Serba-serbi Tentang Neko, Kucing di Jepang. Mulai dari Yokai Hingga Hari Peringatan Khusus Kucing

WeXpats
2021/02/09

Dalam bahasa Jepang, kucing disebut dengan “neko”. Penulisannya menggunakan aksara kanji, tapi kadang juga menggunakan huruf katakana atau hiragana. Namun orang-orang Jepang tidak memanggil kucing dengan sebutan tersebut, melainkan dengan “nyanko” atau “nyanko-chan”. Hal ini dikarenakan suara kucing di Jepang bukan “meong”, tetapi “nya(n)”. 

Sejak zaman dulu, hewan ini sudah menjadi peliharaan para bangsawan dan masyarakat kelas atas. Keberadaannya yang begitu dekat dengan manusia membuat beberapa kuil khusus dibangun untuk memuja dewa kucing. Contohnya adalah Neko Jinja yang ada di pulau Tashirojima. Ada juga hari peringatan khusus kucing setiap tanggal 22 Februari. Kecintaan orang Jepang terhadap kucing dikarenakan hewan ini dianggap membawa keberuntungan.

Daftar Isi

  1. Empat Yokai Berwujud Kucing
  2. Kuil Gotokuji Tempat Kelahiran Maneki Neko
  3. Café Kucing di Jepang
  4. Meriahnya Neko no Hi
     

Empat Yokai Berwujud Kucing

Masyarakat Jepang sangat percaya dengan takhayul atau cerita-cerita mitos tentang makhluk supranatural. Ini dikenal dengan sebutan “yokai”. Jenis yokai ada banyak, mulai dari benda, tempat keramat, termasuk binatang. Kucing merupakan hewan yang banyak memiliki kisah takhayul di kalangan masyarakat. Berikut adalah beberapa cerita mengenai mereka:

1. Bakeneko

Hantu kucing ini dipercaya sebagai metamorfosis dari kucing peliharaan yang sering disiksa oleh majikannya. Mereka akan hidup kembali dan membalas dendam kepada orang-orang yang berbuat jahat kepada kucing. Legenda lain menceritakan kalau kucing ini adalah kucing yang hidup sampai tua sehingga mereka memiliki kekuatan supranatural dan berubah menjadi yokai.

Bakeneko bisa tumbuh menjadi sangat besar, bahkan mencapai seukuran manusia. Ia pun mampu mengubah dirinya menjadi kucing kecil layaknya kucing-kucing peliharaan. Jika tidak membunuh majikannya, mereka akan mendatangkan kesialan. Orang Jepang sering mencurigai kucing yang berbuntut sangat panjang karena diyakini kucing tersebut adalah yokai yang jahat.

2. Nekomata

Nekomata dikenal lebih ganas dibandingkan Bakeneko. Orang Jepang percaya kalau kucing dipelihara terlalu lama sampai bertahun-tahun, maka kucing tersebut akan memiliki kekuatan sihir. Yokai ini bisa berjalan dan berbicara seperti manusia. Bentuknya seperti macan tutul atau singa dan memangsa hewan-hewan besar, seperti beruang, anjing hutan, bahkan manusia.

Nekomata bisa membangkitkan manusia yang telah meninggal. Setelah bangkit, mereka akan diperbudak dengan cara dikontrol melalui tarian tangan dan ekor hantu kucing ini. Oleh sebab itu, terkadang orang Jepang memotong buntut kucing saat mereka masih kecil. Apabila buntutnya tidak terbelah, maka dipercaya kucing tersebut akan berubah menjadi Nekomata.

3. Sunekosuri

Berbeda dengan dua yokai sebelumnya, hantu kucing yang berasal dari Prefektur Okayama ini berukuran kecil namun jahil. Memang ia tidak berbahaya, namun kebiasaannya menggosokkan badan ke kaki manusia bisa membuat seseorang tersandung. Mereka melakukan ini di malam hari, terutama saat sedang hujan.

Wujudnya tidak menyeramkan. Beberapa orang menyebutkan Sunekosuri mirip seperti anjing kecil atau kucing pada umumnya. Mereka berkeliaran saat langit sudah gelap, hujan, dan di daerah lembah yang banyak dilalui orang-orang.

4. Maneki Neko

Yokai yang terakhir ini banyak ditemui di pertokoan karena dipercaya dapat membawa keberuntungan. Namanya adalah Maneki Neko, yakni seekor kucing yang sedang duduk dengan satu kaki kanan yang mengangkat ke atas. Pemilik toko menaruh patung kucing ini di etalase toko sebagai “pengundang” orang-orang untuk berkunjung.

Kini warnanya beragam dan sering dijadikan oleh-oleh sebagai jimat. Namun dulu ada beberapa warna yang memberikan efek tertentu, misalnya kucing hitam untuk mengusir roh jahat atau kucing merah untuk menghalau penyakit cacar dan campak.

Kuil Gotokuji Tempat Kelahiran Maneki Neko

Ada banyak hal menarik dari si kucing pembawa keberuntungan Maneki Neko. Selain sering dijadikan oleh-oleh dari Jepang, ternyata ada kuil khusus untuk memuja kucing ini. Kuil Gotokuji dikabarkan sebagai tempat lahirnya Maneki Neko. Konon katanya, pada abad ke-18, tepatnya di era Edo, ada seorang penguasa yang terjebak badai saat melakukan perjalanan. Tiba-tiba ia melihat seekor kucing yang melambaikan tangan dan mengajaknya masuk ke dalam kuil.

Sebagai bentuk terima kasih karena telah diselamatkan, si penguasa tadi memberikan sejumlah bantuan berupa padi dan tanah. Akhirnya, kuil tersebut menjadi makmur dan sejahtera. Sampai sekarang kuil budha itu dipercaya sebagai tempat kelahiran Maneki Neko karena membawa keberuntungan bagi siapapun yang datang ke sana.

Pengunjung yang datang ke kuil Gotokuji membawa patung kucing Maneki Neko dengan berbagai ukuran. Mereka menyimpannya di dalam kuil dengan harapan keinginannya dapat terkabul. Namun ada juga yang membawa patungnya pulang sampai doanya terkabul.

Café Kucing di Jepang

Kecintaan orang Jepang terhadap kucing tak hanya diwujudkan dengan membangun kuil saja. Ada juga yang membuka tempat usaha, seperti café, dengan melibatkan kucing di dalamnya. Kucing-kucing ini bebas berkeliaran. Bukannya membuat pengunjung risih, justru ini menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah sejumlah café kucing di Jepang yang terkenal:

1. Neko Katsu

Cat café ini terletak di Honkawagoe, Saitama. Tempatnya tidak jauh dari pusat kota, hanya butuh jalan kaki 5 menit dari stasiun Honkawagoe. Cat café ini agak berbeda dengan café lainnya karena memperbolehkan anak-anak masuk dan bermain dengan kucing-kucing yang ada di sana. Semua kucing berasal dari kucing liar yang sudah dibersihkan dan dilindungi dari pemusnahan. Kalau tertarik pada seekor kucing, pengunjung boleh mengadopsinya. Tapi tentu saja ada prosedur yang harus dipenuhi, misalnya membuktikan bahwa dirinya mampu merawat kucing dengan baik.

2. Neko JaLala

Ingin melihat kucing eksotis berjalan-jalan atau tidur bermalas-malasan? Maka datanglah ke cat café Neko JaLala. Café ini mudah dijangkau, cukup jalan sekitar 4 menit dari stasiun Suehirocho atau jalan 10 menit dari stasiun Akihabara. Lokasinya yang strategis membuat café ini banyak dikunjungi wisatawan. Jadi jangan lupa reservasi tempat kalau mau datang ke sana.

3. Calico Cat Café

Lokasi café ini ada di distrik Kabukicho, Shinjuku. Hanya butuh jalan kaki sekitar 8 menit dari stasiun Shinjuku. Ini adalah cat café terbesar di Tokyo yang menampung lebih dari 50 ekor kucing dalam dua lantai. Pengunjung bisa menghabiskan waktu dengan bermain video game dikelilingi oleh kucing, membaca buku, serta menikmati menu makanan dan minuman di sana. Sebelum pengunjung pergi, mereka akan diberikan buku tentang kucing dan kartu pos bergambar kucing sebagai kenang-kenangan.

4. Asakusa Nekoen

Cat café ini pun berada di Tokyo. Walaupun bangunannya kecil, tetapi banyak orang yang tertarik untuk datang ke sana. Alasan café ini begitu memikat karena semua kucing yang ada adalah kucing-kucing yang diselamatkan kemudian direhabilitasi. Siapa pun yang mau mengadopsi kucing tinggal datang saja ke sana. Cukup berjalan kaki selama 9 menit dari stasiun Asakusa, maka seseorang bisa mencurahkan cintanya kepada kucing-kucing liar.

5. Cat Café Cateriam

Alasan lain untuk datang ke Cat Café Cateriam adalah berfoto. Café ini merupakan tempat yang sempurna dari kombinasi tempat makan dan toko pakaian vintage. Dekorasi interiornya sangat menarik untuk latar foto, apalagi dikelilingi oleh kucing-kucing yang menggemaskan. Walaupun tidak terlalu banyak kucing di café ini, tapi semua senang bermain dengan manusia. Untuk berkunjung ke sana, tinggal turun di stasiun Shimokitazawa lalu berjalan kaki.

6. MoCHA in Harajuku

MoCHA in Harajuku termasuk cat café yang ramai pengunjung juga. Lokasinya dekat sekali dengan stasiun JR Harajuku. Ada banyak area tempat duduk untuk bermain dengan kucing-kucing sambil menikmati pemandangan taman Yoyogi. Selain itu, ada juga buku-buku yang bisa dibaca ditempat ditemani dengan kopi dan teh spesial.

Meriahnya Neko no Hi

Sebenarnya tidak hanya negara Jepang yang memiliki hari peringatan khusus kucing. Polandia merayakannya setiap tanggal 17 Februari, Rusia setiap tanggal 1 Maret, dan Amerika Serikat setiap tanggal 29 Oktober. Jepang memilih tanggal 22 Februari sebagai Hari Kucing atau “Neko no Hi” sejak tahun 1987.

Neko no Hi biasa ditulis dengan 222 di mana cara membacanya adalah “nyan nyan nyan” layaknya suara kucing mengeong dalam bahasa Jepang. Banyak orang berpakaian seperti kucing dan restoran menyajikan menu-menunya dengan bentuk kucing. Bagi yang ingin membeli hewan peliharaan, sebaiknya mengunjungi pet store di tanggal ini karena mereka memberikan promo-promo khusus.

Dengan adanya kuil-kuil khusus Jepang, masyarakat senantiasa menghormati keberadaan hewan ini. Sejumlah tempat wisata pun kerap meminta para wisatawan untuk memuliakan kucing. Misalnya, tidak sembarangan memberi makan, tidak memperlakukan kasar, bahkan ada yang membatasi jumlah pengunjung supaya kehidupan kucing-kucing tidak terganggu.

Baca juga: Mengenal Karuta, Permainan Kartu Tradisional dari Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Serba-serbi Tentang Neko, Kucing di Jepang. Mulai dari Yokai Hingga Hari Peringatan Khusus Kucing

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie