Ada banyak hal yang bisa dibahas dari masa lalu Jepang. Beragam peristiwa penting akhirnya menjadi hari yang diperingati atau memiliki nilai sejarah yang berkesan. Lahirnya Jepang bendera adalah salah satu peristiwa yang dikenang. Tak banyak yang tahu tentang bendera negeri sakura ini, seperti dari asal usulnya hingga makna filosofis di baliknya.
Sekilas Jepang bendera mirip seperti milik Indonesia karena kombinasi warnanya merah dan putih. Hanya saja warna merah bendera ini tidak ditempatkan di atas warna putih. Lingkaran merah berada di tengah bidang putih sehingga tampak seperti matahari terbit. Oleh sebab itu, secara resmi bendera Jepang disebut “Nisshoki” yang artinya “bendera simbol matahari”.
Daftar Isi
- Sejarah Singkat Bendera Jepang dan Momen 27 Februari
- Apa Makna di Balik Bendera Hinomaru?
- Hal-Hal Penting Tentang Jepang Bendera
- Bendera-Bendera yang Ada di Jepang
Sejarah Singkat Bendera Jepang dan Momen 27 Februari
Implementasi bendera di negara Jepang cukup unik. Pasalnya, Jepang bendera baru sah secara hukum pada Jumat, 13 Agustus 1999. Saat itu bendera Nisshoki ditetapkan sebagai bendera nasional. Hal ini tercatat pada Undang-Undang Tentang Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaaan Nasional. Padahal sebelumnya tidak ada undang-undang yang mengatur tentang bendera nasional.
Bendera Nisshoki telah menjadi bendera Jepang bagi masyarakat negeri tersebut secara de facto jauh sebelum aturan tersebut ditetapkan. Pada tahun 1870, ada dua proklamasi yang dikeluarkan oleh Daijo-kan, yaitu sebuah badan pemerintahan pada awal zaman Meiji. Pertama, pada tanggal 27 Februari 1870, Proklamasi No. 57 tahun 3 Meiji menjadikan bendera simbol matahari sebagai bendera nasional untuk kapal-kapal dagang milik Jepang.
Kemudian, yang kedua adalah Proklamasi No. 651 tahun 3 Meiji pada tanggal 27 Oktober 1870 yang menggunakan bendera Nisshoki pada Angkatan Laut Jepang. Jadi sebenarnya tanggal 27 Februari adalah waktu yang berkesan bagi warga Jepang karena saat itulah bendera yang sekarang digunakan pertama kali dipakai.
Artikel Pilihan
Apa Makna di Balik Bendera Hinomaru?
Saat membicarakan Jepang bendera, ada beberapa orang yang mengenalnya dengan sebutan “bendera Hinomaru”. Apakah ada perbedaan antara bendera Nisshoki dan Hinomaru? Sebenarnya keduanya sama saja, ini hanya soal penyebutan. Bendera Nisshoki adalah sebutan resmi, sedangkan Hinomaru adalah sebutan yang umumnya dipakai oleh masyarakat Jepang.
Jika menarik garis sejarah lebih jauh ke belakang, bendera Hinomaru pertama kali berkibar pada tahun 701 dan dikenal dengan sebutan “Shoku Nihongi”. Hal ini tertulis dalam teks sejarah klasik Jepang yang diakui oleh Kaisar Monmu. Sang Kaisar menggunakan bendera itu sebagai lambang kekaisarannya. Sayangnya, desain bendera tersebut belum menggunakan warna merah dan putih seperti sekarang.
Masyarakat Jepang yang dulunya mayoritas petani memiliki keterkaitan yang mendalam dengan matahari. Oleh sebab itu, matahari menjadi simbol yang penting. Dulu, matahari diilustrasikan dengan warna emas atau kuning. Warna ini bertahan hingga berakhirnya periode Heian. Setelah itu, lambang matahari berubah menggunakan warna merah dan dijadikan lambang kekuatan Jepang pada masa Restorasi Meiji.
Namun, dibalik simbolisasi kekuatan negaranya, ternyata lambang ini pun menuai kontroversi. Pada tahun 1989, pemerintah Jepang sempat mewajibkan seluruh masyarakat untuk menyanyikan lagu “Kimigayo” sambil menghadap ke bendera Hinomaru saat upacara sekolah. Hal ini diprotes oleh sejumlah guru yang menganggap adanya pelanggaran terhadap hak nurani warga negara dari pasal 19 konstitusi Jepang.
Akhirnya, pada tahun 2004 kaisar Akihito membebaskan warga Jepang dengan tidak memaksa guru dan siswa melakukan hal tersebut lagi. Walaupun begitu, bukan berarti orang Jepang tidak memiliki rasa nasionalisme. Kontroversi pengibaran bendera Hinomaru dan lagu Kimigayo tidak mempengaruhi karakter orang Jepang dalam mempertahankan jati dirinya.
Hal-Hal Penting Tentang Jepang Bendera
Setelah mengetahui sejarah tentang Jepang bendera di atas, ternyata masih ada beberapa hal menarik untuk diketahui. Di bawah ini sejumlah fakta mengenai bendera Jepang. Simak apa saja yang perlu diketahui:
1. Nama Resmi
Memang ada beberapa sebutan untuk bendera Jepang, yaitu “Hinomaru” dan “Shoku Nihongi”. Namun nama resminya adalah “Nisshoki” yang berarti “bendera simbol matahari”. Sedangkan sebutan “Hinomari” artinya adalah “lingkaran matahari”. Ternyata pengesahan sebutan ini dibarengi dengan perubahan desain bendera. Mungkin sekilas memang tidak ada bedanya desain bendera pada era Meiji dan era kekaisaran Jepang modern. Namun kalau dilihat lebih detail, perubahannya memang ada.
2. Rasio Ukuran
Jepang bendera dibentuk dengan rasio 3:2 untuk panjang dan tingginya dan letak lingkaran merah harus tepat berada di tengah dengan ukuran 3/5 dari lebar bendera. Dulu, sebelum tahun 1999, bendera dibuat dengan rasio perbandingan 10:7 .
Bendera terbesar yang berkibar bisa ditemui di Kuil Izumo di prefektur Shimane. Dalam ketinggian 47 meter, bendera Jepang tersebut berukuran panjang 9 meter dan lebar 13,6 meter. Adapun beratnya mencapai 49 kg.
3. Posisi Lingkaran
Selain rasio ukuran, posisi lingkaran merah pun berubah pada tahun 1999. Seperti yang disebutkan di atas, desain bendera yang saat ini digunakan adalah lingkaran merah tepat berada di tengah bendera dengan ukuran 3/5 dari lebar bendera. Sedangkan sebelumnya letak lingkaran cenderung berada di sebelah kiri. Desain ini berlaku pada tahun 1870 sampai 1999.
4. Warna Merah
Sebenarnya warna lingkaran Jepang bendera bukanlah merah, melainkan crimson red atau merah lembayung. Sedangkan sekelilingnya barulah berwarna putih. Kalau diperhatikan secara seksama, crimson red ini lebih gelap, bukan merah darah.
Selain melambangkan matahari terbit, warna merah di tengah juga identik dengan ketulusan yang diwakili oleh Dewi Amaterasu (dewa matahari dalam kepercayaan orang Jepang). Bagi orang yang beragama Shinto percaya kalau Dewi Amaterasu adalah pendiri Jepang sekaligus nenek moyang kerajaan-kerajaan Jepang. Lalu untuk warna putih memiliki arti kejujuran dan integritas sebagai karakteristik orang Jepang.
Bendera-Bendera yang Ada di Jepang
Kalau sedang berada di Jepang, jangan heran melihat beberapa bendera berkibar. Bendera yang diakui di Jepang bukan hanya bendera Nisshoki saja, melainkan masih ada sejumlah bendera yang memiliki makna tertentu juga. Berikut adalah bendera-bendera yang dimaksud:
1. Bendera Prefektur
Setiap prefektur di Jepang memiliki benderanya sendiri. Ini bukan berarti daerah tersebut memiliki kedaulatan yang berbeda dengan kekaisaran Jepang. Bendera prefektur fungsinya untuk menandai daerah tersebut berbeda dengan daerah lainnya atau ciri khas daerah.
2. Bendera Kekaisaran
Simbol kekaisaran Jepang adalah bunga seruni (krisan) dengan 16 kelopak berwarna emas. Seluruh anggota keluarga kaisar, seperti istri dan anak-anaknya menggunakan lambang ini yang ditempatkan pada bidang dengan satu warna. Pada tahun 1889, kaisar memutuskan warna merah menjadi dasar gambar bunga seruni emas.
Bendera dibuat dengan rasio 2:3, sedangkan desainnya disesuaikan dengan penggunanya. Misalnya, permaisuri bentuk benderanya seperti ekor burung walet atau putra dan putri mahkota ukuran bunganya lebih kecil dan ada garis putih di tengah bendera.
3. Bendera Militer
Angkatan yang memiliki bendera khusus adalah Angkatan Darat, Laut, dan Udara Kekaisaran. Kombinasi warnanya sama, yaitu merah dan putih, hanya saja desainnya berbeda dengan bendera Nisshoki namun secara garis besar masih terinspirasi dari desain bendera tersebut.
4. Bendera Bersejarah Lainnya
Tak hanya bendera prefektur, kekaisaran, dan angkatan militer saja, namun masih banyak bendera lainnya yang diakui dan dikibarkan di Jepang. Sebagai contoh, bendera penjaga pantai Jepang yang desainnya menampilkan simbol kompas pelaut.
Ada juga bendera keselamatan yang desainnya bidang hijau dengan salib putih di tengahnya. Contoh yang terakhir adalah bendera pos Jepang yang memiliki pita merah di bagian atas kemudian huruf T di bawahnya dengan warna serupa.
Jepang bendera memiliki perjalanan yang panjang sampai akhirnya kini diakui dan digunakan secara de facto dan de jure. Meski ada banyak bendera yang berkibar di sana dan seluruh warganya tidak diwajibkan hormat saat menyanyikan lagu kebangsaaan, rasa cinta tanah air dibuktikan dengan cara yang unik.
Baca juga: Cara Seru Melewatkan Natsu, Musim Panas di Jepang