Meskipun dikenal akan kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuannya, Jepang adalah negara yang masih menjunjung tinggi tradisi dan budaya. Itu sebabnya, perayaan-perayaan yang berhubungan dengan agama ataupun tradisi masih terus dipertahankan. Salah satunya adalah Gion Matsuri, sebuah festival paling besar di Kyoto, Jepang.
Di Jepang, perayaan atau festival memang biasanya dipenuhi dengan ramainya musik, arak-arakan, serta banyaknya pengunjung baik di jalan ataupun kuil. Orang Jepang sendiri menganggap sebuah perayaan sebagai sesuatu yang sakral dan penting. Nah, mau tahu seperti apa keseruan dan keunikan festival Gion Matsuri? Jangan lewatkan artikel ini.
Daftar Isi
- Sejarah Munculnya Gion Matsuri
- Jadi Festival Paling Besar dan Megah di Musim Panas
- Fakta Unik Gion Matsuri
- Wisatawan Bisa Ikut Berpartisipasi
Sejarah Munculnya Gion Matsuri
Festival ini diselenggarakan di Kyoto dan sudah mulai dijalankan secara occasional sejak 869 M. Menjadi festival yang tertua, inti dari seluruh kegiatan seremonial adalah untuk memohon kesembuhan penyakit kepada para dewa. Dulu, festival Gion hanya dilakukan apabila ada serangan wabah. Kuil-kuil dipenuhi orang yang berdoa memohon agar penyakit dihilangkan dari Jepang.
Sejak dipelopori oleh masyarakat kuno itulah, mulai tahun 970 M festival ini jadi kegiatan rutin wajib. Tujuannya tentu saja untuk memberikan persembahan kepada para dewa, memohon kepada mereka agar para jiwa diberikan keselamatan serta Kesehatan.
Namun, ada juga yang menyebutkan kalau asal usul festival ini adalah ketika ada anggota keluarga istana atau kekaisaran yang meninggal dalam keadaan tidak bersalah. Jiwanya perlu diistirahatkan melalui persembahan serta permohonan pada para dewa. Peristiwa ini terjadi sekitar abad ke 9.
Durasi dari festival ini cukup lama, yaitu 30 hari. Jadi, di sepanjang musim panas atau bulan Juli, Kyoto akan ramai dengan acara-acara yang merupakan ritual Gion. Warga Jepang kala itu berharap supaya penyakit yang menyebabkan banyak kematian segera berhenti. Roh-roh jahat perlu ditenangkan. Itulah sebabnya sampai hari ini perayaan Gion terus dilakukan.
Artikel Pilihan
Jadi Festival Paling Besar dan Megah di Musim Panas
Berwisata ke Kyoto di musim panas akan semakin bermakna jika bisa sekaligus menikmati perayaan ini. Kyoto sendiri adalah kota yang memiliki peranan penting dalam menjaga tradisi serta budaya Jepang. Pada bulan Juli, festival Gion digelar dan parade atau arak-arakan kuil yang dikenal dengan sebutan Hoko dan Yama.
Diklaim jadi perayaan yang paling besar karena diikuti oleh ratusan bahkan ribuan orang. Hal ini karena dibutuhkan banyak orang untuk menarik serta mengarak Yama, sebuah kereta beroda kayu yang sangat besar. Yama digunakan untuk membawa Hoko, Menara kuil tinggi, berkeliling jalan-jalan Kyoto. Perlu sedikitnya 20 orang untuk bisa menarik Yama.
Selain itu, yang membuat festival ini sangat megah adalah meriahnya musik serta makanan yang melimpah ruah. Perayaan Gion selalu dibarengi dengan festival jajanan Jepang juga. Wisatawan bisa dengan mudah menemukan makanan tradisional seperti Tomorokashi atau Takoyaki. Jalan-jalan di Kyoto akan dipenuhi dengan para penjual makanan.
Yang tak kalah unik lagi adalah semua orang Jepang bahkan wisatawan yang hadir akan mengenakan pakaian tradisional. Baik itu kimono musim panas (Yukata) lengkap dengan sandal kayu yang disebut juga dengan Geta, atau bahkan kimono lengkap. Biasanya para wanita tampil lebih anggun dengan kimononya masing-masing. Para lelaki pun tak ketinggalan, semua mengenakan baju tradisional.
Fakta Unik Gion Matsuri
Kemegahan festival ini tak bisa dibantah lagi. Sebagai salah satu yang terbesar, bersanding dengan festival Tenjin Osaka serta Kanda Tokyo, UNESCO bahkan menetapkan Gion Matsuri sebagai Warisan Budaya tak Berwujud. Musim panas di Kyoto tidak akan pernah membosankan dengan adanya festival ini. Mau tahu fakta lain tentang festival Gion? Ini daftarnya
1. Perlambang Rasa Syukur
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa festival ini muncul karena dulunya Jepang dilanda wabah penyakit yang menyebabkan kematian besar. Orang-orang berdoa kepada dewa Susano no Mikoto yang dianggap dewa kesembuhan. Ketika penyakit berangsur-angsur hilang, penduduk Jepang mengungkapkan terima kasihnya pada dewa Susano no Mikoto lewat festival ini.
2. Pawai Kereta
Salah satu acara inti dari perayaan Gion adalah arak-arakan atau pawai kereta. Kereta ini diatasnya diletakkan sebuah tiruan Menara kuil yang sangat tinggi dan besar. Jumlah arak-arakan bisa mencapai 32 kuil. Acara ini dikenal dengan Yamahoko Junko, yaitu kereta raksasa ditarik 40 sampai 50 laki-laki berpakaian tradisional Jepang lengkap.
Sebenarnya, festival ini dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Saki (festival awal) dan Ato (festival akhir). Pada tiap bagian akan diisi dengan parade kereta dengan jumlah yang berbeda. Setiap Yamaboko memiliki cerita masing-masing yang digambarkan melalui dekorasi mewahnya. Ada legenda-legenda yang berbeda dari tiap kereta.
3. Dilaksanakan 1 Bulan Penuh
Bulan Juli adalah bulan paling meriah. Pasalnya, mulai tanggal 1-31 Juli, festival Gion diselenggarakan di Tokyo. Yamahoko Junko sendiri akan berlangsung pada 17 dan 24 Juli. Jadi, pada bulan ini, Kyoto akan sangat meriah dan semarak. Banyak orang berpakaian tradisional kimono musim panas, pawai, serta jajanan tradisional di sepanjang jalan.
4. Arak-arakan Lebih dari 10 Ton
Yang membuat festival ini megah tak lain dan tak bukan adalah arak-arakan Yamahoko. Dengan tinggi mencapai 25 meter dan berat 10 ton. Yang terbesar bahkan mencapai 12 ton! Maka tak heran jika perlu sampai 50 orang lebih untuk menariknya keliling Kyoto. Saking besarnya, kota Kyoto bahkan harus melakukan penyesuaian khusus pada area yang dilintasi, lho.
Contohnya adalah lampu-lampu jalan akan dilipat supaya Yamaboko bisa melintas. Walaupun memang tidak semuanya akan dilipat, tapi penyesuaian ini dibuat. Arak-arakan yang menjual harus bisa melintas tanpa hambatan. Pasalnya, di atas kuil yang diarak itu juga akan ada orang-orang memainkan music tradisional.
Wisatawan Bisa Ikut Berpartisipasi
Bisa dibilang ini adalah festival yang paling ramah wisatawan karena di saat Gion Matsuri, rumah-rumah di Kyoto justru dibuka untuk para tamu. Mereka sengaja membuka pintu rumah, supaya orang lain bisa melihat ada penyekat kuno di dalam rumah. Acara membuka rumah ini dilangsungkan pada tanggal 16 serta 17 Juli.
Pada 17 Juli juga dilaksanakan puncak acara yaitu Yamaboko Junko. Semua orang akan tumpah ruah di jalan menyambut arak-arakan kuil raksasa yang ditarik di kereta raksasa pula. Para turis tak jarang ikut memakai Yukata, atau kimono musim panas yang tipis. Untuk para wanita, walaupun tipis, namun tetap memiliki motif yang menarik. Untuk laki-laki kimononya hanya polos saja.
Memegang rekor sebagai perayaan tertua, ini justru yang paling bisa dinikmati semua orang tak hanya penduduk Jepang. Suasana sangat meriah, penuh kegembiraan, musik menggema dimana-mana, dan tak lupa makanan melimpah. Wujud syukur ini memang mengharuskan sebanyak mungkin orang terlibat didalamnya.
Itulah tadi pembahasan mengenai Gion Matsuri yang diselenggarakan di Kyoto setiap musim panas. Jangan lupa untuk ikut menikmati kemeriahan perayaan ini jika kebetulan sedang ada di Jepang pada musim panas. Menikmati festival ini selagi di Jepang akan jadi momen tak terlupakan sepanjang masa.