Penatnya aktivitas sehari-hari membuat seseorang perlu rehat sejenak. Melepaskan diri dari rutinitas, lalu merilekskan badan. Ada banyak solusi bisa dicoba, misalnya saja lewat pijat shiatsu. Ini adalah salah satu metode yang berasal dari Jepang. Meski tampak seperti pijat pada umumnya, teknik khas Jepang ini berbeda karena memiliki teknik unik.
Pijat tak hanya bermanfaat untuk melemaskan otot saja. Selain mampu mengembalikan stamina, pijat juga bisa mempertahankan kesehatan mental. Tubuh yang tegang dan lelah membuat seseorang menjadi stress. Penyebabnya bisa bermacam-macam, misalnya tekanan pekerjaan. Akibat dari stress tersebut akan membuat seseorang terganggu secara psikis. Melalui pijat, segala ketegangan bisa dipulihkan kembali.
Daftar Isi
- Pijat Shiatsu Fokus Pada Titik-titik Tertentu
- Perbedaan Shiatsu dengan Pijat Refleksi
- Manfaat Pijat Shiatsu
- Berendam di Onsen Supaya Lebih Rileks
Pijat Shiatsu Fokus Pada Titik-titik Tertentu
Kalau diartikan secara harfiah, kata shiatsu memiliki arti “tekanan jari”. Memang hanya jari jemari yang digunakan untuk menekan bagian tubuh tertentu. Tujuan dari dilakukannya pijat shiatsu adalah merangsang aliran energi sekaligus mengembalikan keseimbangan tubuh seseorang. Stimulus yang diberikan pun mampu memulihkan sakit dan menciptakan relaksasi.
Selain menggunakan jari jemari, terapis juga menekan bagian tertentu dengan siku. Ada kalanya terapis melakukan injakan pada pasien supaya langsung ke titik tujuan. Namun, sebelumnya pijat shiatsu akan diawali dengan proses "pemanasan" dari atas hingga bawah. Kemudian, peregangan agar otot-otot di bagian lainnya mengendur, khususnya pada pinggang dan kaki.
Titik fokus pijat ala Jepang ini terletak pada saraf kepala sampai ujung bawah kaki. Titik-titik ini disebut meridian line body. Pijat shiatsu tidak menggunakan minyak, balsam, atau pelumas apapun. Seseorang harus merebahkan diri di atas bidang datar karena posisi ini efektif untuk mengembalikan kondisi tubuh seperti semula. Seseorang bisa berbaring di atas lantai beralas tikar atau meja khusus untuk pijat.
Bagi yang belum pernah dipijat sama sekali tak perlu khawatir jika ingin mencobanya. Pijat ini aman bahkan cocok bagi wanita hamil. Hanya saja ada beberapa area tubuh yang harus dihindari. Uniknya, pijat shiatsu bisa meningkatkan koneksi emosional si ibu dengan bayi di dalam perutnya.
Artikel Pilihan
Perbedaan Shiatsu dengan Pijat Refleksi
Sekilas shiatsu mirip seperti totok atau refleksi. Keduanya memberikan tekanan sehingga otot menjadi rileks dan tubuh kembali bugar. Namun, pada pijat refleksi seorang terapis menggunakan media khusus. Alat ini bisa terbuat dari kayu, karet, atau plastik. Sedangkan, pada pijat shiatsu hanya tangan saja.
Dilihat dari titik yang dituju pun berbeda. Seperti yang disebutkan di atas, pijat shiatsu menyasar meridian line body. Seluruh titik syaraf diberikan stimulus. Pada pijat refleksi perhatian lebih diberikan ke bagian tertentu saja. Kekuatan tekanannya pun cenderung lembut dibandingkan shiatsu.
Pada kedua pijat ini terdapat kombinasi gerakan. Artinya, seorang terapis tidak hanya menekan tetapi juga melakukan treatment lainnya. Kombinasi pijat pada shiatsu berupa tepukan, pukulan ringan, tekanan berirama dan berdenyut, menghentak ke dalam, hingga injakan. Kalau pada pijat refleksi, gerakan kombinasinya dengan tekanan-tekanan dinamik serta gerakan sendi aktif - pasif.
Terakhir, perbedaan antara pijat shiatsu dan refleksi terletak pada durasinya. Pijat shiatsu lebih lama, yakni sekitar 60 - 90 menit. Pijat refleksi relatif lebih singkat kira-kira paling lama 60 menit. Oleh sebab itu, pijat shiatsu lebih cocok bagi mereka yang mengalami penurunan energi atau tingkat stresnya lebih tinggi.
Manfaat Pijat Shiatsu
Pijat termasuk metode pengobatan tradisional. Pijat sudah ada sejak lama dan diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan di setiap negara memiliki pijat khasnya masing-masing. Walau dianggap kuno, cara tersebut masih digunakan oleh masyarakat modern sampai sekarang. Untuk pijat shiatsu, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan seseorang, antara lain:
1. Menghilangkan Stress
Titik-titik yang menjadi sasaran pijat shiatsu adalah saraf. Ketegangan saraf bisa menyebabkan seseorang menjadi stress. Bentuk stress tidak selalu mudah terbawa emosi. Kemungkinan lainnya adalah depresi sehingga seseorang merasa tidak bersemangat.
Kehilangan energi inilah yang dikembalikan oleh shiatsu. Dengan energi chi (qi) yang dialirkan, seseorang bisa menjadi rileks dan lebih tenang. Di saat yang bersamaan, keseimbangan tubuh dapat dipulihkan dan bertahan untuk waktu yang lebih lama.
2. Mengurangi Ketegangan Otot
Selain tekanan, seseorang pun akan merasa sedang stretching ketika dipijat shiatsu. Alasannya karena titik fokusnya pada aliran syaraf di kepala sampai kaki. Jadi, buat yang merasa pegal-pegal akan cocok dipijat ala Jepang ini.
Saat proses pemijatan, seorang terapis akan berkonsentrasi ke otot-otot yang kaku. Jika ditemukan titik yang harus mendapat perhatian khusus, bisa saja di sana ia melakukan tekanan lebih, pukulan, atau kombinasi gerakan lainnya.
3. Mengaliri Energi ke Seluruh Tubuh
Energi chi (qi) tidak hanya bermanfaat untuk menghilangkan stress. Energi ini bisa teralir ke seluruh tubuh. Secara tidak langsung apabila ada sumbatan-sumbatan di area tertentu dapat menjadi lancar.
Itulah sebabnya mengapa pijat ini bisa diaplikasikan kepada wanita hamil. Mereka membutuhkan aliran energi tambahan supaya kuat dan tetap positif dari dalam. Kekuatan chi (qi) menggantikan energi-energi negatif menjadi positif.
4. Mengendalikan Depresi
Dalam tubuh manusia terdapat hormon serotonin dan dopamin. Kalau kadar kedua senyawa ini menurun bahwa minim, maka seseorang bisa menjadi depresi. Pijat shiatsu dapat meningkatkan jumlah keduanya.
Beberapa orang yang selesai dipijat shiatsu tak hanya merasa rilek, tetapi juga lebih bahagia dan tenang. Secara mengejutkan, ternyata hal ini juga dirasakan oleh anak-anak yang mendapat treatment shiatsu, termasuk pada bayi.
Berendam di Onsen Supaya Lebih Rileks
Menikmati pijatan shiatsu akan lebih sempurna jika setelahnya berendam di air panas. Di Jepang ada tempat pemandian air panas yang disebut onsen. Air yang ada di sana bukan air biasa, melainkan air panas dari sumber alami.
Ada banyak sekali jenis onsen, tapi yang terkenal dua macam, yaitu outdoor (roten-buro) dan indoor (noten-buro). Tak perlu khawatir untuk berendam di sini karena antara pria dan wanita areanya dipisahkan. Sebab, salah satu aturan untuk berendam di onsen adalah tidak menggunakan handuk, baju renang, atau kain penutup apapun.
Berendam di onsen bisa melancarkan peredaran darah. Jadi hasil pijatan shiatsu akan terasa lebih maksimal dengan menceburkan tubuh di sini. Suasana onsen yang tenang menambah rasa rileks bagi seseorang. Maka tak heran kalau banyak wisatawan asing senang melakukan pijat shiatsu lalu meneruskannya dengan berendam di dalam kolam air panas.
Pijat sangat baik bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Tak banyak yang menyadari kalau stress bisa diminimalisir dengan menekan titik-titik tertentu dalam tubuh. Memang hal ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Seperti pijat shiatsu, para terapisnya tidak asal menekan bagian tubuh. Mereka menyasar area tertentu lalu mengalirkan energi di sana. Hasilnya, tubuh yang terasa sakit bisa sembuh, jiwa yang stress bisa rileks, dan seseorang bisa terkoneksi kembali dengan dirinya secara sadar.
Baca juga: Prospek Karir Biyoushi, Penata Rambut dan Kecantikan di Jepang
