Kenali Pengertian “Desu” dan Fungsinya pada Kalimat

WeXpats
2023/03/24

Selain memiliki tingkatan bahasa, bahasa dari negeri sakura tersebut menggunakan kata yang digunakan untuk mempertegas kalimatnya, yaitu penggunaan kata desu. Maka dari itu, agar memahami maknanya sebaiknya untuk mengetahui penggunaanya dan contoh kalimatnya agar tidak salah menggunakan kalimat tersebut.

Semakin memperdalam bahasa Jepang, akan mengetahui banyak sekali kata yang berfungsi sebagai kata bantu pada sebuah kalimat. Kata tersebut membuat sempurna kalimat yang dibentuk dari bahasa dari negeri sakura itu. Terlebih jika dituliskan dalam huruf kanji memerlukan kata bantu yang dapat membuat kalimat tidak ambigu. 

Daftar Isi

  1. Arti Kata Desu
  2. Fungsi Kata Desu
  3. Contoh Penggunaan pada Kalimat dengan Objek
  4. Bedakan dengan Kata Desuka

Arti Kata Desu 

Dalam kalimat dengan menggunakan bahasa dari negeri sakura ini seringkali menggunakan kata desu. Dengan demikian, memunculkan banyak pertanyaan apa arti sebenarnya dari kata tersebut. Sebetulnya bahasa dari negeri sakura ini sangat unik, karena terdapat banyak kata yang tidak bisa diterjemahkan namun memiliki berbagai makna.

Demikian juga dengan kata desu tersebut, bisa bermakna sebagai penegasan bahwa kalimat sudah selesai atau akhiran. Agar lawan bicara mengerti penggunaan kata tersebut harus memahami terlebih dahulu padanan katanya. Dengan demikian bisa memahami arti kata tersebut. Hal tersebut dikarenakan kata ini tidak bisa diterjemahkan.

Sebetulnya kata ini disebut sebagai kata bantu untuk menegaskan kalimat tersebut. Itulah sebabnya diletakan di akhir kalimat. Contoh kalimatnya, Andini Desu yang berarti saya adalah Andini. Dengan demikian, lawan bicara harus menelaah kalimat sebelumnya untuk mengetahui maknanya.

Dikarenakan memiliki beberapa makna berbeda, semakin membuktikan keunikan bahasa dari negeri matahari terbit ini. Negara tersebut memiliki kekayaan kata yang beragam. Bahkan beberapa diantaranya memiliki makna bermacam-macam dan juga terdapat beberapa kata yang tidak bisa diterjemahkan atau terkesan ambigu. Desu juga digunakan dalam kalimat formal dan membuat kalimat menjadi lebih sopan. Bentuk informalnya adalah 'Da`. 

Jika anda tertarik dan ingin lebih tau tentang bahasa formal dari bahasa Jepang, coba juga baca Kenjogo, Gaya Bahasa Jepang Formal untuk Berkomunikasi dengan Orang yang Dihormati.

Fungsi Kata Desu 

Dalam bahasa dari negeri sakura tersebut, jika ditulis dalam huruf kanji kata ini selalu ditempatkan di akhir kalimat dengan huruf kanji yang lebih tebal. Dengan demikian, bisa difungsikan sebagai tanda titik yang berarti tegas atau penegasan dan juga mempertegas kalimat tersebut.

Sama halnya jika diucapkan secara lisan, orang Jepang seraya mengucapkannya sambil membungkukan badannya atau penghormatan pada lawan bicara. Meskipun tegas namun tetap sopan. Dengan demikian, kata tersebut sesuai dengan tradisi dan budaya negara sakura, yang terkenal dengan sopan santunnya. 

Meskipun difungsikan untuk mempertegas kalimat namun sebagian orang menganggap bahwa kata tersebut adalah kata bantu untuk sebuah pertanyaan apabila ditambahkan dengan kata ka menjadi desuka.

Maka dari itu, dikarenakan fungsinya sebagai penegasan sebuah kalimat, bila hendak diterjemahkan ke dalam bahasa lain sebaiknya tidak diterjemahkan atau diabaikan saja. Namun berbeda bila memiliki arti ‘adalah, ‘saya adalah’, ‘ini adalah’, kata tersebut harus diterjemahkan. Dengan demikian, harus mengetahui terlebih dahulu penggunaan struktur kalimatnya. 

Baca juga >> Contoh Kalimat Perintah Bahasa Jepang dan Penggunaan nya

Contoh Penggunaan pada Kalimat dengan Objek

Agar lebih mengetahui maknanya, sebaiknya untuk mengenal beberapa kalimat yang menggunakan kata desu tersebut. Dengan demikian, akan mudah dimengerti. Berikut ini beberapa kalimat yang menggunakan akhiran kata tersebut. Dengan mengetahui penggunaanya pada kalimat, diharapkan dapat lebih memahami penggunaanya untuk kalimat tersebut. 

1. Anokata wa SENSEI desu

Penggunaan kata tersebut untuk kalimat ini berarti “orang itu adalah guru”. Bisa terlihat dengan jelas perbedaannya bahwa kalimat tersebut adalah kalimat positif. Namun, bila digunakan untuk kalimat negatif berarti berubah menjadi ‘anokata wa sensei dewa arimasen’, yaitu berarti ‘orang itu bukan seorang guru’.

2. Yamada san wa KAISHAIN desu

Penggunaan kata desu berarti kata kalimat menegaskan namun tetap sopan. Contohnya pada kalimat tersebut, yang menunjukan keterangan namun untuk digunakan pada kalimat formal. Contohnya, pada kalimat ‘Yamada san wa kaishain desu’. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi ‘tuan Yamada adalah karyawan perusahaan’.

3. Anohito wa GAKUSEI desu

Arti dari kalimat ini yaitu ;orang itu adalah seorang mahasiswa’. Apabila kalimat tersebut berubah menjadi kalimat negatif, bisa menggunakan akhiran jya arimasen atau dewa arimasen. Dua kata tersebut merupakan bentuk negatif dari kata desu. Contohnya pada kalimat tersebut berubah menjadi ‘anohito wa gakusei jya arimasen’.

4. Watashi wa ANDINI Desu

Kalimat tersebut berarti ‘saya adalah Andini’. Penggunaan kata desu untuk kalimat tersebut menegaskan pada lawan bicara namun tetap sopan. Kalimat tersebut cocok digunakan saat memperkenalkan diri di dalam situasi formal. Misalnya saat berada di kantor, saat rapat dengan pimpinan, atau saat berada di kampus dan acara formal lainnya.

5. Kaori san wa KENSHUUSEI desu

Penggunaan kata desu pada kalimat ini adalah keterangan untuk mempertegas bahwa Kaori adalah seorang siswa magang. Dengan demikian menerangkan secara tegas namun tetap sopan. Apabila digunakan pada kalimat negatif menjadi ‘Kaori san wa kenshuusei jya arimasen’. Kalimat tersebut berarti ‘Kaori bukanlah seorang siswa magang’.

6. Watashi wa INDONESIA-JIN desu

Kalimat ini memiliki arti "Saya adalah orang Indonesia". Penggunaan kata ini juga digunakan saat menyampaikan kepada lawan bicara namun tetap sopan. Anda bisa menggunakan kalimat ini saat mmeperkenalkan diri kepada rekan kantor, orang baru atau orang yang lebih tua dari anda.

7. Nenrei wa 20SAI desu

Arti dari kalimat ini adalah "Umur saya adalah 20 tahun". Bisa terlihat dengan jelas perbedaannya bahwa kalimat tersebut adalah kalimat positif. Namun, bila digunakan untuk kalimat negatif berarti berubah menjadi ‘Nenrei wa 20 sai dewa arimasen’, yaitu berarti ‘umur saya bukan 20 tahun'.

Dari beberapa contoh kalimat tersebut menggunakan kata wa. Kata tersebut tidak memiliki arti secara pasti. Hanya bila digunakan untuk kalimat tersebut memiliki arti sebagai ‘adalah’. Bila digabungkan dengan kata desu bisa berfungsi menjadi kata yang menandai topik lalu dipertegas dengan kata bantu tersebut. Walaupun demikian,keduanya digunakan untuk situasi formal. 

Baca juga >> Mengenal 4 Jenis Kata yang Ada dalam Bahasa Jepang

Bedakan dengan Kata Desuka 

Kata desu dan desu ka sama-sama digunakan pada akhir kalimat dalam bahasa dari negeri sakura tersebut. Perbedaannya untuk penggunaan pada kalimat tanya. Desuka sendiri berarti ‘kah’ yaitu partikel yang digunakan untuk kalimat bertanya atau menanyakan sesuatu. Apabila kalimat tanya menggunakan kata ini, tidak diperlukan tanda tanya lagi.

Contohnya, ‘Andini desuka’ yang berarti ‘apakah kamu Andini. Dikarenakan fungsinya untuk menanyakan, ‘apakah kamu Andini’ sehingga tidak perlu lagi menggunakan simbol (?) pada akhir kalimatnya. Dengan demikian, kata ini terbilang praktis karena berarti untuk bertanya sekaligus simbol untuk bertanya.

Secara garis besar, kata bantu tersebut digunakan untuk penegasan kalimat positif, sementara desu ka digunakan untuk kalimat tanya sekaligus simbol (?). Apabila mendapat kalimat tanya tersebut, cukup dijawab ‘haik’ untuk jawaban ‘ya’ dengan disertai subjek. Bila jawabannya adalah tidak, harus dijawab dengan subjek terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan kata ‘dewa arimasen’, yang berarti ’tidak’ atau ‘bukan’. 

Agar lebih jelas perbedaan kata bantu tersebut dengan desuka bisa diketahui melalui contoh kalimat berikut ini:

Q: Andini Desuka yang berarti, ‘apakah kamu Andini’

A: Hai, Andini desu, yang berarti ‘ya, saya Andini’ untuk jawaban ‘ya’.

A: Iie, Andini dewa arimasen, untuk jawaban ‘bukan, saya bukan Andini’.

Dikarenakan bahasa dari negeri sakura ini sangat beragam, sehingga seakan mempelajarinya cukup sulit. Oleh sebab itu, perlu memaknai kata yang digunakan pada kalimat sebelumnya agar memahami artinya. Terlebih bila ditulis dengan menggunakan huruf kanji. Contohnya kata bantu yang memiliki beberapa makna, seperti desu.

Baca juga: Puisi Haiku Jepang, Singkat Namun Penuh Makna

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Percakapan bahasa jepang sehari-hari/ Kenali Pengertian “Desu” dan Fungsinya pada Kalimat

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie