Sering tidak, terpikirkan bahwa di dunia ini memiliki banyak sekali perbedaan. Bahkan sampai hal sederhana seperti colokan listrik saja, berbeda-beda di setiap negara. Sebagai contoh colokan listrik di Jepang ternyata berbeda dengan colokan listrik yang biasa digunakan di Indonesia. Tentu ini menjadi informasi baru yang cukup penting.
Mengapa hal ini menjadi informasi penting? Karena tidak bisa dipungkiri bahwa Jepang merupakan salah satu negara favorit yang paling sering dikunjungi turis dari Indonesia. Jadi, sebelum bepergian ke Jepang ada baiknya untuk mengetahui perbedaan mendasar. Salah satunya seperti colokan listrik di Jepang, yang tentunya memiliki peran vital terhadap kegiatan liburan disana.
Daftar Isi
- Jenis Colokan Listrik di Jepang
- Jangan Lupa Membawa Universal Adaptor
- Adanya Perbedaan Voltase Jepang dan Indonesia
- Cara Mengakali Perbedaan dengan di Indonesia
Jenis Colokan Listrik di Jepang
Harus dipahami bahwa di Jepang memiliki jenis colokan listrik yang berbeda dengan yang ada di Indonesia. Sebenarnya bukan hanya Jepang yang berbeda, tapi juga beberapa negara lainnya. Hal ini dikarenakan ada 12 tipe colokan listrik di dunia. Indonesia sendiri menggunakan colokan tipe F, sementara Jepang menggunakan colokan tipe A, sama seperti Amerika.
Colokan listrik di Jepang memiliki bentuk yang pipih persegi, dan juga vertikal. Berbeda dengan yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki jenis colokan yang berbentuk bulat panjang. Jadi kalau membawa chargeran dan ingin mengisi daya di Jepang, maka dipastikan bentuk colokannya tidak akan cocok. Alhasil tidak akan bisa masuk sama sekali.
Artikel Pilihan
Jangan Lupa Membawa Universal Adaptor
Lalu apa yang harus dilakukan apabila hal seperti itu terjadi? Hal yang harus dilakukan adalah turis sudah siap sedia dengan membawa universal adaptor. Jadi ini merupakan converter yang memiliki banyak sekali jenis colokan. Biasanya barang yang satu ini sudah menjadi barang wajib bagi yang suka bepergian ke luar negeri.
Jadi turis tidak perlu membawa banyak converter dengan beragam jenis colokan. Hanya tinggal membawa universal adaptor saja, maka perbedaan colokan seperti ini sudah bisa teratasi. Bagi yang bingung dimana mendapatkan universal power outlet adaptor ini bisa membelinya di toko listrik terdekat. Tenang saja, alat ini sudah banyak diperjualbelikan semenjak meningkatnya kegiatan traveling.
Adanya Perbedaan Voltase Jepang dan Indonesia
Selain mengetahui bahwa colokan listrik di Jepang berbeda dengan di Indonesia, penting juga untuk mengetahui perbedaan voltase antara kedua negara ini. Voltase sendiri adalah tegangan listrik yang merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Di Jepang voltasenya adalah 100 volt, yang berbeda dengan rata-rata negara asia yakni 220 – 240 v termasuk Indonesia.
Kalau seperti itu bagaimana, perlukah membawa alat tambahan seperti voltage converter? Hal ini sifatnya tergantung dengan barang elektronik yang dibawa. Karena ada beberapa alat elektronik yang memiliki sifat dual voltage jadi bisa beradaptasi sendiri. Namun kalau ternyata masih single voltage dan memiliki voltase Indonesia, maka voltage converter merupakan barang yang wajib dibawa.
Cara Mengakali Perbedaan dengan di Indonesia
Seperti yang dilihat sebelumnya bahwa Jepang ini memiliki banyak sekali perbedaan dalam hal kelistrikan dengan di Indonesia. Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian. Karena listrik merupakan hal yang sangat penting dan salah satu penunjang utama dalam kegiatan liburan, maupun kunjungan lainnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi perbedaan tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya :
1. Mengecek Voltase Gadget
Pertama yang harus dilakukan adalah mengecek voltase gadget yang dibawa. Karena seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa voltase yang ada di Indonesia, dan yang di Jepang berbeda jauh. Tentunya akan sulit untuk mengisi daya gadget jika adanya perbedaan yang lumayan dalam hal voltase ini. Oleh karena itu penting untuk mengecek voltase gadget sebelum dibawa bepergian.
Perhatikan yang pertama adalah standar voltase yang dimiliki oleh chargeran gadget. Apabila chargeran yang dimiliki sudah bersifat dual voltage, maka tidak perlu membawa voltage converter karena bisa langsung menyesuaikan. Berbeda jika ternyata masih bersifat single voltage, maka voltage converter perlu untuk dibawa untuk menyesuaikan dengan voltase yang ada di Jepang.
2. Membawa Steker Universal
Selanjutnya adalah membawa steker universal yang sangat berfungsi nantinya. Hal ini dikarenakan steker universal bisa menyesuaikan dengan jenis colokan listrik di Jepang yang berbeda dengan di Indonesia. Untuk memudahkan, pengguna bisa langsung membeli steker yang mempunyai banyak jenis colokan. Sehingga tidak perlu membawa banyak steker hanya untuk bepergian saja, dan lebih praktis.
Sekarang ini sudah banyak yang menjual steker universal dalam ukuran kecil dengan beragam jenis colokan. Sehingga sangat cocok bagi orang yang gemar bepergian, dan tidak mau direpotkan dengan membawa beragam jenis kabel. Harga yang ada di pasaran juga terbilang murah, jadi bisa dibeli dalam jumlah banyak. Dengan begitu masalah perbedaan jenis bisa teratasi.
3. Memahami Bagaimana Bentuk Stop Kontak di Jepang
Di Jepang seperti yang sudah diterangkan sebelumnya bahwa jenis colokannya adalah tipe A, jadi sudah pasti bentuk stop kontaknya berbeda. Kalau di Indonesia lubangnya berbentuk bulat, karena menyesuaikan dengan bentuk colokannya. Lain lagi di Jepang yang memiliki lubang berbentuk pipih, dan juga persegi, karena disesuaikan juga dengan jenis colokan yang dimilikinya.
Banyak juga yang menyebut jenis stop kontak ini dengan stop kontak pipih. Kehadirannya juga sudah lazim ditemui di Indonesia. Bahkan ada beberapa gadget yang menggunakan jenis colokan tipe A sehingga mau tidak mau harus menggunakan stop kontak pipih ini. Cara mengakalinya mudah, karena bisa dengan steker tadi yang sudah mencakup semuanya.
4. Mengecek Jenis Stop Kontak
Langkah ini sebenarnya bersifat optional, bisa dilakukan ataupun tidak sesuai dengan kebutuhan. Biasanya jenis colokan listrik di Jepang, dan stop kontaknya berbentuk pipih. Namun bukan berarti colokan dengan tipe lain tidak ada di Jepang. Tidak menutup kemungkinan adanya hotel atau tempat yang biasa dikunjungi turis mulai berinovasi dengan menghadirkan jenis stop kontak yang berbeda.
Bisa jadi stop kontak yang dihadirkan berbentuk sama seperti yang selama ini ada di Indonesia, ataupun negara Asia lainnya. Jadi sebelum mengisi daya, pastikan dulu untuk mengecek jenis stop kontak yang disediakan. Sehingga pengguna tidak perlu untuk mengeluarkan adaptor yang dimilikinya. Tentu akan lebih menghemat waktu.
5. Membawa Power Bank dengan Kapasitas Besar
Apabila tidak ingin merasa repot dan mau hal yang lebih praktis bisa mengakalinya dengan membawa power bank. Biar lebih praktis bisa langsung membawa power bank dengan kapasitas yang besar. Sehingga pengisian daya bisa dilakukan lebih sekali, dan tidak butuh untuk menggunakan colokan yang disediakan.
Tapi tetap saja hal ini perlu untuk diantisipasi karena berapapun besarnya daya power bank tentu akan ada habisnya juga. Lalu penggunaan power bank terlalu sering juga bisa merusak gadget, dan tentunya power bank yang dibawa juga harus dalam jumlah yang banyak. Tergantung dengan berapa lama tinggal di Jepang.
Membaca dari pembahasan ini, sebelum bepergian penting untuk memahami bagaimana jenis colokan yang ada di negara tujuan. Seperti yang dibahas kali ini bahwa ternyata jenis colokan listrik di Jepang berbeda dengan yang ada di Indonesia.
Baca juga: Yuk, Belanja Murah di Toko Serba 100 Yen yang Murah dan Berkualitas