Mendapatkan beasiswa dan bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri rasanya menjadi impian hampir seluruh pelajar. Beberapa dari mereka memiliki referensi negara tujuan, salah satunya adalah Jepang. Setiap tahun negara ini membuka kesempatan beasiswa bagi pelajar asing untuk belajar ke sana, baik studi magister atau pun program pertukaran pelajar Jepang.
Beasiswa pertukaran pelajar Jepang berbeda dengan beasiswa full biaya pendidikan atau sejenisnya. Program ini adalah program yang short-term alias jangka waktunya hanya sebentar. Ada yang didesain selama enam bulan atau satu semester hingga satu tahun. Peruntukannya pun bermacam-macam, biasanya bagi anak-anak SMA atau sederajat, serta mahasiswa tingkat awal.
Macam-Macam Beasiswa Pertukaran Pelajar
Meskipun beasiswa pertukaran pelajar Jepang tidak untuk satu jenjang pendidikan sepenuhnya, tapi kesempatan ini harus dimanfaatkan. Sebab melalui beasiswa ini seseorang bisa mendapatkan pengalaman dan pengajaran khusus di bidang tertentu. Oleh sebab itu, jenis program beasiswa pertukaran pelajar tidak hanya berdasarkan tingkat pendidikan saja, tetapi juga tujuannya, seperti:
1. Pertukaran Seni dan Budaya
Sangat menyenangkan mengikuti program pertukaran pelajar ini. Pesertanya akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang berhubungan seni dan budaya kurang lebih selama enam bulan. Selama itu pula mereka akan mempelajari seni tari, pertunjukan, kaligrafi, dan berbagai macam budaya Jepang. Ini sangat cocok bagi orang yang suka mengeksplorasi hal-hal baru, bertemu banyak orang, dan open-minded.
Ada beberapa penyelenggara yang akan menempatkan peserta program di asrama siswa atau mahasiswa Jepang, sekaligus ikut bersekolah atau kuliah layaknya masyarakat Jepang asli. Dengan begitu, mereka bisa merasakan langsung kehidupan orang Jepang. Nanti di akhir periode masing-masing peserta menampilkan kebudayaan negara asal serta budaya Jepang yang telah dipelajari. Sebab memang tujuan dari program ini adalah mengembangkan hubungan kerjasama di bidang seni dan budaya.
2. Pendidikan Bahasa Jepang
Mirip dengan program pertukaran pelajar Jepang di atas, namun peserta program ini akan fokus mempelajari bahasa Jepang. Walaupun begitu, beberapa peserta bisa sekaligus mempelajari kebudayaan Jepang juga secara tidak langsung. Adapun lamanya program lebih panjang, bisa mencapai satu tahun atau terhitung dua semester.
Program ini bisa diikuti siapa saja. Tidak harus pelajar jurusan IPS atau mahasiswa jurusan bahasa. Semua memiliki kesempatan yang sama kalau ingin mengembangkan kemampuan bahasa Jepangnya. Sebab tujuan dari diselenggarakannya program ini adalah untuk mempromosikan bahasa Jepang ke berbagai negara. Oleh sebab itu, Jepang mengundang orang-orang dari luar negeri untuk belajar bahasa Jepang langsung di sana.
Artikel Pilihan
Beasiswa Pertukaran Pelajar ke Jepang
Mungkin sudah banyak yang mengetahui beasiswa untuk studi ke Jepang, baik yang full scholarship, beasiswa penelitian, atau beasiswa kejuruan. Ada satu lagi jenis beasiswa yang harus diketahui, yaitu beasiswa pertukaran pelajar Jepang. Belum banyak yang mengetahui program ini karena seringnya beredar di komunitas, jurusan, atau kelompok pelajar tertentu saja.
Padahal program-program pertukaran pelajar ada banyak sekali penyelenggaranya. Jadi meskipun banyak peminat dan persaingan tinggi, tidak perlu patah semangat kalau gagal. Bisa coba di program lainnya yang memiliki tujuan sejenis. Berikut adalah beberapa beasiswa untuk pertukaran pelajar ke Jepang untuk mempelajari kebudayaan atau pun bahasa:
1. Japan Culture Camp
Program ini diselenggarakan oleh AYFN (ASEAN Youth Friendship Network) di mana seluruh pesertanya dilibatkan dalam kegiatan kebudayaan dan kehidupan sosial di Jepang. Ini merupakan kesempatan bagi mereka yang ingin meluaskan pertemanan secara global. Sebab pesertanya berasal dari negara-negara ASEAN, jadi tidak hanya dapat teman baru orang Jepang saja.
Programnya memang tidak lama, hanya lima hari saja. Namun selama lima hari ini kegiatannya sangat padat sehingga peserta bisa langsung mengetahui seperti apa kehidupan orang Jepang. Beberapa aktivitasnya adalah winter experience, mengelilingi situs-situs sejarah di Kyoto dan Osaka, mengeksplorasi kuliner asli Jepang, dan masih banyak lagi. Di akhir program para peserta akan mendapatkan sertifikat dari AYFN.
2. Beasiswa Fujitsu
Beasiswa ini diselenggarakan setiap musim gugur berlangsung. Seluruh peserta akan diberangkatkan ke Jepang untuk mengasah kemampuan mereka selama tiga setengah bulan. Program ini ditujukan untuk mahasiswa dari berbagai negara di seluruh dunia. Seusainya para peserta menjalani beasiswa ini, harapannya mereka dapat memberikan kontribusi baru kepada masyarakat di negara asalnya.
3. Beasiswa JENESYS
Program pertukaran pelajar Jepang ini bisa diketahui dari situs kementerian karena ini adalah kerja sama pemerintah dua negara. JENESYS adalah singkatan dari The Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth. Melihat dari namanya, tampak jelas bahwa sasarannya adalah siswa dan mahasiswa. Mereka yang lolos akan tinggal di Tokyo dan melakukan kunjungan rumah serta sekolah-sekolah. Hal yang menarik dari program ini adalah peserta akan tinggal di rumah orang Jepang lokal, maka dari itu kemampuan bahasa Jepang harus dimiliki.
4. Program SSEAYP
SSEAYP (Ship for Southeast Asian Youth Programme) bertujuan untuk mempererat hubungan kesepuluh negara di Asia Tenggara. Selama mengikuti kegiatan, seluruh peserta akan diajak berdiskusi tentang isu di negaranya masing-masing. Hal menarik dari program ini adalah kegiatan diselenggarakan di atas kapal. Oleh sebab itu, bukan hanya kemampuan bahasa yang dibutuhkan, tetapi juga kesehatan fisik serta menyanggupi ikut program ini hingga selesai.
5. Youth for Understanding (YFU)
Untuk program pertukaran pelajar Jepang satu ini memiliki banyak variasi, salah satunya adalah program year. Sasaran pesertanya adalah siswa SMA atau sederajat dari berbagai negara. Mereka akan diberangkatkan ke beberapa negara sesuai ketentuan dan Jepang menjadi negara yang terlibat di dalamnya. Program ini berlangsung selama satu tahun penuh dan diisi dengan berbagai kegiatan. Seleksinya cukup ketat karena kandidat harus memiliki nilai akademik yang baik, seperti tidak ada nilai C pada transkrip nilainya.
6. AIESEC
Ini adalah sebuah organisasi pemuda yang global dan bertujuan untuk mengasah jiwa kepemimpinan pesertanya. Dapat dikatakan bahwa orang-orang yang lolos ini akan menjadi duta di luar negeri untuk mengerjakan project sosial di negara pilihannya. Jepang termasuk negara yang cukup populer bagi peserta AIESEC. Kemampuan bahasa yang utama dimiliki adalah bahasa Inggris. Namun kalau Jepang menjadi negara pilihan, maka sebaiknya bisa juga berbahasa Jepang supaya kerja sosial bisa lebih lancar.
Persiapan Mendaftar Beasiswa
Meski beasiswa pertukaran pelajar Jepang paling lama satu tahun atau dua semester, persiapan yang dibutuhkan tidak main-main. Sebab seleksinya pun cukup ketat dan persaingan antar kandidat sangat sulit. Apalagi untuk program-program yang terkenal, bergengsi, dan banyak peminatnya. Berikut adalah beberapa persiapan yang bisa dilakukan sedari awal:
1. Visa dan Passport
Pastikan passport yang akan digunakan masih dalam masa berlakunya. Jika dirasa sudah mendekati expiring date, maka segera untuk diperbarui untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan apabila berangkat ke Jepang. Selain itu, siapkan juga dana pembuatan visa. Sebab beberapa program ada yang tidak menanggung biaya pembuatan visa. Jika paspor dan visa sudah siap, tinggal melengkapi dokumen lainnya. Namun keduanya ini adalah dokumen utama dan penting disiapkan sejak awal.
2. Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi dibutuhkan oleh penyelenggara sebagai bukti bahwa seorang kandidat layak lolon atau mendapatkan beasiswa tersebut. Biasanya pihak penyelenggara meminta dua hingga tiga rekomendasi. Carilah orang-orang yang tahu kredibilitas dan memahami etos kerja yang dimiliki. Misalnya, dosen pembimbing, kakak angkatan yang berpengalaman mengikuti beasiswa, ketua organisasi, dan sebagainya. Minta mereka untuk menceritakan pengalaman bekerjasama selama ini.
3. Sertifikat Bahasa
Tidak semua penyelenggara sebenarnya meminta calon peserta untuk melampirkan sertifikat bahasa. Namun dokumen ini bisa menjadi nilai tambah, apalagi sertifikat bahasa yang dimiliki adalah kemampuan bahasa Jepang. Adapun level yang dijadikan standar berbeda-beda. Oleh sebab itu, perhatikan persyaratan periode sebelumnya apakah harus melampirkan sertifikat bahasa atau tidak. Jika ada, maka belajarlah bahasa Jepang dari sekarang.
4. Proposal Dana
Beberapa calon penerima beasiswa ada yang membuat proposal permohonan dana. Uang yang mereka dapat biasanya akan digunakan sebagai tiket keberangkatan dan kepulangan, uang pegangan selama di Jepang, dan menutup biaya-biaya lainnya. Namun kalau mendapatkan program beasiswa yang fully funded tidak perlu melakukan ini. Adapun hal-hal yang dicantumkan pada proposal adalah jenis program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, rencana kegiatan sepulangnya ke Indonesia, dan detail biaya yang dibutuhkan.
5. CV
Ini dibutuhkan oleh penyelenggara untuk mengetahui latar belakang calon penerima beasiswa. Tulis latar belakang pendidikan, pengalaman berorganisasi, prestasi atau lomba-lomba yang pernah diikuti, serta seminar atau pendidikan tambahan. Poin-poin tersebut penting dan bisa menjadi pertimbangan apakah orang tersebut layak dan sesuai atau tidak untuk mengikuti program yang ditawarkan.
Proses Seleksi Peserta Beasiswa
Mendapatkan beasiswa memang bukan sesuatu yang mudah. Ada proses panjang yang harus dilewati. Masa-masa ini tidak hanya memakan waktu dan biaya saja, tetapi juga pikiran. Namun hal tersebut bisa diminimalisir apabila persiapannya baik dan dijalani dengan kesabaran. Setelah itu, ikuti proses di bawah ini dengan seksama:
1. Pendaftaran/Pengumpulan Berkas
Ini adalah tahap awal yang harus dilewati setiap orang. Pendaftaran biasanya memiliki periode pembukaan selama dua minggu hingga satu bulan. Masing-masing program akan berbeda, bahkan ada yang tutup jika sudah mencapai kuotanya. Pada saat periode pembukaan ini seharusnya seluruh berkas sudah siap dan terkumpul. Seseorang tinggal mengoreksi ulang dan mengecek kembali dokumen-dokumennya sebelum dikirimkan.
2. Seleksi Berkas
Pada tahap ini seseorang tinggal menunggu hasil pengumuman. Sebab proses seleksi berkas dilakukan oleh pihak penyelenggara. Masa seleksi pun bermacam-macam, tapi biasanya paling lama sekitar dua minggu. Setelah itu pengumuman siapa saja yang lolos disampaikan melalui berbagai media, seperti website resmi penyelenggara, e-mail, atau menelefon langsung peserta yang terpilih.
3. Wawancara (Jika Ada)
Tidak semua program mengadakan sesi wawancara untuk proses seleksinya. Beberapa cukup dari seleksi berkas, namun yang lainnya mengadakan wawancara. Wawancara ini bisa langsung oleh orang Jepang melalui telepon atau video call. Sedangkan wawancara yang dilaksanakan oleh pihak Indonesia bisa tatap muka atau melalui media. Apabila ada sesi wawancara, maka ini adalah kesempatan untuk unjuk diri bahwa pantas menerima beasiswa tersebut.
4. Keberangkatan
Ini adalah tahap akhir dari proses seleksi program. Dengan memasuki tahap keberangkatan, artinya seseorang secara resmi mengikuti program tersebut. Dari sini seluruh komitmen harus dilaksanakan sesuai ketentuan dan perjanjian. Pada saat keberangkatan ada yang mengikutsertakan panitia untuk pergi ke Jepang, ada pula yang seluruh peserta berangkat sendiri dari Indonesia dan disambut oleh penyelenggara begitu tiba di sana.
Beasiswa pertukaran pelajar Jepang sangat menarik untuk diikuti dan sayang jika dilewatkan. Melalui program ini seseorang bisa mendapatkan pengalaman tak terlupakan. Bisa juga dijadikan ajang persiapan untuk melanjutkan studi master atau penelitian di negara lainnya. Bagi yang tertarik, mulai dari sekarang cari informasi dan persiapkan persyaratan-persyaratannya.
Baca juga: Daftar Universitas Terbaik! Penyedia Program Beasiswa Universitas Jepang