Kekaisaran Jepang memang menjadi pembahasan yang sangat menarik untuk dibahas. Ada banyak hal menarik dari kekaisaran Jepang yang bisa dibahas seperti pemerintahan hingga kaisar-kaisarnya. Tahun 2019 menjadi tahun yang disambut meriah oleh para warga Jepang dimana Kaisar Jepang yang baru telah diangkat yakni Kaisar Naruhito.
Daftar Isi
- Hal Penting Mengenai Kekaisaran Jepang
- Sang Pewaris 3 Pusaka Rahasia Kekaisaran Jepang
- Naruhito, Pemimpin Era Baru Jepang
- Potret Hidup Kaisar Naruhito
Hal Penting Mengenai Kekaisaran Jepang
Membahas mengenai kekaisaran Jepang tidak jauh-jauh dari sistem pemerintahan dan sebagainya. Sistem Kekaisaran tentu memiliki perbedaan dengan sistem pemerintahan yang ada di Negara lain seperti yang menganut sistem presidensial. Berikut ini ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara budaya kekaisaran dengan budaya pemerintahan lain.
1. Kaisar adalah Jabatan Seumur Hidup
Tahun 2019 lalu, tepatnya pada tanggal 30 April, Kaisar Akihito resmi mengundurkan dari posisinya sebagai kaisar selama 30 tahun. Hal ini cukup mengejutkan mengingat kaisar adalah jabatan seumur hidup berdasarkan undang-undang yang berlaku. Mundurnya Kaisar Akihito menjadi sejarah pertama Jepang setelah 200 tahun dengan kaisar seumur hidup.
2. Jepang Dipercaya Sebagai Monarki Tertua
Di Jepang umumnya menggunakan kalender Gregorian untuk menentukan tanggal atau tahun masehi. Meskipun begitu Jepang juga memiliki kalender sendiri dimana perhitungannya dimulai sekitar tahun 660 SM. Kaisar pertama Jepang berkuasa tahun 585 SM yaitu Kaisar Jimmu.
3. AS Mengubah Tugas Kaisar Setelah Perang Dunia II
Sebelum Perang Dunia ke-II, kekaisaran dianggap sebagai dewa dimana semua kekuasaan berada di tangan kaisar. Namun setelah kekuasaan Amerika di Jepang, Negara Super Power ini mengubah sistem ini dengan menjadikan kaisar sebagai simbol Negara. Kaisar juga hanya menjadi persatuan rakyat Jepang secara umum dengan adanya kekuatan politik Amerika ini.
4. Kaisar Adalah Seorang Pria
Hingga tahun 2001 lalu Jepang mempercayai bahwa takhta Kaisar Jepang hanya boleh diduduki oleh seorang pria saja. Wanita tidak dibolehkan menaiki tahta kekaisaran karena Jepang menganut sistem kekerabatan patrilineal. Ketika wanita menikah dengan pria dengan kasta rendah, maka dirinya harus dicabut gelar kebangsawanannya.
Namun ketika putri pertama dari Pangeran Naruhito lahir, Jepang mulai melonggarkan aturan ini dan hendak mengganti undang-undang lama. Namun kelahiran putra pertama dari adik sang Pangeran membuat pihak kementrian lega akan tekanan untuk mengganti undang-undang.
5. Kedewaan Kaisar Jepang
Sebelum politik Amerika Serikat menguasai Jepang, masyarakat Jepang percaya bahwa keluarga kaisar Jepang adalah keturunan dewa. Dewa yang disebutkan dalam mitologi ini adalah sang Dewa Matahari, Ameterasu dan Dewi Shinto(*).
Artikel Pilihan
Sang Pewaris 3 Pusaka Rahasia Kekaisaran Jepang
Layaknya pewaris kekaisaran yang baru, Kaisar Jepang Naruhito juga mewarisi 3 pusaka rahasia kekaisaran. Pusaka kekaisaran adalah simbol dari nilai-nilai luhur pada kekaisaran Jepang yang secara turun temurun diberikan kepada pewaris baru. Ketiga pusaka tersebut berupa permata (kemurahan hati), pedang (keberanian) dan cermin (kebijaksanaan).
Meskipun ketiga pusaka ini diketahui nama dan makna yang terkandung didalamnya, tidak ada yang mengetahui wujud aslinya. Ketiga pusaka ini dibungkus rapat oleh kain saat diserahkan kepada kaisar baru. Konon, ketiganya hanya boleh dilihat oleh para kaisar saja serta beberapa anggota kekaisaran tertentu.
Naruhito, Pemimpin Era Baru Jepang
Setiap era pemerintahan kekaisaran Jepang memiliki penamaan khusus dan berbeda satu sama lain. Pada kepemimpinan Kaisar Akihito, eranya dinamakan era Heisei, serta ‘Reiwa’ pada era yang dipimpin Kaisar Naruhito. Makna dari penamaan era baru dibawah kekuasan Kaisar Naruhito adalah harmoni yang indah.
Perubahan nama era ini juga menjadi penanda bahwa Jepang telah berganti kaisar tepat pada pukul 00.00 waktu Jepang. Hal ini disambut meriah oleh masyarakat Jepang dimana mereka datang untuk melihat perhitungan mundur diumumkannya pergantian kaisar.
Potret Hidup Kaisar Naruhito
Setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing sebagai suatu cerita tersendiri, begitupula sang Kaisar Jepang Naruhito. Sang Kaisar juga memiliki kisah hidup yang cukup menarik untuk diikuti sebelum dirinya resmi menjadi pemimpin Jepang tahun 2019 lalu. Berikut ini sepenggal potret hidup dari sang Kaisar yang dapat menjadi informasi penting.
1. Kaisar Jepang ke-126
Tahun 2019 lalu tepatnya pada 1 Mei, Jepang dengan suka cita menyambut dengan suka cita diangkatnya Kaisar baru yaitu Naruhito. Naruhito adalah anak dari Kaisar Akihito yang juga menjabat kurang lebih 30 tahun. Kaisar Akhito memutuskan untuk turun tahta akibat kesehatannya semakin memburuk dan tidak lagi mampu mengurus urusan kekaisaran.
Pergantian tahta ini membuat Pangeran Naruhito naik tahta menjadi Kaisar yang ke-126 yang menjabat di negeri matahari terbit. Dalam era kekuasaan Kaisar Naruhito, nama era baru kekaisaran diganti menjadi ‘Reiwa’. Naik tahtanya pangeran Naruhito disambut meriah dan dengan senang hati oleh penduduk Jepang.
2. Seorang Akademisi
Sama seperti pangeran pada umumnya, Pangeran Naruhito sebelum diangkat menjadi kaisar adalah kaum terdidik. Kaisar Naruhito merupakan lulusan dari Universitas Gakushuin di Jepang dengan gelar sarjana. Tak lama setelah itu, Kaisar Naruhito melanjutkan pendidikan di Oxford University untuk program pasca sarjana. Kaisar Naruhito juga bergelar Master di Universitas Gakushuin.
3. Bertemu Jodoh Saat Pesta Teh
Pesta teh menjadi saksi dimana Pangeran Naruhito bertemu sang pujaan hati yang kini menyandang status sebagai istrinya. Tidak selalu berjalan mulus, nyatanya sang Pangeran pernah menerima penolakan hingga dua kali saat mencoba melamar pujaan hatinya, Masako Owada.
Masako Owada adalah salah seorang diplomatik yang sangat menjunjung tinggi karirnya. Itulah mengapa dirinya menolak lamaran dari sang Pangeran saat itu, karena tidak ingin mengorbankan karirnya. Setelah beberapa kali ditolak, lamaran sang pangeran pun diterima pada Desember 1992 dan resmi menikah di tahun 1993.
4. Masalah Keluarga
Tidak seperti keluarga kerajaan yang lain, kehidupan rumah tangga Kaisar Naruhito juga tidak dapat dikatakan baik-baik saja. Layaknya anggota kerajaan lain, Masako Owada mendapatkan banyak tekanan untuk melahirkan seorang putra. Tekanan inilah yang membuatnya harus rela kehilangan buah hati yang sedang di kandungnya di tahun 1999 lalu.
Mendengar kehamilan keluarga kerajaan membuat media seperti gila mengorek informasi lebih dari sumber langsung. Hal inilah yang membuat Masako tertekan, bahkan kerap kali media mengikuti kemanapun Masako pergi. Hingga dirinya keguguran, Masako menarik diri dari publik dan menenangkan diri pasca kehilangan anaknya.
5. Kehamilan Pertama Sang Istri Pada Tahun 2001
Lama tak muncul di hadapan publik, kabar bahagia datang dari pihak kekaisaran pada tahun 2001. Masako dikabarkan tengah mengandung dan akhirnya melahirkan putri cantik yang diberi nama Aiko. Kekaisaran Jepang yang hanya mengakui laki-laki sebagai Kaisar Jepang membuat keluarga ini kembali tertekan.
Itulah ulasan mengenai kekaisaran Jepang yang menjadi pembahasan pada kesempatan kali ini. Sebagai Kaisar Jepang yang ke-126, Kaisar Naruhito diharapkan dapat membawa Jepang dalam ketentraman dan keamanan di masa kepemimpinannya.
Baca juga: Permainan Tradisional Jepang yang Unik dan Mengasyikkan