Mengenal Suku Ryukyu dan Suku Lain Pribumi di Jepang

WeXpats
2021/07/12

Banyak negara-negara di dunia yang memiliki suku asli. Seperti halnya Aborigin di Australia, Suku Ryukyu juga dimiliki Jepang sebagai penduduk pribumi. Sebagai negara kepulauan, suku Ryukyu mendiami Kepulauan Ryukyu, yang memiliki pulau terbesar dan juga padat penduduk yaitu Okinawa.

Para penduduk di suku ini berbicara dengan bahasa yang terdengar jauh berbeda dengan kebanyakan Bahasa Jepang. Barangkali hal tersebut dipengaruhi letak kediaman di pulau yang memang lebih dekat ke Manila, Taipei, atau Seoul daripada ke Tokyo. Meski demikian, perbedaan bahasa tersebut lebih sering dianggap sebagai variasi aksen atau dialek.

Daftar Isi

  1. Mengenal Suku-Suku Pribumi Jepang
  2. Kemunculan Suku Ryukyu
  3. Kebudayaan Suku Ryukyu
  4. Para Tokoh Ryukyu

Mengenal Suku-Suku Pribumi Jepang

Suku ini dianggap sebagai minoritas di Jepang. Hidup terisolasi selama berabad-abad, Suku Ryukyu sebenarnya bukan satu-satunya suku pribumi di negara tersebut. Masih ada masyarakat lain yang menjadi menjadi etnis khas Jepang.

1. Ryuku

Suku ini merupakan kerabat Ainu serta Jomon yang sangat dekat. Selain itu, suku ini juga merupakan saudara genetis dengan Korea. Jika melihat dari jumlah dan sebaran penduduknya, otoritas Jepang mengambil kesimpulan bahwa suku ini bukanlah kelompok minoritas, melainkan hanya subkelompok di Jepang.

Meskipun demikian, suku ini menjadi kelompok etnolinguistik terbesar di Jepang. Lebih dari satu juta jiwa tinggal di Okinawa, dan masih ada juga penduduk yang menyebar hingga ke luar kepulauan Jepang. Keunikan dari suku ini adalah bahasa yang bahkan disebut oleh UNESCO sebagai bahasa yang terancam punah.

2. Ainu

Literatur sejarah menyebutnya juga sebagai Ezo. Suku ini merupakan etnis pribumi yang tinggal di Hokkaido, Kepulauan Kuril, dan juga menyebar ke Sakhalin. Keberadaannya di Jepang dan negara lain sebenarnya banyak dan tersebar luas, namun kebanyakan keturunan suku Ainu ini menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Ainu.

Pilihan untuk menyembunyikan identitas ini diambil oleh sesepuh dan keturunan Ainu, karena pemerintah Jepang pernah memaksa suku ini untuk berasimilasi dengan penduduk Jepang. Bahkan, perintah untuk berasimilasi dikukuhkan dalam sebuah undang-undang. Baru pada Tahun 2008, otoritas Jepang mengakuinya sebagai suku pribumi, dan mencabut undang-undang Tahun 1899.

3. Jomon

Jika mempelajari sejarah zaman batu pertengahan dan zaman batu baru, akan didapat referensi tentang Jomon. Istilah Jomon adalah sebutan zaman prasejarah untuk kepulauan negara ini, dimulai berakhirnya era Pleistosen. Manusia di era pleistosen ini mempertahankan hidup dari hasil bumi di sekitarnya.

Berdasarkan situs peninggalan sejarah, manusia zaman Jomon tersebar ke Jepang Timur. Hal itu terlihat ketika ditemui banyaknya temuan tembikar, sebagai kebudayaan artistik manusia-manusia Jomon. Terdapat beberapa stase pada zaman Jomon, hingga akhirnya membawa ke peradaban Jepang 2300 tahun sebelum masehi.

Kemunculan Suku Ryukyu

Ryuku terbaca untuk pertama kalinya di masa Dinasti Sui Tahun 605, pada literatur Tiongkok. Dalam beberapa abada setelahnya, rakyat Tiongkok menyematkan sebutan Ryuku untuk para penduduk di Kepulauan Ryukyu hingga Formosa. Maka tak heran jika penduduk Ryuku juga memiliki kedekatan dengan penduduk China atau Tiongkok.

Ada suatu masa ketika puluhan keluarga China yang berasal dari Fujian, datang ke Naha atas undangan penguasa Okinawa. Peristiwa tersebut terjadi pada era pemerintahan Kaisar Hongwu pada saat Dinasti Ming berkuasa. Setibanya di Naha, orang-orang Fujian tersebut berasimilasi dengan bekerja di berbagai bidang atau profesi. Ada yang menjadi penerjemah, atau pegawai pemerintahan.

Tidak hanya itu, orang-orang tersebut juga menikah serta memiliki keturunan di sana. Alhasil, terjadi asimilasi budaya dan juga genetik antara Ruku dan Tiongkok. Para keturunannya pun melebur dan semakin meluas dalam berbagai sektor kehidupan.

Kerajaan Ryuku yang berpusat di Okinawa, kemudian menjalin hubungan diplomasi yang baik dengan Tiongkok. Namun demikian, kerajaan ini ditaklukkan oleh Satsuma pada Tahun 1609. Sejak itulah Ryuku menerima perintah dari Satsuma.

Kerajaan Ryuku menjadi bawahan dan menerima perintah dari bangsawan Satsuma. Pemerintahan ini berakhir setelah dibubarkan secara resmi, dan melebur menjadi Prefektur Okinawa, sebagai bagian resmi dari Jepang. Penguasa yang disingkirkan dipaksa pindah ke Tokyo untuk menjadi bangsawan di sana.

Kebudayaan Suku Ryukyu

Sebagaimana halnya sebuah penduduk yang berasimilasi dan berkembang, pasti akan ada hasil karya yang diciptakan. Itulah yang dinamakan budaya. Demikian halnya dengan kaum Ryuku yang menciptakan budaya mereka dalam berbagai bentuk.

1. Masakan

Perpaduan masakan Tiongkok dan Jepang, membawa suku ini mengolah berbagai tanaman dan hewan. Masakan yang menjadi khas adalah olahan dengan bahan pokok daging babi, seperti Rafutei, olahan bahu dan perut babi. Olahan tersebut dimasak menggunakan kecap, gula, serta sejenis arak. Jarang sekali penduduk Ryuku makan ikan, tapi mereka makan hasil laut lainnya yaitu rumput laut.

2. Peribadatan

Masyarakat suku ini memiliki keyakinan animisme, dengan ritual ibadah memakai bahasa aslinya. Pemujaan leluhur dipimpin oleh seorang Nuuru, sebutan untuk pendeta wanita, dan juga seseorang yang menjadi perantara untuk berkomunikasi dengan leluhur. Peribadatan suku asli Jepang tersebut saat ini jarang ditemui, bahkan cenderung punah.

3. Karya Seni

Suku Ryuku menjadi pelopor karate sebagai seni beladiri. Pada awalnya, penduduk Okinawa merahasiakan seni beladiri ini, sejak munculnya pelarangan kepada suku ini untuk membawa senjata, atas perintah dari Satsuma. Seni membela diri ini merupakan hasil karya asli dari Okinawa. Selain itu, karena asimilasi penduduk, kesenian ini juga mendapat pengaruh dari Tiongkok.

Para Tokoh Ryukyu

Berkembangnya anak keturunan suku ini juga banyak yang menjadi orang-orang yang berhasil dan berpengaruh di Jepang. Tak sedikit dari keturunannya yang menjadi seorang politikus, aktor, atau mempertahankan seni beladiri asli Ryuku sebagai seorang karateka.

1. Mitsuo Matayoshi

Beliau adalah seorang politikus beraliran konservatif. Matayoshi tidak pernah menjadi pemenang pemilu meskipun beberapa kali mengikuti kontestasinya. Mitsuo Matayoshi membentuk Partai Komunis Ekonomi Dunia, dan mengusung asas agama dalam kendaraan serta tujuan politiknya. Ambisinya untuk menjadi pengadil terakhir bagi Jepang kandas, karena tak pernah terpilih sebagai Perdana Menteri.

2. Takeshi Kaneshiro

Pria kelahiran Taipei ini merupakan keturunan Ryukyu yang berprofesi sebagai aktor. Ayahnya berasal dari Jepang dan merupakan suku asli Ryuku, sementara ibunya berasal dari Taiwan. Filmya yang terkenal adalah The Battle of Red Cliff yang rilis Tahun 2009.

3. Higaonna Kanryo

Bagi para karateka, nama Higaonna Karyo tentu tidak asing didengar. Beliau dikenal sebagai Bapak Karate Modern. Berasal dari keluarga pedagang, Kanryo lahir di Okinawa, dan tidak lain merupakan asal muasal suku Ryukyu beserta karate yang menjadi ciri khas budayanya.

4. Kazuki Ganaha

Penggemar sepak bola di awal Tahun 2000-an barangkali pernah mendengar namanya. Pesepak bola dari tim nasional Jepang 2006 ini mencetak 3 gol dari 6 kali penampilan di laga domestik. Pemilik nomor punggung 9 ini, mengawali debutnya dari klub Kawasaki Frontale. Setelah itu beralih ke Vissel Kobe, dan akhirnya ke FC Ryukyu pada Tahun 2011.

Menelisik Suku Ryukyu sebagai suku bangsa asli Jepang, sangat menarik dan akan membawa kepada sejarah yang sangat panjang. Meskipun sempat muncul sebagai polemic, ternyata anak keturunan suku ini ada juga yang berkiprah di dunia modern, dan mencatatkan sejarah di profesi yang digelutinya.

Baca juga: Dagashi: Jajanan Jepang Jadul yang Murah Meriah. Nostalgia Cemilan Anak 90an?

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Sejarah Jepang/ Mengenal Suku Ryukyu dan Suku Lain Pribumi di Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie