Berpedang Ala Orang Jepang Lewat Beladiri Kendo

WeXpats
2021/03/16

Banyak tradisi orang Jepang yang masih bertahan sampai sekarang, termasuk keseniannya. Kendo bukanlah olahraga tetapi salah satu seni beladiri tertua di Jepang. Seseorang menggunakan pedang dari bambu sebagai senjata utamanya. Dalam mempelajari beladiri ini, menjadi pemenang bukanlah tujuan utama. Kendo mengajarkan sikap menghormati orang lain sekalipun ia adalah sebagai musuh.

Selain itu, kendo pun menuntut seseorang untuk lebih waspada dan fokus. Tak hanya mahir soal teknik menyerang, penguasaan terhadap jiwa dan raga juga penting. Hal ini sesuai dengan asal katanya, yaitu ken (pedang) dan do (jalan). Dari sini dapat dimaknai bahwa kendo menjadi jalan disiplin sehingga membentuk pribadi seorang samurai yang pemberani namun setia.

Daftar Isi

  1. Mengenal Kendo di Masa Lalu
  2. Peralatan Kendo
  3. Teknik Serangan yang Harus Dikuasai
  4. Teknik Berlatih Kendo

Mengenal Kendo di Masa Lalu

Seni beladiri kendo diawali dengan kemunculan teknik pertempuran dengan pedang Jepang (nihonto). Teknik ini bernama kenjutsu. Ada yang mencatat kenjutsu muncul pada zaman Heian, namun ada juga yang menuliskan pada zaman Muromachi. Satu hal yang pasti, sebelum memasuki periode Perang Dunia II keberadaannya sudah populer. Apalagi saat itu Jepang mulai militerisasi sehingga masyarakatnya bersiap menghadapi perang.

Pada era Edo, di saat orang-orang mulai merasakan kedamaian, kenjutsu semakin berkembang. Hanya saja prakteknya mengarah pada hal-hal filsafat. Namun pada era Meiji, penggunaan pedang dilarang dan kelas-kelas samurai dihapus. Secara otomatis, kenjutsu pun perlahan ditinggalkan.

Istilah kendo baru dikenal pada era Taisho sekitar tahun 1912 - 1926. Sejak itulah seni beladiri ini mulai berkembang, seperti didirikannya sekolah serta adanya standar baju pelindung dan shinai (pedang bambu). Memasuki abad ke-20, sebagian besar sekolah memasukkan kendo ke dalam kurikulum pendidikan jasmani. Hingga akhirnya pada tahun 1970, dibentuklah International Kendo Federation (IKF) dan digelar turnamen tingkat dunia untuk pertama kalinya di Jepang.

Peralatan Kendo

Dalam melakukan beladiri ini, seseorang membutuhkan sejumlah perlengkapan. Selain pedang yang telah disebutkan di atas, ada juga seragam, alat pelindung, dan lainnya. Berikut adalah peralatan dalam beladiri kendo:

1. Keiko-gi

Keiko-gi terdiri dari dua kata, yaitu keiko (latihan) dan gi (pakaian). Jadi ini adalah seragam yang dipakai untuk latihan. Sebenarnya tak hanya pada beladiri kendo saja, seragam ini berlaku untuk latihan karate dan judo juga. Sebutan lainnya dogi atau keiko. Pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 oleh Kano Jigoro, seorang pendiri judo.

Bentuknya seperti sebuah jaket (uwagi) yang dilengkapi dengan sabuk pinggang agar tertutup. Ada dua jenis sabuk untuk mengikat uwagi, yaitu berwarna biru dan putih. Namun, yang warna biru lebih sering digunakan. Selain itu, ada juga pasangannya sebuah celana dalam (shitabaki) atau celana panjang (zubon).

2. Hakama

Hakama sebenarnya sebuah pakaian tradisional Jepang berupa rok panjang. Panjangnya dari pinggang sampai menutupi mata kaki. Biasanya digunakan pada acara-acara formal, seperti upacara minum teh, pernikahan, dan sebagainya. Namun, ini pun menjadi pakaian wajib dalam beladiri kendo. Pola rok membuat seseorang lebih leluasa bergerak.

3. Bogu

Bogu merupakan pakaian pelindung yang dipakai saat latihan maupun sedang turnamen. Dengan memakai bogu, seseorang dapat meminimalisir cedera. Ada empat bagian pada bogu, yaitu:

  • Do melindungi bagian atas tubuh, dada, sampai punggung. Bahannya terbuat dari bambu, tapi kini ada juga dari fiberglass atau plastik yang aman saat seseorang dibanting.

  • Men adalah helm yang melindungi kepala, leher, hingga bahu. Materi pembuatnya adalah besi, kulit tebal, lalu ditutup oleh kain tebal.

  • Tare melindungi pinggang, pinggul, dan selangkangan. Tare terbuat dari 3 kain yang lapisannya sangat tebal.

  • Kote adalah sarung tangan yang terbuat dari wol atau kapas. Sarung tangan ini pun tebal karena gunanya untuk menyerap keringat sekaligus mengurangi rasa sakit saat menggenggam pedang bambu, serta mendapat serangan dari lawan.

4. Shinai

Shinai adalah pedang bambu yang digunakan dalam beladiri kendo, baik saat latihan dan bertanding. Bentuknya berbeda dengan pedang kayu bokken. Proses pembuatannya lebih rumit sehingga harganya pun lebih mahal dibandingkan pedang kayu bokuto. Pedang shinai hanya digunakan dalam kendo saja.

5. Boken

Boken menjadi senjata lain dalam beladiri kendo. Bentuknya pedang tapi berbeda dengan shinai. Pedang ini merupakan replika yang terbuat dari kayu. Biasanya digunakan oleh mereka yang baru mengenal kendo. Kalau sudah mahir, seseorang boleh memilih menggunakan shinai atau boken saat latihan. Penggunaan boken tak hanya pada kendo, tetapi juga pada beladiri aikido dan laido.

Teknik Serangan yang Harus Dikuasai

Teknik dalam beladiri kendo disebut waza. Ada empat jenis serangan yang biasa digunakan. Inilah teknik serangan dalam kendo:

1. Men

Target dari serangan ini adalah kepala lawan. Tepatnya bagian ujung dahi hingga dagu. Pedang diangkat di atas kepala lawan, lalu diayunkan hingga mengenai kepalanya. Teknik men merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemula. Salah satu contohnya adalah gerakan sayu-men, yakni mengarahkan pedang ke pelipis kiri atau kanan.

2. Kote

Serangan kote mengarah ke tangan lawan, khususnya bagian pergelangan tangan. Cara melakukannya sama seperti teknik men. Pedang diangkat tinggi lalu diarahkan ke sekitar pergelangan tangan lawan. Apabila lawan menggunakan chudan-no-kamae, maka yang diserang adalah tangan kanan. Sebaliknya, tangan kiri menjadi sasaran ketika lawan menggunakan jodan-no-kamae. Namun jika lawan memakai nito-ryu, kedua tangannya bisa menjadi sasaran.

3. Do

Tujuan serangan ini adalah perut lawan, baik bagian perut kiri atau kanan, bisa juga dada. Target ditentukan dari sudut pandang si penyerang. Setelah pedang berhasil menyentuh dada atau perut, si penyerang menariknya lalu membuat gerakan membelah perut lawan.

4. Tsuki

Tsuki merupakan serangan menusuk yang targetnya adalah leher lawan. Teknik ini diajarkan kepada seseorang yang sudah memasuki tingkat menengah. Kalau gerakannya meleset, maka akan berakibat fatal. Oleh sebab itu, tak semua pertandingan memperbolehkan gerakan tsuki kecuali ada persetujuan dari sensei.

Teknik Berlatih Kendo

Dalam melakukan jurus-jurus di atas, ada beberapa gerakan berlatih yang harus dikuasai. Semuanya harus dilakukan dengan sabar sampai gerakannya benar-benar tepat. Tak jarang seorang pemula merasa bosan sehingga mereka berhenti di tengah jalan. Berikut adalah teknik latihan dasar kendo yang dimaksud:

1. Ashi-sabaki

Teknik ini adalah teknik melangkah. Ada tiga jenis gerakan yang harus dikuasai, yaitu:

  • Ayumi-ashi, melangkah ke depan dengan menyeret kaki secara bergantian.

  • Haraki-ashi, melangkah ke kiri atau ke kanan dengan cara menyeret kaki dengan sudut 45 derajat.

  • Okuri-ashi, melangkah ke depan dengan posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.

2. Kihon

Macam-macam gerakan kihon adalah:

  • Seme, melangkah maju mendekat lawan untuk melakukan tebasan kecil.

  • Suburi, latihan tebasan berulang.

  • Joge buri, tebasan besar sepanjang punggung sampai ke lantai.

  • Nikkado men, tebasan ke kepala sebanyak dua kali berturut-turut.

  • Haya suburi, tebasan cepat yang dilakukan sambil melompat.

3. Waza

Waza merupakan teknik lanjutan kendo. Beberapa diantaranya adalah:

  • Taiatari, gerakan mendekati dan mendorong tubuh lawan.

  • De-bana, menyerang saat lawan pun mulai melakukan gerakan serangan.

  • Kaeshi, menangkis untuk membalikkan serangan .

  • Nuki, menghindari serangan, lalu memberikan serangan balik .

4. Keiko

Gerakan latihan yang termasuk keiko adalah:

  • Jigeiko, latihan tanding bebas.

  • Uchikomi-geiko, latihan serangan kombinasi.

  • Kakari-geiko, latihan serangan lepas.

  • Shiai-geiko, latihan kompetisi atau persiapan pertandingan.

Jika seseorang sudah senior dan akan mengikuti pertandingan, maka ada aturan lainnya yang harus dipahami. Misalnya, bagaimana sikap saat memasuki arena hingga aba-aba wasit. Walaupun kendo kini populer sebagai seni beladiri yang dijadikan kejuaraan dunia, seseorang tidak mesti menjadi atlet. Mempelajari seni beladiri ini bisa juga sebagai ajang pendisiplinan diri dan bagaimana bersikap seharusnya saat berhadapan dengan lawan dalam kehidupan nyata.

Baca juga: Mengenal Ninja, Agen Rahasia Jepang di Abad ke-10

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Olahraga di Jepang/ Berpedang Ala Orang Jepang Lewat Beladiri Kendo

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie