Yukata: Pakaian Jepang Seperti Kimono yang Lebih Sejuk untuk Musim Panas

WeXpats
2020/09/14

Masyarakat Jepang terkenal sangat menjunjung tinggi budaya yang mereka miliki. Mereka banyak menerapkan budaya-budaya ini dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penghargaan dan pelestarian. Salah satu budaya Jepang tergambar dari pakaian tradisionalnya seperti Kimono. Namun ada juga pakaian Jepang seperti Kimono yang dikenal dengan Yukata yang sekilas terlihat mirip namun berbeda.

Daftar Isi

Mengenal Yukata, Pakaian Jepang Seperti Kimono Untuk Musim Panas

Sejarah Singkat

Cara Memakai Yukata 

Perbedaan Yukata dan Kimono

Mengenal Yukata, Pakaian Jepang Seperti Kimono Untuk Musim Panas

Mendengar Yukata orang-orang akan mulai berpikir tentang salah satu pakaian tradisional dari negeri sakura, Jepang. Beberapa orang menganggap Yukata adalah pakaian Jepang seperti Kimono karena dilihat dari bentuknya yang cukup mirip. Bagi orang awam, Kimono dan Yukata adalah hal yang sama namun jika diperhatikan ada beberapa perbedaan yang mendasar.

Perbedaan mendasar dapat dilihat dari pola dan penggunaan Yukata dan Kimono yang jelas berbeda. Jika Kimono digunakan untuk acara-acara formal, lain halnya dengan Yukata yang digunakan untuk acara santai saja seperti perayaan kebudayaan. Pola Yukata juga berbeda dengan Kimono, dan Yukata memiliki pola yang lebih beragam dan variatif dibanding Kimono.

Yukata ini juga digunakan untuk musim panas saja, untuk itu tidak heran jika bahan yang digunakan cenderung lebih tipis dari Kimono. Yukata memang cocok digunakan untuk merayakan pesta budaya pada musim panas karena pola Yukata sendiri yang lebih cantik. Namun pola Yukata tidak begitu banyak pada Yukata pria, kebanyakan hanya warna-warna gelap.

Sejarah Singkat

Untuk mengenal lebih dalam mengenai Yukata, pakaian Jepang seperti Kimono ini, mari bahas sejarahnya terlebih dahulu. Yukata sendiri disebut sebagai baju setelah mandi yang dibuat dari kain rami (katabira) yang dulunya justru digunakan untuk berendam(*). Yukatabira (sebutan awal Yukata) pada zaman Heian digunakan untuk mandi atau berendam di pemandian umum.

Selain untuk mandi, Yukatabira ini digunakan untuk mengelap keringat dan melindungi tubuh karena terbuat dari rami yang mudah kering. Namun pada zaman Azuchi-Momoyama, Yukatabira berganti fungsi menjadi pakaian setelah mandi. Sedangkan pada zaman Edo Yukata digunakan untuk pakaian tidur dan bukan pakaian yang digunakan di tempat umum.

Meskipun Yukata merupakan pakaian Jepang seperti Kimono namun dalam pembuatannya Yukata lebih simple. Tidak ada lapisan lain yang perlu dijahit di bagian dalam Yukata, tidak seperti Kimono. Selain itu tambahan lapisan di bagian pinggang dan pundak serta pola yang lebih sederhana. Setelah Perang Dunia II, pembuatan Yukata mulai diajarkan kepada siswi-siswi Jepang.

Cara Memakai Yukata 

Di Jepang, hampir semua hotel menyediakan Yukata sebagai pakaian tidur untuk para tamu hotel yang berkunjung. Yukata yang digunakan sebagai pakaian tidur ini bisa langsung dipakai tanpa lapisan apapun di dalamnya. Sedangkan ketika digunakan untuk keluar rumah, biasanya Yukata pria ditambahkan dengan celana panjang atau pendek saja tanpa baju dalaman.

Meskipun Yukata adalah pakaian Jepang seperti Kimono penggunaannya berbeda, Kimono memerlukan pakaian dalam. Untuk pemakaiannya, Yukata diikat dengan obi yang ukurannya lebih kecil dari obi Kimono dan diikat dengan simpul bunko. Ada juga obi yang dijual dengan simpul yang sudah jadi, tinggal diaplikasikan pada Yukata baik pria maupun wanita.

Untuk wanita, biasanya Yukata yang digunakan pas dengan ukuran tubuh agar terlihat pas. Ada beberapa perlengkapan yang digunakan untuk pemakaian Yukata pada wanita termasuk dalaman. Hal ini karena Yukata untuk wanita tentu saja tidak sama dengan Yukata untuk pria.

  • Susoyoke, yakni semacam rok panjang berwarna putih yang akan digunakan sebagai bawahan atau dalaman.

  • Hadajuban, yakni pakaian dalam atau atasan.

  • Koshihimo, yakni tali pinggang yang akan digunakan untuk mengencangkan Yukata di bagian pinggang dan untuk menyesuaikan panjang kain Yukata agar sesuai dengan tinggi badan.

  • Datejime, sabuk pengikat berupa kain untuk mengencangkan ikatan pada bagian perut.

  • Obi, kain yang digunakan untuk mengencangkan Yukata pada badan pemakai. 

Perbedaan Yukata dan Kimono

Saat berlibur ke Jepang, rasanya kurang lengkap jika tidak mengenakan baju tradisionalnya sambil berfoto di spot-spot populer di Jepang. Salah satu yang bisa dicoba adalah Yukata, pakaian Jepang seperti Kimono namun memiliki pola yang lebih beragam. Ada beberapa perbedaan dari kedua pakaian tradisional dari negeri sakura ini yang bisa di simak berikut ini.

1. Komposisi Lapisan Baju

Perbedaan pertama yang pertama dapat dilihat dari lapisan yang dikenakan pada bagian dalam pakaian yang dimiliki kedua pakaian tradisional ini. Untuk Kimono, pakaian dalam yang digunakan adalah kain yang dibuat dengan bahan sutra yang lembut namun memiliki tekstur.

Sedangkan untuk Yukata tidak ada lapisan atau dalaman yang digunakan, terutama untuk Yukata pria. Hal ini karena penggunaan Yukata memang diperuntukkan untuk musim panas, dimana suhu semakin tinggi. Pemakainya tidak perlu menggunakan dalaman agar suhu tubuh tetap terjaga.

2. Lengan

Perbedaan lain dari Yukata dan Kimono juga dapat dilihat dari bentuk lengan pakaiannya. Kimono memiliki banyak jenis lengan yang biasanya lebar dan panjang sedangkan Yukata lebih pendek. Salah satu jenis lengan pada Kimono disebut furisode yang panjangnya bahkan menyentuh lantai. Lengan Kimono jenis ini digunakan untuk wanita yang masih lajang.

3. Bahan

Kimono memang merupakan pakaian tradisional Jepang yang sangat eksklusif dan harga yang cukup mahal. Bahan pembuatannya sendiri terbuat dari kain sutra tebal dan halus untuk menunjukkan sisi mewah dan nilai keindahan dari pakaian. Berbeda dengan Kimono, Yukata dibuat dari kain katun yang lebih ringan dan harganya juga murah.

4. Penggunaan untuk Musim Panas

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Yukata lebih sering digunakan pada musim tertentu yakni musim panas. Terbuat dari kain katun yang dapat menyerap keringat membuat Yukata sangat nyaman digunakan saat suhu yang tinggi di musim panas. Kebalikan dari Yukata, Kimono digunakan pada musim dingin karena komposisinya lebih tebal yang mampu menjaga suhu tubuh.

5. Tergantung Dengan Acara

Yukata sering dipakai untuk berbagai acara di luar rumah pada musim panas karena kainnya lebih tipis. Selain itu, Yukata lebih sering digunakan untuk menghadiri festival-festival musim panas seperti bon-odori atau hanabi. Sedangkan Kimono digunakan untuk menghadiri acara-acara resmi dan formal seperti saat berdoa di awal tahun baru atau pada upacara kelulusan.

6. Penggunaan Kaos Kaki

Satu lagi hal yang membedakan antara Kimono dan Yukata yakni penggunaan kaos kaki. Sandal yang biasa disebut sori atau geta menjadi aksesoris yang wajib digunakan saat memakai pakaian tradisional di Jepang. Saat menggunakan geta bersama Kimono, orang-orang akan mengenakan kaos kaki sedangkan saat memakai Yukata tidak diperlukan(*).

Itulah ulasan singkat mengenai Yukata, pakaian Jepang seperti Kimono yang menjadi pembahasan kali ini. Dari pembahasan di atas, semoga pembaca mampu mengetahui dan memahami perbedaan dari kedua pakaian tradisional dari Jepang ini. 

Baca juga: Kekuatan Budaya Jepang: Dekat dengan Kehidupan Sehari-hari hingga Bertahan sejak Zaman Kuno

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Yukata: Pakaian Jepang Seperti Kimono yang Lebih Sejuk untuk Musim Panas

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie