Impian setiap mahasiswa adalah langsung dapat kerja setelah lulus kuliah. Namun, tidak semua mahasiswa bisa bernasib beruntung seperti ini. Jika kebetulan belum mendapat kerja setelah lulus kuliah, bisa mencoba bergabung di program internship di Jepang.
Internship di Negeri Sakura ini merupakan gabungan antara pelatihan dan juga magang. Program ini tersedia untuk lulusan sarjana ataupun master. Jika berminat mengisi waktu dengan menambah ilmu mengenai dunia kerja, program ini layak untuk dijajal.
Daftar Isi
Berkenalan dengan Program Internship di Jepang
Persiapan yang Perlu Dilakukan
Tantangan dan Masalah Program Internship
Keuntungan Ikut Internship ke Jepang
Berkenalan dengan Program Internship di Jepang
Pada tahun 2019 lalu, Awaji Youth Federation Fellowship (AYF) membuka program internship di Jepang. Program ini dipelopori oleh Pasona Group dimana ada penggabungan antara program pelatihan dan magang. Program ini ditujukan untuk mahasiswa S1 ataupun S2 yang sudah lulus.
Pada program ini, calon penerima internship harus menjalani masa orientasi selama 2 bulan. Kemudian, dilanjutkan dengan pelatihan, belajar membuat planning, serta kerja praktek selama 4 bulan di Pasona Group. Selanjutnya, selama 6 bulan peserta akan mengimplementasikan proyek-proyek yang sudah disusun sebelumnya.
Pelatihan ini akan diberikan oleh para ahli serta mentor spesialis. Dosen tamu juga dihadirkan untuk transfer knowledge dan pengalaman kepada peserta internship. Pendampingan akan diberikan langsung oleh mentor spesialis selaku fasilitator. Fasilitator berperan membimbing peserta dan mengatur jadwal serta durasi pelatihan.
Selain program dari AYF ini, ada juga program internship OSIP (Overseas Internship Program). Program ini ditujukan untuk mahasiswa yang masih aktif dan bisa berbahasa Jepang dengan level JLPT N3. Di program ini, peserta internship akan magang di perusahaan Jepang dengan tujuan belajar mengenai dunia kerja di Jepang.
Selain dua program di atas, ada banyak lagi program internship di Jepang yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga sosial yang bergerak di bidang pendidikan. Misalnya AIP (Asia Internship Program) yang menyediakan pendaftaran program magang dengan durasi maksimal 6 bulan.
Prosedur di AIP cukup mudah, applicant hanya cukup mendaftar secara online, melakukan wawancara, membayar deposit, kemudian AIP akan melakukan placement. Setelah placement selesai dilakukan, peserta bisa membayar pelunasan dan mempersiapkan keberangkatan ke Jepang. Visa akan dibantu pengurusannya oleh AIP.
Artikel Pilihan
Persiapan yang Perlu Dilakukan
Program internship di Jepang umumnya menetapkan beberapa persyaratan. Salah satunya adalah kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihubungkan dengan kontribusi dalam proyek yang sedang dibuat. Untuk itu, ada baiknya melatih skill ini dengan banyak-banyak riset tentang permasalahan di dunia kerja dan bagaimana menghadapinya.
Selain itu, kemampuan berbahasa Jepang juga menjadi salah satu syarat untuk bisa ikut program internship di Jepang. Ada baiknya mengambil kursus Bahasa Jepang sebelum ikut program internship. Selain itu, kemampuan bahasa Inggris juga diperlukan dan disarankan mengikuti ujian TOEIC. Nilai minimum TOEIC berbeda-beda untuk setiap penyelenggara program.
Persyaratan lainnya adalah peserta harus sudah lulus kuliah untuk program internship yang ditujukan untuk lulusan sarjana atau master. Sedangkan untuk mahasiswa yang ingin mengambil program magang, umumnya minimal kuliah adalah 1 tahun.
Mengikuti program ini berarti harus juga menyiapkan skill mentransformasikan ide ke tindakan nyata. Pasalnya, selama menjalani masa internship, para intern akan terjun langsung ke perusahaan. Jadi, sebaiknya persiapkan diri sebaik-baiknya.
Perbanyak informasi mengenai bagaimana orang-orang yang sudah lolos seleksi menjalani kesehariannya di Jepang. Ini penting agar bisa mempersiapkan diri baik untuk urusan formalitas, dokumen, mental dan persiapan akademis.
Tantangan dan Masalah Program Internship
Menurut mahasiswa yang sedang dan sudah pernah menjalani internship di Jepang, ada sejumlah tantangan tersendiri yang harus dilewati. Pertama, mereka sering menemui kesulitan ketika akan beribadah selama jam kerja, terutama bagi yang beragama muslim.
Pekerja lokal sering menganggap hal ini menyulitkan. Tentu saja tidak ada fasilitas untuk sholat dan wudhu di kantor-kantor di Jepang. Belum lagi soal makanan halal yang sulit ditemui. Di Tokyo, makanan halal masih bisa ditemukan, namun di prefektur lain, makanan halal bisa menjadi tantangan tersendiri.
Terkait dengan makanan, banyak peserta program ini yang justru memilih jadi vegetarian saja selama di Jepang. Alasannya karena faktor halal dan juga sulitnya mencari bumbu-bumbu ketika ingin masak sendiri. Selain itu, harga makan di restoran atau kedai juga terbilang cukup mahal.
Selain itu, masalah juga kerap datang dari program magang itu sendiri. Misalnya, adanya praktek-praktek penipuan terkait gaji atau tunjangan yang diberikan selama masa internship. Beberapa program menyebut jika tidak ada biaya apapun, namun ada potongan gaji atau tunjangan. Pemotongan ini tidak diberitahukan di awal.
Belum lagi masalah kesehatan mental para intern. Tidak jarang dari mereka yang homesick dan merasa terasing karena sulit berkomunikasi dan bersosialisasi. Apalagi jika program internship memakan waktu yang cukup lama. Hal-hal seperti ini adalah tantangan yang harus dilalui ketika lulus seleksi program internship di Jepang.
Keuntungan Ikut Internship ke Jepang
Terlepas dari sejumlah tantangan yang harus dihadapi, ada banyak keuntungan dari program ini. Adanya hal-hal baik dari program internship ini membuat semakin banyak orang mencoba peruntungan agar bisa lolos seleksi. Berikut ini daftar keuntungan dari program ini:
1. Transfer Ilmu Pengetahuan
Mengikuti internship di negeri dengan budaya kerja tinggi dan kemajuan teknologi merupakan keuntungan tersendiri. Intern bisa belajar langsung dan juga mempraktekkannya. Adanya transfer knowledge dari perusahaan tempat program intern berlangsung tentu sebuah keuntungan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.
2. Mendapat Gaji dan Tunjangan
Peserta internship akan diberikan tunjangan atau gaji diluar fasilitas seperti tempat tinggal dan keperluan sehari-hari. Tunjangan ini jika dipergunakan secara wajar dan hemat, bisa ditabung dan dibawa pulang ke tanah air. Jadi, selain mendapat ilmu pengetahuan peserta juga bisa mendapat pendapatan.
3. Mendapat Sertifikat JITCO
Peserta internship berkesempatan mendapatkan sertifikasi dari JITCO. Ini akan menjadi nilai tambah dan bekal bagi peserta jika ingin melamar kerja lagi di tempat lain sepulangnya dari internship. Sertifikat keahlian ini sangat berarti di mata perusahaan.
4. Internship di Perusahaan Besar di Jepang
Tidak jarang peserta program ini ditempatkan di perusahaan-perusahaan besar di Jepang. Contohnya, ada peserta magang yang ditempatkan di perusahaan seperti Nintendo, Toyota, dan banyak lagi. Pengalaman ini tentu menjadi nilai tambah sepulang ke tanah air. Umumnya, pemberi kerja di tanah air akan tertarik dengan alumni internship di Jepang, hal ini terjadi pada proyek MRT tempo hari.
5. Kesempatan Mengumpulkan Modal Usaha
Intern mendapatkan tunjangan selama di Jepang. Tunjangan ini bisa dikumpulkan lalu dibawa pulang dan dijadikan modal usaha. Untuk itu, disarankan kepada peserta program ini untuk bijak menggunakan uang saku atau tunjangan yang diberikan. Jangan sampai habis begitu saja, sehingga program ini terkesan tanpa hasil.
Program internship di Jepang memang menarik karena menghadirkan pengalaman bekerja dan belajar di negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi. Budaya kerja di Jepang pantas diadaptasi dan dipelajari lalu diaplikasikan di tanah air. Terlepas dari tantangannya, program ini layak dijajal.
Baca juga: Berminat Kerja di Jepang? Yuk, Tulis Dulu CV Kamu Dalam Bahasa Jepang!