Berawal dari teriakan seorang Jendral untuk menyemangati prajuritnya, kata tersebut menjadi kata penyemangat militer Jepang. Diceritakan, seorang Jendral melakukan gyokusai di pulau Saipan sambil meneriakkan, “Tennō Heika Banzai” yang berarti “hiduplah kaisar”. Namun pada akhirnya, Sang Jendral melakukan seppuku karena telah gagal melawan tentara AS-sekutu.
Sejak saat itulah, ketika tentara Jepang akan bertempur selalu meneriakkan kata banzai. Selain sebagai penyemangat dalam pasukan tersebut juga sebagai ucapan untuk membuat musuh gentar. Pasalnya musuh akan merasa ketakutan bila melihat kekompakan tentara Jepang sambil meneriakkan kata tersebut, karena itu berarti mereka siap mati.
Daftar Isi
- Serangan Banzai di Saipan
- Makna Seruan Banzai di Era Modern
- Cara Mengucapkan Banzai
- Kata-Kata Penyemangat Lainnya dalam Bahasa Jepang
Serangan Banzai di Saipan
Pada tanggal 15 Juni 1944, tentara Amerika Serikat menyerang pulau Saipan dan menguasainya. Kala itu tentara Jepang tersebut tidak memiliki strategi bagaimana untuk mengalahkan tentara Amerika Serikat tersebut. Kondisi tersebut diperparah dengan kekurangan prajurit di pulau Saipan ditambah lagi dengan tidak adanya pasokan pasukan dari batalyon induk.
Dikarenakan tidak memiliki pilihan lain antara menyerang atau bertahan karena akan berujung pada kematian, akhirnya sang Jendral menyemangati pasukannya dengan kata ‘Banzai’. Sang Jenderal melakukan gyokusai dengan mengerahkan semua pasukan yang ada. Namun diantara prajurit tersebut memilih untuk mati dengan cara terhormat daripada harus mati di tangan musuh.
Sadar akan kekuatan yang tidak sebanding dengan tentara sekutu Amerika Serikat, prajurit tersebut memilih untuk melakukan bunuh diri. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 15 Juli 1944. Kala itu merupakan bunuh diri terbesar di pulau Saipan karena dilakukan secara massal. Bagi prajurit Jepang, kematian dengan cara tersebut lebih terhormat daripada harus mati di tangan musuh.
Sehari setelah serangan tersebut, Jendral pemimpin pasukan yang mengamankan pulau Saipan, melakukan seppuku. Sang jendral memilih melakukan seppuku karena merasa malu pada kaisar, telah gagal mempertahankan pulau Saipan dari serangan musuh. Bahkan ajudan sang Jenderal pun ikut mempercepat proses kematian sang Jenderal dengan cara menembak pelipisnya ketika melakukan seppuku.
Artikel Pilihan
Makna Seruan Banzai di Era Modern
Teriakan banzai di era modern menjadi seruan penyemangat atau ekspresi kebahagiaan untuk meneriakkan dukungan. Misalnya dalam suatu pertandingan, di mana terdapat suporter yang mendukung salah satu tim pertandingan tersebut. Supporter sering kali menyemangati tim yang sedang bertanding dengan kata tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan maknanya di era modern, yaitu:
1. Bentuk Semangat
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, makna ini sebagai kalimat penyemangat. Baik dalam sebuah pertandingan olahraga, pimpinan kepada tim nya dalam suatu perusahaan, atau seorang guru kepada muridnya agar semangat dalam belajar dan menyelesaikan ujiannya. Di era modern, kata banzai berarti untuk menyemangati orang lain.
2. Sorakan dalam Acara Pernikahan
Di dalam pernikahan Jepang, sesaat setelah peresmian pernikahan di gereja banyak pihak keluarga dari kedua mempelai menyebutkan kata ini kepada kedua mempelai. Hal tersebut berarti bahwa ekspresi atau ungkapan kebahagiaan yang ditujukan kepada kedua mempelai. Di sisi lain, makna tersebut berarti bahwa untuk menyemangati kedua pengantin karena akan menempuh hidup baru.
3. Olahraga Banzai Skydiving
Jenis olahraga ini terbilang cukup ekstrim, karena pelakunya harus melemparkan parasut terlebih dahulu di atas ketinggian pesawat. Selanjutnya melakukan terjun bebas dari pesawat tersebut untuk mengambil parasut dan memakainya di udara. Sebelum parasut tersebut jatuh ke tanah, pemain olahraga ini harus memakai parasut terlebih dahulu di udara.
Cara Mengucapkan Banzai
Dikenal memiliki semangat yang tinggi, orang Jepang mengucapkan kata tersebut dengan penuh tenaga dan penuh emosi. Dengan demikian bisa mempengaruhi setiap orang yang mendengarnya untuk bersemangat. Kata tersebut berarti untuk mentransfer semangat kepada yang mendengarnya. Maka dari itu, sambil mengepalkan tangan kanannya.
Cara lainnya untuk mengucapkan kata tersebut, diteriakkan sambil bersulang. Sambil mengangkat gelas berisi minuman atau sake, seringkali mengucapkan kata ini. Terlebih dilakukan oleh pimpinan tim dalam perusahaan agar menyemangati tim nya tersebut. Diharapkan tim dalam sebuah perusahaan bisa bekerja sesuai dengan yang telah ditargetkan oleh perusahaan tersebut.
Berbeda ketika menyerukan kata tersebut pada pertandingan olahraga, kata tersebut diteriakkan sebagai yel penyemangat dengan suara yang lantang dan cukup keras. Dengan demikian, tim yang sedang bertanding bisa lebih bersemangat untuk menyelesaikan pertandingan tersebut. Selain itu, pemain tersebut akan termotivasi untuk menang.
Memiliki makna yang sama, yaitu bersemangat. Cara mengucapkan kata tersebut berbeda-beda pada situasi dan kondisi. Misalnya untuk mengucapkan kata tersebut di acara pernikahan, undangan mengucapkan kata tersebut sambil mengangkat gelas minuman pada kedua mempelai, atau bisa juga sambil bertepuk tangan, dengan mengucapkan kata tersebut.
Kata-Kata Penyemangat Lainnya dalam Bahasa Jepang
Selain banzai, ternyata terdapat kata penyemangat lainnya dalam istilah bahasa Jepang dan biasa digunakan oleh orang Jepang ketika akan menyemangati yang lainnya. Tidak hanya kata-kata tersebut, kata-kata berikut ini seringkali terdengar untuk menyemangati.
1. Ganbatte!
Diambil dari kata kerja dalam bahasa Jepang ganbaru, kata tersebut adalah singkatan dari kalimat ganbatte kudasai. Dikarenakan berupa kalimat perintah untuk tetap bersemangat, kata ini seringkali digunakan untuk menyemangati orang lain dan sering pula diteriakkan oleh pendukung pertandingan olahraga untuk mendukung timnya.
2. Ganbarimasu!
Kata yang satu ini berarti semangat dan diaplikasikan pada kalimat yang berbeda yaitu untuk menyemangati diri sendiri atau orang lain sebelum melakukan aktivitas. Berbeda dengan ganbatte yang diungkapkan ketika peristiwa tersebut berlangsung. Misalnya, ketika pertandingan sedang berlangsung atau ketika timnya sedang bermain.
3. Ganbarimashou!
Istilah semangat yang diucapkan untuk orang banyak atau kelompok. Misalnya untuk tim kerja yang akan melakukan aktivitas setelah selesai rapat atau briefing. Ungkapan ini sering diucapkan oleh kepala tim kepada kelompok tim nya agar bersemangat untuk menyelesaikan rencana kerja pada hari itu. Terutama bersemangat untuk menyelesaikan target kerja yang telah ditetapkan.
4. Ouen shiteru yo!
Kata ini pun sering diteriakkan pada seseorang yang sedang bertanding atau diucapkan pada seseorang yang sedang terlibat masalah. Dengan demikian bisa membangkitkan semangat kepada lawan bicaranya tersebut. Pasalnya kata ini berarti, ‘aku mendukungmu’. Dengan mengucapkan kalimat tersebut kepada seseorang akan terjaga semangatnya. Pasalnya, tidak merasa berjuang sendiri.
5. Kimi nara dekiru!
Kata ini bermakna kamu pasti bisa. Seringkali diserukan penonton yang menyaksikan pertandingan olahraga agar menyemangati tim yang sedang bertanding. Disamping itu, kalimat kamu pasti bisa, ditujukan untuk seseorang agar bisa melewati masa sulitnya. Dengan demikian bisa menyemangati orang tersebut agar tetap tegar untuk menghadapi masa sulitnya.
Mengambil semangat prajurit Jepang ketika bertempur melawan tentara Amerika serikat, kata banzai digunakan pada era modern sebagai ekspresi semangat. Walaupun secara harfiah, kata tersebut diambil dari dua huruf kanji yaitu ban dan zai, kedua huruf kanji tersebut bila digabungkan artinya hidup 1000 tahun. Namun kini, istilah tersebut ditujukan untuk menyemangati seseorang.
