Memahami Bunkasai dalam Kehidupan Masyarakat Jepang

WeXpats
2021/06/21

Tahukah apa itu festival populer bernama Bunkasai yang dilakukan oleh masyarakat di negara Jepang? Kapankah perayaan festival ini dimulai? Lalu, kegiatan apa saja yang lazim dilakukan selama perayaannya? Sebaiknya simak ulasan berikut ini dengan seksama! Karena disini telah dihadirkan beragam informasi menarik tentangnya ,yang sayang jika dilewatkan begitu saja!

Daftar Isi

  1. Pengertian Bunkasai
  2. Waktu Pelaksanaan Bunkasai
  3. Tujuan Diadakannya Bunkasai
  4. Tradisi Khas Jepang Terkait Bunkasai

Pengertian Bunkasai

Istilah bunkasai sangat populer di kalangan masyarakat Jepang karena selalu dirayakan pada setiap tahunnya. Merupakan suatu bentuk festival kebudayaan yang mengakomodir siswa dari berbagai macam jenjang sekolah, mulai dari Sekolah Dasar, SMP, maupun SMA. Menariknya, dalam festival ini peran para siswalah yang lebih dominan dan menentukan kesuksesan acara daripada gurunya.

Para siswa tersebut dituntut untuk dapat melakukan serangkaian kerjasama kolektif selama pekan festival Bunkasai dilangsungkan. Mulai dari merencanakan hal-hal apa saja yang akan ditampilkan dan dikreasikan, hingga menyiapkan benda-benda yang diperlukan sebagai perlengkapan. Saking menariknya acara ini, membuat animo para siswa terhadapnya selalu besar pada setiap kali penyelenggaraan akan dilangsungkan.

Waktu Pelaksanaan Bunkasai

Terkait dengan waktu pelaksanaan festival kebudayaan ini sebenarnya sangat relatif dan dapat dilakukan kapanpun. Hanya saja, secara lazim acara ini diselenggarakan pada dua waktu, yakni:

  • Pada saat hari budaya nasional di Jepang yang jatuh setiap tanggal 3 November setiap tahunnya; 

  • Tidak jarang juga, dilaksanakan pada akhir pekan baik di hari Sabtu maupun Minggu untuk menghindari gangguan pada kegiatan pembelajaran; dan 

  • Mungkin juga dilaksanakan pada setiap perayaan ulang tahun sekolah masing-masing. 

Tujuan Diadakannya Bunkasai

Bunkasai selalu diadakan oleh sekolah di Jepang setiap tahunnya bukan tanpa alasan. Melainkan ada sejumlah tujuan pokok yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan setempat, laiknya:

1. Meningkatkan Minat Siswa terhadap Tradisi Lokal Setempat

Sesuai dengan namanya, festival ini memiliki tujuan pokok dalam meningkatkan kecintaan siswa terhadap hal-hal yang berbau tradisi. Seperti yang telah diketahui, Jepang meskipun dikenal sebagai negara maju, masih tetap mempertahankan kebudayaan leluhurnya. Nah, menurut masyarakat setempat, perayaan ini bisa menjadi ajang pelestarian kebudayaan yang efektif sehingga tetap dilaksanakan setiap tahunnya.

2. Mengembangkan Kreativitas para Siswa

Kedua, dominasi siswa dalam kegiatan budaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kreativitas. Khususnya, berkaitan erat dengan pemahaman dan kecintaan pada seni tradisi yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Lebih dari itu di dalam festival, para siswa juga dituntut untuk kreatif dalam menghadirkan kuliner tradisi khas yang menjadi pusat perhatian pengunjung nantinya.

3. Melatih Kerjasama Antar Tim

Kerjasama yang solid jelas sangat diperlukan para siswa, jika menghendaki festival budaya ini berjalan dengan sukses tanpa hambatan. Selain itu, para siswa tersebut juga harus mengenal peran masing-masing, serta tanggap bersosialisasi dengan sesamanya agar tugas dapat terselesaikan. Karena itulah, keberadaan festival ini dianggap menjadi kegiatan pembelajaran sosial yang sangat efisien.

4. Mengembangkan Siswa untuk Mendesain Sebuah Acara

Selain melatih kerjasama tim, acara ini juga sangat relevan dipakai untuk mengembangkan siswa dalam mendesain sebuah acara dari awal hingga selesai. Pasalnya, sejak perencanaan kegiatan festival, isi kegiatan, hingga pelaksanaan diserahkan para siswa. Sehingga siswa tersebut sejatinya tidak hanya dituntut untuk berpikir tentang konsep saja, tapi harus memikirkan strategi pelaksanaan.

5. Menjadi Ajang Rekreasi dan Bertukar Pengalaman

Lantaran berisi kegiatan budaya, membuat festival ini syarat akan hiburan unik yang sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi, pada saat perayaan setiap siswa diperbolehkan untuk mengunjungi perayaan di sekolah lain. Membuat ajang ini menjadi media edukatif untuk bertukar wawasan dan saling memberi penghargaan antarsiswa di satu sekolah kepada siswa sekolah lainnya.

Tradisi Khas Jepang Terkait Bunkasai

Ada sejumlah tradisi khas yang selalu mewarnai dan berkaitan erat dengan perayaan Bunkasai setiap tahunnya. Beberapa di antaranya yang paling lazim dilaksanakan, antara lain: 

1. Tradisi Ujian Sekolah

Tradisi ujian sekolah yang ada di Jepang, sepertinya merupakan hal yang patut untuk diambil sebagai contoh baik. Sebagai negara yang penduduknya terkenal mengutamakan sektor pendidikan, siapa sangka jika Jepang memiliki budaya meniadakan ujian di tiga tingkatan awal sekolah. Bukan tanpa alasan, hal ini bertujuan menyiapkan siswa dalam membentuk tata krama.

Harapannya, agar ketika tumbuh dewasa, nilai-nilai luhur yang berupa tata krama telah mendarah daging pada diri siswa. Sehingga akan tercipta suasana yang harmonis berupa sikap saling menghargai satu sama lain. Sekarang, coba bayangkan jika tradisi unik ini diterapkan di Indonesia! Barangkali dapat menjadi solusi menangani krisis moral yang marak terjadi.

2. Menu Makan Siang di Sekolah 

Rata-rata sekolah di Jepang memiliki peraturan yang mewajibkan para siswa untuk makan siang bersama-sama setiap harinya. Uniknya, menu makan siang yang diberikan telah mendapat standar khusus yang disiapkan, di antaranya:

  • Komposisi makanan bersumber dari hasil produksi petani di daerah setempat; 

  • Proses pemasakan makanan yang diberikan dilakukan dengan memperhatikan sisi kehigienisan; 

  • Adanya standarisasi khusus pada porsi makanan yang disajikan; dan 

  • Istimewanya, untuk siswa yang alergi tetap diprioritaskan dan akan mendapat penggantian menu khusus.

3. Pembersihan Lingkungan Sekolah 

Ketiga, sebagai negara maju tentu seharusnya sekolah di Jepang mempunyai pekerja cleaning service untuk membersihkan lingkungan sekolah laiknya di Indonesia. Namun, alih-alih pembersihan dilakukan oleh cleaning service, para siswalah yang setiap hari harus membersihkan lingkungan sekolah secara mandiri. Budaya ini diterapkan agar siswa di Jepang mempelajari beberapa hal seperti:

  • Menghargai kebersihan dan senantiasa menerapkannya dalam kehidupan; 

  • Adanya rasa memiliki yang tinggi terhadap sekolah tempatnya belajar; serta 

  • Meningkatkan kepekaan untuk menjaga fasilitas publik yang ada di lingkungan sekolah maupun sekitar tempat tinggalnya. 

Penerapan aturan ini sebenarnya memiliki tujuan yang sangat mendasar bagi terbentuknya karakter para siswa. Yaitu, pertama siswa diharapkan mempunyai solidaritas dan rasa kebersamaan yang tinggi berkat seragam yang sama. Lain dari itu, pemakaian seragam juga diasumsikan akan mengurangi tingkat kesenjangan yang terjadi di antara para siswa. 

4. Keunikan Seragam 

Selain terkait kebersihan lingkungan, ada hal unik dalam peraturan terkait seragam yang harus dipakai oleh siswa sekolah. Utamanya untuk jenjang SMP maupun SMA dengan rincian seperti di bawah ini:

  • Siswa laki-laki diwajibkan untuk memakai jenis seragam yang memiliki warna dasar gelap semisal hitam atau biru tua; sedangkan

  • Untuk siswi diwajibkan mengenakan jenis pakaian atasan khas pelaut dengan setelan rok yang panjangnya tidak melebihi lutut. 

5. Pelajaran Seni Tradisi 

Selanjutnya, terkait pelajaran seni tradisi di Jepang ada sedikit perbedaan yang diterapkan. Yakni antara pelajaran yang diberikan di sekolah negeri dan swasta antara lain:

  • Sekolah negeri di Jepang menjadikan pelajaran seni tradisi sebagai salah satu bahan ajar wajib yang harus diajarkan di sekolah; sedangkan 

  • Untuk sekolah swasta biasanya menempatkan mata pelajaran seni tradisi ke dalam minat khusus. 

Demikianlah tadi sejumlah informasi menarik yang dapat dihadirkan terkait festival budaya keren yang ada di negara sakura bernama Bunkasai. Bagaimana? Kegiatan di festival ini sangat layak untuk diadaptasi dan diterapkan di sekolah-sekolah dalam negeri bukan? Apalagi setelah menyimak banyak hal terkait tujuan esensialnya yang sangat relevan dengan pelestarian berbagai tradisi.

Baca juga: Manekineko, Patung Kucing Simbol Keberuntungan dari Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Sekolah di Jepang/ Kehidupan pelajar di Jepang/ Memahami Bunkasai dalam Kehidupan Masyarakat Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie