Jepang dikenal sebagai salah satu negara Asia yang maju di bidang ekonomi, pendidikan, dan pariwisata. Kemajuan Jepang didapatkan dari peran generasi muda yang selalu bersinergi untuk membangun negara. Sejak usia sekolah, orang Jepang sudah diajarkan nilai-nilai kebaikan. Hal ini juga tidak luput dari dukungan sistem belajar di Jepang yang berkualitas.
Bukan hanya itu saja, meskipun Jepang menjadi negara maju, Jepang juga selalu menghargai berbagai budaya dan tradisi. Misalnya saja seperti sekolah Jepang yang mengajarkan budaya disiplin, rasa hormat, dan sopan santun. Karena itulah, bisa dikatakan bahwa sekolah di Jepang bisa menjadi jembatan awal untuk menggapai prestasi.
Ingin tahu seperti apakah kehebatan pendidikan Jepang? Adakah hal yang unik dan membedakan antara sistem belajar Jepang dan Indonesia? Mari simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui informasi detailnya.
Mengenal Sistem Pendidikan Di Jepang
Pendidikan di Jepang menerapkan sistem 6-3-3-4 atau wajib belajar 9 tahun. Maksudnya, ada pendidikan wajib di sekolah dasar selama 6 tahun dan di sekolah menengah pertama selama 3 tahun. Setelah itu, dilanjutkan dengan pendidikan lanjutan 3 tahun di sekolah menengah atas dan 4 tahun di perguruan tinggi.
Tujuan diterapkannya sistem belajar di Jepang seperti ini adalah untuk menyetarakan pendidikan untuk setiap siswa di Jepang. Jadi, siswa dapat bersekolah setiap jenjang sesuai dengan kemampuan dan tanpa adanya diskriminasi. Untuk mendukung sistem pendidikan tersebut, pemerintah Jepang membebaskan biaya sekolah selama wajib belajar 9 tahun.
Dalam hal pendidikan, orang tua mempunyai tugas untuk mendaftarkan anak ke pemerintah di wilayah setempat. Setelah itu, pemerintah akan mempertimbangkan siswa untuk masuk di sekolah terdekat. Hal ini dilakukan agar semua sekolah setara dan tidak ada yang difavoritkan. Karena hal itulah, kualitas pendidikan di semua sekolah Jepang bisa sama.
Di awal usia sekolah, siswa di Jepang difokuskan untuk membangun karakter dan perilaku yang baik. Untuk penilaian kemampuan umum, guru akan melihat dari kemampuan belajar sehari-hari dan beberapa tes ringan. Dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, bisa dibilang Jepang sangat menghargai setiap proses. Sangat menarik kan?
Artikel Pilihan
Program Pertukaran dan Tahun Akademik dalam Sistem Pendidikan Jepang
Dalam sistem pendidikan Jepang, sama seperti di Indonesia, ada juga program pertukaran siswa yang sering ditemukan di beberapa universitas. Selain itu, ada juga tahun akademik yang diterapkan oleh banyak sekolah di Jepang. Ingin tahu seperti apakah keunikan hal tersebut? Berikut ini ulasan lengkapnya:
1. Program Pertukaran
Dalam sistem belajar di Jepang, ada sebuah program pertukaran dengan jangka waktu pendek. Program pertukaran ditujukan untuk mahasiswa Jepang yang ingin belajar ke luar negeri. Tentunya, program pertukaran dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kedua universitas dalam waktu 1 semester atau lebih.
Saat mengikuti program pertukaran, mahasiswa tetap terdaftar di universitas asli di Jepang. Program pertukaran dilaksanakan bukan hanya untuk tujuan mendapatkan gelar saja. Melalui program pertukaran, mahasiswa diharapkan agar bisa belajar bahasa asing dan mendapat pengalaman tentang budaya asing.
2. Tahun Akademik
Umumnya, sekolah di Jepang memulai tahun akademik di bulan April dan berakhir di bulan Maret tahun selanjutnya. Dalam pelaksanaan tahun akademik tersebut, ada kelas yang berlangsung selama 1 tahun dan ada yang dibagi menjadi 2 semester. Meskipun dimulai April, ada beberapa universitas yang memberikan izin untuk masuk beberapa bulan setelahnya.
Keunikan Sistem Belajar di Jepang
Jepang yang sangat unggul dalam bidang pendidikan tidak lepas dari uniknya sistem pendidikan dan belajar di Jepang. Tentunya, hal tersebut bisa menjadi contoh nyata untuk negara lain. Seperti apakah keunikan sistem pendidikan dan belajar di Jepang? Berikut ini ulasan lengkapnya:
1. Perilaku Merupakan Hal Penting Dibanding Ilmu Pengetahuan
Di beberapa negara, umumnya sekolah memfokuskan siswa untuk pandai dalam pengetahuan umum. Hal ini berbeda dengan siswa di Jepang. Di awal usia sekolah dasar sampai tahun ketiga, siswa Jepang difokuskan untuk belajar sopan santun dan pendidikan karakter lainnya. Untuk penilaian kemampuan pengetahuan umum, siswa diberikan tes pengetahuan yang ringan.
2. Tahun Akademik Dimulai 1 April
Keunikan sistem belajar di Jepang yang selanjutnya berkaitan dengan tahun akademik. Beberapa universitas di negara lain biasanya memulai tahun akademik di bulan September. Namun berbeda dengan Jepang yang tahun akademik dimulai bulan April. Biasanya, hari pertama sekolah di Jepang ditandai dengan mekarnya bunga sakura.
3. Di Sekolah Jepang Tidak Ada Petugas Kebersihan
Di sekolah Jepang, tidak ada petugas kebersihan yang dipekerjakan untuk membersihkan sekolah. Jadi, siswa di Jepang harus membersihkan kelas dan lingkungan sekolah. Biasanya, siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk bergantian membersihkan sekolah. Dalam sistem pendidikan di Jepang, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat belajar mandiri dan saling tolong menolong.
4. Sekolah Jepang Mempunyai Menu Makanan Standar
Umumnya, sekolah di Jepang akan menyediakan menu makan siang. Kerennya lagi, menu makan siang standar ini diatur oleh koki profesional yang mengerti ilmu gizi. Menu makan siang ini dimakan bersama dengan siswa lain dan para guru. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan hubungan positif antara guru dan siswa.
5. Siswa Jepang Harus Belajar Puisi Dan Kaligrafi Jepang
Keunikan lain dari sistem belajar di Jepang adalah diharuskannya siswa Jepang untuk belajar haiku dan shodo. Haiku merupakan sebuah puisi yang disampaikan dengan ekspresi sederhana. Sedangkan shodo merupakan kaligrafi Jepang yang kepopulerannya menyamai lukisan tradisional. Kedua hal ini diajarkan agar siswa Jepang dapat menghargai tradisi dan budaya negaranya sendiri.
6. Sebuah Tes Dapat Menentukan Masa Depan Siswa
Di akhir sekolah menengah atas di Jepang, siswa harus menyelesaikan tes yang sangat penting untuk masa depan. Nilai tes tersebut digunakan untuk masuk perguruan tinggi di Jepang yang mempunyai minimal skor berbeda. Jika nilai dari tes tidak mencapai skor minimal, maka siswa Jepang tidak bisa masuk perguruan tinggi yang dipilih.
Perbedaan Sistem Pendidikan di Jepang dan Indonesia
Bisa dibilang, pendidikan merupakan salah satu standar kemajuan suatu negara. Jepang yang dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan berkualitas dan terbaik berhasil membuktikannya. Sebenarnya, apakah yang membedakan sistem pendidikan di Jepang dan di Indonesia?
1. Jam Sekolah
Perbedaan sistem belajar di Jepang dan di Indonesia yang pertama berkaitan dengan jam sekolah. Sekolah di Jepang umumnya dimulai dari jam 08.00 sampai jam 15.00 dilanjutkan dengan kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan di Indonesia, jam sekolah dimulai jam 07.00 sampai 13.00 dan ada yang menerapkan full day school. Karena itulah, jam sekolah di Indonesia terbilang cukup padat.
2. Kemampuan Belajar Siswa
Di Jepang, penilaian untuk naik ke kelas selanjutnya dilakukan melalui nilai ulangan dan kemampuan setiap siswa. Kerennya lagi, nilai ulangan juga bisa digunakan saat mengikuti ujian masuk universitas. Bisa dibilang, Jepang sangat menghargai proses. Sedangkan di Indonesia, penilaian kemampuan siswa dalam belajar dilihat dari faktor individu siswa saja.
3. Etika dan Kedisiplinan
Perbedaan sistem belajar di Jepang yang selanjutnya berhubungan dengan etika dan kedisiplinan. Di awal usia sekolah dasar, siswa di Jepang difokuskan untuk mempelajari tata krama dan kedisiplinan. Berbeda dengan sekolah di Indonesia yang sangat kurang pelajaran etika dan kedisiplinan. Di Indonesia, siswa sekolah langsung difokuskan untuk pelajaran umum saja.
4. Menu Makan Siang
Sekolah di Jepang, terutama sekolah dasar dan menengah pertama, sekolah menyediakan menu makan siang yang sama untuk semua siswa dan guru atau disebut dengan Kyuushoku. Selain itu, makan siang juga harus dimakan bersama-sama dalam waktu yang telah ditentukan. Berbeda dengan sekolah di Indonesia, siswa dibebaskan untuk membeli makan siang di kantin sekolah atau membawa bekal masing-masing.
5. Kebersihan Sekolah
Sekolah di Jepang tidak menyediakan petugas kebersihan untuk membersihkan kelas dan lingkungan. Jadi, siswa di Jepang membersihkan kelasnya secara mandiri setelah jam sekolah berakhir. Berbeda dengan di Indonesia, setelah jam sekolah berakhir siswa akan langsung meninggalkan kelas. Siswa pun juga mengabaikan kebersihan lingkungan sekolah dan hanya mengandalkan petugas kebersihan.
Itulah ulasan lengkap terkait sistem belajar di Jepang yang berbeda dengan negara lainnya. Sangat menakjubkan ya? Sejak usia sekolah, siswa Jepang sudah ditanamkan nilai tata krama, kerja keras, dan menghormati budaya. Karena itulah, tidak heran jika Jepang menjadi negara maju dengan orang-orangnya yang hebat dan beradab. Semoga dapat menambah wawasan!
Baca juga: Belajar Bahasa Jepang di Summer School dan Winter School Sambil Liburan di Jepang!