Kyudo, Seni Olahraga Memanah dari Jepang

WeXpats
2021/06/16

Mengulas tentang olahraga memanah, umumnya public akan terpaku pada suku-suku pedalaman Indonesia, atau penduduk asli Amerika yang mahir menggunakan busur panah. Namun, jarang yang mengetahui jika negara maju seperti Jepang juga memiliki olahraga panahan yang khas di negaranya.

Berbicara tentang memanah, Jepang termasuk salah satu negara yang memiliki keunikan terkait olahraga ini. Di Jepang, memanah bukan hanya menjadi keterampilan olah raga. Teknik busur ini disebut ‘Kyudo’ di Jepang, dan sudah menjadi seni bela diri yang sudah dipelajari turun-temurun.

Daftar Isi

  1. Apa itu Kyudo?
  2. Sejarah Kyudo
  3. Kyudo Sebagai Seni Tradisional
  4. Peralatan dalam Kyudo

Apa itu Kyudo?

Jika menelusuri tentang olahraga panahan, Jepang sebenarnya menjadi negara dengan porsi praktisi yang terbilang besar. Olahraga ini disebut Kyudo, dan orang yang mengikutinya disebut Kyudokan. Tak banyak yang mengetahui tentang Kyudo, karena kebanyakan orang hanya mengenal Jepang dengan seni beladiri menggunakan pedang di era para samurai.

Meski demikian, hal ini sebenarnya memiliki keterkaitan satu sama lain. Keahlian memanah juga menjadi skill yang harus dipelajari para Samurai, yang digunakan ketika berperang. Teknik memanah itulah yang dinamakan Kyudo, dan eksis hingga sekarang.

Huruf kanji dari Kyudo terdiri atas huruf ‘busur’ dan ‘jalan’. Dengan gabungan huruf tersebut, maka arti Kyudo adalah jalan busur. Penekanan makna pada istilah ini adalah adanya spiritual dan mental yang terus berkembang.

Tidak seperti olahraga panahan pada umumnya yang terlihat di ajang olimpiade, busur yang digunakan oleh Kyudokan sangat besar. Selain itu, pakaian yang digunakan pun sangat tradisional, kental sekali dengan budaya Jepang. Dengan kata lain, olahraga memanah yang digeluti para praktisi panahan Jepang ini, merupakan aktivitas olah fisik sekaligus pelestarian warisan budaya.

Sejarah Kyudo

Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa Kyudo adalah teknik permainan busur para samurai, maka dapat ditarik garis sejarah dari olahraga ini. Jepang menggunakan busur serta panah, sejak sekitar abad ketujuh.

Jika mengunjungi Shizuoka, di sana terdapat sebuah patung Minamoto Yoritomo yang sedang menunggang kuda sambil mengarahkan panah dengan busurnya. Hal tersebut juga menjadi sebuah catatan sejarah, karena tokoh tersebut merupakan pendiri sebuah dinasti di abad kedua belas yaitu Kamakura. Sejak itulah tercipta etika Samurai, di mana para Samurai harus meninggikan aspek spiritual dalam dirinya.

Etika Samurai tentang ketinggian spiritual tersebut tercipta lewat seni memanah sambil berkuda. Begitulah bentuk patung di Shizuoka, yang menggambarkan teknik Yabusame yang sangat tersohor, yaitu melesatkan anak panah ketika menunggang kuda. Panah sekaligus menjadi senjata yang dikuasai oleh prajurit jepang, sebelum masuk senjata api yang dibawa oleh Portugis.

Ketika kasta tertinggi dipegang oleh Samurai di abad ke-17, beladiri menjadi hal penting untuk dikuasai. Demikian halnya dengan Kyudo, yang dianggap sebagai sebuah teknik melatih mental. Bahkan, Kyudo banyak dipraktekkan dalam upacara atau kompetisi memanah.

Kyudo Sebagai Seni Tradisional

Kyudo bukanlah teknik panahan biasa. Melihat perlengkapan yang harus digunakan oleh kyudoka, akan terlihat bahwa olahraga memanah khas Jepang ini lebih mengarah kepada sebuah aktivitas seni. Ditambah lagi jika melihat fakta sejarah, bahwa teknik Kyudo harus dikuasai juga oleh para Samurai, mendampingi teknik bermain pedang yang legendaris.

Bukti lain bahwa Kyudo bukanlah sembarang olahraga adalah adanya Shaho Hasetsu, atau 8 langkah memanah yang harus dilakukan ketika menggunakan busur dan panah. Sepintas, langkah-langkah ini tidak lain merupakan urutan permainan busur. Namun demikian, jika dilakukan dengan penuh penjiwaan, Shaho Hasetsu akan terlihat mengalir dan mengalun anggun layaknya tarian.

Dimulai dari Ashibumi atau mengatur kuda-kuda, seorang kyudoka akan memulai aktivitasnya dengan penuh konsentrasi sambil memposisikan badan dengan benar, atau Dozukori. Dilanjutkan dengan Yugamae atau mempersiapkan busur, Uchikoshi atau mengangkat busur sampai ke atas kepala, dan Hikiwake atau menarik tali busur sambil menurunkan busur sampai di depan kepala.

Berikutnya, disusul dengan Kai, yaitu posisi di mana tali busur telah ditegangkan, yang akan dilanjutkan dengan Hanare. Hanare adalah melepaskan tali busur, yang kemudian diselesaikan dengan Zanshin, atau posisi akhir setelah anak panah terlepas dari busur. Sebagai seni tradisional, Kyudo menekankan adanya meditasi dalam tindakan.

Peralatan dalam Kyudo

Sebagai sebuah seni bela diri, Kyudo juga memiliki banyak perlengkapan yang harus digunakan. Sama halnya dengan beladiri lainnya yang menggunakan pakaian khusus, olahraga memanah di Jepang juga memiliki kostum khas yang unik dan sangat tradisional.

1. Kyudo-gi

Perlengkapan pertama dari olahraga memanah khas Jepang ini adalah kyudo-gi. Ini merupakan pakaian atasan khas berwarna putih. Penyebutan ‘Gi’ sebenarnya hanya umum digunakan di luar wilayah Asia. Di Jepang, penyebutan untuk kostum berlatih ini adalah ‘Do-gi’.

Kostum atasan ini berlengan pendek, bahkan dalam penggunaan untuk musim dingin sekalipun, hanya dengan ketebalan kain yang berbeda. Terdapat sedikit perbedaan antara kostum yang digunakan wanita dan pria. Gi untuk laki-laki memiliki bukaan di bawah ketiak yang memungkinkan peningkatan sirkulasi udara.

2. Hakama

Di Kyudo, pria dan wanita memakai jenis Hakama yang berbeda. Tipe untuk pria adalah rok celana dengan pelindung punggung, dengan tali pengikat di pinggul. Sementara versi untuk wanita, tidak memiliki pelindung punggung dan tali pengikat di atas pinggul. Wanita memiliki pilihan Hakama bentuk rok atau rok celana.

3. Muneate

Bagi para praktisi wanita, olah raga ini memberikan keamanan dengan penggunaan muneate. Baju pelengkap ini digunakan khusus untuk melindungi bagian dada. Fungsinya untuk menghindari cedera saat melengkungkan tubuh. Pria juga bisa menggunakan Muneate jika diperlukan.

4. Tabi

Tidak menggunakan sepatu, melainkan Tabi yang merupakan kaos kaki berbahan kain keras setinggi pergelangan kaki dengan jempol terpisah. Tabi digunakan di dalam ruangan. Sementara di Dojo, Tabi digunakan dengan Zori (sandal). Kaos kaki khusus ini berwarna putih.

5. Kake

Sebagai pelindung tangan, ada Kake yang akan mengurangi ketidaknyamanan karena keringat. Kake digunakan di tangan yang memegang anak panah, tergantung dari pemanah tersebut right or left-handed. Namun di era sekarang, Kyudo modern hanya menggunakan Kake di tangan kanan.

6. Tsuru

Ini merupakan penyebutan untuk senar pada busur. Tsuru memiliki beragam ukuran, ada yang berukuran besar, kecil, dan juga sedang. Ukuran ini disesuaikan oleh masing-masing Kyudoka. Semua tergantung dari kenyamanan penggunaan dan juga postur tubuhnya.

7. Yumi

Pada awalnya, busur panah khas Kyudo ini berbahan dasar bambu. Meskipun sekarang Yumi dari bambu masih bisa ditemui, namun sudah banyak yang memodifikasi dengan material yang lebih baru seperti fiber karbon. Material tersebut memang memiliki karakteristik ringan seperti bambu, dan awet.

8. Ya

Pasangan dari Yumi tak lain adalah Ya, yaitu anak panah. Sama halnya seperti Yumi, anak panah di olahraga ini juga awalnya berbahan bambu, namun telah bergeser semakin modern dengan bahan fiber. Anak panah ini memiliki berbagai jenis bentuk pangkal, biasanya ditandai dengan bulu, yang mempengaruhi daya lesatnya.

Olahraga memanah khas Jepang ini tetap dijaga kelestariannya meskipun negara ini terbilang sangat modern. Kyudo bahkan juga dipelajari di sekolah dan universitas di Jepang, selain juga banyak kompetisi Kyudo di sana.

Baca juga: Tau Gak Sih, Ternyata Jujitsu Bukan Sekedar Bela Diri!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Olahraga di Jepang/ Kyudo, Seni Olahraga Memanah dari Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie