Semua tentu sudah mengetahui bahwa Tokyo merupakan ibukota dari negara Jepang saat ini. Namun, perjalanan Tokyo sebagai ibukota Jepang begitu panjang. Tokyo sendiri bukanlah ibukota pertama dari negara Jepang. Seperti apa sejarah tentang Tokyo dan ibukota negara Jepang? Berikut pembahasan selengkapnya.
Daftar Isi
Sejarah Ibukota Jepang
Semua orang sudah mengetahui bahwa saat ini Jepang beribukota di Tokyo, kota yang menyandang gelar sebagai salah satu kota terbesar dan tersibuk di dunia. Namun, mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa Tokyo bukanlah ibukota pertama dari Jepang. Sebelum pindah ke Tokyo, ibukota Jepang berada di Kyoto.
Menurut sejarah, ibukota dari negara Jepang merupakan tempat kediaman istana sekaligus tempat tinggal dari Kaisar Jepang. Pada masa lalu, ibukota dan istana kaisar selalu berpindah dengan berbagai alasan. Salah satunya karena usia bangunan yang belum sekuat sekarang sehingga membuat istana harus berpindah. Berpindahnya istana kaisar ini juga berdampak pada pindahnya ibukota negara Jepang.
Menariknya, pada masa zaman Asuka, Jepang tidak memiliki ibukota negara. Menurut buku sejarah Jepang, istana Kaisar Jepang didirikan di berbagai kota, antara lain: Shiki, Iware, Namba, hingga Osaka. Kota-kota di sekitarnya juga ikut dibangun dengan pusatnya adalah kediaman keluarga kaisar.
Ketika Kaisar Kammu berkuasa pada tahun 781-806, ibukota Jepang dipindahkan dari Nara ke Heiankyo atau yang sekarang disebut dengan Kyoto. Posisi Kyoto sebagai ibukota negara Jepang ini bertahan cukup lama hingga masa pemerintahan Edo. Pada masa pemerintahan Edo, atau sekitar tahun 1868, ibukota Jepang dipindahkan dari Kyoto ke Tokyo.
Hingga saat ini, Tokyo didapuk secara de facto sebagai ibukota negara Jepang sekaligus lokasi kediaman Kaisar Jepang. Meski saat ini ibukota negara Jepang sudah berada di Tokyo, tetapi Kyoto tetap mendapatkan gelar sebagai Saikyo atau Ibukota Barat.
Artikel Pilihan
Sejarah Tokyo
Menyandang gelar sebagai Ibukota Timur, Tokyo merupakan salah satu ibukota yang sangat sibuk dan padat. Pada tahun 2018, Tokyo bahkan mendapatkan peringkat pertama dalam kategori wilayah metropolitan yang paling padat di seluruh dunia. Sebelum menjadi ibukota negara Jepang dan maju seperti sekarang, Tokyo memiliki sejarah yang sangat panjang.
Perjalanan Tokyo bermula ketika masih menggunakan nama lama yaitu Edo. Pada masa itu, Edo merupakan sebuah desa perikanan kecil yang menjadi bagian dari Provinsi Musashi lama. Pemberian nama Edo ini tidak lepas dari Klan Edo yang berkuasa di daerah tersebut pada masa itu. Pada tahun 1603, Ota Dokan, seorang arsitek yang membangun kastil Edo sekaligus seorang jenderal yang disebut Shogun menjadikan Edo sebagai pusat administrasi tentara atau shogun.
Edo kemudian terus berkembang dengan pesat hingga pada abad ke-18 populasinya mencapai satu juta jiwa dan menjadi salah satu kota terbesar di dunia. Hingga pada tahun 1869, Kaisar Meiji yang pada saat itu masih berusia 17 tahun pindah dari Kyoto ke Edo. Akibat dari perpindahannya tersebut, Edo kemudian berganti nama menjadi Tokyo yang berarti Ibukota Timur.
Kaisar juga mendirikan istana kediamannya di Kyoto dengan menggunakan istana Edo pada 1 Mei 1889. Adanya istana Kaisar Meiji ini menjadikan Tokyo secara de facto sebagai ibukota negara Jepang. Kota Tokyo kemudian dilebur menjadi satu dan bergabung ke dalam Prefektur Tokyo atau yang sekarang dikenal menjadi Prefektur Metropolitan Tokyo.
Selama perang dunia kedua, Tokyo menjadi sasaran pengeboman dari negara-negara sekutu. Tokyo juga pernah mengalami gempa bumi yang cukup hebat hingga menyebabkan kerusakan di sana-sini. Namun, Tokyo bisa bangkit kembali dan menjadi salah satu kota terbesar dan terpadat di dunia saat ini.
Geografi Tokyo
Saat ini, Tokyo berbatasan dengan Prefektur Saitama di utara, Prefektur Chiba di timur, Prefektur Kanagawa di selatan, dan Prefektur Yamanashi di sisi barat. Tokyo terbagi menjadi dua bagian: Tokyo Daratan yang terletak di sebelah barat laut Teluk Tokyo dan Tokyo Kepulauan yang terletak di sisi tenggara.
Tokyo Daratan terbagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah DKK (Distrik Kota Khusus) di sisi timur dan Tama di sisi barat. Distrik Kota Khusus Tokyo ini dulunya adalah kota Tokyo sebelum digabung menjadi Prefektur Tokyo yang terdiri dari 23 distrik kota. Sama seperti DKK Tokyo, Tama juga terdiri dari kota-kota kecil.
Tokyo juga memiliki banyak sekali pulau terpencil yang termasuk ke dalam wilayah Tokyo Kepulauan. Tokyo Kepulauan ini membentang hingga sejauh 1.850 km dari pusat kota Tokyo. Di wilayah Tokyo Kepulauan ini terdapat Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu dengan salah satu bagiannya yaitu Gunung Fuji. Luas wilayah Tokyo sendiri mencapai lebih dari 2.000 kilometer persegi.
Menurut data pada tahun 2019, populasi di Tokyo mencapai lebih dari 13 juta jiwa dengan tingkat kepadatan mencapai 6.000/km persegi*). Tokyo merupakan pusat perekonomian, pendidikan, dan budaya di Jepang. Di Tokyo juga terdapat beberapa universitas ternama, salah satunya adalah University of Tokyo.
Jalan-Jalan ke Tokyo, ke Mana Saja?
Sebagai ibukota Jepang, Tokyo juga menjadi tujuan destinasi wisata bagi para turis yang datang ke Jepang. Di Tokyo ada beberapa tempat wisata yang populer dan banyak dikunjungi oleh para turis. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata yang ada di Tokyo.
1. Shibuya
Shibuya merupakan pusatnya anak-anak muda di Jepang. Ada banyak sekali gedung-gedung tinggi maupun toko-toko pakaian yang menjadi favorit anak-anak muda. Di Shibuya juga ada banyak kafe dan restoran. Tempat paling terkenal di sini adalah Shibuya Scramble Crossing yang menjadi ikon tempat ini.
2. Shinjuku
Lain Shibuya, lain pula Shinjuku. Di Shinjuku, variasi orang yang datang lebih beragam, baik tua maupun muda, pria maupun wanita. Shinjuku menjadi tempat favorit karyawan Jepang yang ingin minum-minum selepas jam kerja. Kehidupan Shinjuku seperti tidak pernah mati. Ada banyak restoran, hiburan, hingga fasilitas akomodasi yang selalu ramai tanpa kenal waktu.
3. Asakusa
Bila Shibuya dan Shinjuku merupakan wilayah metropolitan dengan banyak pusat-pusat perbelanjaan dan gedung modern, di Asakusa adalah sebaliknya. Asakusa merupakan wilayah Tokyo yang memiliki kuil-kuil dan sarat akan budaya Jepang.
4. Tokyo Skytree
Tokyo Skytree atau Menara Tokyo ini adalah tempat wisata yang baru dibuka pada tahun 2012. Sejak dibuka, Tokyo Skytree selalu ramai dikunjungi oleh turis dari berbagai tempat. Di Tokyo Skytree, turis bisa melihat keindahan kota Tokyo dari atas ketinggian. Untuk masuk ke Tokyo Skytree, turis akan dikenakan biaya sebesar 2.000 Yen
5. Tokyo Disneyland
Tempat wisata terakhir yang menjadi salah satu ikon dari kota Tokyo adalah Tokyo Disneyland. Taman hiburan ini memiliki luas 465.000 meter persegi. Tokyo Disneyland menawarkan berbagai pertunjukan dan atraksi yang akan memberikan pengalaman luar biasa bagi pengunjungnya. Untuk masuk ke Tokyo Disneyland, turis akan dikenakan biaya sebesar 8.000 Yen.
Tokyo merupakan ibukota Jepang yang memiliki sejarah cukup panjang. Sebagai ibukota negara, Tokyo menjadi kota yang padat dengan berbagai pusat-pusat perbelanjaan, pemerintahan, maupun pendidikan. Di Tokyo juga terdapat beberapa tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi. Saat ini, Tokyo dinobatkan sebagai salah satu kota terpadat dan terbesar di dunia.
Baca juga: Akihabara, Pusat Elektronik dan Surga bagi Otaku!