Yakitori, Jajanan Sate Khas Jepang yang Gak Kalah Nikmat dengan Sate Indonesia

WeXpats
2020/12/14

Kalau pergi ke Jepang, ada satu makanan yang mirip dengan kuliner Indonesia, yaitu yakitori. Makanan ini seperti sate dengan ukuran dagingnya lebih besar dibandingkan dengan sate-sate yang ada di Indonesia. Sesuai dengan namanya, yakitori menggunakan daging ayam. Namun ada beberapa restoran yang menjual jenis lain seperti menggunakan daging babi.

Biasanya hidangan sate dilengkapi dengan bumbu kacang atau kecap. Keunikan dari jajanan Jepang ini adalah bisa dimakan dengan bumbu lainnya. Misalnya, bumbu ichimi togarashi (bubuk cabe satu rasa), shichimi togarashi (bumbu cabe tujuh rasa), atau sansho (bumbu cabe Jepang). Selain itu, kelezatan bukan hanya dari bumbunya saja, tetapi juga dari kualitas daging dan cara mengolahnya yang benar sehingga kelezatan benar-benar terasa di lidah.

 

Daftar Isi

  1. Asal Usul Yakitori
  2. Macam-Macam Yakitori
  3. Cara Masak dan Aturan Makan Yakitori
  4. Rekomendasi Daerah Berburu Yakitori

Asal Usul Yakitori

Yakitori merupakan sate khas Jepang yang menggunakan daging ayam termasuk bagian-bagian lainnya, seperti hati, ampela, kulit, jantung, hingga bagian tulang mudanya. Kalau tidak suka bagian organ dalam, bisa bilang ke restoran untuk tidak menyajikan bagian tersebut sebab di beberapa tempat ada yang menyajikan makanan ini dalam paket satu set ayam.

Dulu makanan ini sangat terkenal pada zaman Meiji dan Taisho. Kemudian benar-benar menyebar ke seluruh daerah di Jepang mulai tahun 1954. Hal tersebut memicu produksi ayam broiler meningkat sehingga harga sate ini tidak semahal seperti sebelumnya. Selain itu, restoran-restoran pun mulai menyajikan menu ini yang dihidangkan bersama bir.

Kini masing-masing tempat memiliki ciri khasnya, baik dari segi pengolahan maupun penyajian. Contohnya adalah yang ada di Hokkaido, Fukuoka, dan lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan koki-koki semakin berkreasi, sate Jepang tidak hanya menggunakan daging ayam. Ada yang berinovasi dengan daging babi, burung gereja, atau daging ayam yang dibentuk bakso.

Macam-Macam Yakitori

Sate Jepang ini tak hanya tersedia di restoran saja, melainkan bisa juga ditemui di kedai-kedai makanan, izakaya (bar tradisional Jepang), serta minimarket atau supermarket. Ada banyak jenis dari makanan ini, yaitu:

  • Hatsu

Satu tusuk hatsu biasanya terdiri dari 3-4 jantung ayam. Rasanya sangat kuat dan khas, serta mengandung banyak lemak.

  • Seseri

Seseri adalah sate yang isinya leher ayam. Oleh sebab itu, satu tusuk hanya terdiri dari 2 bagian leher saja.

  • Sunagimo

Ini adalah bagian ampela yang teksturnya kenyal dan rasanya gurih. Tambahkan merica atau saus khusus agar lebih nikmat.

  • Tsukune

Ini adalah sate Jepang yang menjadi ciri khas di setiap restoran, yaitu daging ayam giling lalu dibuat bulat-bulat. Setelah itu ditusuk hingga tiga atau empat bola kemudian dibakar.

  • Soriresu

Soriresu isinya bagian sendi pada paha bawah ayam. Bagian ini hanya ada dua dalam setiap ekor ayam sehingga satu sate isinya bisa hanya dua atau empat saja.

  • Kokoronokori

Kokoronokori adalah bagian ayam yang menghubungkan jantung dengan hati. Beberapa orang menyebutnya juga dengan “kan” (pembuluh darah), “tsunagi” (penyambung), atau akahimo.

  • Negima

Negima adalah menu standar sate Jepang ini dan ada di setiap restoran. Isinya daging ayam semua dan disajikan dengan daun bawang.

  • Kawa

Kawa adalah kulit ayam sehingga teksturnya kenyal dan tentu saja sangat berlemak. Setiap restoran atau kedai berbeda-beda dalam hal menggunakan kulit dari bagian tubuh ayamnya.

  • Nankotsu

Buat yang sedang diet, pesanlah nankotsu karena isinya adalah tulang lunak pada persendian ayam. Bagian ini rendah lemak dan rendah kalori. Teksturnya renyah namun tidak memiliki rasa.

  • Reba

Reba atau hati ayam memiliki tekstur empuk, lembut, dan sedikit kenyal di lidah. Namun tidak begitu banyak yang menyukai reba.

  • Furisode

Furisode berisi pundak ayam, tepatnya adalah antara dada dan pangkal sayap. Bagi yang mau menikmati kulit tapi menghindari lemak, maka furisode adalah pilihan yang tepat.

  • Bonjiri

Sate ini berisi daging di dekat ekor ayam. Bagian tersebut banyak mengandung lemak, memiliki rasa khas, dan teksturnya lembut.

  • Otafuku

Otafuku berisi leher ayam, namun berbeda dengan seseri karena bagian yang diambil adalah kerongkongan dan limpa. Sate ini banyak sekali mengandung lemak sehingga saat dimakan agak lengket di lidah.

  • Teba

Ada dua jenis teba, yaitu tebamoto (berisi pangkal sayap) dan tebasaki (berisi ujung sayap). Kalau sudah dibakar lalu dibumbui garam, rasanya sangat renyah sekali.

Cara Masak dan Aturan Makan Yakitori

Cara memasak makanan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Edo, namun baru dijadikan makanan sehari-hari sejak zaman Meiji. Dulu, orang-orang menggunakan daging unggas selain ayam, seperti bebek atau burung puyuh. Hanya saja banyak orang yang lebih menyukai sate dengan daging ayam. Terlepas dari daging apa yang digunakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dari Yakitori, yaitu cara membakarnya dan bagaimana menyantapnya.

1. Teknik Membakar

Setiap restoran dan kedai makanan memiliki caranya sendiri dalam membakar sate. Umumnya, mereka menggunakan gas atau arang. Di restoran berkelas, arang yang digunakan berasal dari kayu pohon Umame disebut “binchotan”. Arang ini berkualitas tinggi sehingga jangan heran kalau harga menunya di atas rata-rata.

Sebelum sate dibakar, koki akan menaburkan garam di atas daging secara merata. Selain garam, ada juga “tare”, yaitu bahan rasa pedas manis yang dibuat dari shoyu. Biasanya bagian organ dalam yang menggunakan tare. Kalau sudah selesai, sate-sate diletakkan di atas arang dan diperhatikan tingkat kematangannya.

Setiap tusukan akan dibalik satu per satu agar sate matang merata. Sate yang dibakar dengan arang akan memiliki kematangan lebih baik di dalam dan luar daging dibandingkan dibakar dengan gas. Setelah matang, sate akan dipindahkan ke piring dan disusun dengan rapi.

2. Cara Menikmati Yakitori

Memakan sate Jepang ini harus langsung dari tusuknya. Bukan dilepas dari tusuknya lalu dimakan dengan sumpit. Perilaku ini termasuk dalam tata krama buruk dalam memakan yakitori, meskipun beberapa orang masih saja ada yang melakukannya tanpa disadari.

Selain itu, makanlah dari jenis sate yang rasanya tidak terlalu tajam, seperti sasami, kemudian hatsu lalu otafuku, dan sebagainya. Tapi tak ada salahnya juga dimulai dari jenis yang paling disukai. Namun satu hal lain yang perlu diingat adalah tidak langsung membumbui sate yang baru saja matang, termasuk bubuk cabai atau lada. Sang Juru Masak akan sangat dihargai apabila pengunjung mencicipi dulu rasa asli dari daging ayam tersebut.

Rekomendasi Daerah Berburu Yakitori

Tidak sulit menemukan makanan ini karena ada di pelosok tempat di Jepang. Tapi kalau mau mencicipi dari juru masak terbaik atau mendapatkan rasa yang unik, bisa mengunjungi tempat-tempat di bawah ini:

1. Bibai

Ciri khas sate Jepang di Bibai, prefektur Hokkaido, adalah daging ayam dicampur dengan daging lainnya dan sayuran dalam satu tusuk. Sate direbus dengan bawang bombay lalu dibakar. Makanan ini di Bibai dikenal juga dengan sebutan “motsugushi” dan biasanya disajikan dalam acara keluarga.

2. Imabari

Teknik membuat sate ini di Imabaru berbeda dari tempat lainnya. Sate tidak dibakar langsung di atas api, tetapi di atas papan besi yang kemudian dipres dengan papan besi lainnya di bagian atasnya. Oleh sebab itu, proses masak lebih cepat dan sate mengalami proses penggorengan dengan lemak-lemak yang ada di papan besi tersebut.

3. Muroran dan Hakodate

Sate yang ada di sini tidak menggunakan daging ayam, melainkan daging sirloin babi. Daging tersebut akan dipadukan dengan bawang bombay, dilumuri saus mustard, lalu dibakar langsung di atas api. Ada pula yang menggunakan daun bawang, tetapi bawang bombay lebih sering dipakai karena lebih pas dihidangkan dengan daging babi.

4. Fukushima

Sate yang ada di daerah Fukushima sebenarnya mirip dengan sate yang ada di wilayah Kanto. Para juru masak di sini sangat memperhatikan kualitas daging ayam dan teknik membakar yang seksama. Untuk sate yang terbuat dari daging babi orang-orang menyebutnya “yakiton”.

5. Higashi Matsuyama

Sate yang paling terkenal di sini namanya “kashira”. Isinya adalah kepala babi, khususnya daging yang diambil bagian pipi dan pelipis. Sate dihidangkan dengan saus miso pedas. Selain itu ada sate yang terbuat dari bagian lainnya, seperti tan, nankotsu, reba, dan sebagainya.

6. Nagato

Daging yang digunakan di daerah ini adalah ayam, sapi, dan babi. Sebelum memakannya, daging-daging tersebut ditaburi bubuk bawang putih. Ada juga yang mencampurnya dengan bawang bombay. Satu hal yang unik dari daerah Nagato, mayoritas penjual sate di sana adalah wanita, sedangkan di daerah lain adalah pria.

7. Kurume

Kalau mau mencoba jenis-jenis sate yang beragam, maka datanglah ke daerah Kurume. Di sini tak hanya daging ayam, sapi, dan babi saja yang dijadikan sate, tetapi juga kuda atau bentuk sate daging gulung asparagus.

Kreasi yakitori sebenarnya tidak hanya pada bagian tubuh ayam yang digunakan, variasi daging hewan, serta cara memasaknya saja. Di beberapa tempat pun berinovasi dari cara menghidangkan dan memakannya. Ada yang disajikan dengan kuning telur, serpihan jamur eryngii, tomat, dan inovasi saus-saus. Jadi jangan bingung saat ke Jepang ada banyak sekali jenis sate ini di setiap restoran atau kedai yang berbeda.

Baca juga: Menu Wajib Jajanan dan Makanan Jepang yang Harus Kamu Coba Langsung di Negeri Sakura

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Kehidupan di Jepang/ Makanan & Belanja di Jepang/ Yakitori, Jajanan Sate Khas Jepang yang Gak Kalah Nikmat dengan Sate Indonesia

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie