Bagi para pejuang beasiswa ke Jepang, siapa yang tidak mengenal beasiswa MEXT/Monbukagakusho ini? Beasiswa ini ditawarkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang atau dalam bahasa Jepang disebut Monbukagakusho.
Pemerintah Jepang menawarkan tujuh jenis beasiswa yang disponsori, yaitu research student (S2 dan S3), research student university to university, undergraduate atau gakubu (S1), college of technology atau kosen (D3), specialized training college atau senshu (D2), teacher training dan japanese studies (pertukaran pelajar short term untung pembelajar bahasa Jepang).
Apa saja yang bisa kamu dapatkan dari beasiswa ini?
-
Biaya kuliah ditanggung sepenuhnya (termasuk biaya sekolah persiapan seperti sekolah bahasa)
-
Tunjangan hidup sebesar kurang lebih ¥117.000/bulan untuk program S1, kosen dan senshu. Tunjangan untuk research student sebesar ¥143.000/bulan
-
Tiket pesawat pergi pulang Indonesia - Jepang
-
Biaya pembuatan visa pelajar ditanggung
-
Tanpa ikatan dinas
Saking populernya beasiswa ke Jepang satu ini, peminatnya tidak main-main sehingga beasiswa ini dianggap beasiswa dengan tingkat kesulitan tinggi untuk didapatkan. Di sini, kita akan buka-bukaan soal rahasia bagaimana caranya untuk menaklukkan beasiswa Monbukagakusho/MEXT.
Jadwal Pendaftaran Beasiswa
Seleksi untuk beasiswa Monbukagakusho/MEXT selalu dibuka setiap tahunnya. Jadwal bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk pendaftaran tahun keberangkatan 2020, dibuka pada bulan April-Mei untuk semua jenjang (undergraduate, research, kosen dan senshu). Kamu bisa menyiapkan segala keperluan pendaftaran jauh-jauh hari lewat informasi di website resmi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia agar tidak kelewatan jadwal pendaftaran dan tidak kelimpungan. Jadwal ujian lainnya untuk jenjang-jenjang tersebut juga tidak begitu berjauhan. Biasanya seleksi dilakukan berurutan sehingga awardee dari semua jenjang pendidikan diberangkatkan bersamaan dan proses pelepasan berjalan meriah.
Peserta harus mendaftarkan diri secara online terlebih dahulu melalui website yang ditentukan pada masa pendaftaran. Pastikan kamu tidak melewatkan tanggal tersebut. Setelah registrasi kamu akan mendapatkan e-mail konfirmasi. Jangan lupa untuk mengecek kotak spam karena ada beberapa kemungkinan e-mail tersangkut.
Artikel Pilihan
Seleksi Dokumen
Banyak pelamar yang menyepelekan masalah dokumen. Jangan pernah menganggap remeh semua proses yang harus kamu kerjakan di bagian ini. Seleksi dokumen adalah pintu utama sebelum kamu melanjutkan ujian di tahap berikutnya. Nyatanya, dari ribuan pelamar setiap tahunnya, tidak banyak yang bisa lolos ke tahap ujian selanjutnya hanya karena kesalahan-kesalahan kecil yang seharusnya tidak ada.
Urutan Dokumen
Semua yang harus kamu kumpulkan untuk seleksi berkas sudah tertulis dengan jelas dan rinci di website Kedutaan Besar Jepang. Jika di ketentuan sudah tertera “Seluruh dokumen yang sudah dilengkapi dan disusun sesuai urutan dimasukkan ke dalam 1 amplop besar (minimal ukuran A4)”, urutan dokumen kamu sangat berpengaruh dalam seleksi ini. Tidak patut rasanya ketika calon pelamar tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan tersebut karena dari situ terlihat seberapa seriusnya seorang pelamar untuk mendapatkan beasiswa ini. Dokumen yang masuk ke kedutaan bisa mencapai ribuan dan semua berkas diperiksa secara manual. Ketika urutan dokumen tidak sesuai, dokumen tersebut akan dianggap tidak layak meskipun kamu sudah mengirimkan semua dokumen yang dibutuhkan.
Pengiriman Dokumen
Pihak kedutaan juga tidak menerima pengiriman berkas lewat jasa ojek online. Pastikan kamu mengirimkan dokumenmu lewat pos atau mengantar langsung ke Kedutaan Besar Jepang Bagian Informasi dan Kebudayaan (Pendidikan) yang alamat lengkapnya bisa kamu lihat di website resmi Kedutaan Besar Jepang. Simpan baik-baik nomor registrasimu karena saat diumumkan, kamu hanya bisa melihat nomor peserta yang dipampang.
Ujian Tulis
Ujian tulis diadakan serentak di Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Makassar. Biasanya dilakukan bulan Juni atau Juli. Ketika kamu dinyatakan lulus ke tahap ujian tulis, kamu akan diminta mengkonfirmasi di kota mana kamu akan mengikuti ujian. Setiap ujian tulis yang harus dilewati berbeda setiap Jenjangnya. Untuk ujian S1, materi ujian tulis yaitu sebagai berikut:
IPA-A : Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, Fisika
IPA-B, C : Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, Biologi
IPS-A,B : Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Jepang
Sedangkan untuk ujian tulis research student, hanya ada ujian bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Kamu tidak harus menguasai keduanya. Karena nilai yang digunakan hanyalah nilai tertinggi. Misalnya, jika nilai bahasa Jepangmu lebih tinggi dari nilai bahasa Inggris, maka nilai itu yang akan dipakai. Begitu pula sebaliknya. Nilai bahasa Inggrismu yang akan digunakan sebagai penilaian selanjutnya jika kamu tidak bisa berbahasa Jepang. Namun tentunya akan sangat lebih baik jika nilaimu bagus di keduanya.
Hati-hati Jam Tangan Berbunyi
Jika kamu pengguna jam tangan yang mengeluarkan bunyi setiap satu jam sekali, lebih baik berpikir dua kali untuk memakainya di hari ujian. Pihak kedutaan tidak mentolerir bunyi sedikitpun dari jam tangan yang kamu gunakan. Jika jam tanganmu berbunyi, selesai atau tidak lembar jawaban kamu akan segera diambil. Kamu dianggap sudah selesai mengerjakan ujian. Sayang sekali bukan jika kamu harus meninggalkan ruang ujian begitu saja?
Ujian Wawancara
Seperti ujian tulis, ujian wawancara untuk setiap program berbeda-beda. Wawancara untuk peserta program undergraduate atau S1, dilakukan serempak berkelompok yang berisi 5-6 orang peserta. Pertanyaan yang diberikan tidak jauh seputar dirimu untuk mencari tahu sudah sejauh mana kamu siap untuk belajar di luar negeri. Cukup besar pula kemungkinan diberikan pertanyaan mengenai bagaimana kamu menghadapi stress dan caramu memecahkan masalah. Kamu juga bisa menggunakan kesempatan ini untuk mempromosikan diri kamu sebaik mungkin bahwa memang kamu layak mendapatkan beasiswa ini. Gunakan pakaian yang sopan dan berikan kesan yang baik sejak memasuki ruangan wawancara.
Untuk program research student, ujian ini mungkin menjadi momok yang sedikit menakutkan. Pada saat mengumpulkan dokumen, peserta program research student diminta untuk mengumpulkan rencana penelitian yang akan dilakukan di Jepang nantinya. Di sinilah waktunya peserta untuk mempertahankan rencana penelitian mereka di hadapan para ahli. Ahli? Ya, orang yang akan mewawancara bukan orang biasa. Tapi benar-benar ahli dalam bidangnya. Jika beruntung, kamu bisa saja diwawancara oleh menteri, hakim atau peneliti ternama. Jadi kamu tidak bisa asal-asalan untuk menjawab pertanyaan mengenai penelitian yang kamu rencanakan. Kamu harus menyiapkan pondasi yang bagus mengenai ladang ilmu yang akan kamu teliti, memiliki tujuan dan manfaat yang jelas ketika kamu melakukan penelitianmu.
Perlu diingat, ujian wawancara hanya dilakukan di Jakarta. Jadi jika kamu tinggal jauh dari kota Jakarta, biaya transportasi yang kamu keluarkan tidak akan ditanggung oleh Kedutaan Besar Jepang.
Secondary Screening
Apakah jika sudah lulus ujian wawancara berarti kamu sudah dinyatakan lulus sepenuhnya? Ternyata, belum tentu! Bagi peserta yang lulus screening pertama, akan direkomendasikan oleh Kedutaan Besar Jepang ke pihak Monbukagakusho/MEXT. Berkas peserta yang direkomendasikan akan bersaing dengan berkas peserta dari negara lain. Untuk peserta S1 tinggal menunggu kabar baik yang akan datang, sedangkan untuk peserta research student atau S2 dan S3 yang lulus sampai tahap ini akan diberikan surat keterangan lulus primary screening dan berkas yang telah dicap oleh Kedutaan Besar Jepang, sebagai persyaratan untuk mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) dari universitas di Jepang. Tentunya peserta sendiri yang harus menghubungi pihak kampus di Jepang untuk mendapatkan LOA tersebut. Waktunya sangat terbatas, hanya ada sekitar satu bulan sampai LOA harus dikumpulkan. Lebih baik jika kamu sudah mencari info-info universitas di Jepang terlebih dahulu. Kelulusan akan diumumkan pada akhir tahun yang sama atau di awal tahun berikutnya.
Wah, benar-benar perjalanan yang panjang untuk mendapatkan beasiswa ini ya. Hampir membutuhkan satu tahun penuh untuk melewati semua rangkaian seleksinya. Namun semuanya sesuai dengan apa yang akan kamu dapatkan nantinya. Tetap semangat untuk seluruh pejuang beasiswa!
Semua Hal Tentang Beasiswa JASSO. Jangan Takut untuk Mencoba Beasiswa ke Jepang!