Ada sekitar 1500 orang Indonesia yang tinggal di Prefektur Kumamoto. Mungkin belum banyak diketahui oleh Indonesia, daerah yang terletak di daerah barat daya Jepang merupakan daerah yang maju dan praktis, tetapi juga dikelilingi oleh alam yang kaya, sehingga sering dinilai sebagai tempat yang nyaman dihuni oleh banyak orang Indonesia yang pindah ke sini.
Orang Indonesia bertambah banyak beberapa tahun belakang ini, sehingga banyak penyedia support resmi serta komunitas yang terbentuk di sini. Sehingga, jika ada kesulitan, ada yang dapat diandalkan di Kumamoto. Mari simak pembicaraan kami tentang hal tersebut dengan pemilik Kumamoto Halal Food, Marlo san, dan Pusat Layanan untuk Penduduk Asing di Kumamoto.
Yang pertama adalah pemilik “Kumamoto Halal Food”, Marlo san, yang juga sekaligus pengurus masjid Kumamoto. Kemudian yang kedua adalah Anan san yang merupakan konsultan di “Pusat Layanan untuk Penduduk Asing di Kumamoto”.
Terkait lingkungan, praktisnya kehidupan di Kumamoto, serta alamnya yang indah, yuk cek artikel ini.
Komisi oleh Prefektur Kumamoto.
Restoran yang Bukan Restoran Biasa
Artikel Pilihan
Mohon ceritakan tentang Kumamoto Halal Food.
Ini adalah restoran halal yang ada Kota Kumamoto. Saat ini dikelola oleh saya dan istri saya yang juga orang Indonesia.
Restoran ini bukan hanya melayani makan siang, tetapi juga menjual banyak produk makanan impor dan beroperasi hingga malam. Sebelahnya ada masjid, lalu jika kamarnya kosong, bisa digunakan untuk menginap.
Foto diambil dari Facebook
Marlo san mulai kapan tinggal di Jepang?
Dari tahun 2002. Awalnya saya menikah dengan perempuan Jepang ketika tinggal di Austria, lalu datang sebagai pasangannya. Saat ini saya sudah 48 tahun, jadi sudah separuh hidup saya dihabiskan di Jepang.
Tapi bahasa Jepangnya begini-begini saja hehehe...
Wah?! Tapi menurut saya yang sekarang ngobrol dengan Marlo san dalam bahasa Jepang, jago banget loh.
Iya kah? Pelanggan restoran ini 85%nya warga negara asing, jadi seringnya saya bicara dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Kalau di restoran terus, saya jadi lupa bahasa Jepang.
Suasananya nyaman ya untuk orang Indonesia yang datang ke Jepang. Tatami dan bantal duduk ala Jepang ini memang disesuaikan dengan selera Marlo san kah?
Tidak. Pada saat membuat restoran ini, banyak orang Indonesia yang request seperti ini ke saya. “Saya ingin tempat kami bisa berkumpul dan bersantai”. Begitu kata mereka.
Oleh karena itu, di restoran kami siapapun boleh tetap duduk lama setelah makan siang. Pelanggan biasanya bisa menonton TV, bermain game, dan sekadar bersantai.
Kebanyakan pada saat hari libur, mereka tidak pulang. Jadi ruangan ini bisa penuh dengan sekitar 40 orang.
Foto diambil dari Facebook
Keren sekali! Kebanyakan pelanggannya seperti apa?
Kebanyakan memang orang Indonesia atau orang muslim. Tetapi ada juga orang-orang dari negara lain yang datang kemari.
Kalau dilihat dari visanya, kebanyakan tokutei ginou atau pemagang, lalu ada juga mahasiswa asing. Karena di dekat sini ada universitas, jadi ada yang kemari di sela-sela waktu luang kuliah.
Kalau jadi pelanggan biasa, bisa jadi akrab dengan banyak orang ya.
Pasti seru menurut saya. Saya juga berekreasi bersama pelanggan-pelanggan lain dan menyelenggarakan pertandingan bulutangkis.
Penduduk asing di Kumamoto bertambah ya. Marlo san merasakan adanya perubahan tidak?
7 tahun lalu ada gempa yang besar sekali ya. Sejak saat itu kalau tidak salah. Prefektur Kumamoto dan JICA (Japan International Cooperation Agency) mulai sangat memperhatikan layanan terhadap penduduk asing. Ada kesadaran untuk saling tolong menolong teman yang tinggal di kota yang sama “tanpa memandang kewarganegaraan”.
Contohnya, ini adalah pamflet yang dibuat dengan keterlibatan saya juga. Di sini tertulis bagaimana caranya evakuasi jika terjadi bencana, cara menghubungi pihak yang perlu dihubungi jika sakit, hal-hal yang perlu diketahui untuk tinggal di sini, dan sebagainya.
Lalu, ada juga kelompok belajar bahasa Jepang yang diadakan secara berkala. Karena di sana diajarkan bahasa Jepang yang sering diterapkan, saya sering merekomendasikannya kepada pelanggan-pelanggan yang datang ke restoran.
Terakhir, mohon sampaikan satu dua patah kata untuk orang-orang yang akan datang ke Kumamoto.
Kumamoto adalah kota yang aman dan nyaman, tetapi ya ada sedikit tidak enaknya juga..
Awalnya semuanya menyenangkan dan fresh. Di Kumamoto juga ada banyak spot wisata. Tetapi, setelah bertahun-tahun tinggal di sini, ada kecenderungan rutinitasnya menjadi hanya bekerja, makan, tidur.
Supaya tidak begitu, penting untuk bertemu dengan banyak orang. Banyak orang yang datang ke Jepang untuk bekerja, tetapi manusia tidak hidup untuk bekerja. Jadi, jika merasa “bosan” atau “kesepian”, silakan datang ke sini kapan saja. Ayo mengobrol dan makan makanan Indonesia bersama-sama.
Berkenalan dengan Kumamoto Support Center for Foreign Residents
Pusat Layanan untuk Penduduk Asing di Kumamoto adalah tempat yang seperti apa sih?
Kami adalah penyedia layanan konsultasi yang dibuat pada 2019 supaya orang-orang yang datang dari luar negeri dapat tinggal dengan aman di Kumamoto. Siapapun dapat berkonsultasi dengan datang ke kantor kami di Kantor Prefektur Kumamoto lantai 8 atau konsultasi melalui email, telepon, atau Facebook. Karena kami menyediakan layanan dalam bahasa Inggris juga, jangan khawatir meskipun tidak terlalu lancar bahasa Jepang. Orang Indonesia juga bisa konsultasi dalam bahasa Indonesia, tetapi menggunakan layanan penjurubahasaan.
*WeXpats mengimbau kepada orang-orang yang tidak tinggal di Kumamoto untuk tidak menghubungi pusat layanan ini karena layanan ini hanya ditujukan kepada penduduk asing Kumamoto.
Kendala apapun yang dapat dikonsultasikan di sini?
Benar. Misalnya jika ada orang yang datang ke sini dengan membawa dokumen merasa kesulitan karena tidak bisa bahasa Jepang, kita bisa mengisinya bersama, atau kami bantu dengan bantuan juru bahasa.
Lalu jika ada kesulitan terkait perubahan visa, cara mendapatkan SIM Jepang, masalah terkait kehamilan dan persalinan, apapun dapat dikonsultasikan di sini.
Kalau masalah pribadi bagaimana? Bertengkar dengan rekan kerja misalnya.
Banyak sekali konsultasi tentang hubungan di tempat kerja. Misalnya “ada masalah seperti ini tempat kerja”, atau “saya ingin resign”. Karena kami adalah organisasi pemerintah lokal, sulit bagi kami untuk merekomendasikan tempat kerja baru, atau menegur rekan kerjanya secara langsung, tetapi kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah-masalah seperti ini.
Jika ada permintaan konsultasi dari pemagang, kami akan mengecek situasi sebenarnya juga dengan bantuan organisasi pendukung. Karena umumnya pemagang memiliki keterbatasan dalam bahasa Jepang, biasanya mereka mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikirannya serta keinginannya kepada perusahaan, sehingga terjadilah masalah. Kami membantu orang-orang yang datang ke sini untuk konsultasi terkait hal-hal tersebut.
Saat ini kami telah mendengar dari orang-orang Indonesia dan dari negara lain bahwa orang-orang di Kumamoto baik hati. Menurut Anda sendiri bagaimana?
Ada juga yang pernah bilang ke saya bahwa orang Kumamoto baik-baik ya. Tapi saya sendiri karena sudah lama tinggal di Kumamoto, tidak terlalu merasa begitu hehe...
Tapi, setelah perubahan beberapa tahun belakangan ini, saya merasakan bahwa banyak perusahaan di Kumamoto yang mempekerjakan warga negara asing dengan prinsip yang bagus.
Mereka mempersiapkan kimono untuk para pemagang untuk ikut upacara kedewasaan (seijin shiki) di daerahnya, lalu membantu mempersiapkan biaya serta transportasi untuk staf-staf dari negara lain yang ingin mengambil kualifikasi, mengajarkan bahasa Jepang dari pihak perusahaan, dll.
Tentu saja tidak semua perusahaan seperti ini. Tetapi saya senang karena tempat kerja yang mudah untuk bekerja bagi penduduk asing bertambah.
Apakah ada perubahan baik lain di Kumamoto yang Anda rasakan?
Awalnya karena penduduk asing di sini bertambah, jadi banyak hal yang berubah menyesuaikan dengan ini supaya mereka nyaman tinggal di sini. Jumlah penduduk asing yang tinggal di Kumamoto bertambah lebih dari 2x lipat sejak 10 tahun yang lalu. Orang Indonesianya saja ada sekitar 1500 orang. Lalu pamflet berbahasa Inggris pun bertambah di berbagai tempat.
Komunitas-komunitas sesama orang Indonesia atau bahkan komunitas yang tidak memandang asal negaranya dari mana lebih hidup. Saat kami support center ingin menyebarkan informasi kepada orang Indonesia, kami bekerja sama dengan komunitas-komunitas seperti ini, jadi kami sangat berterima kasih.
Jika ada orang yang bisa diandalkan di luar tempat kerja, pasti lebih merasa lega. Jadi menurut saya jika datang ke Kumamoto, ada baiknya berpartisipasi dalam komunitas semacam ini. Lalu, karena kami juga mempromosikan komunitas-komunitas ini di Facebook, jangan lupa follow kami di Facebook ya hehehe...
Terakhir, apakah dapat beritahukan kepada kami apa target Anda sebagai karyawan Support Center?
Saya ingin ada tempat kerja yang menjadi tempat orang Jepang dan penduduk asing berinteraksi tanpa adanya perseteruan.
Terutama program ginou jisshuu dan tokutei ginou, jika berinteraksi di tempat kerja biasanya karena orang Jepang yang mempekerjakan, mereka yang dipekerjakan, lalu dari sana timbul hubungan atasan dan bawahan yang tidak seimbang. Bukan seperti itu, saya ingin tempat kerja yang setiap orang memiliki hubungan yang setara sebagai manusia.
Di Kumamoto ada laut dan gunung, lalu dengan jarak yang tidak terlalu jauh juga ada banyak tempat wisata. Pusat kotanya maju, tetapi tidak sepadat kota metropolitan. Lalu ada banyak ikan segar dan produk-produk agraria, jadi muslim pun bisa makan makanan enak di sini.
Menurut saya Kumamoto adalah prefektur yang menarik bagi orang-orang dari luar negeri, jadi saya ingin bekerja membuat Kumamoto menjadi tempat di mana orang-orang yang tinggal di dalamnya menjalin komunikasi yang lebih baik lagi.
===================================
Selain yang kami perkenalkan di sini, ada banyak inisiasi yang dilakukan oleh Prefektur Kumamoto untuk mendukung kerukunan dengan berbagai budaya.
Salah satunya dengan pengadaan kelas bahasa Jepang gratis online untuk orang-orang dengan level N4 hingga N5 (Saat ini pendaftaran siswa telah ditutup). Tidak hanya diajari bahasa Jepang saja, siswa-siswa juga belajar terkait pengetahuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang sering membingungkan WNA seperti "peraturan pembuangan sampah" dsb. dalam bahasa ibu mereka.
Inisiasi ini bertujuan supaya orang-orang dengan latar belakang negara dan suku yang berbeda dapat saling memahami perbedaan budaya masing-masing, serta dapat bersama membangun kota yang multikultural dengan menjalin hubungan sebagai bagian dari masyarakat.
Kelas bahasa Jepang yang kami sebutkan tadi memiliki kapasitas 80 orang, tetapi pendaftarnya mencapai kira-kira 200 orang. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang tinggal di Kumamoto yang mengharapkan support semacam ini dari prefektur.
Target Prefektur Kumamoto menjadi 「選ばれる熊本 」(Erabareru Kumamoto) yang dalam bahasa Indonesia "Kumamoto yang terpilih". Jika kamu ingin bekerja di Jepang tetapi bingung menentukan tempat tujuan, sudah berada di Jepang tetapi ingin pindah kerja, kami akan merasa senang jika kamu tidak hanya mempertimbangkan kota-kota besar yang terkenal seperti Tokyo, tetapi juga mempertimbangkan Kumamoto.
Halaman web bagi mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang Kumamoto
Artikel tentang wawancara dengan orang Indonesia yang bekerja di Kumamoto dapat diakses di sini.
Artikel ini dibuat dengan kerja sama dengan
Kumamoto Halal Food
©熊本県観光連盟