Contoh Kalimat Perintah Bahasa Jepang dan Penggunaannya

WeXpats
2023/03/25

Setiap aktivitas komunikasi memiliki tujuan tertentu, misalnya untuk menegaskan sesuatu, mencari kepastian, memerintah, dan sebagainya. Dalam artikel ini, poin yang akan dibahas adalah kalimat perintah dalam bahasa Jepang. Ada banyak jenis kalimat perintah dalam bahasa Jepang. Simak pembahasannya hingga selesai karena akan ada juga contoh kalimat perintah yang bisa ditiru.

Secara konsep dasar, kalimat perintah dituturkan pada saat seseorang menginginkan orang lain melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Ada yang menyampaikannya secara memaksa, menyuruh, mengajak, dan meminta dengan baik-baik. Cara penyampaian ini tidak hanya dipengaruhi oleh karakter seseorang dan lawan bicaranya saja, tetapi juga budaya di suatu lingkungan pun turut berperan.

Daftar Isi

  1. Kapan Menggunakan Kalimat Perintah?
  2. Pola Kalimat Perintah
  3. Partikel dalam Kalimat Perintah
  4. Cara Menjawab Kata Perintah

Kapan Menggunakan Kalimat Perintah?

Sekilas telah dijelaskan sebelumnya tujuan seseorang menggunakan kalimat perintah dalam percakapannya. Bagi orang Jepang, saat mereka mengucapkan kalimat perintah bisa bermakna meminta, menyuruh, atau justru memberi masukan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan momen-momen orang Jepang menggunakan kalimat perintah beserta contoh kalimat perintah tersebut di bawah ini:

1. Sebagai Perintah

Fungsi dari kalimat perintah dalam konteks ini adalah menyuruh. Artinya, lawan bicara diminta untuk melakukan sesuatu atau memenuhi keinginan di penutur. Terlepas dari hal yang dimintanya menguntungkan atau tidak bagi si pelaku, penting untuk dipahami bahwa kalimat perintah di sini berfungsi sebagai tuntutan.

Contoh kalimat perintah yang dimaksud seperti:

  • Suwatte kudasai (Silahkan duduk)

  • Amari nomuna yo (Jangan terlalu banyak minum!)

  • Chotto matte kudasai (Tolong tunggu sebentar)

  • Kore wo tsukau na (Jangan gunakan itu!)

  • Sonna koto wo iu na (Jangan berkata seperti itu)

  • Yasai wo tabete hoshii (Saya ingin kamu makan sayuran itu)

2. Situasi Darurat

Tak selamanya kalimat perintah digunakan untuk menyuruh seseorang. Di saat-saat darurat, orang Jepang menggunakan kata kerja bentuk perintah dan larangan. Dengan begitu, lawan bicara bisa langsung mengerti apa yang harus diperbuat atau apa yang sedang terjadi saat itu. Berikut adalah contohnya:

  • Nigero (Larilah!)

  • Ochitsuke (Tenanglah)

3. Bahasa Laki-Laki

Percakapan antara laki-laki banyak menggunakan kata kerja perintah. Biasanya dilakukan jika dua orang laki-laki tersebut sudah akrab. Di samping itu, saat kaum laki-laki berbicara dengan istri dan anak-anaknya pun sering menggunakan kalimat perintah. Namun, untuk memperhalus suasana ditambahkan imbuhan “yo” di belakangnya. Contohnya:

  • Kocchi ni koi yo (Ayo, ke sini)

  • Amari tabe sugiru-na yo (Jangan makan banyak-banyak, ya)

4. Mengobarkan Semangat

Kalau sedang menonton pertandingan dan lomba, para pendukung akan bersorak dengan kata-kata perintah. Tujuannya jelas saja untuk menyemangati orang atau tim yang didukungnya. Dalam konteks ini, kaum perempuan pun biasa menggunakannya. Lihat contohnya di bawah ini:

  • I-ke (Maju!)

  • Makeru-na (Jangan kalah)

  • Akirameru-na (Jangan menyerah!)

Baca juga >> Ungkapan dalam Bahasa Jepang yang Berhubungan dengan Perkenalan

Pola Kalimat Perintah

Dalam bahasa Jepang, kalimat perintah dibagi menjadi dua macam, yaitu meishi (kata benda) dan doushi (kata kerja). Meishi fungsinya bisa sebagai subjek atau objek, sedangkan doshi merupakan jenis kata yang merujuk pada perbuatan atau aktivitas manusia. Berikut adalah macam-macam pola kalimat perintah dalam bahasa Jepang:

1. Kudasai

Kalimat perintah dengan “kudasai” adalah kalimat perintah yang dilengkapi dengan kata benda dan kata kerja. Rumus kalimatnya adalah kata benda + o + kudasai. Jika seseorang mengucapkan ini berarti ia meminta orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Walaupun demikian, versi ini adalah kalimat perintah yang paling sopan. Contoh kalimat perintah dengan pola kudasai adalah:

  • Mizu o kudasai (Tolong ambilkan saya air)

  • Kore o kudasai (Saya mau pesan yang ini)

  • Yonde kudasai (Tolong dibaca)

  • Hiroba de asobanai de kudasai (Jangan bermain di lapangan, ya!)

  • Urusaku shinaide kudasai (Tolong jangan berisik)

  • Oyurushi kudasai (Tolong maafkan saya)

  • Oshiete kudasai (Tolong ajarkan saya)

2. -te choudai

Kalimat perintah jenis ini diucapkan saat seseorang mengajukan sebuah permohonan. Kata kerja bentuk “masu” harus diubah dulu menjadi bentuk “te” kemudian ditambahkan “choudai” setelahnya. Berikut adalah contoh kalimat perintah versi “-te choudai”:

  • Misete choudai (Tolong lihatkan padaku)

  • Kattekite chodai (Tolong belikan)

  • Kopii shite kite chodai (Tolong untuk meng-copy)

  • Tetsudatte chodai (Tolong untuk bantu)

3. Onegaishimasu

Onegaishimasu merupakan kata permohonan yang biasanya digunakan setelah “kudasai” dengan tujuan “melunakkan” dan menyopankan makna suruhan yang ada pada kudasai. Selain itu, pola ini pun sering digunakan saat seseorang sedang menelepon, permintaan dari pengunjung kepada pelayan, serta saat memohon perhatian. Pola kalimat ini tidak mengubah bentuk kata kerja hanya menambahkan “onegaishimasu” saja setelah kata kerja yang menyertainya. Contoh kalimatnya adalah:

  • Yoroshiku onegaishimasu (Mohon bantuannya)

  • Mite itadakemasenka. Onegaishimasu. (Maukah Anda melihatnya? Tolong)]

  • Ko-hi de Onegaishimasu (Saya ingin meminta kopi)

  • Syorui no kakunin Onegaishimasu (Tolong untuk cek dokumen)

4. -nasai

Pola “-nasai” hanya digunakan oleh seseorang yang memiliki kedudukan lebih tinggi daripada lawan bicaranya, misalnya seorang atasan kepada bawahannya atau orang tua kepada anaknya. Dalam bahasa Indonesia, imbuhan “-nasai” sama artinya dengan “-lah”. Kata kerja “-masu” akan diubah menjadi bentuk “-nasai”. Perhatikan contohnya di bawah ini:

  • Tabenasai (Makanlah)

  • Hanashinasai (Bicaralah)

  • Koko ni kinasai (Ke sini!)

  • Yoku oboetoki nasai (Ingatlah ini baik-baik)

  • Hayaku okinasai (Cepat bangun!)

  • Te wo arainasai (Cuci tangan!)

Jika ada diantara kalian yang menjadi penasaran dengan bahasa baku atau bahasa formal dalam bahasa Jepang silakan baca Keigo, Tata Bahasa Hormat dan Kesopanan di Jepang.

Partikel dalam Kalimat Perintah

Dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang, seseorang harus memperhatikan jenis dan posisi partikel. Ingat, partikel dalam bahasa Jepang memiliki peranan penting karena menjelaskan kata yang mengiringinya. Di bawah ini adalah beberapa partikel yang digunakan dalam kalimat perintah:

1. Ne

Partikel -ne digunakan seseorang untuk meminta sesuatu kepada orang lain secara halus. Contohnya: Onegaishimasu ne (Tolong bantu aku, ya).

2. Yo

Partikel -yo digunakan untuk menekankan kesan memohon atau mengajak seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Contohnya: Kore mite kudasai yo (Coba lihatlah ini)

3. Kashira

Partikel -kashira biasanya dipakai oleh wanita untuk meminta sesuatu secara sopan. Contohnya: Onegai dekinai kashira (Bisakah/bolehkah jika saya minta tolong?).

4. Na

Partikel -na kebalikan dari -kashira sebab partikel ini seringnya dipakai oleh kaum pria. Fungsinya untuk memperhalus permintaan atau bisa juga sebagai bentuk larangan. Contohnya: Zettai ni aitsu ni au na (Pastikan kamu jangan bertemu orang itu).

5. Tteba

Partikel akhir "tteba" digunakan untuk menekankan tuntutan atau pendapat, pembicara dalam percakapan. Contohnya: "Hayaku yattetteba!" (Cepat lakukan!).

Baca juga >> Mengenal Kata Ganti Orang dan Jenis Kata Lainnya dalam Bahasa Jepang

Cara Menjawab Kata Perintah

Saat seseorang mendapat kalimat perintah, ada dua respon yang bisa diberikan. Respon pertama yang biasanya diberikan, apalagi kepada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi, adalah menyanggupi. Kalau menyanggupinya, maka bisa membalas dengan kalimat “Haik, wakarimashita!” (Baik, saya mengerti), “un” (oke) dan sebagainya.

Sedangkan, jika ingin menolak permintaan seseorang sebaiknya diawali dengan kata maaf atau menunjukkan rasa penyesalan. Lebih baik lagi jika disertai dengan alasan yang mendetail, seperti contoh di bawah ini:

  • Moushiwake gozaimasen ga (Mohon maaf yang sebesar-besarnya)

  • Sore wa chotto… (Maaf sepertinya itu agak sulit…)

  • Ainiku, sono hi wa yotei ga haitte orimasu (Sayang sekali, hari itu sudah ada acara)

  • Zannen desu ga, mata tsugi no kikai ni oai shimashou (Maaf, tapi kita bertemu lain kali saja ya)

Kalimat perintah hanyalah satu dari berbagai kalimat yang ada dalam pola tata bahasa Jepang. Dengan memahami sejumlah contoh kalimat perintah di atas, maka untuk bentuk kalimat lainnya akan lebih mudah. Kuncinya, perhatikan partikel yang digunakan, kepada siapa sedang berbicara (lawan bicara), dan bagaimana situasi serta kondisi saat percakapan sedang berlangsung.

Baca juga: Mengenal Kata Ganti Orang dan Jenis Kata Lainnya dalam Bahasa Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Cara belajar bahasa jepang/ Contoh Kalimat Perintah Bahasa Jepang dan Penggunaannya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie