandi dan “katabira” yang memiliki arti pakaian dalam. Pakaian ini dulu dikenakan para bangsawan istana di era Heian, sekitar tahun 794-1185 setelah mandi. Pakaian ini masih hanya sekedar berupa linen halus dengan ukuran yang longgar di badan.

Memasuki era Edo, sekitar tahun 1600-1868, pakaian ini pun mulai dipakai oleh orang awam dan popular di berbagai pemandian umum yang ada. Pada dasarnya pakaian ini digunakan dengan fungsi pendingin karena memang bahannya yang tipis dan sirkulasi udara yang baik.

Awalnya pakaian ini sendiri biasanya diwarnai dengan warna indigo tetapi sekarang corak dan warnanya sudah beragam. Kaum muda-mudi terutama wanita cenderung memakai pakaian yang memiliki corak lebih beragam dan warna lebih berani.

Pakaian yang satu ini mulai begitu populer di berbagai kalangan pada tanggal 1990-an. Banyak wanita muda mulai mengenakan pakaian ini di kegiatan musim panas tanpa terbatasi lagi oleh tradisi mandi. Bersantai sambil menikmati teh atau menghadiri festival pun sudah bisa mengenakan pakaian satu ini.

Menemukan dan Mengenakan Yukata

Festival musim panas tentu tidak bisa terjadi sepanjang waktu dan biasanya di musim tersebut akan sulit menemukan tiket tersedia. Jika pergi ke Jepang hanya untuk merasakan bagaimana sebenarnya perasaan ketika mengenakan pakaian ini, maka cara termudah adalah dengan pergi ke onsen atau pemandian air panas.

Di Jepang sendiri, terutama di musim panas, pakaian ini banyak dikenakan untuk sekedar berjalan atau berbelanja. Hal ini bisa memberikan kesan tersendiri bagaimana menikmati Jepang dan merasakan menjadi warga lokal.

Ketika menginap di ryokan atau penginapan, biasanya pihak penginapan akan menawarkan untuk memakai pakaian ini. Pakaian yang ditawarkan memang biasanya hanya dalam bentuk sederhana saja tanpa banyak model tetapi ditawarkan secara gratis.

Keberadaan pakaian ini sebagai oleh-oleh juga bisa lebih mudah lagi ditemukan. Hampir di semua pusat perbelanjaan pakaian ini menjadi salah satu barang penting yang dijual. Pakaian yang memiliki lebih banyak corak dan warna yang unik biasanya dibandrol dengan harga lebih tinggi.

Bagaimana Mengenakan Yukata yang Benar?

Sebelum belajar mengenakannya, ada beberapa komponen dasar yang perlu diketahui terlebih dahulu. Ada yukata, hadagi (pakaian dalam putih), obi (sabuk khusus), serta koshihimo (tali pengikat di pinggang). Berikut ini cara memakainya dengan benar yang bisa ditiru dengan mudah.

1. Langkah Pertama

Mengenakan pakaian dalam yang berupa hadagi adalah langkah awal sebenarnya untuk dilakukan. Jika tidak ada, mengenakan tanktop tidak masalah tetapi perlu memilih yang berdada rendah. Setelah itu masukkan bagian lengan dari pakaian ini dan pastikan jahitan di punggung berada di bagian tengah.

Ada bagian dari pakaian ini yang disebut dengan erisaki dan perlu memegangnya hingga bagian bawahnya setinggi mata kaki. Setelah itu, bagian belakangnya juga perlu ditarik agar bagian bawah secara keseluruhan bisa sejajar dan tidak tinggi sebelah.

2. Kedua

Bagian kanan biasa berada di dalam, jadi cukup bawa bagian kanan kemudian letakkan di dalam sisi kiri. Setelah ini selesai dilakukan, lanjutkan dengan sisi kiri yang dibawa ke bagian sebelah kanan dan ikat dengan koshihimo.

Pada pengikatan koshihimo, perlu dilakukan secara berhati-hati karena ini akan menjadi bagian paling penting. Tempatkan koshihimo di bagian atas pusar kemudian cukup ikat sabuk ini dengan erat, jangan sampai longgar.

3. Ketiga

Langkah ini sebenarnya sedikit mirip dengan apa yang ada di langkah pertama karena memang memiliki fungsi yang sama. Di sini, kain sekitar pinggang akan dilipat beberapa kali hingga panjangnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Caranya yakni dengan memasukkan dua tangan ke dalam bagian yang berlubang dan tarik bagian dada serta punggung. Jangan lupa dirapikan kembali serta setelah dirasa nyaman, ikatkan koshihimo tadi.

4. Keempat

Bagian kerah harus ditempatkan dengan sedikit ke bawah agar bagian leher bisa tampak dari luar dengan jelas. Untuk laki-laki biasanya kerah akan lebih dikebawahkan lagi untuk memperlihatkan bagian tersebut lebih.

Setelah itu di bagian kerah belakang, perlu diberikan jarak sekitar 3 jari dari kulit sebagai tempat sirkulasi udara. Cara ini biasa disebut dengan emon nuki atau menarik kerah belakang dalam kebiasaan tradisional.

5. Kelima

Pakaian satu ini memang terdiri dari banyak sekali mengikat dan menggulung dan mungkin akan terasa sedikit lebih ribet. Tetapi justru itulah keseruan dan hal yang tidak bisa ditemukan di budaya lainnya.

Langkah kelima yang perlu dilakukan adalah mengikat pakaian dengan koshihimo lagi. Pengikatan kedua ini dilakukan berbeda dari sebelumnya yakni pada bagian atasnya.

6. Keenam (Opsional)

Selanjutnya yakni menggunakan datejime atau sabuk pengikat yang biasanya berwarna putih. Bahan yang digunakan biasanya sejenis magic tape tetapi bisa juga diganti dengan kertas yang cukup tebal.

Setelah itu langkah terakhir adalah pengikatan obi yang asalnya biasa dibentuk seperti kupu-kupu atau chou musubi. Ikatan ini bisa diletakkan di bagian depan maupun belakang sesuai dengan keinginan.

Nah itulah dia beberapa hal tentang yukata yang memang tidak banyak orang awam ketahui. Pakaian satu ini ternyata menyimpan banyak sekali catatan sejarah dan sampai sekarang bisa terus dikenakan dan dicintai.

Baca juga: Seperti Apa Sih Serunya Musim Panas Jepang? Simak di Sini!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Yukata, Pakaian Unik saat Festival Musim Panas di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie