Sumo dikenal sebagai olahraga prestisius di Jepang karena erat kaitannya dengan tradisi, budaya, serta agama. Bagi dunia internasional, yang paling menarik dari hal ini adalah para atletnya yang bertubuh besar. Siapa sangka postur dan kekuatan badan itu didapat dari asupan yang bernama chankonabe.
Merupakan makanan pokok pemain sumo, olahan sup ini nyatanya memiliki banyak gizi serta manfaat. Kandungan kalori dari chanko ternyata memang dibutuhkan oleh para pesumo. Jadi, walaupun mereka tampak gendut-gendut, bukan karena kelebihan lemak namun hasil dari diet ketat terukur. Lalu, seperti apa sebenarnya chankonabe itu?
Daftar Isi
- Chanko Nabe, Sup Bening Idola Atlet Sumo
- Simbol Kebersamaan dan Keberhasilan
- Cara Membuat Chankonabe Sendiri
- Jadi Makanan Khas Musim Dingin Juga
Chanko Nabe, Sup Bening Idola Atlet Sumo
Umumnya, olahan sup di Jepang akan merujuk pada bahan-bahan khas. Misalnya saja sayuran atau protein yang tumbuh pada daerah tertentu. Namun tidak begitu pada chankonabe yang notabene tidak berasal dari mana-mana. Ini merupakan sup dari kaldu ayam kemudian diisi dengan banyak bahan seperti daging, sawi, jamur, tofu, serta wortel.
Makanan ini hanya ada di asrama atau tempat pelatihan sumo. Semua masakan disana disebut chanko, misalnya mereka memasak ramen, maka akan disebut chankoramen. Begitu pula dengan nabe yang berarti panci atau pot. Masakan nabe berarti memasak dengan panci di atas kompor. Setelah matang, orang akan mengelilinginya guna mengambil apa yang mereka inginkan.
Setiap tempat Latihan sumo punya resep chankonabe sendiri-sendiri. Protein didapat dari seafood, ayam, serta daging babi. Namun pada masa-masa turnamen, penggunaan daging dari hewan berkaki empat dihindari. Alasannya lebih kepada tradisi dan kepercayaan dimana pesumo berdiri dengan dua kaki serta dilarang meletakkan tangan di tanah atau permukaan.
Awalnya, chankonabe merupakan makanan eksklusif para atlet sumo dan tidak dijual untuk umum. Di tempat latihan, pesumo senior bebas memasukkan bahan yang ia suka sementara para juniornya menikmati sisanya. Penyajiannya kadang berlebihan karena memang ini merupakan makanan favorit mereka. Isian berlimpah, kuah kaldu gurih, lalu ditutup dengan minum bir.
Pada penyajian di restoran, umumnya dihidangkan di panci logam bertutup kayu lalu dimasak langsung di hadapan para pembeli. Aroma sedap menggoda langsung menguar saat tutupnya dibuka. Bakal ada sayuran seperti sawi, jamur, irisan daging, bakso, juga miso. Wah, wah, sangat bergizi.
Artikel Pilihan
Simbol Kebersamaan dan Keberhasilan
Sumo sendiri adalah olahraga yang tak dapat dilepaskan dari ritual Shinto. Karenanya, pemain sumo dianggap orang yang suci karena akan masuk ke area dimana hanya ada dewa-dewa. Bisa dilihat dari lingkaran tempat pertandingan yang disebut donyo, hanya ada pesumo, para tetua, serta pendeta yang boleh ada disana.
Pun halnya dengan chankonabe, makanan ini bukan sekedar asupan untuk memenuhi kalori para atlet sumo. Namun simbol dari kebersamaan serta keberhasilan. Ketika makan, mereka akan duduk melingkari nabe, membiarkan senior memasukkan bahan favoritnya, sementara para junior menanti apa yang nanti disisakan.
Tidak ada perselisihan disini karena setiap atlet tahu siapa yang dituakan sehingga anak-anak muda akan menghormati setiap keputusan. Tak jarang perusahaan pun mengadopsi nilai-nilai yang dikembangkan melalui cara makan pesumo ini. Boleh dibilang, inilah olahraga paling sakral di dunia karena melibatkan pendeta dan pemuka agama untuk mensucikan makanan, area pertandingan, serta atlet itu sendiri.
Cara Membuat Chankonabe Sendiri
Beruntung, makanan ini mudah dibuat jadi tak perlu ke Jepang untuk menyambangi pusat pelatihan sumo guno menikmatinya. Bisa dimasak sendiri memakai bahan-bahan yang ada di kulkas. Bagaimana tahapannya? Simak penjelasan berikut:
1. Menyiapkan Bahan Sup, Bakso, dan Chanko Nabe
Hidangan ini sebenarnya juga tergantung ketersediaan daging dan sayuran di setiap musimnya. Jadi, bisa saja berbeda-beda karena memang tak ada pakem tertentu. Berikut ini beberapa yang mesti disediakan:
-
Kaldu : Dibuat dari ayam dengan pasta miso atau mirin. Kemudian tambahkan juga kaldu dashi yang terbuat dari kombu serta remahan bonito, yang merupakan versi lain dari kuah chanko nabe.
-
Bakso : Menggunakan bahan dasar daging ayam, dimasak dalam kaldu, dan merupakan topping paling populer dari makanan ini. Potongan dagingnya juga bisa dimasukkan.
-
Sayuran : Bebas menggunakan apa saja yang disediakan musim atau dimiliki di rumah. Namun, orang Jepang biasanya menggunakan jamur shiitake, bok choy, daun bawang, serta mizuna.
2. Membuat Soup Base
Siapkan bahan-bahan berikut :
-
3 cup kaldu ayam buatan sendiri atau bisa juga membeli jadi namun pilih yang low-sodium.
-
2 sendok makan sake
-
1 buah bawang putih, geprek
-
Garam secukupnya
Gunakan panci dari tanah liat atau yang lain dalam ukuran besar, letakkan di atas panci dengan api sedang. Tuangkan kaldu, sake, serta bawang putih, aduk rata. Biarkan sampai mendidih dan beri garam untuk menambah rasa.
3. Membuat Bakso
Bahan-bahan yang diperlukan adalah:
-
7 ons daging ayam cincang
-
½ sendok teh garam
-
¼ sdt merica bulat yang dihaluskan kasar
-
1 sdm jahe segar parut
-
Daun bawang sebatang besar, iris tipis
-
1 sdm tepung kentang
Pembuatannya yaitu dalam sebuah baskom besar, campurkan semua bahan. Daun bawang dimasukkan dan tepung kentang dimasukkan belakangan. Aduk rata secara perlahan. Tujuannya adalah agar tidak merusak tekstur serta menghasilkan bakso yang halus. Bentuk bulat-bulat dengan sendok makan.
4. Mencampurkan Semua Bahan
Tambahan sayuran serta protein antara lain:
-
Udang, kupas kulit.
-
Deep fried tofu, hilangkan minyak dengan paper towel
-
Bok choy, cincang kasar
-
Jamur shitake, hilangkan bagian bonggol
-
Minyak wijen
-
Daun bawang, iris tipis untuk garnish
Cara pembuatannya yaitu, dalam kaldu mendidih yang tadi dibuat, masukkan bakso ayam. Biarkan sekitar 5 menit sampai mengapung semua. Masukkan udang, deep fried tofu, bok choy, jamur, lalu lanjutkan rebus sampai melunak. Di akhir, tambahkan minyak wijen serta daun bawang, hidangan siap dinikmati.
Jadi Makanan Khas Musim Dingin Juga
Walaupun awalnya hanya tersedia di tempat latihan sumo saja, namun semakin kesini kudapan ini bisa ditemui di rumah-rumah penduduk serta kedai. Di saat salju turun dan angin dingin menderu, warga Jepang bakal menghangatkan diri dengan semangkuk chanko.
Mereka duduk mengelilingi kompor menyala dengan pot berisi rebusan di atasnya. Selain menghangatkan, juga menambah keakraban serta membangun suasana yang menyenangkan bersama keluarga atau teman.
Protein dari daging serta sayuran kemudian kuah kaldu ayam kental bisa membuat tubuh yang kedinginan jadi hangat. Mencegah timbulnya penyakit khas musim dingin seperti flu dan demam. Di luar Jepang, ketika hujan sangat cocok menyantap makanan ini juga, lho. Misalnya di Indonesia yang memiliki dua musim, atau mungkin Eropa yang juga bersalju.
Itulah tadi ulasan mengenai chankonabe, makanan wajib para atlet sumo yang sarat filosofi serta tradisi. Karena mudah dibuat dirumah, maka jangan ragu untuk membuatnya. Bagi pemeluk agama muslim, tentu bisa mengabaikan penggunaan sake dan menggantinya dengan kecap asin saja. Serta tak perlu memakai pork karena bisa diganti memakai daging sapi dan ayam.