Prefektur Oita yang dikenal sebagai “Prefektur Onsen” ini adalah daerah wisata di Jepang yang populer dengan onsen alaminya yang memiliki beragam warna.
OITA BAGUSApakah kamu tahu Prefektur Oita? Bukan hanya kaya akan alam dan budayanya, ada banyak hal menarik yang bisa kamu nikmati di sini. Tempat ini adalah tempat yang penuh pesona bagi WNA. Yuk cek video ini, dan cari tahu lebih lanjut tentang Oita 😊 #Oita #KehidupandiOita #BekerjadiOita #KehidupandiJepang #BekerjadiJepang #WNIdiOita
Posted by Oita kota baruku ~ Ayo kerja di Oita ~ on Wednesday, January 17, 2024
Dikelilingi oleh laut dan pegunungan yang luas, empat musim khas Jepang terlihat sangat indah di daerah ini. Karena alamnya yang kaya, ikan dan sayur mayur di sini pun melimpah. Selain itu, di sini juga ada fasilitas-fasilitas hiburan seperti tempat bermain, aquarium, mall, juga spot yang menarik untuk pecinta anime. Prefektur ini seperti theme park yang sangat luas karena banyaknya hal menarik yang bisa dijelajahi.
Prefektur Oita dikenal sebagai daerah tujuan wisata bahkan untuk turis mancanegara, tetapi tempat ini juga dihuni oleh banyak warga negara asing yang datang untuk bekerja dan belajar, sehingga atmosfer “kota internasional yang nyaman dihuni” pun terasa di sini.
Pada artikel kali ini, kami akan memperkenalkan pesona-pesona Prefektur Oita beserta “5 Alasan Prefektur Oita Nyaman Ditinggali oleh Orang Indonesia”.
- Onsen, alam, aktivitas yang bisa dinikmati untuk rileks setelah penat bekerja
- Biaya hidup yang murah sehingga dapat banyak menabung
- Kota dengan kuliner lezat yang disukai semua orang
- Adanya layanan dukungan untuk WNA dari pemerintah serta event-event internasional
- Kepraktisan dan kenyamanan tinggal di Prefektur Oita yang diraksan oleh penduduk asing
【PR】Artikel ini ditulis dengan komisi dari Prefektur Oita
Baca artikel wawancara kami dengan WNI yang bekerja di Prefektur Oita di sini.
1.Onsen, alam, aktivitas yang bisa dinikmati untuk rileks setelah penat bekerja
Prefektur Oita terletak di daerah beriklim hangat di area Kyushu, Jepang.
Salah satu karakteristiknya adalah jumlah onsennya yang paling banyak di Jepang. Onsen memiliki banyak manfaat, seperti untuk menghilangkan rasa lelah atau untuk kecantikan. Bahkan banyak juga penduduk lokal Oita yang datang ke onsen setiap hari untuk mandi tanpa menggunakan shower di rumahnya.
Biasanya orang-orang Jepang masuk ke dalam onsen tanpa menggunakan pakaian bersama dengan orang-orang yang tidak dikenal. Tetapi di Prefektur Oita ada “onsen privat” atau “ashiyu” tempat merendam kaki tanpa harus melepaskan pakaian, juga “doroyu” yaitu tempat kita berendam di lumpur dengan bahan-bahan alami yang biasanya ada di onsen, dan masih banyak lagi. Jadi siapapun dapat mencoba tanpa merasa malu karena membuka pakaian di depan orang yang tidak dikenal.
Di Kota Beppu yang merupakan kota dengan onsen terbanyak di Prefektur Oita, ada “Beppu Jigoku Meguri” atau tempat wisata “berkeliling neraka” yang merupakan beberapa onsen alami yang indah dengan suhu sekitar 98℃. Karena panas, onsen yang ini tidak dapat dimasuki. Meski hanya bisa dilihat saja, kamu masih tetap bisa menikmati onsen di Prefektur Oita.
Tahukah kamu kalau di Prefektur Oita ada "Neraka"? Mungkin ada orang yang ingin pergi ke onsen, tetapi tidak nyaman...
Posted by Oita kota baruku ~ Ayo kerja di Oita ~ on Sunday, January 7, 2024
▲Tur berkeliling “neraka” Beppu Jigoku Meguri ini terkenal di mancanegara. “Neraka” khas Jepang yang berwarna-warni ini tidak hanya indah tetapi juga memiliki keunikan tersendiri.
Dikelilingi gunung dan laut, dengan alamnya yang kaya, banyak orang yang merasa bahwa pedesaan di Prefektur Oita memiliki atmosfer yang mirip dengan Indonesia. Populasinya hanya 1,100,000 warga, merupakan salah satu prefektur dengan penduduk yang sedikit di Jepang. Cocok ditinggali untuk orang-orang yang tidak suka keramaian, kemacetan, suara-suara bising, serta ingin fokus bekerja dengan ritme kehidupannya masing-masing.
Meski demikian, bukan berarti kehidupan di sini membosankan. Banyak tempat untuk bersenang-senang yang menanti kamu di sini. Berikut adalah beberapa aktivitas dan spot yang ada.
Empat Musim di Oita
Prefektur Oita adalah prefektur yang perubahannya selama empat musim cukup signifikan. Pada musim semi sakura bermekaran. Pada musim panas kamu bisa menikmati bermain di pantai. Pada musim gugur daun-daun berubah warna. Kemudian saat musim dingin tiba, kamu bisa mencoba olahraga musim dingin. Banyak yang bisa dinikmati selama satu tahun di prefektur ini.
Musim Semi: Sakura
Berbicara tentang musim semi di Jepang, tentunya tidak lepas dari “hanami” atau memandangi bunga sakura yang mekar sempurna. Di Prefektur Oita sendiri ada banyak spot terkenal untuk menikmati cantiknya bunga sakura. Berikut adalah beberapa di antaranya.
▲Pemandangan laut dan sakura yang kontras di "Youra Peninsula".
▲"Oka Castle Ruins" atau reruntuhan kastil Oka yang terpilih sebagai salah satu dari 100 tempat untuk melihat sakura di Jepang.
▲Dan tentu saja "Kuju Flower Park" tempat berbagai bunga bermekaran selain bunga sakura.
Tidak hanya di tempat terkenal di atas, sakura juga bermekaran di berbagai tempat di Prefektur Oita. Mari coba bayangkan hari-hari pulang pergi ke kantor setiap hari sambil menikmati pemandangan sakura yang bermekaran di musim semi dengan cuaca yang baik di musim semi.
Musim Panas: Laut & Sungai
Suhu rata-rata Prefektur Oita pada saat musim panas adalah sekitar 26℃~28℃. Suhunya ada kemungkinan naik hingga setara dengan suhu di Indonesia pada umumnya. Musim panas di Prefektur Oita biasanya adalah musimnya melakukan aktivitas yang bisa menyejukkan badan.
▲Bermain di pantai adalah cara wajib untuk menikmati musim panas. Gambar di atas adalah "Pantai Matama".
▲Air terjun yang langka di Jepang, "Air Terjun Harajiri". Kamu juga bisa mandi dan bermain air di sini.
▲Spot untuk berinteraksi dengan lumba-lumba, "Tsukumi Dolphin Island".
Musim Gugur: Daun Musim Gugur
Musim yang nyaman karena tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Yuk coba pergi ke berbagai tempat. Pada musim gugur Jepang terkenal dengan keindahan daunnya yang berubah warna menjadi merah, kuning, dan coklat yang disebut “koyo”. Mari nikmati pemandangan pepohonan yang berubah warna menjadi merah membara.
▲Sama halnya dengan sakura, ada banyak tempat untuk menikmati "koyo" atau daun-daun musim gugur. Gambar di atas adalah gambar "Gunung Taisen".
▲Taman hiburan "Kijima Kogen Park". Musim panas adalah musim yang cocok untuk bermain di tempat terbuka.
▲Official shop yang wajib dikunjungi oleh penggemar animasi dari Studio Ghibli, "Donguri no Mori".
Musim Dingin: Olahraga Musim Dingin
Prefektur Oita adalah prefektur yang cukup hangat dibandingkan prefektur lainnya di Jepang, tetapi di pegunungan kamu dapat melihat pemandangan salju yang tebal, serta mencoba olahraga musim dingin. Lalu, serunya lagi kalau kamu khawatir musim dingin di Jepang kelihatannya dingin, di Prefektur Oita ada onsen! Jika dicoba, mungkin kamu akan suka menikmati panasnya onsen setelah berdingin-dingin ria pada saat musim dingin?
▲"Kuju Forest Park Skiing Ground" di Prefektur Oita. Perlengkapan untuk bermain ski dapat disewa di tempat.
▲Pemandangan kota di musim dingin yang tampak dari observatorium. Uap dari onsen yang tampak di langit terlihat ajaib.
▲Bicara tentang onsen, telur yang direbus di onsen juga terkenal! Hung san dari Vietnam sejak pergi ke onsen bersama teman kantornya, katanya jadi suka mengunjungi onsen setelah kerja.
Spot Lainnya: Sanrio, Attack on Titan, Shopping Mall
Ada banyak tempat bermain yang bisa dinikmati pada musim apapun. Walaupun tidak semuanya dapat kami kenalkan, berikut adalah spot-spot unik yang bisa kamu kunjungi.
©2023 SANRIO CO.,LTD. TOKYO JAPAN 著作:株式会社サンリオ
"Sanrio Character Park Harmonyland" adalah theme park yang dikelola oleh Sanrio Co., Ltd. Di sini kamu bisa bertemu dengan karakter-karakter Sanrio yang terkenal seperti Hello Kitty dan My Melody. Sepanjang musim pun ada banyak event yang diselenggarakan. Fans karakter Sanrio pasti tidak cukup ke sini hanya sekali.
Kemudian, tahukah kamu kalau Isayama Hajime yang membuat manga “Attack on Titan” atau “Shingeki no Kyojin” berasal dari Kota Hita, Prefektur Oita? Oleh karenanya di sini ada museum dan kafe Attack on Titan loh!
©︎諫山創/講談社
©︎諫山創/講談社
Ada spot di mana kamu bisa mengambil foto bersama karakter terkenal hingga para "Colossal Titan" dengan menggunakan fitur AR di smartphone loh! Yuk jangan lupa foto-foto sembari berkeliling di setiap tempat.
▲Orang yang ingin menikmati shopping di hari libur tidak perlu khawatir. Di Kota Oita yang ada di pusat Prefektur Oita ada pusat perbelanjaan besar seperti di kota-kota besar loh!
Artikel Pilihan
2. Biaya Hidup Murah: Bisa Menabung dan Mengirim Uang ke Keluarga
Jepang adalah negara yang selisih biaya hidupnya antar prefektur cukup besar. Semakin besar kotanya, semakin tinggi pula gajinya, tetapi biaya sewa tempat tinggal dan biaya hidup pun semakin mahal. Oleh karena itu, jika dipikirkan keseimbangan pemasukan dan pengeluarannya, lebih baik tinggal di daerah yang biaya hidupnya rendah.
Biaya hidup di Prefektur Oita lebih murah dibandingkan kota besar. Kira-kira berapa sih biaya hidupnya? Kami juga akan...
Posted by Oita kota baruku ~ Ayo kerja di Oita ~ on Sunday, December 17, 2023
Prefektur Oita adalah prefektur ke-7 yang biaya hidupnya terendah di antara 47 prefektur di Jepang. Sehingga biaya hidup dapat ditekan jika tinggal di sini. Sebagai perbandingan jika tinggal sendiri, di Tokyo diperlukan biaya rata-rata sebesar 72,000 JPY untuk menyewa apartemen (sekitar 7,7 juta rupiah), sedangkan di Prefektur Oita diperlukan rata-rata 45,000 JPY (sekitar 4,8 juta rupiah). Kurs ini diambil dari data kurs yen terhadap rupiah pada January 2024. Kemudian, karena rumah-rumah di Prefektur Oita biasanya lebih besar, kamu juga bisa tinggal bersama teman kerja, bahkan ada yang bisa menekan biaya sewa apartemennya hingga 10,000an JPY per orang.
▲Khang san dan Hung san dari Vietnam tinggal bersama teman-teman kerjanya. Biaya sewa rumahnya menjadi lebih irit per orang 13,000 JPY! Semua mendapatkan kamarnya masing-masing, sehingga privasinya terjaga.
Untuk kamu yang ingin bekerja di Jepang untuk mengirim uang kepada keluarga atau ingin menabung demi masa depan, sebaiknya tidak hanya memikirkan tingginya gaji saja, tetapi juga mahal/murahnya biaya hidup di tempat yang dituju.
3. Kota yang Kulinernya Disukai Semua Orang: Ikan, Daging, dan Sayurnya Lezat!
Prefektur Oita yang alamnya kaya menawarkan berbagai bahan makanan yang lezat. Enak tidaknya bahan makanan lokal yang bisa dibeli dengan harga murah juga mempengaruhi kualitas hidup. Pada bagian ini kami akan memperkenalkan produk-produk unggulan Oita.
Seafood
Di Prefektur Oita ada daerah yang dikelilingi oleh laut yang alirannya cepat, sehingga menjadi daerah yang memiliki kekayaan laut berupa ikan dengan daging yang padat dan lezat. Omong-omong tentang makanan laut Jepang, tentunya kita akan berpikir tentang sushi bukan. Yuk coba ikan mentah dengan lemak yang segar.
Jika kamu suka makanan dengan rasa yang berbumbu kuat, kamu bisa mencoba bumbu Ryuukyuu, yang merupakan bumbu terbuat dari shoyu dan bumbu Jepang lainnya. Masukkan ikan ke dalam shoyu, dan coba makan setelah bumbunya meresap. Cocok banget dimakan dengan nasi yang hangat.
Tentu saja dimakan dengan bumbu khas Indonesia pun makanan laut Oita juga enak! Karena di Prefektur Oita ada Asian Market, kamu bisa membeli bumbu-bumbu dari Indonesia. Karena ikan di Oita enak, jika kamu beragama Islam, jadi tidak perlu khawatir ya!
▲Dani san dan Widya san yang berasal dari indonesia biasanya memasak di rumah. Jika bumbu habis, bisa membeli di Asian Market yang ada di Prefektur Oita. Jika tinggal di Oita, bisa juga loh membelinya secara online.
Daging
Karena penduduk Prefektur Oita menyukai daging ayam, ada banyak cara untuk bisa memakan daging ayam dengan lezat di sini yang bisa kamu tiru. Jadi meskipun kamu membeli daging ayam halal dan memasaknya sendiri di rumah, kamu tetap bisa merasakan cita rasa masakan daging ayam khas Oita yang lezat.
Salah satu yang paling populer adalah tempura daging ayam! Daging ayam yang renyah dan kres-kres dimakan dengan dicelupkan ke dalam saus ponzu, yaitu saus Jepang mirip shoyu yang manis dan asam. Sederhana sih, tetapi kuliner lokal Oita ini pasti akan membuat kamu ketagihan.
Yang kedua adalah karaage! Karaage adalah hidangan yang populer di seluruh Jepang, tetapi tahukah kamu kalau konsumsi karaage di Prefektur Oita pernah menjadi yang terbesar di seluruh Jepang? Saking enaknya karaage di sini terkenal selevel dengan buatan restoran loh!
Karaage adalah ayam goreng yang digoreng setelah dibumbui dengan shoyu, bawang putih, dan jahe. Makanan ini terkenal di kalangan orang Indonesia yang tinggal di Jepang. Yuk coba temukan bedanya dengan ayam goreng khas Indonesia!
Sayur
Prefektur Oita adalah prefektur yang sangat hidup agrikulturnya. Salah satu cara makan sayur segar khas Oita yang bisa kamu coba adalah “Jigoku-mushi”, yang juga dikenal sebagai makanan onsen, yaitu cara makan dengan mengukus sayur dengan uap onsen.
▲Sehat karena tidak menggunakan minyak. Direkomendasikan untuk mengukusnya dengan seafood, daging, telur, dll. Yuk coba sendiri dengan berkunjung ke onsen di Beppu.
4.Oita yang Terbuka secara Internasional: Menuju Kota yang Nyaman Ditinggali oleh Banyak Orang Indonesia
Prefektur Oita adalah daerah yang tidak banyak populasinya, tetapi merupakan salah satu prefektur di Jepang yang keterbukaan internasionalnya paling berkembang di seluruh Jepang. Tidak hanya karena sering dikunjungi oleh turis-turis mancanegara, tetapi juga karena banyaknya aktivitas-aktivitas yang mendukung keterbukaan internasional ini. Hal ini karena di Prefektur Oita ada universitas unggulan yang dibanggakan di Jepang, yaitu Ritsumeikan Asia Pacific University, yang merupakan universitas dengan mahasiswa internasional terbanyak di Jepang. Jumlah WNI yang tinggal di sini pun semakin bertambah. Per 2023 ada 1737 WNI yang tinggal di sini.
Di Oita, melalui event pertukaran budaya internasional, penduduk asli Oita dan para WNA di sini dapat saling mendekatkan...
Posted by Oita kota baruku ~ Ayo kerja di Oita ~ on Sunday, December 3, 2023
Sejak tahun 2015 di Prefektur Oita diselenggarakan event bertajuk “OITA WORLD FESTA” yang sudah berjalan selama 9 tahun. WNA yang tinggal di Prefektur Oita memperkenalkan budaya dari negara masing-masing. Penampilan berupa band, tarian, hingga stand-stand yang memperkenalkan masakan khas setiap negara bisa kamu jumpai di sini. Mungkin ini juga bisa menjadi kesempatan untuk bertemu teman-teman dari negara yang sama ya!
Di daerah Beppu yang merupakan daerah universitas, karena banyak mahasiswa internasional, kamu bisa menjumpai banyak toko yang menjual bahan-bahan makanan dari luar negeri termasuk Indonesia, restoran halal dan macam-macam tempat yang memudahkan mereka beraktivitas di sini. Restoran-restoran masakan Jepang yang menjual menu muslim-friendly pun bertambah.
Kamu yang merasa khawatir apakah bisa tetap makan masakan halal di Oita, kini bisa merasa lega! Di Oita ada banyak...
Posted by Oita kota baruku ~ Ayo kerja di Oita ~ on Sunday, January 14, 2024
▲Salah satunya adalah restoran yang menjual ramen halal.
Pemerintah pun membuat berbagai kebijakan yang mendukung keanekaragaman budaya di sini. Salah satunya adalah “Oita Information & Support Center”. Jika kamu mengalami kesulitan dalam keseharian atau pekerjaan, kamu bisa konsultasi dengan gratis di sini dengan bahasa Inggris atau bahkan bahasa Indonesia.
Konsultasi seperti “perusahaan tempat bekerja bangkrut”, “panas tinggi dan perlu ke rumah sakit, tetapi tidak tahu cara menghubungi rumah sakitnya”, “karena baru datang ke Jepang, belum bisa berbelanja sendiri”, “ingin belajar bahasa Jepang secara gratis”, dll bisa kamu lakukan di sini. Jika ada pertanyaan atau masalah yang urgen, mereka akan membantu sesuai dengan masalah yang ingin dikonsultasikan dengan ramah. Tidak hanya konsultasi secara langsung, konsultasi pun bisa dilakukan tanpa merasa sungkan melalui telepon, email, atau Facebook.
▲Melayani konsultasi dengan ramah. “Mari konsultasikan apapun tanpa sungkan”.
Kemudian, pada tahun 2023 diadakan workshop yang mengajarkan cara berkomunikasi antara staf warga negara asing dan staf Jepang yang bekerja di fasilitas keperawatan di Prefektur Oita. Karena bidang pekerjaan ini menggunakan kosakata teknis yang sulit, di workshop ini mereka berbagi kesulitan dan kekhawatiran pada saat berkomunikasi yang mudah terjadi, serta memperdalam pemahaman satu sama lain.
▲Workshop untuk belajar komunikasi antara orang Indonesia dan orang Jepang. Banyak yang merasa senang dapat berpartisipasi di sini.
Menurut staf warga negara asing yang berpartisipasi, hal sulit yang mereka alami pada saat berkomunikasi dengan orang Jepang di tempat kerja kebanyakan adalah “kosakata teknis dan dialek”.
Menurut salah seorang partisipan dari Indonesia, “Ada sedikit kesulitan terkait perbedaan budaya dan agama pada awalnya, tetapi berkat orang-orang di tempat kerja yang memperlakukan saya dengan baik, perlahan-lahan saya mulai terbiasa dengan kehidupan di Jepang. Saat ini saya bekerja dengan nyaman.” Ia memanfaatkan pengalaman keperawatan yang ia pelajari di Indonesia, lalu bekerja di Prefektur Oita sebagai caregiver selama 1,5 tahun. “Saya senang bisa berpartisipasi dalam workshop bersama orang-orang Jepang dan para senior,” katanya memberikan kesan.
Kemudian, para senior orang Jepang juga bercerita tentang partisipan tersebut. “Saat dia baru bekerja, jarang berkomunikasi dengan bahasa Jepang, terkadang para pengguna fasilitas kami juga bingung, Tetapi setelah sama-sama terbiasa, kesulitan yang dirasakan pun menghilang. Semua orang juga merasa senang melihat dia yang berinteraksi dengan riang.” Seniornya juga menambahkan, “Dari pelatihan ini, kami dapat mendengarkan kesulitan yang dialami oleh staf warga negara asing dari fasilitas lain, sehingga kami menjadi berpikir kembali tentang cara berkomunikasi.”
Itulah usaha yang yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja di Prefektur Oita yang nyaman bagi warga negara asing untuk bekerja. Ada juga komunitas-komunitas internasional yang diakui oleh pemerintah prefektur yang tentunya aman, seperti misalnya komunitas orang Indonesia dan komunitas pertukaran budaya dengan orang Jepang. Prefektur Oita semakin menjadi kota yang nyaman dihuni oleh orang Indonesia.
5.Praktis & Nyaman: Kenyamanan Tinggal yang Dirasakan oleh WNI
Bagi orang-orang yang belum pernah datang ke Jepang, imej Jepang mungkin seperti yang ditampilkan di media sosial atau televisi, seperti Tokyo dan Osaka, yang merupakan kota besar. Mungkin sulit untuk membayangkan kehidupan di daerah-daerah lainnya. Oleh karena itu, kami menanyakan bagaimana rasanya tinggal di Prefektur Oita kepada WNA yang benar-benar tinggal di Prefektur Oita.
Saya tinggal di daerah yang dinilai cukup desa bahkan di Prefektur Oita, tetapi ada supermarket di dekat tempat tinggal saya yang bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik sepeda. Pedesaan di Jepang infrastrukturnya bagus sehingga nyaman dihuni loh. Di prefektur ini juga ada toko yang menjual bahan-bahan makanan dari indonesia. Jumlah keretanya sedikit jadi agak tidak praktis sih, tetapi ada toko online seperti Amazon, sehingga saya bisa membeli barang-barang yang tidak dijual di dekat rumah (Asal Indonesia)
Saya kaget karena harga barang-barang dan biaya hidup di sini murah. Terutama biaya sewa rumah. Sambil mengirim uang ke keluarga saya, saya bisa menabung untuk modal usaha saat kembali ke Vietnam nanti (Asal Vietnam)
Orang-orang di tempat kerja mau mengajari dengan baik. Mereka juga menghargai budaya Indonesia dan agama saya. Kadang mereka bilang “Motif hijabnya lucu ya”, “Sudah ibadah belum?” dan lain-lain. (Asal Indonesia)
Agama saya Buddha, jadi tidak ada masalah dengan makanan saya secara religius. Jadi saya sering dikasih tahu dan mendapat makanan-makanan enak khas Oita dari atasan saya di tempat kerja. Saat makan siang, sering bertukar bekal. Pelan-pelan saya jadi suka makanan Jepang! Saya suka karaagenya Oita. (Asal Indonesia)
Di dekat rumah ada supermarket, lalu saya bertemu dengan orang Indonesia yang bekerja di perusahaan lain dan jadi berteman dengan dia. Saya kaget dan senang di daerah yang kecil ini ada banyak orang Indonesia. Memang senang rasanya ada teman untuk mengobrol dalam bahasa Indonesia. Akhir-akhir ini kami belanja bersama ke kota yang lebih besar. Seru. (Asal Indonesia)
Akhir-akhir ini, ada toko bahan-bahan makanan Vietnam di dekat rumah. Ada banyak WNA yang bekerja di Prefektur Oita, sehingga menyesuaikan dengan itu toko-toko pun bertambah. Saya merasa tempat ini akan semakin nyaman dihuni. (Asal Vietnam)
Kalau saya, tujuan datang ke Jepang adalah “bekerja”. Saya senang karena suasananya tenang sehingga saya bisa fokus bekerja. Keluarga yang khawatir karena saya datang ke Indonesia sendiri juga setelah saya perlihatkan foto-foto di Prefektur Oita bilang “Mirip Indonesia banget ya”, dan jadi lega sepertinya. (Asal Indonesia)
Orang-orang yang ingin datang ke Jepang, sebaiknya coba pikirkan mulai dari sekarang kehidupan seperti apa yang ingin dijalani dengan jelas. Ingin menjalani kehidupan metropolitan seperti yang diperlihatkan di televisi atau media sosial, atau ingin tinggal di tempat yang alamnya kaya dan tenang. Jika lebih ingin tinggal di tempat yang kedua, Oita cocok sekali menurut saya. (Asal Indonesia)
Penutup
“Jepang bagian mana yang kamu tinggali” adalah salah satu poin penting yang akan menentukan apakah tantangan yang kamu ambil akan berhasil atau tidak.
Banyak kemiripannya dengan Indonesia, bisa refreshing di onsen dan alam, serta lingkungan yang tenang yang mendukung untuk fokus bekerjaーー. Harga barang yang murah, bisa menabung untuk keluarga atau mimpi masing-masingーー. Banyak bahan makanan murah, serta ada toko yang menjual bahan-bahan makanan Indonesia serta makanan halalーー. Warga negara asing dapat tinggal di sini dengan tetap menjadi diri masing-masing karena tempatnya yang terbuka secara internasionalーー. Infrastruktur yang baik dan nyaman dihuni, banyak orang ramah yang dapat membantuーー.
Itulah pesona-pesona Prefektur Oita yang kami perkenalkan dilihat dari 5 sudut pandang. Untuk kamu yang ingin datang ke Jepang, atau sudah tinggal di Jepang dan ingin pindah kerja, mari temukan tempat kerja yang dapat mendukung mimpi kamu. Kami senang jika Prefektur Oita dapat menjadi “Kota Baru” bagi kamu.