Pecinta manga dan anime pasti tahu tokoh Conan dalam serial “Detektif Conan”. Sosok anak kecil yang dulunya seorang remaja bernama Shinichi Kudo ini dikisahkan tubuhnya berubah mengecil karena diracun. Entah siapa yang melakukannya, namun saat itu ia sedang menyelidiki sebuah kasus organisasi misterius. Itulah sepenggal ide cemerlang dari Aoyama Gosho.
Kisah Detektif Conan tidak berhenti di situ, Shinichi Kudo yang berubah menjadi Conan harus tinggal bersama Kogoro Mouri. Kogoro pun seorang detektif hanya saja sifatnya pemalas. Dengan kehadiran Conan, namanya semakin terkenal karena Conan membantunya dalam memecahkan berbagai misteri. Inilah yang menarik dari kisah Detektif Conan, yakni rangkaian misteri jenius yang tak ada habisnya.
Daftar Isi
- Siapa Sosok Aoyama Gosho?
- Fakta Menarik di Balik Pembuatan Detektif Conan
- Karya Aoyama Gosho Lainnya
- Intip Gosho Aoyama Manga Factory
Siapa Sosok Aoyama Gosho?
Ketenaran kisah Detektif Conan hingga ke berbagai negara di Asia dan Amerika tak bisa dilepaskan dari peran Aoyama Gosho sebagai pengarangnya. Tanpa kecerdasan dan minatnya terhadap kisah-kisah kriminal penuh misteri, ia tak akan mampu menciptakan alur cerita yang kompleks namun tetap menarik untuk diikuti.
Selain itu, bakat menggambar pun sudah terlihat sejak ia berusia 5 tahun. Ia bahkan sempat bercita-cita menjadi seorang kreator manga profesional. Hal itu dibuktikan dengan konsistensinya dalam menggambar. Ia meneruskan pendidikan ke Nihon University College of Art di Tokyo. Mengambil kerja paruh waktu sebagai penggambar komik di majalah-majalah, hingga akhirnya menayangkan Detektif Conan di Shonen Sunday.
Etos kerja Aoyama Gosho tak perlu diragukan. Saat ia akan melanjutkan episode Detektif Conan, ia bisa bekerja lebih lama bersama asisten-asistennya di ruangan khusus. Ia bertanggung jawab penuh terhadap ilustrasi tokoh-tokoh utama, plot cerita, hingga twist-nya. Sedangkan, para asisten membantu untuk menambahkan detail dan menggambar tokoh-tokoh pendamping.
Kegemarannya terhadap Sherlock Holmes benar-benar memberikan inspirasi sepanjang kariernya. Tak hanya Detektif Conan, sejumlah karakter lainnya ia ciptakan dan tak kalah berhasil merenggut perhatian publik Jepang maupun internasional.
Artikel Pilihan
Fakta Menarik di Balik Pembuatan Detektif Conan
Pada awalnya, Aoyama Gosho tak pernah menyangka kalau cerita Detektif Conan akan berlangsung selama ini. Saat pertama kali tokoh ini dibuat, ia berpikir hanya bertahan sekitar tiga bulan. Ternyata respon publik di luar dugaannya. Banyak orang-orang yang menantikan kelanjutan cerita Conan, meski hingga kini akhir cerita dari sosok tersebut masih dirahasiakan. Namun, dibalik itu semua ada fakta-fakta menarik selama proses produksinya:
1. Awal Mula Cerita Detektif Conan
Sebelum menulis cerita Detektif Conan, Sang Penulis sebenarnya sudah melahirkan beberapa karya lain. Namun cerita Detektif Conan lah yang paling sukses. Tokoh ini mulai muncul ke publik pada tahun 1994 di Shonen Jump Weekly, salah satu majalah mingguan di Jepang. Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya ada pihak yang mau mengadopsi Detektif Conan menjadi anime.
Sosok dan kisah Sherlock Holmes dan Arsene Lupin banyak memberikan pengaruh pada serial Detektif Conan. Satu hal yang paling terlihat adalah nama “Conan Edogawa” diambil dari pengarah Sherlock Holmes, yaitu Sir Arthur Conan Doyle. Sedangkan nama “Edogawa” terinspirasi dari Rampo Edogawa, seorang penulis legendaris di Jepang.
2. Jam Kerja yang Padat
Aoyama Gosho beserta asisten-asistennya bisa menghabiskan 20 jam setiap hari jika akan memproduksi episode baru Detektif Conan. Semua itu dilakukan agar gambar dan jalan cerita lekas selesai. Bahkan ia dan timnya tak ragu menggunakan hari libur untuk membuat storyboard selama 8 jam. Satu storyboard bisa memakan tiga minggu, kemudian setelah itu persiapan untuk seri berikutnya.
3. Kurang Waktu Istirahat
Melihat padatnya jam produksi untuk satu episode, maka tak heran kalau tim produksi mengalami kekurangan waktu istirahat. Saat hari kerja, waktu makan hanya 15 menit lalu dilanjutkan kembali untuk menggambar dan menulis cerita. Bahkan Sang Pengarang mengaku kalau waktu tidurnya hanya 3 jam dalam sehari demi mengejar waktu tayang Detektif Conan.
Oleh sebab itu, Aoyama Gosho dan timnya sempat berhenti menulis kisah Detektif Conan dikarenakan butuh rehat sejenak. Namun, selama ini pun mereka melakukan riset untuk menghasilkan cerita lanjutan yang lebih fresh dan gebrakan baru. Akhirnya, pada 11 April 2018 Detektif Conan muncul kembali.
Karya Aoyama Gosho Lainnya
Mungkin belum banyak yang mengetahui karya-karya lain dari seniman satu ini. Detektif Conan hanyalah satu dari sekian buah cintanya terhadap kisah kriminal dan horror. Berikut adalah beberapa karyanya yang terhitung sukses dan juga terkenal:
1. Wait a Minute
Karya yang berjudul “Wait a Minute” memang tak sesukses Detektif Conan. Tapi siapa sangka, kalau karya ini menjadi batu loncatan Aoyama Gosho untuk bisa sesukses sekarang. Tokoh utama cerita ini adalah Yutaka Takai. Muncul ke publik pada tahun 1987, manga tersebut mengilustrasikan kehidupan yang futuristik karena menceritakan sebuah mesin waktu. Shonen Sunday lah yang mempublikasikannya. Saat itu Aoyama memang bekerja untuk majalah mingguan tersebut.
2. Yaiba
Yaiba dikenal juga dengan “Legend of Swordmaster Yaiba”. Tokoh utamanya bernama Yaiba Kurogane, yakni seorang samurai muda. Sejak kecil ia tinggal di hutan sehingga memiliki kepribadian pemberontak, berani, dan sulit diatur. Namun dibalik itu semua, ia rajin melatih dirinya hingga bertemu Onimaru yang akhirnya menjadi musuh terbesar Yaiba di masa depan. Lewat manga ini, Sang Pengarang berhasil meraih Shogakukan Manga Award.
3. 3rd Base 4th
Karyanya yang satu ini tidak memiliki nuansa detektif, misteri, dan pertempuran. Selain itu, produksinya pun cukup singkat karena hanya satu volume saja. Ceritanya seorang remaja bernama Yoban Sado, seorang pemain baseball yang putus asa karena tak mampu memukul bola dengan baik. Semuanya menjadi berubah saat ia menemukan tongkat ajaib. Akhir cerita, Yoban mampu melepaskan ketergantungannya terhadap tongkat ajaib tersebut dan berhasil menjadi pemain baseball yang baik.
4. Magic Kaito
Tokoh Kaitou adalah seorang anak SMA namun memiliki bakat penyihir sejak kecil. Ia senang mencuri barang-barang dengan trik-triknya yang tak terduga. Kisah tentang Kaito Kid muncul sebelum Detektif Conan, namun sosoknya sekali ada di kisah Detektif Conan sebagai tokoh antagonis. Produksi Magic Kaito sempat terhambat karena pengerjaan cerita Detektif Conan yang cukup menyita waktu, tenaga, dan perhatian.
5. Tell Me a Lie
“Tell Me a Lie” pun termasuk karya yang pendek atau one shot. Ceritanya tentang seorang anak perempuan bernama Terumi Arai. Ia memiliki kemampuan membaca pikiran orang hanya lewat sorot mata orang tersebut. Sepanjang kisah, pembaca tidak hanya dibawa untuk mengarungi suasana misteri, tetapi juga komedi dan drama di saat yang bersamaan.
Intip Gosho Aoyama Manga Factory
Pada tanggal 18 Maret 2007, dibangunlah sebuah museum untuk mengapresiasi karya-karya Aoyama Gosho, namanya “Gosho Aoyama Manga Factory”. Museum ini berada di kota Hokuei di mana Sang Seniman dilahirkan. Sekilas tampak luar bangunan ini kental dengan nuansa Detektif Conan, namun saat masuk ke dalamnya ada banyak hal yang bisa dinikmati.
Di salah satu dinding di dalam ruangan, ada bagian yang menampilkan kata-kata inspirasi selama perjuangan Sang Penulis meniti karirnya. Selain itu, ada juga puppet show yang tampil di jam-jam tertentu. Pengunjung juga bisa menyaksikan film pendek tentang perjalanan si penulis, mulai dari ia kecil, menjadi penulis paruh waktu, hingga melahirkan karya-karya yang mendunia.
Di bagian yang lain ada patung-patung serta miniatur tokoh-tokoh ciptaan dirinya, lukisan-lukisan, cover manga dari berbagai seri, dan pajangan lainnya yang menarik. Ada satu ruangan khusus pula yang sengaja didesain mirip seperti ruang kerja Aoyama Gosho pada kenyataannya. Setelah puas jalan-jalan mengelilingi museum, jangan lupa beli souvenir yang tidak akan ditemukan di tempat lain.
Kesuksesan Aoyama Gosho membawa anime Jepang memiliki tempat tersendiri di mata dunia. Kini, cerita Detektif Conan masih dapat dinikmati, baik melalui buku komik atau tayangan kartun di televisi. Kasus-kasus yang diangkat bukanlah kasus biasa namun tidak jenuh diikuti oleh kalangan yang tidak menyukai kisah-kisah kriminal. Ia adalah salah satu seniman Jepang yang bisa disandingkan dengan penulis-penulis dunia lainnya.
Baca juga: Cosplay Jepang, Berawal dari Hobi Kini Menjadi Profesi