Kagamimochi, Hiasan Kue Mochi Wajib dalam Perayaan Tahun Baru di Jepang

WeXpats
2021/06/14

Kebudayaan Jepang menjadi salah satu hal yang ketika dibahas akan menghabiskan banyak sekali waktu. Hal ini karena kebudayaan Jepang punya arsip yang baik dan juga diperkenalkan dalam bentuk festival maupun lewat anime dan drama. Salah satu kebudayaan yang ada dari dulu hingga sekarang adalah kegiatan tahun baru melalui kagamimochi.

Jepang merupakan negara yang punya makna filosofis cukup tinggi dan semuanya tercatat dengan baik. Dalam merayakan tahun baru sendiri, ada makna filosofis yang mendalam berikut harapan untuk kehidupan mendatang. Perwujudan harapan-harapan ini disimbolkan dalam berbagai jenis makanan atau festival termasuk kagamimochi ini.

Daftar Isi

  1. Mengenal Kagamimochi dan Sejarahnya
  2. Bahan-Bahan dalam Kagamimochi
  3. Peletakan Kagamimochi
  4. Kagami Biraki

Mengenal Kagamimochi dan Sejarahnya

Kagamimochi disebut juga dengan cermin kue beras merupakan jajanan khas tradisional dari Jepang yang digunakan sebagai dekorasi tahun baru. Umumnya, kue beras memiliki dua lapisan mochi yang berbentuk bundar kecil di bagian atas dan besar di bawahnya.

Tidak hanya itu, lapisan mochi di bagian paling atas diberikan jeruk daidai. Daidai sendiri merupakan salah satu jenis jeruk masam yang berasal dari wilayah Jepang dengan tambahan dedaunan. Di beberapa varian hiasan ini juga diletakkan satu lembar kombu beserta tusuk sate yang ditusukkan pada kesemek kering di bawahnya.

Hiasan satu ini diletakkan pada tempat khusus yang disebut dengan shiho beni bersifat sebagai penangkal api bagi rumah di masa depan. Pada bagian depan diletakkan lipatan dari lapisan kertas hingga berbentuk ikat pinggang sumo disebut dengan nama gohei.

Keberadaan hiasan ini pertama kali muncul pada saat periode Muromachi sekitar abad ke 14-16. Nama kagami yang berarti cermin didapatkan dari perwujudan kue mochi yang mirip seperti cermin spiritual tembaga kuno. Hal ini memiliki makna religius yang cukup tinggi di kalangan masyarakat Jepang meski belum ada alasan yang jelas.

Beberapa berpendapat bahwa mochi menjadi salah satu makanan yang saat itu tergolong istimewa dan disajikan setiap hari. Digambarkan juga ada semangat dari tanaman padi yang merupakan bahan baku utama pembuatan mochi ini. Ada pula yang mengagungkannya karena mochi memberi kekuatan pada orang yang mengkonsumsinya.

Ada beberapa varian bentuk berbeda kue ini seperti tiga cakram bertumpuk dan yang paling umum yaitu dua cakram. Ketika memasuki hari-hari menuju tahun baru, biasanya terdapat banyak toko yang menjual hiasan kue beras ini dengan bungkusan plastik mirip hampers.

Bahan-Bahan dalam Kagamimochi

Hiasan yang dibuat khusus untuk merayakan tahun baru ini memiliki beberapa bahan-bahan penting tidak hanya mochi. Hiasan ini di Jepang dianggap sebagai tempat dimana Dewa bernaung selama Tahun baru tiba. Hadir tidak hanya untuk hiasan, ada makna filosofis tersendiri untuk setiap bahan yang digunakan. Ini pembahasannya:

1. Dua Buah Mochi

Hidangan paling utama yang wajib hadir di dalam hiasan ini sama seperti namanya, dua buah mochi yang bertumpuk. Dalam kehidupan Jepang, mochi ini dianggap bisa menghadirkan keselamatan dan keberuntungan bagi pemiliknya.

Ada alasan khusus mengapa dua mochi ditumpuk yakni harapan supaya keselamatan dan keberuntungan berlipat ganda. Mochi tetap dibiarkan berwarna putih seperti aslinya karena dianggap sebagai simbol dari harapan supaya selamat.

2. Daidai

Selanjutnya ada jeruk legendaris yang keberadaannya diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun silam. Jeruk ini memiliki cita rasa yang pahit masam ketika dimakan tetapi bisa bertahan dalam jangka waktu lama di pohonnya.

Keberadaan daidai bisa bertahan hingga 3 tahun dan masih tetap menggantung di dahan pohon seperti semula. Karena itu jeruk ini dijadikan sebagai simbol dari umur yang panjang sekaligus punya banyak keturunan ke depan. Jeruk ini juga menjadi harapan supaya ada kejayaan yang awet dari generasi ke generasi.

3. Gohei

Selanjutnya ada gohei yang sebenarnya merupakan istilah untuk hiasan khusus berbahan dasar bambu dengan tambahan kertas lipat zigzag. Dalam kagamimochi sendiri, penampakan gohei sedikit berbeda dimana kertas yang digunakan berwarna merah putih yang langsung direkatkan tanpa bambu.

Dalam ritual agama Shinto, ini digunakan oleh pendeta untuk mensucikan berbagai benda atau melakukan ritual pemberkatan. Benda ini seringkali dianggap sebagai jimat yang pada hiasan ini punya simbol dari kemakmuran untuk tahun yang baru.

4. Shiho Beni

Pajangan ini tidak diletakkan di sembarang tempat, harus ada alas yang akan menopangnya secara khusus. Alat ini diberi nama shiho beni yang biasanya dibuat dari kayu dengan tinggi tertentu sesuai ukuran.

Alas ini tidak semerta-merta dibuat supaya bisa menjunjung lebih tinggi hiasan yang akan diletakkan di atasnya. Ada harapan yang disimbolkan yaitu berupa pengusiran bencana yang mungkin akan datang serta harapan akan kemakmuran.

5. Urajiro

Di dalam kagamimochi sendiri ada beberapa hal aneh yang mungkin tampak tidak lazim bagi pengunjung dari luar. Ada beberapa tusukan yang digantung di bagian depan hiasan satu ini dan menyimbolkan sesuatu.

Biasanya tusukan ini akan diikat dengan beberapa benang-benang berwarna merah kuning dan putih dan diletakkan melintang. Hiasan satu ini menyimbolkan harapan dari pemiliknya akan umur panjang ke depannya.

Peletakan Kagamimochi

Menurut asosiasi yang didirikan khusus untuk kagamimochi di Jepang, ada beberapa tempat yang direkomendasikan untuk meletakkannya. Sebenarnya, mereka beranggapan jika peletakan di banyak tempat akan lebih baik karena kepercayaan adanya dewa di setiap ruangan.

Dewa akan merasa senang ketika ruangan diberi hiasan dengan penuh harapan akan keberuntungan. Beberapa lokasi mulai dari kamar mandi, dapur, dan juga kamar tidur juga sebaiknya diberi hiasan tahun baru ini.

Ada varian khusus yang punya nama lain okudokazari yang biasa diletakkan di bagian tengah dari dapur. Di beberapa tempat, ada hiasan dengan mochi yang berlapis tiga dan sering diletakkan di atas tempat bernama kamidana. Hiasan satu ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai toko ketika menjelang tahun baru tiba.

Kagami Biraki

Hiasan kagamimochi umumnya disajikan dijadikan sebagai hiasan mulai dari tanggal 28 Desember hingga tahun baru tiba. Ketika tanggal 29, disarankan untuk tidak mengubah atau memulai dekorasi dengan hiasan ini karena angka Sembilan juga dibaca penderitaan. Tanggal 31 juga perlu dihindari karena dianggap sebagai waktu terakhir pergantian.

Ketika memasuki tanggal 11 Januari, di seluruh Jepang dilakukan pemecahan secara serentak hiasan kue beras disebut dengan kagami biraki. Kue beras sebagai bahan utama hiasan tersebut akan dipotong kecil-kecil kemudian dimakan dalam bentuk sup tahun baru atau ozoni.

Di beberapa wilayah ada hidangan dan resep berbeda seperti tambahan lobak atau sayur lain untuk menikmati hidangan ini. Tidak jarang, hidangan kue beras ini akan disantap bersama dengan sup kacang merah manis yang dijuluki dengan nama oshiruko.

Tidak hanya menjadi sekedar hiasan saja, kagamimochi merupakan salah satu hiasan yang keberadaannya sudah berlangsung sejak lama. Hiasan ini punya maksud mendalam terkait dengan permintaan terhadap kehidupan yang lebih beruntung, umur panjang, dan kesehatan.

Baca juga: Tempat Wisata di Jepang yang Menawarkan Pengalaman Kembali ke Zaman Edo

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Makanan & Belanja di Jepang/ Kagamimochi, Hiasan Kue Mochi Wajib dalam Perayaan Tahun Baru di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie