Langit menjadi sangat bersih, udara mulai dingin, dan dedaunan mulai rontok dari tangkainya. Memasuki bulan Oktober, suasana musim gugur mulai semakin terasa. Jepang dengan pesona empat musimnya menjadikan negara ini punya bahan makanan yang beragam sesuai musim. Begitu pula dengan makanan khas musim gugur yang banyak ditunggu oleh penggemarnya.
Momiji Manju（もみじ饅頭）
Momiji adalah bahasa Jepang dari daun maple, dan kue manju ini mengadaptasi bentuk dari daun momiji yang berkaitan erat dengan musim gugur. Manju adalah salah satu wagashi (kue Jepang) yang aromatik dan berkembang dengan isian pasta koshian (kacang azuki). Isian ini dibalut dengan adonan yang terbuat dari gandum, telur, gula dan madu. Adonan dipanggang di cetakan berbentuk daun momiji, tentunya dengan tujuan agar bentuk kue ini menyerupai daun momiji yang sesungguhnya. Sekarang isian manju sudah sangat bervariatif mulai dari cream cheese, krim custard, green tea, coklat dan lain-lain.
Artikel Pilihan
Jamur Matsutake (マツタケ・松茸）
Kehadiran jamur Matsutake di musim gugur Jepang bisa dibilang sama seperti truffle bagi orang Italia. Orang Jepang memiliki kebanggaan tersendiri dengan jamur matsutake mereka. Jamur berair ini berasal dari pohon pinus dan mengeluarkan rasa umami yang kaya. Aroma dan rasanya bukan main hingga mereka sering disebut sebagai Raja Makanan Musim Gugur Jepang. Kamu bisa memilih untuk menikmati hidangan dengan jamur panggang, atau sebagai bagian dari nasi yang dikukus. Kamu juga bisa menemukannya dalam sup musiman, yang sering disajikan sebagai kaldu dashi bening. Dengan bumbu yang sangat sederhana pun, rasa masakan akan terupgrade hanya dengan kehadiran si jamur ini.
Kabocha （かぼちゃ）
Labu Jepang atau yang lebih dikenal dengan kabocha sangat menggoda selera dengan teksturnya yang lembut dan rasanya manisnya. Digoreng, direbus, dikukus, ada kemungkinan tak terbatas untuk menikmati makanan pokok ini di musim gugur. Salah satu yang paling tidak boleh kamu lewatkan adalah menikmati kroket labu yang bagi sebagian orang rasanya sangat nostalgik. Selain itu kabocha sering ditemukan dalam hidangan penutup seperti cake kabocha, pie kabocha, coklat dan juga muffin.
Satsumaimo（さつま芋）
Satsumaimo, atau ubi manis Jepang, memikat siapapun yang ada di dekatnya dengan aroma dan teksturnya yang lembut. Satsumaimo biasanya dipanggang di atas batu panas atau panggangan, paling enak dimakan segar saat masih hangat dengan aromanya yang menyeruak saat kamu membelahnya menjadi dua. Kamu akan bisa menemukan penjual ubi hangat ini berkeliling dengan mobil kap terbuka seperti penjual tahu bulat di Indonesia. Pembeli dari berbagai rentang usia pun akan berbaris menunggu giliran membeli ubi hangat ini. Saking populernya, Starbucks juga membuat menu khusus satsumaimo untuk musim gugur tahun ini. Kamu juga akan dengan mudah menemukan snack musiman yang dijual di minimarket menggunakan rasa ubi.
Sanma（サンマ）
Ikan Sanma khas Jepang ini tidak boleh ketinggalan dalam daftar pencinta makanan. Ikan berkulit perak ini sering dibakar dengan menggunakan sedikit garam. Banyak orang tidak bisa berpaling dari hidangan ini karena teksturnya yang lembut dan berlemak. Salah satu makanan Jepang paling klasik adalah hidangan ikan Sanma, ditemani lobak, nasi putih, dan sup miso sebagai pelengkap. Untuk pecinta Sanma, pastikan untuk memasukkan Meguro no Sanma Matsuri ke dalam daftar keinginanmu. Acara ini diadakan di distrik Meguro Tokyo setiap bulan September, dan puncaknya adalah 6000 Sanmas panggang yang dibagikan secara gratis!
Buah Kaki - Kesemek（柿）
Bukan kaki dalam bahasa Indonesia ya! Tapi buah kesemek dalam bahasa Jepang disebut “Kaki”. Kesemek manis adalah permata mahkota musim gugur. Meskipun kulit luarnya terasa pahit, tapi daging buah bagian dalamnya sangat lembut dan manis. Paling pas dimakan mentah, tapi tidak mengurangi kelezatannya ketika dijadikan olahan. Biasanya buah Kaki ini dijadikan bahan utama pembuatan makanan penutup seperti Yokan (jeli kacang merah), atau manisan kesemek yang dikeringkan sehingga rasanya menjadi lebih manis.
Kuri （栗）
Aroma kuri, atau chestnut yang dipanggang di atas pemanggang membangkitkan rasa nostalgia dan unik di Jepang. Cara terbaik untuk menikmati Kuri (Chestnut) adalah memasaknya dengan sedikit kecap dan anggur masak. Atau, rasa manis dan rasa khas kacang-kacangan akan bersinar saat dikukus dan disajikan dengan nasi. Kacang ini biasanya digunakan dalam penganan tradisional Jepang. Kuri Kinton (Manisan Chestnut) adalah camilan sederhana di mana chestnut yang dimasak dicampur dengan gula.
Oden（おでん）
Ketika musim gugur tiba, kamu akan disambut oleh loyang penjualan oden di depan kasir minimarket dan dijamin kamu tidak akan bisa menolak kepulan uap hangat dan aroma khasnya di tengah cuaca dingin. Oden adalah makanan favorit musim gugur Jepang sebagai makan siang atau makan malam ringan. Bagian dasarnya adalah sup dashi ringan rasa kedelai. Kamu bisa memilih berbagai bahan favorit seperti telur rebus, daikon (lobak Jepang), kue ikan, roti gulung kubis atau kulit tahu isi daging dan mochi. Ada juga banyak tambahan yang lebih sehat seperti rumput laut atau konyaku (jeli keras rendah kalori yang terbuat dari kentang konnyaku).
Kalau kamu punya waktu, kamu bisa membeli bahan-bahannya dari supermarket dan membuat oden di rumah dengan mudah.
Nashi（梨）
Nashi, atau pir asia, adalah buah Jepang populer lainnya selama musim gugur. Nashi juga memiliki beberapa jenis buah. "Kosui" adalah sejenis nashi yang ditemukan di sebagian besar tempat di Jepang. Memiliki keasaman rendah dan kandungan gula yang tinggi membuatnya sangat manis. Jenis utama lainnya dari nashi Jepang adalah "hosui". Mirip dengan kosui dalam rasa dan tekstur tetapi sedikit lebih besar dan dapat disimpan lebih lama.
Shinmai Rice（新米）
Saat akhir musim nasi tiba, yaitu musim gugur, inilah saat yang tepat untuk bersantai dengan semangkuk shinmai (nasi segar). Shinmai berarti nasi baru dan merupakan suguhan yang menyenangkan saat malam musim gugur di Jepang semakin dingin. Shinmai dianggap lebih lembut dan lebih lembab dari beras yang lebih tua, beras ini hanya dapat dicoba dari September hingga Desember sebelum kehilangan status "baru". Untuk mencapai hal ini, beras harus diproses dan dikemas untuk dijual pada tahun yang sama saat dipanen, dan tidak lagi dijual setelah bulan Desember.
Meskipun kamu dapat menikmati nasi putih sendiri untuk menikmati manisnya, ada juga cara yang bagus untuk memadukan beberapa rasa musim gugur terbaik ke dalam nasi. Misalnya, tambahkan kacang ginkgo, chestnut, atau jamur matsutake untuk hidangan yang benar-benar hangat, penuh dengan rasa lembut yang hangat. Kamu bisa menemukan beras ini dijual di supermarket dan pasar makanan lokal, juga dapat kamu temukan di beberapa restoran. Asal jangan terlalu banyak makan sampai sakiit perut ya!
Kacang Ginkgo（銀杏）
Kacang-kacang Ginkgo ini dipanen saat daun di pohon ginkgo berubah menjadi keemasan. Kacang ini telah lama menjadi tanda musim gugur di Jepang. Sering disajikan di izakaya sebagai camilan minum, buah ini montok dengan rasa pahit, ditambah sedikit garam. Saat dimasak, warnanya menjadi kuning, menawarkan rasa umami dengan sedikit rasa manis, cocok untuk dicampurkan ke dalam nasi, tumis, atau hanya dimakan begitu saja dengan tusuk sate.
Satu-satunya hal tidak menyenangkan dari ginkgo adalah bau busuk yang mereka keluarkan saat matang. Cobalah berjalan di bawah pohon ginkgo dan nikmati sensasi baunya yang lumayan parah! Tetapi karena kamu mungkin tidak akan memetiknya sendiri, jadi tidak terlalu menjadi masalah! Kacang ginkgo selalu tersedia di kedai yakitori dan izakaya di musim gugur, serta kios-kios festival musim gugur di Jepang.
Itulah makanan khas musim gugur di Jepang yang mana tidak boleh kamu lewatkan jika berkunjung ke Jepang di musim gugur! Kamu juga bisa menemukan berbagai camilan edisi terbatas musim gugur kemanapun kamu pergi.
Baca juga: Berani Coba Chuka Idako? Bayi-bayi Gurita yang Gurih
