Gion, Distrik Geisha di Kyoto yang Bersejarah

WeXpats
2020/10/12

Menemukan geisha bagi sebagian orang mungkin merupakan tujuan utama ketika berkunjung ke Jepang. Jika memang begitu, maka tidak ada kota yang lebih pas untuk dikunjungi selain Kyoto. Di kota ini terdapat distrik Gion yang merupakan distrik geisha paling terkenal.

Terdapat beberapa hanamachi di Kyoto, 2 di antaranya berada di kota ini. Hanamachi adalah kawasan di mana ada banyak okiya dan ochaya yang merupakan tempat untuk menemukan geisha. Tetapi tidak hanya geisha, suasana tradisional yang tergambar pun bisa menjadi lingkungan yang menarik untuk sekadar jalan-jalan.

Daftar Isi

  1. Fakta-Fakta Geisha
  2. Tempat Kumpulan Geiko dan Maiko
  3. Akses ke Gion
  4. Rekomendasi Tempat yang Patut Dikunjungi

Fakta-Fakta Geisha

Dalam bahasa Jepang, geisha artinya seniman. Secara khusus, geisha dapat diartikan sebagai seniman penghibur tradisional. Geisha mempelajari banyak hal tentang seni dan kebudayaan Jepang sebagai cara untuk menghibur dan menemani tamu. Misalnya melalui tarian, nyanyian, atau bahkan sekadar perbincangan ringan.

Geisha identik dengan wanita. Namun kenyataannya, prialah yang pada mulanya memiliki profesi ini. Sejak abad ke 13, para pria Jepang telah banyak yang menjadi geisha namun dengan sebutan lain, yaitu taikomochi. Sementara untuk wanita, geisha baru muncul sekitar abad ke 17. 

Ciri khas penampilan geisha adalah dandanannya yang tebal. Bagian wajah yang sangat putih membuat bibir dan bagian sekitar mata yang dirias merah menjadi tersorot. Rambut mereka disanggul dengan gaya khas dan dipasangi beberapa tusuk konde. Sementara pakaiannya, para geisha mengenakan kimono tradisional Jepang.

Geisha memiliki istilah lain yaitu geiko. Istilah ini digunakan di wilayah Kyoto, termasuk Gion. Sementara geisha biasa digunakan di Tokyo. Keduanya hanya berbeda istilah, sedangkan tata rias dan pekerjaannya sama-sama bergelut di bidang seni.

Ada juga istilah maiko, yaitu calon geiko yang masih dalam masa pelatihan. Maiko membutuhkan waktu sedikitnya 5 tahun sebelum benar-benar menjadi geiko. Mereka akan dilatih berbagai kesenian, seperti musik, tari, serta tata cara minum teh.

Maiko dan geiko dapat dibedakan dari dandanannya. Terdapat dekorasi seperti bunga-bunga pada rambut maiko yang tidak dimiliki geiko. Dilihat dari sabuk kimononya pun, milik maiko tampak menjuntai ke bawah. Sementara milik geiko akan dilipat hingga membentuk persegi.

Tempat Kumpulan Geiko dan Maiko

Tidak salah jika kawasan ini mendapat julukan sebagai distrik geisha. Di sini pengunjung dapat dengan mudah menemukan para geisha alias geiko serta maiko. Untuk dapat melihat aksi mereka, atau bahkan berinteraksi, ada 3 opsi yang dapat dipilih, yaitu sebagai berikut:

1. Gion Corner

Pilihan pertama ini merupakan cara paling terjangkau untuk menikmati penampilan geiko dan maiko. Tempat ini adalah sebuah teater di mana para geiko dan maiko ini tampil di di depan para tamu. 

Mereka menyajikan beberapa pertunjukan seni Jepang, seperti bermain harpa, menyusun bunga, serta upacara minum teh. Di akhir pertunjukan, satu atau dua maiko akan tampil menarikan tari tradisional Jepang.

2. Gion Hatanaka

Tempat yang berikutnya ini adalah sebuah ryokan alias penginapan dengan arsitektur khas Jepang. Mereka menawarkan paket-paket pertemuan dengan geiko dan maiko. Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati pertunjukan seni sambil menyantap makanan khas Kyoto.

Geiko dan maiko yang hadir di sini terasa lebih eksklusif dibanding pilihan sebelumnya. Mereka akan tampil menari di dalam ruangan para tamu dan menuangkan sake. Tamu dapat berbincang dan berfoto bersama geiko dan maiko secara lebih leluasa.

Mereka juga mungkin mengadakan suatu permainan. Pada kesempatan tersebut, beberapa tamu bisa saja turut serta dalam permainan dan berinteraksi lebih dekat dengan mereka. Di Hatanaka tersedia meja-meja sehingga tamu tidak perlu duduk langsung di lantai tatami.

3. Ochaya Asobi

Untuk mendapatkan pengalaman yang lebih privat dan akrab, mencoba Ochaya Asobi adalah suatu pilihan bagus. Namun tentunya biaya yang dikeluarkan pun lebih menguras kantong. Pertunjukan bisa dinikmati hanya dengan 3 orang lainnya, dengan budget sekitar 300 dolar AS per orang.

Cara yang satu ini adalah yang biasa dilakukan orang Jepang sendiri. Oleh karena itu, bisa dikatakan ini merupakan cara terbaik untuk menikmati pengalaman bersama geiko dan maiko. 

Akses ke Gion

Distrik Gion berada sebelah timur sungai Kamo. Suasana tradisional masih dijaga dan dapat dirasakan di sini. Di antaranya adalah dengan kumpulan rumah pedagang (machiya) dan rumah teh (ochiya). 

Untuk sampai ke kawasan ini, pengunjung bisa menggunakan berbagai transportasi. Dari Kyoto, bisa naik bus dari terminal di Stasiun Kyoto dengan biaya 230 yen. Waktu yang ditempuh adalah sekitar 25 menit. Sementara jika mulai dari stasiun Gion-Shijo yang memang lebih dekat, perjalanan bisa ditempuh dalam waktu 5 menit dengan biaya yang sama.

Rekomendasi Tempat yang Patut Dikunjungi

Tidak hanya soal geisha alias geiko, Gion juga memiliki tempat menarik seperti kuil-kuil. Pengunjung bisa menikmati suasana tradisional dan asli pada tempat-tempat tersebut. Berikut beberapa kuil yang bisa dikunjungi jika datang ke sini:

1. Kuil Yasaka

Tempat ini merupakan salah satu destinasi paling terkenal di Kyoto. Berdiri sejak tahun 656, kuil Shinto ini juga dikenal sebagai kuil Budha. Namun kemudian Shinto dan Budha dipisahkan pada era Restorasi Meiji.

Dari kuil ini, pengunjung bisa masuk ke taman Maruyama yang merupakan taman bunga sakura yang sangat terkenal. Pada bulan April, biasanya banyak yang ingin melihat bunga sakura bermekaran di taman ini sehingga kuil Yasaka pun ikut sibuk.

Selain itu, festival Gion yang diselenggarakan setiap Juli tentu saja menjadi event yang ditunggu-tunggu. Di kuil inilah festival musim panas paling terkenal itu diadakan. Oleh karena itu, kuil Yasaka paling tepat dikunjungi pada kedua bulan tersebut.

2. Kuil Chugen-ji

Tidak hanya kuil besar seperti Yasaka, kuil Chugen-ji juga memiliki daya tarik tersendiri. Di dalam kuil ini terdapat patung Jizo yang merupakan tokoh suci Budha. Itulah sebabnya kuil ini disebut juga Meyami Jizo.

Dalam legendanya, Jizo merupakan pahlawan penyelamat penduduk dari banjir pada 1228. Saat itu hujan besar turun sehingga sungai Kamo meluap dan banjir yang berbahaya terjadi. Hujan berhenti setelah para penduduk berdoa kepada Jizo. Disebut-sebut Jizo juga secara langsung menolong para korban yang tenggelam.

3. The Minamiza Kabuki Theatre

Selain kuil, mengunjungi tempat pertunjukan seperti teater kabuki juga merupakan kegiatan yang mengesankan. Teater kabuki adalah teater tradisional Jepang yang sudah ada sejak zaman Edo. Ciri khas kabuki adalah pakaian dan tata riasnya yang mencolok.

Salah satu teater kabuki yang patut dikunjungi adalah Minamiza. Teater yang berdiri sejak awal abad 17 ini telah menjadi warisan budaya benda sejak 1996. Buka pada pukul 10.00 hingga 17.00, teater ini hampir setiap hari ramai dikunjungi. 

Mengunjungi Gion merupakan cara melihat salah satu sisi budaya Jepang. Geisha atau geiko, maiko, hingga festival musim panas adalah sesuatu melekat pada kawasan ini. Jadi bagaimana, sudah siapkan tabungan untuk menikmati hiburan di distrik geisha ini?

Baca juga: Yukata: Pakaian Jepang Seperti Kimono yang Lebih Sejuk untuk Musim Panas

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Wisata di Jepang/ Tujuan & Hal-hal yang harus dilakukan di Jepang/ Gion, Distrik Geisha di Kyoto yang Bersejarah

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie