Memahami Perjanjian Kerja yang Diterapkan Pemerintah Jepang

WeXpats
2021/07/14

Ketika melamar sebuah pekerjaan pada perusahaan, tentu seorang calon wajib memahami surat perjanjian kerja yang diberikan. Apalagi jika perusahaan tersebut berada di luar negeri laiknya Jepang, tentu harus lebih teliti lagi. Jangan sampai, ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari lantaran hal yang sering dianggap remeh ini! 

Berdasarkan hal tersebutlah maka di sini secara spesial dihadirkan sejumlah informasi penting untuk calon pekerja. Khususnya, yang hendak berkarir ke negara matahari terbit, Jepang. Tepatnya mengenai apa itu perjanjian kerja Jepang? Bagaimana jenis dan poin pentingnya? Serta alternatif-alternatif penting, apabila ada ketidaksesuaian nantinya. Jadi pastikan untuk membaca informasi berikut dengan seksama!

Daftar Isi

  1. Mengenal Perjanjian Kerja Jepang
  2. Jenis Perjanjian Kerja di Jepang
  3. Poin yang Wajib Ada dalam Perjanjian Kerja
  4. Hal yang Harus Dilakukan Jika Ada Ketidaksesuaian Perjanjian dengan Kenyataan
Apakah Anda memiliki kesulitan dalam mencari pekerjaan di Jepang?
Apakah Anda menemukan pekerjaan yang cocok dengan diri Anda? Tidak tahu bagaimana caranya mencari pekerjaan di Jepang Tidak bisa menemukan loker yang menerima WNA Ada kekhawatiran tentang bahasa Jepang
Jika Anda memiliki kesulitan dalam mencari kerja, WeXpats siap membantu Anda. Cari pekerjaan dengan WeXpats Jobs

Mengenal Perjanjian Kerja Jepang 

Seperti di Indonesia, Jepang pun memberlakukan aturan mengenai perjanjian kerja yang diterapkan pada perusahaan. Aturan ini mengatur secara spesifik tentang hubungan antara pihak perusahaan dan tenaga kerjanya. Bertujuan agar tidak terjadi pelanggaran hukum, baik oleh perusahaan maupun tenaga kerja sehingga hak dan kewajiban dari keduanya dapat terjamin dan mendapat perlindungan. 

Jenis Perjanjian Kerja di Jepang 

Lebih lanjut mengenai perjanjian ini, ternyata di Jepang ada pengklasifikasian pekerja berdasarkan urgensi dan lamanya waktu bekerja. Secara umum pengklasifikasian ini memberi pengaruh pada sedikit banyaknya fasilitas yang didapatkan oleh pekerja, terdiri atas: 

1. Tetap (正社員 - Seishain)

Klasifikasi pertama ini merupakan jenis kontrak yang paling tinggi dan mendapat perhatian lebih baik dari pemerintah maupun perusahaan di Jepang. Lantaran, pekerja diasumsikan akan dapat memberi kontribusi pada perusahaan Jepang dalam kurun waktu lama. Maka berbagai fasilitas pemerintah seperti visa yang diberikan akan dimudahkan dan biasanya memiliki tempo lebih lama. 

Selain itu, dari perusahaan tempat seseorang bekerja juga memberikan banyak keuntungan mulai dari gaji besar, tunjangan, dana pensiun, dan fasilitas lainnya. Namun demikian, perjanjian ini biasanya lebih mengikat dan tidak bisa resign begitu saja ketika terjadi ketidakcocokan dengan dunia kerja. Apabila itu sampai dilakukan sepihak oleh pekerja, akan diberikan sanksi. 

2. Kontrak (契約社員 - Keiyaku Shain)

Secara sederhana, sama halnya seperti di Indonesia, pekerja kontrak hanya dituntut menjalani pekerjaan pada sebuah perusahaan dalam jangka waktu singkat. Semisal selama setengah atau satu tahun, atau lebih pendek lagi yakni tiga bulan. Karena masa kerja yang pendek, fasilitas yang bisa didapatkan pun terbilang terbatas jika dibandingkan dengan pekerja tetap. 

Hanya saja, pekerja kontrak memiliki kelebihan dari segi keleluasan perjanjian apabila ada ketidakcocokan. Semisal pekerja ingin mengajukan resign, maka prosedur yang harus ditempuh tidak akan sesulit dengan yang dijalani pekerja tetap. Lantaran pekerja kontrak cukup mengajukan surat pengunduran diri sesuai kesepakatan perusahaan baik 2 minggu atau 1 bulan sebelumnya, tergantung masing-masing kebijakan. 

3. Sementara/Outshourching (派遣社員 - Haken Shain)

Berbeda dengan pekerja kontrak dan tetap, pekerja sementara tidak bekerja pada sebuah perusahaan secara langsung, melainkan pada agen ketenagakerjaan. Lazimnya, agen-agen inilah yang menempatkan pekerja di perusahaan sementara waktu dan diberikan benefit dalam hitungan per jam. Bila dicermati, ini lebih beresiko karena tidak ada jenjang karir, fasilitas terbatas, serta rawan pemberhentian.

4. Paruh Waktu (アルバイト・パート - Arubaito/Paato)

Keempat, ada jenis pekerjaan yang biasanya dijalani oleh orang dalam masa tahap uji coba, maupun pelajar yang ingin mendapatkan tambahan saku. Sifatnya yang paruh waktu membuat fasilitas dari pekerjaan relatif kecil. Pekerja akan dibayar hitungan jam, tanpa benefit dan fasilitas lain, namun bila beruntung, sering ada fee transport dari perusahaan. 

Poin yang Wajib Ada dalam Perjanjian Kerja 

Sesudah memahami tentang jenis perjanjian kerja di Jepang yang diuraikan di atas, maka pahami juga poin-poin yang wajib ada di dalamnya. Meliputi sejumlah aspek penting yang menentukan kenyamanan dan kelancaran saat nantinya menjalani suatu bidang pekerjaan, yang terdiri dari: 

1. Keterangan Terkait Pekerjaan 

Titik pertama yang harus menjadi perhatian penting adalah deskripsi lengkap terkait pekerjaan yang akan dijalani pada sebuah perusahaan. Mulai dari aturan-aturan mendasar terkait standar operasional kerja yang harus dilakukan, keterangan fasilitas kerja atau benefit. Hingga menyoal mekanisme pengunduran diri jika sewaktu-waktu merasa tidak kerasan lantaran adanya ketidaksesuaian pada kontrak kerja. 

2. Perjanjian Upah 

Lalu, penting juga untuk mencermati terkait mekanisme pembayaran upah yang diberikan oleh perusahaan baik secara langsung maupun agensi. Perhatikan pula penghitungannya, apakah per jam, per proyek, atau per bulan sesuai dengan kesepakatan dan jenis pekerjaan. Jangan sampai mengabaikan hal ini, karena sangat menentukan kelancaran pencairan fee yang diberikan perusahaan nanti!

3. Pembayaran Pajak 

Berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Jepang, ada pekerjaan tertentu yang dibebani dengan pajak penghasilan, terutama yang berbenefit tinggi seperti pekerja tetap. Jadi, jangan lupa untuk mengecek besaran pajak dan mekanisme pembayarannya. Selain agar dapat memperkirakan besaran gaji secara bersih, juga untuk menghindari adanya pelanggaran hukum yang mungkin saja terjadi. 

Hal yang Harus Dilakukan Jika Ada Ketidaksesuaian Perjanjian dengan Kenyataan 

Berikutnya, meski semua hal terkait standar operasional pekerjaan telah dicantumkan pada perjanjian kerja, tidak jarang ada perbedaan dengan kenyataan. Karenanya, pekerja perlu memahami tindakan-tindakan penanganan di bawah ini agar jika suatu saat mengalami kejadian, tidak kebingungan, di antaranya: 

1. Sabar dan Tunggu Beberapa Waktu 

Walau merasa tidak nyaman ketika menyadari ada perbedaan kontrak kerja, maka sebaiknya jangan gegabah. Tunggu saja selama beberapa waktu, guna memastikan apakah ketidaksesuaian tersebut hanya bersifat sementara atau memang ada unsur kesengajaan dan penyalahgunaan wewenang di dalamnya. Karena, barangkali ada situasi dan kondisi urgent yang mengakibatkan ketidaksesuaian kontrak sementara waktu. 

2. Konfirmasi ke Perusahaan 

Namun, apabila sudah menunggu dalam batas waktu yang dinilai cukup oleh pekerja, maka sebaiknya memberanikan diri untuk mengonfirmasi pada perusahaan terkait. Tanyakan kembali secara baik-baik mengenai detail surat perjanjian kerja yang telah disepakati bersama. Kemudian, tunjukan poin-poin yang menjadi keluhan terkait ketidaksesuaian antara kenyataan dengan deskripsi pada surat kontrak pekerjaan. 

3. Resign dari Pekerjaan Tersebut 

Ada kalanya, meski sudah bersabar dalam waktu lama dan sudah konfirmasi, namun tidak ada respon yang melegakan. Maka, tidak jarang pekerja memilih untuk melakukan resign sesuai prosedur yang dibenarkan. Akan tetapi tindakan ini cukup beresiko, yakni terkait tidak mendapatkannya gaji dan tunjangan untuk memenuhi beban hidup selama tinggal di Jepang. 

4. Laporkan ke Dinas Ketenagakerjaan 

Kalau tidak ingin resign karena khawatir dengan faktor resikonya, maka bisa mengambil alternatif keempat ini. Yaitu dengan memanfaatkan layanan pengaduan khusus untuk para pekerja selama tinggal di Jepang, laiknya ke Roudokijunkandokusho. Lembaga yang tersebar dan mudah ditemukan di Jepang ini, menawarkan konsultasi keluhan pekerja dan akan membantu menyelesaikan setiap permasalahannya. 

Terakhir, penting untuk selalu diingat, bahwa banyak sekali permasalahan yang menimpa orang akibat ketidaktelitian dalam memahami suatu ketentuan. Termasuk, salah satunya, perjanjian kerja seperti yang diterapkan oleh pemerintah Jepang ini. Karenanya, pastikan untuk selalu bersikap hati-hati, jangan ceroboh, tertib, serta sekali lagi, baca perjanjian yang diberikan sampai tuntas dengan seksama!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Bekerja di Jepang/ Mengetahui budaya bekerja di jepang (peraturan, gaji, karir)/ Memahami Perjanjian Kerja yang Diterapkan Pemerintah Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie