Keunikan Grammar dalam Bahasa Jepang

WeXpats
2021/09/08

Beragamnya bahasa-bahasa di dunia dan keunikannya, membuat tantangan tersendiri untuk dipelajari. Salah satunya adalah Bahasa Jepang yang memang unik dari segala lini. Mulai dari jenis tulisan, cara menulis, grammar, ragam kata, dan masih banyak lagi. Semuanya bahkan masih membuat pelajar lokal kerepotan untuk mempelajarinya, apalagi oleh pelajar asing.

Meski demikian, tak sedikit pelajar dan pekerja asing yang memilih Jepang sebagai negara tujuan belajar dan bekerja. Ternyata, kemajuan pendidikan dan perekonomian, mengalahkan keterbatasan penguasaan bahasa. Hal itu karena sesulit apapun bahasanya, tetap akan takluk dengan kegigihan ketika mempelajari bahasa tersebut.

Daftar Isi

  1. Kelas Kata Bahasa Jepang
  2. Keunikan Grammar Bahasa Jepang
  3. Manfaat Mempelajari Grammar Jepang
  4. Uji Kemampuan Bahasa Jepang

Kelas Kata Bahasa Jepang

Hal pertama yang sering menjadi ulasan sebelum mempelajari detail grammar Bahasa Jepang adalah, dengan mengetahui terlebih dahulu kelas kata yang ada. Serupa dengan beberapa bahasa pada umumnya, terdapat kelas kata dalam bahasa ini. Namun, ada juga yang terlihat berbeda jika dipelajari.

1. Kata Benda

Klasifikasi kata yang ada dalam Bahasa Jepang salah satunya adalah kata benda. Sesuai dengan namanya, kata benda berarti kelompok kata yang menunjukkan segala bentuk yang dibendakan. Kata benda dalam Bahasa Jepang, dapat berfungsi sebagai subjek maupun objek.

Kata benda umumnya diikuti dengan akhiran ‘desu’. Selain itu, terdapat juga cara penunjukan yang umum yaitu menggunakan ‘kore’ untuk menyatakan ‘ini’, atau ‘sore’ untuk menyatakan ‘itu’. Di samping itu, terdapat juga penunjuk ‘are’ untuk menunjuk benda yang jauh.

2. Kata Benda Lisan

Selain kata benda yang umum ditemukan, Bahasa Jepang juga memiliki jenis kata benda lisan. Jika dipersamakan dengan Bahasa Inggris, kata benda lisan adalah gerunds, atau kata benda yang dihasilkan dengan menambahkan akhiran -ing pada kata kerja. Contohnya dalam Bahasa Inggris adalah ‘studying’, atau ‘jumping’.

Terdapat beberapa artikel di dalam bahasa ini yang juga dapat mengklasifikasikan kelas kata. Jika dalam sebuah kalimat digunakan artikel ‘suru’, maka jenis kata tersebut adalah verbal noun atau kata benda lisan. Hal itu karena artikel ‘suru’ yang berarti melakukan, hanya dapat diterapkan pada kelas kata benda lisan.

3. Verbs

Kelas kata berikutnya adalah kata kerja, yang umumnya disertai artikel ‘masu’. Secara keseluruhan, jika mempelajari grammar dengan detail, akan ditemukan 3 kelompok kata kerja dalam Bahasa Jepang. Misalnya, pada kata kerja kelompok pertama, terdapat 9 jenis akhiran. Hal itu berarti, jika menemukan kata-kata dengan akhiran tertentu tersebut, maka dapat dipastikan kata tersebut adalah kata kerja kelompok ke-1.

Berikutnya ada kata kerja yang hanya mempunyai 2 jenis bunyi akhiran. Ketiga kelompok kata kerja tersebut, mau tidak mau harus dihafalkan, agar memudahkan ketika menggunakannya dalam kalimat tertulis maupun lisan.

4. Adjective

Di dalam grammar Bahasa Jepang, dikenal juga kelas kata atau kata sifat, seperti halnya dalam bahasa lain. Kata sifat atau disebut juga dengan Keiyoushi dalam Bahasa Jepang, terbagi menjadi 2 yaitu ‘I’ dan ‘na’, yang mana keduanya adalah pelengkap yang harus dicantumkan setelah kata sifat dalam sebuah kalimat.

Kata sifat dalam bahasa ini juga sangat mudah diubah bentuknya menjadi negatif, yaitu hanya dengan menambahkan ‘janai’ atau ‘dewanai’, maka kata sifat akan berubah bentuk. Misalnya, shinsetsu untuk ‘ramah’, dan shinsetsu janai untuk ‘tidak ramah’. Selain bentuk negatif, kata sifat dalam bahasa ini juga dapat diubah ke bentuk lampau.

5. Adverb

Kelas kata berikutnya dalam grammar Bahasa Jepang adalah adverb atau kata keterangan, yang disebut fukushi. Kata keterangan ini di dalam kalimat akan mendekorasi bentuk kata kerja, kata sifat, atau bahkan kata keterangan itu sendiri. Contohnya, untuk kata sifat ‘panas’, dapat dipertegas dengan kata keterangan menjadi ‘sangat panas’.

Baca juga >> Doushi: Memahami Dasar Kata Kerja dalam Bahasa Jepang

Keunikan Grammar Bahasa Jepang

Setiap bahasa memiliki keunikan yang terkadang menjebak para penggunanya. Misalnya dalam Bahasa China, ada perbedaan intonasi yang membedakan arti, atau Bahasa Indonesia yang mengenal juga istilah homonim. Negara Jepang juga memiliki beberapa keunikan dalam bahasanya, yang tentu semakin membuat penasaran untuk dipelajari.

Berbeda Bunyi Berbeda Arti

Dari segi pengucapan, tidak ada yang menyulitkan bagi pelajar Indonesia ketika mempelajari Bahasa Jepang. Hal itu karena tidak ada perbedaan antara penulisan dan pelafalan bunyi. Namun yang menjadi pembeda adalah panjang dan pendeknya bunyi, yang bisa membedakan arti.

Salah satu contohnya adalah Joshi yang dengan bunyi ‘o’ lebih pendek daripada Joushi yang dibunyikan lebih panjang. Kata yang pertama berarti perempuan, sementara kata yang kedua artinya atasan. Jika salah melafalkan, bisa-bisa terjadi kesalahpahaman.

1. Pujian Wajib

Orang Jepang sangat senang memuji orang lain dengan kata ‘nihongo jouzu desu ne!’, yang artinya ‘Bahasa Jepang Anda bagus.’ Bahkan, level pujian ini menjadi hal yang dicari oleh para turis, selain objek wisata di Jepang. Pujian ini menjadi sebuah kewajiban yang ditujukan kepada pembicara yang baru belajar.

Namun, pujian ini sebaiknya tidak diucapkan kepada pembicara yang mahir, karena justru akan dianggap sebagai ejekan. Selain itu, jika pujian ‘nihongo jouzu’ sudah jarang didengar, artinya level bahasa yang diucapkan sudah dianggap sama dengan penduduk lokal.

2. Semakin Panjang Semakin Sopan

Jika mencermati model email bisnis dalam Bahasa Jepang, semakin panjang kalimat yang digunakan maka kalimat tersebut semakin sopan. Berbeda dengan Bahasa Inggris yang lebih simpel dalam model email-nya. Contohnya jika seseorang meminta izin dengan kata ‘yasunde ii?’, kalimat tersebut adalah informal. Sementara kalimat yang lebih sopan adalah ‘Yasumasete itadakenai deshouka?’.

3. Bahasa dan Dialek

Seperti halnya di Indonesia yang sangat kaya dengan dialek, Bahasa Jepang juga akan menjadi rumit jika mempelajari dialek. Tentu saja, dialek dalam bahasa jarang dipelajari di sekolah, melainkan harus terjun ke kelompok masyarakat tertentu.

Baca juga >> Hemat Waktu dan Hemat Biaya! Ketahui Cara Belajar Bahasa Jepang Otodidak yang Mudah

Manfaat Mempelajari Grammar Jepang

Mempelajari bahasa asing seperti Jepang, bukan sekadar untuk gaya-gayaan. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan mengembangkan kemampuan berbahasa ini, di antaranya adalah:

  • Kredit poin beasiswa. Bagi pelajar yang mengincar beasiswa untuk melanjutkan studi di Jepang, bisa berbahasa Jepang dengan baik adalah nilai tambah. Meskipun, lembaga pemberi beasiswa umumnya memberikan kursus secara intensif sebelum keberangkatan.

  • Mudah berkomunikasi. Tidak hanya bagi pelajar, belajar Bahasa Jepang juga akan memudahkan para pekerja dan siapapun yang pergi ke negara tersebut. Hal itu karena komunikasi adalah hal utama dalam bersosialisasi.

  • Meminimalisasi kesalahan berbahasa. Bagi pelajar dan pekerja lokal maupun asing, grammar sangat penting untuk dipelajari untuk meningkatkan kualitas belajar dan bekerja. Lebih jauh lagi, agar tidak terjadi kesalahpahaman karena bahasa.

Baca juga >> Belajar Bahasa Jepang dari Nol, Perlu Waktu Berapa Lama?

Uji Kemampuan Bahasa Jepang

Bagi pelajar atau pekerja asing, terdapat sebuah tes untuk uji kompetensi yang bernama JLPT, kependekan dari Japan Language Proficiency Test. Ukuran yang diberikan berada dalam 5 level, yaitu N1 sampai N5.

1. Kriteria N1

Pada level tertinggi penguasaan Bahasa Jepang termasuk grammar-nya, seseorang akan mampu membaca sebuah artikel hingga memberikan kritik. Selain itu, akan ada tes pendengaran percakapan yang dilakukan dengan kecepatan alami pembicara lokal.

2. Kriteria N2

Level yang lebih rendah dari sebelumnya, karena di level membaca hanya diperlukan pemahaman terhadap sebuah teks seperti surat kabar. Demikian halnya dalam mendengarkan percakapan sehari-hari.

3. Kriteria N3

Pada JLPT untuk kriteria N3, seseorang hanya berada di level memahami percakapan dan juga artikel yang ditulis dengan tema mudah. Misalnya, sebuah artikel tentang tema kehidupan sehari-hari. Topik kehidupan sehari-hari menjadi topik standar untuk memahami bacaan dan percakapan.

4. Kriteria N4

Uji kompetensi mulai memasuki penulisan kanji. Namun, topik yang disuguhkan masih tentang kehidupan sehari-hari yang normal dan mudah dimengerti. Dalam pemahaman bacaan pun tidak akan jauh dari tema keseharian.

5. Kriteria N5

Ini merupakan level terendah, di mana uji kompetensi masih menggunakan huruf katakana, hiragana, atau kanji dasar. Bacaan yang disuguhkan berupa kalimat-kalimat sederhana, frasa, dan paragraf pendek.

Mempelajari grammar Bahasa Jepang, tentu membutuhkan kegigihan agar dapat menguasainya dengan sempurna. Selain itu, sebaiknya setiap pelajaran yang didapat, diulang dalam percakapan sehari-hari sebagai latihan.

Baca juga >> Ternyata Belajar Bahasa Jepang N3 Tidak Sulit! Simak Ragam Informasinya Berikut Ini

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Belajar Bahasa Jepang/ Cara belajar bahasa jepang/ Keunikan Grammar dalam Bahasa Jepang

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie