Islam merupakan salah satu agama yang memiliki penganut terbesar di dunia. Penganut agama ini bisa ditemukan dimana saja di belahan dunia, meski jumlahnya berbeda-beda. Islam di Jepang sendiri tergolong sebagai agama yang baru dikenal. Dibanding dengan negara-negara lain, masuknya agama ini di Jepang tergolong baru dengan perkembangan yang tidak cepat.
Seperti yang diketahui, sebagian besar penduduk Jepang menganut agama Shinto dan Budha. Oleh karena itu, populasi orang Jepang asli yang memeluk agama Islam tergolong sangat kecil. Meski demikian, agama ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan sejak pertama kali masuk ke Jepang.
Daftar Isi
- Sejarah Masuknya Islam di Jepang dan Perkembangannya
- Pandangan Masyarakat tentang Islam di Jepang
- Kota Ramah Muslim di Jepang
- Kuliner Halal di Jepang
Sejarah Masuknya Islam di Jepang dan Perkembangannya
Agama Islam muncul pada abad ke-6, tetapi agama ini mulai masuk dan dikenal oleh Jepang 13 abad kemudian. Sebelum terjadinya restorasi Meiji, Jepang tidak membuka diri kepada orang asing yang mengakibatkan agama ini tidak bisa masuk ke Jepang. Pada tahun 1887, barulah orang Jepang mengenal Islam, tapi masih sebatas sebagai agama dari barat dan sebuah pemikiran semata.
Penyebaran agama Islam di Jepang bisa dikatakan tidak terlalu mudah. Perbedaan kepercayaan yang mendasar antara orang Jepang yang meyakini banyak Dewa dan agama Islam dengan ketauhidannya menjadi alasan terbesar agama ini sulit berkembang. Butuh waktu yang cukup lama sebelum akhirnya sebagian kecil orang Jepang mau menerima Islam.
Ledakan Islam di Jepang terjadi selepas krisis minyak di tahun 1973. Akibatnya negara-negara Arab yang mayoritasnya muslim melakukan kontak kembali dengan Jepang. Akibatnya, rasa keingintahuan Jepang terhadap Islam mulai meningkat. Di tahun-tahun yang sama, terjadi proses islamisasi massal di Jepang yang dipelopori oleh Kongres Islam Jepang.
Islam semakin berkembang semenjak Jepang menjadi salah satu destinasi pendidikan dan wisata yang populer. Mahasiswa dan pekerja muslim berperan cukup besar dalam perkembangan agama Islam di Jepang. Populasi muslim di Jepang sendiri didominasi oleh orang-orang dari Turki, Arab, Melayu, dan Indonesia yang datang untuk belajar ataupun bekerja.
Artikel Pilihan
Pandangan Masyarakat tentang Islam di Jepang
Ketika Islam mulai berkembang di Jepang, fokus penduduk di negara tersebut tidak lagi berpusat pada agama. Oleh karena itu, jarang sekali ditemukan orang Jepang yang peduli pada agama. Bagi orang Jepang yang terpenting adalah berbuat baik apapun agama yang dianut.
Meski demikian, agama Islam masih terus berkembang di Jepang. Sayangnya, kurangnya informasi mengenai agama ini menyebabkan munculnya banyak kesalahpahaman tentang ajaran Islam. Kesalahan dalam penyebaran informasi ini membuat sebagian orang Jepang berpikir bahwa Islam adalah agama aneh yang tumbuh di negara berkembang apalagi setelah kasus teroris yang menggunakan nama Islam.
Namun, berkat dakwah yang dilakukan terus-menerus, kini kesalahpahaman tersebut mulai berkurang. Bahkan, sebagian orang Jepang percaya bahwa Islam akan lebih diterima di Jepang.
Kota Ramah Muslim di Jepang
Seiring mulai bertumbuhnya muslim di Jepang, terutama pendatang dari negeri-negeri tetangga, pemerintah Jepang pun mulai membuka berbagai fasilitas ramah muslim. Kini mulai banyak ditemukan rumah makan, penginapan halal, hingga tempat ibadah di Negara Sakura tersebut. Bahkan, beberapa kota di Jepang dikenal ramah terhadap agama Islam dan juga muslim, seperti kota-kota berikut ini :
1. Chiba
Melihat semakin besarnya jumlah wisatawan muslim yang datang ke Chiba, membuat walikota Chiba saat itu memutuskan untuk memperbanyak fasilitas ramah muslim. Kota yang terletak di timur Tokyo ini memang sedari dulu menjadi destinasi wisata favorit, termasuk bagi wisatawan muslim.
Di kota inilah pertama kali diinisiasi lembaga sertifikasi halal pertama di Jepang bernama Nippon Asia Halal Association. Bagi wisatawan muslim yang ingin menikmati wisata kuliner, Chiba bisa menjadi pilihan, karena terdapat beberapa restoran yang menghidangkan makanan halal. Tidak hanya itu, tempat ibadah seperti Masjid dan Mushala juga mudah ditemukan di kota ini.
2. Tokyo
Ketika pergi ke Jepang, Tokyo hampir selalu menjadi tujuan utama bagi para pelancong, termasuk bagi wisatawan muslim. Ibu Kota Jepang ini memiliki banyak destinasi wisata yang menarik, sehingga tidak pernah sepi pengunjung. Wisatawan muslim bisa berkeliling Tokyo tanpa perlu khawatir karena kota ini cukup ramah dengan muslim.
Tokyo memiliki sebuah masjid super megah bernama Tokyo Camii. Tidak hanya dipakai sebagai tempat ibadah, masjid ini juga kerap dipakai untuk mengadakan event keagamaan. Wisatawan juga bisa datang ke masjid ini jika tertarik dengan seluk-beluk Islam di Jepang.
3. Kobe
Kota Kobe yang terletak di prefektur Hyogo juga merupakan salah satu kota di Jepang yang ramah terhadap muslim. Di kota ini wisatawan bisa mengunjungi masjid Kobe yang namanya dikatakan tercatat dalam sejarah Jepang. Hal ini tidak lepas dari kegagahannya tetap berdiri setelah dibombardir selama perang dunia ke-2.
Selain berkunjung ke masjid, wisatawan juga bisa mencicipi daging sapi super yang dikenal dengan Kobe beef. Kualitas dari daging sapi ini sudah tidak diragukan lagi. Hanya di Kobe lah wisatawan bisa mencicipi nikmatnya wagyu terbaik di dunia.
4. Okayama
Okayama adalah prefektur dengan jumlah muslim terbanyak di Jepang sehingga pemerintah berusaha lebih keras untuk membangun dan memfasilitasi muslim agar bisa menetap atau berwisata dengan aman dan nyaman di Okayama. Okayama punya “peach mark” yang merupakan tanda sebuah restoran, hotel atau jasa yang punya tanda tersebut adalah muslim friendly. Makanan halal, makanan bebas babi dan alkohol, hotel dengan fasilitas mushola dan lain-lain tersedia di Okayama dan semakin bertambah dari tahun ke tahun.
5. Osaka
Osaka merupakan salah satu kota yang menginisiasi tren kota ramah muslim di Jepang. Wisatawan bisa menemukan banyak tempat yang bisa dikunjungi muslim dengan bebas. Di kota ini muslim bisa beribadah dengan bebas karena terdapat cukup banyak tempat ibadah.
Selain itu, Osaka juga memiliki banyak rumah makan halal mulai dari makanan Jepang hingga makanan Indonesia. Wisatawan yang ingin mempercantik kuku juga bisa mengunjungi muslim-friendly nail course, sebuah salon kuku yang ramah terhadap muslim.
Kuliner Halal di Jepang
Salah satu hal yang cukup mengkhawatirkan ketika bepergian ke Jepang atau negara yang minim penganut Islam adalah kehalalan makanannya. Namun, kini tidak perlu khawatir lagi, karena Jepang telah membangun beberapa wisata kuliner yang dijamin kehalalannya.
1. Matsuri, Noda - Osaka
Matsuri, Noda adalah sebuah restoran halal yang terletak di Noda, kota Osaka. Wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas Jepang yang terjamin kehalalannya bisa berkunjung ke tempat ini. Matsuri memiliki berbagai menu makanan khas Jepang yang halal mulai dari ramen, okonomiyaki hingga takoyaki.
2. Sojibo Soba - Osaka dan Tokyo
Sojibo Soba adalah salah satu restoran yang telah menerima sertifikat halal. Pusat dari restoran ini terletak di Bandara Internasional Kansai. Baru-baru ini, Sojibo juga membuka cabang di Odaiba, Tokyo. Restoran ini menyuguhkan berbagai hidangan soba atau mie khas Jepang yang halal dan lezat.
3. Sanuki Udon - Seluruh Jepang
Kuliner yang aman untuk muslim lainnya dan tidak boleh dilewatkan adalah Sanuki Udon. Hidangan ini bisa ditemukan di toko Udon manapun. Restoran Sanuki Udon di Bandara Internasional Kansai merupakan satu-satunya restoran udon yang memegang sertifikat halal dari otoritas setempat. Oleh karena itu, restoran ini wajib dikunjungi wisatawan muslim yang ingin menikmati kelezatan udon yang murah dan halal.
Meskipun Islam di Jepang hanyalah bagian kecil dari keseluruhan populasi, penganut agama ini tetap hidup tenang. Rasa saling menghormati menjadi kunci utama kerukunan semua penduduk di Negara Matahari Terbit itu tanpa memandang keyakinan. Tidak hanya itu, keterbukaan pemerintah terhadap agama ini semakin mempermudah wisatawan muslim datang. Jadi, tertarikkah pergi ke Jepang?
Baca juga: Masjid di Jepang yang Indah dan Megah. Salah Satu Tujuan Wisata Bagi Muslim.