Puisi Haiku Jepang, Singkat Namun Penuh Makna

WeXpats
2021/05/12

Jepang merupakan negara yang terkenal dengan berbagai kebudayaan asli yang masih terjaga hingga saat ini. Ada banyak karya seni yang sudah dibuat selama ratusan tahun lalu dan masih bisa ditemui saat ini secara penuh. Salah satu karya seni di Jepang adalah puisi haiku, jenis puisi pendek yang terkenal dari masa lalu.

Berbeda dengan puisi biasa, jenis puisi pendek ini hanya mengikuti kerangka-kerangka lama dengan tiga barisnya. Ada banyak hal lebih dari itu terutama pada bagian suku kata yang digunakan di setiap barisnya. Berikut ini adalah pembahasan lebih jauh mengenai puisi khas Jepang satu ini!

Daftar Isi

  1. Haiku di Masa Lalu
  2. Mengenal Para Maestro Haiku
  3. Ciri-Ciri Haiku
  4. Yuk, Coba Membuat Haiku!

Haiku di Masa Lalu

Puisi ini sebenarnya memiliki aturan tertentu meskipun memang lebih bersifat fleksibel dalam penggunaannya untuk efek artistik. Akan tetapi selalu ada kualitas yang membedakan mana karya yang lebih baik dan ini yang mencirikan penulis profesional. Di masa lalu, puisi ini dimulai ketika masih dalam abad ke-tiga belas sebagai pembuka renga.

Renga adalah puisi panjang yang ditulis hingga seratus bait dan jenis haiku ini hanya digunakan sebagai pembuka karena lebih pendek. Abad keenam belas, keberadaan puisi pendek ini sudah diakui setelah itu masuk maestro besar puisi pendek, Matsuo Basho.

Dalam proses perkembangannya, puisi ini terus berevolusi dengan perubahan pola kata yang terjadi hingga sekarang. Akan tetapi, filosofi dasar dari karya ini masih tetap tetap terjaga yaitu fokus pada momen dalam waktu yang singkat. Selain itu, ada juga prinsip dimana penggunaan gambar penuh warna dan kalimat yang bisa dibaca satu tarikan nafas.

Di dalam pengertian lainnya, kekuatan utama dari puisi ini terletak pada isinya yang ringkas serta penggambaran yang luar biasa. Gambaran suatu momen seperti dilukiskan secara indah dalam kata-kata yang singkat dan padat.

Baca juga >> Keindahan Waka, Puisi Khas Jepang yang Punya Keunikan Sendiri

Mengenal Para Maestro Haiku

Saat ini, ada beberapa orang yang dianggap sebagai maestro dari puisi tipe ini dan semuanya berasal dari era klasik. Ada orang penting dalam perkembangan puisi singkat ini yang disebut dengan si Empat Hebat dengan karyanya yang mengagumkan:

1. Basho Matsuo

Penyair Basho Matsuo menjadi yang pertama dan orang terpenting dalam dunia puisi pendek ini. Basho mungkin tidak menjadi seseorang yang pertama kali menemukannya, akan tetapi ada banyak penyesuaian yang telah ia lakukan. Hasilnya adalah karya yang dihasilkan setelahnya menjadi lebih efektif dan banyak mendapat pujian.

Ketika berusia 38 tahun, Basho mulai mempelajari Zen dan benar-benar meninggalkan kehidupan duniawinya. Ia berhasil memberikan permainan kata yang pintar dengan tafsiran yang cukup rumit dan pilihan kata yang pas. Pembaca dipaksa mencari arti sendiri dibalik puisi yang diciptakan karena perasaan penulis cenderung mendung tidak pasti.

2. Buson Yosa

Memiliki gaya sedikit berbeda dengan Basho, Buson Yosa menulis puisi yang seakan penulis sedang melakukan monolog. Puisi yang dihasilkan dianggap lebih bisa melukiskan keadaan sebenarnya dan bahkan dianggap lebih brilian dibanding puisi Basho.

Dalam beberapa karyanya, ada corak unik yang tampak seperti sapuan kuas tidak rata disengaja oleh penulisnya. Tidak hanya pandai menulis, Buson juga pandai melukis sehingga ia dianggap sebagai sosok sedikit mistik namun sangat brilian. Gaya tulisan Buson seperti menganggap puisi adalah dunia cahaya yang cocok untuk menjadi tempat melarikan diri.

3. Issa Kobayashi

Issa sendiri merupakan penulis puisi haiku yang kepandaiannya dikatakan menyaingi Basho sang maestro. Penulis satu ini cenderung punya tipe tulisan yang perasaan penulisnya bisa disentuh dengan mudah maksudnya oleh pembaca.

Secara teknis, Issa tidak dianggap begitu mahir. Terbukti dari 20.000 puisi yang sudah diciptakan, hanya beberapa ratus yang luar biasa. Banyak orang lebih memuji Isso karena keberaniannya menempuh jalan tulisan puisinya sendiri tanpa meniru.

4. Shiki Masaoka

Shiki mulai menulis puisi pendek ini ketika sudah muncul berbagai gaya puisi klasik lainnya dan mulai ketinggalan zaman. Tidak hanya pandai menulis, Shiki juga melakukan beberapa riset mendalam tentang haiku termasuk menerbitkan beberapa jurnal.

Banyak kritik pedas yang dilontarkan oleh Shiki terhadap dunia puisi pendek ini mulai dari hinaan terhadap masternya. Ia menganggap Basho berhasil menuliskan puisi hebat dan melawan orang yang menilai tulisannya sebagai tulisan gagal.

Baca juga >> Yasunari Kawabata, Mengenal Lebih Dalam Sosok Novelis Jepang yang Melegenda

Ciri-Ciri Haiku

Ada beberapa ciri utama yang membedakan puisi satu ini dengan puisi pendek pada umumnya. Hal ini perlu dicermati mengingat ada banyak hal yang tampak mirip, ini ciri utama yang membedakannya:

1. Struktur Kata 5-7-5

Struktur 5-7-5 dalam puisi ini berarti dalam tiga baris puisi, digunakan sistem penulisan puisi dengan 5-7-5 suku kata. Dalam bahasa Jepang sendiri, pengukuran suku kata didasarkan pada potongan suara termasuk ketika ada potongan kontraksi dalam pembacaannya.

2. Menggunakan Kigo dan Kireji

Kigo dalam bahasa Jepang sendiri berarti beberapa kata yang dianggap melambangkan musim tertentu seperti katak untuk musim semi. Kireji sendiri merupakan tanda baca yang digunakan dalam puisi ini di luar tanda baca titik yang dipakai.

3. Menggunakan Kanji

Penulisan puisi ini menggunakan gaya tulisan kanji dalam setiap bait yang dihasilkan bukannya gaya lain seperti hiragana. Hal ini disebabkan karena kanji bisa berbentuk sama tetapi memiliki arti berbeda sehingga interpretasi bisa lebih luas.

4. Bernuansa Alam

Hal terakhir yang menjadi ciri utama puisi ini adalah tema yang dipakai selalu bernuansa alam sekitar. Akan selalu ada penggambaran dari beberapa penampakan yang seakan bisa dilihat langsung oleh mata.

Yuk, Coba Membuat Haiku!

Jika tertarik ingin membuat sendiri puisi pendek khas Jepang ini, ada beberapa langkah yang perlu ditempuh sebelumnya. Ini dia langkah yang bisa ditiru:

1. Pahami Strukturnya

Langkah pertama tentu saja memahami struktur dari puisi pendek ini mengingat struktur menjadi ciri utama dari puisi ini. Pahami dengan baik bahwa puisi tipe ini punya struktur 5-7-5 dan ini sudah tidak bisa ditawar lagi.

2. Pilih Topik yang Mengharukan

Selanjutnya adalah memilih topik apa yang akan ditulis, sebenarnya ini bebas bergantung pada kemauan penulis. Akan tetapi mengambil topik mengharukan akan membuat penulisan nantinya menjadi lebih mudah.

3. Gunakan Alam Sebagai Referensi

Selalu perhatikan alam sekitar ketika menulis puisi ini mengingat selalu ada gambaran yang cukup jelas tentang alam di baitnya. Jika tidak bisa menemukan objek bagus, gunakan saja imajinasi tetapi harus sebisa mungkin realistis.

4. Sandingkan Dua Perasaan

Ketika menulis sebenarnya tidak cukup untuk menggunakan satu perasaan saja seperti misalnya sedih atau khawatir. Cobalah untuk gunakan dua campuran perasaan supaya puisi yang dihasilkan bisa ditafsirkan dengan beragam penafsiran.

5. Ekspresikan Secara Jujur dan Detail

Terakhir, ketika menulis jangan pernah merasa malu untuk mengekspresikan semua perasaan dengan detail di dalam puisi. Semua perasaan yang sudah berkumpul, cobalah untuk diwujudkan dalam beberapa kata pendek yang dalam tetapi abu-abu.

Haiku akan selalu menjadi warisan budaya Jepang yang akan dikenang sampai kapanpun karena keunikan dan unsur estetikanya. Puisi jenis ini telah berhasil berkembang menjadi satu hal yang tergolong baru dan menjadi terobosan dalam dunia kesenian itu sendiri.

Baca juga: Penggunaan Kata “Moshi Moshi” dalam Percakapan

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Puisi Haiku Jepang, Singkat Namun Penuh Makna

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie