Berdirinya sebuah perusahaan, tentu tidak lepas dari penerapan sistem manajemen yang baik. Sebagai contoh, negara Jepang menerapkan Kanrishoku pada sebagian besar perusahaan agar mudah dalam mengelola bisnis. Kebijakan ini memuat beberapa fitur penting dalam penerapannya. Untuk menambah referensi bagi pembaca, berikut pembahasan mengenai sistem manajemen yang berlaku di Jepang tersebut.
Daftar Isi
- Pentingnya Manajemen dalam Suatu Perusahaan
- Perbedaan Sistem Manajemen di Jepang dan Amerika
- Tujuan Diadakannya Kanrishoku dalam Perusahaan
- Fitur Penting dalam Penerapan Kanrishoku di Jepang
Pentingnya Manajemen dalam Suatu Perusahaan
Kanrishoku merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut manajemen yang diberlakukan pada sebuah instansi atau perusahaan. Manajemen ini berperan dalam mengatur strategi agar dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan guna mencapai tujuan. Dilihat dari tujuannya yang sangat penting, sebuah perusahaan akan kesusahan dalam mengatur strategi tanpa manajemen yang baik.
Artikel Pilihan
Perbedaan Sistem Manajemen di Jepang dan Amerika
Setiap negara pada dasarnya menetapkan sistem manajemen perusahaan yang beraneka ragam. Umumnya, hal ini akan disesuaikan dengan norma yang berlaku di negara tersebut. Untuk memahami Kanrishoku yang diberlakukan di Jepang, pembaca dapat membandingkan dengan sistem manajemen dari Amerika. Berikut perbedaan mendasar pada manajemen perusahaan yang diterapkan di Jepang dan Amerika:
1. Ditinjau dari Segi Manager
Bila dilihat dari segi manajer, negara Jepang dan Amerika memiliki perbedaan yang signifikan. Manajer Jepang pada dasarnya mementingkan partisipasi dan timbal balik dari para karyawan. Sehingga, struktur perusahaan lebih mengarah pada sistem organisasi. Sedangkan, untuk sistem manajemen di Amerika lebih mengarah pada individualitas.
2. Tingkat Kepercayaan dan Penerimaan Karyawan
Sistem Kanrishoku yang diterapkan di Jepang membiasakan karyawan untuk berperan aktif dalam pengambilan kebijakan dan saling membantu sesama rekan kerja. Di samping itu, para karyawan juga memiliki kepercayaan yang besar terhadap keputusan manajemen. Hal ini justru berkebalikan dengan sistem manajemen yang berlaku di Amerika.
3. Ditinjau dari Kebiasaan Masyarakat Setempat
Bila dilihat dari aspek norma yang berkembang di lingkungan masyarakat, Jepang lebih mengutamakan nilai kolektif dan kerjasama tim. Kebiasaan ini sesuai dengan teori manajemen Z yang dijelaskan oleh Ouchi. Hal ini berlawanan dengan budaya negara Amerika yang memiliki tingkat individualitas tinggi, termasuk penerapannya dalam sebuah perusahaan.
Tujuan Diadakannya Kanrishoku dalam Perusahaan
Manajemen secara umum bersifat dinamis, sebab berbagai elemen dapat mempengaruhinya. Sehingga, sistem manajemen juga memungkinkan untuk berubah di masa mendatang. Tujuan adanya manajemen umumnya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh institusi atau perusahaan. Namun, secara garis besar penerapan Kanrishoku atau manajemen memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mudah dalam Pengambilan Keputusan
Tidak mudah bagi perusahaan dalam mengambil keputusan saat menjalankan bisnisnya. Sebab, satu keputusan yang akan diambil sangat berpengaruh pada kondisi perusahaan di masa mendatang. Penerapan manajemen akan membantu dalam menganalisis berbagai variabel sebelum menetapkan keputusan. Sehingga, perusahaan dapat lebih teliti dalam mengambil tindakan.
2. Mendapat Keuntungan yang Lebih Besar
Hasil akhir dari penerapan manajemen dalam sebuah perusahaan ialah untuk memperoleh keuntungan. Sehingga, perusahaan dapat terus mempertahankan bisnis yang dijalankannya. Tidak hanya itu, sistem manajemen yang baik juga dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, tiap individu dapat menerapkan sistem manajemen untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Pekerjaan Berjalan Lebih Efisien
Manajemen juga dapat mencakup pengaturan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Dengan strategi yang baik, perusahaan diharapkan dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Sehingga, beberapa pekerjaan dapat diselesaikan dengan lancar sesuai alokasi waktu. Dengan demikian, bisnis dapat berjalan lebih efisien sesuai dengan manajemen waktu yang telah dirancang.
Fitur Penting dalam Penerapan Kanrishoku di Jepang
Selama bekerja pada perusahaan Jepang, karyawan akan mengetahui sistem manajemen yang diterapkan. Berbagai kebijakan perusahaan secara umum menguntungkan bagi para karyawan. Meski tidak semua perusahaan menerapkan manajemen yang sama. Dalam menerapkan Kanrishoku, berikut beberapa fitur penting yang akan diterapkan dalam perusahaan Jepang:
1. Peran Aktif Karyawan
Selama pengambilan kebijakan, perusahaan Jepang umumnya sangat memperhatikan masukan dari karyawan. Sehingga, peran aktif karyawan akan sangat dihargai ketika bekerja dalam sebuah perusahaan Jepang. Hal ini dilakukan dalam upaya menyesuaikan pendapat antara para pekerja dengan manajemen agar industri dapat berjalan sesuai target.
2. Pelatihan
Pada dasarnya seorang karyawan harus mampu menyesuaikan pekerjaan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Untuk itulah, hampir sebagian perusahaan akan mengadakan pelatihan rutin bagi para karyawannya. Sebab, karyawan yang profesional tentunya lebih bisa diandalkan untuk memajukan bisnis dalam suatu perusahaan.
3. Gaji Bersifat Senioritas
Ketetapan gaji pada dasarnya akan berbeda dalam perusahaan yang tersebar di berbagai negara. Akan tetapi, bila karyawan bekerja pada sebuah perusahaan Jepang maka akan memperoleh gaji yang sifatnya senioritas. Sistem pendapatan ini didasarkan pada jumlah tahun seorang karyawan bekerja. Penerapan kebijakan ini ditujukan untuk menghargai loyalitas dari karyawan.
Meski terdapat perbedaan status pekerja, akan tetapi negara Jepang sangat mengutamakan nilai-nilai kebersamaan. Termasuk penggunaan seragam yang sama dan berbagi area makan bersama agar di antara karyawan menjadi lebih akrab. Dengan demikian, tidak ada perbedaan status sosial antara senior maupun junior dalam sebuah perusahaan. Sebab, semua pekerja juga berkontribusi untuk perusahaan.
4. Kesejahteraan Karyawan
Selama bekerja pada perusahaan Jepang, karyawan akan mendapatkan berbagai layanan kesejahteraan. Misalnya seperti asrama karyawan yang disewakan dengan harga yang lebih rendah dan tanpa pajak. Selain itu, beberapa perusahaan juga memberikan barang-barang dan perlengkapan lain dengan harga lebih murah untuk para karyawannya.
Apabila seseorang bekerja di bidang perbankan, lembaga atau perusahaan umumnya akan memberikan kemudahan dalam mengajukan pinjaman. Sisi positifnya, karyawan dapat mengajukan pinjaman dengan suku bunga yang rendah. Kebijakan tersebut tidak akan memberatkan karyawan terutama dalam mengelola keuangan. Sebab, berbagai kebijakan Kanrishoku ditujukan untuk mensejahterakan pekerja.
5. Pekerjaan Seumur Hidup
Ketika bekerja dalam sebuah perusahaan, seseorang mungkin memiliki ketakutan tentang masa kerja yang dapat ditempuh. Adapun organisasi di Jepang diantaranya menyediakan pekerjaan seumur hidup yang dapat menjamin kestabilan ekonomi bagi karyawan. Dengan demikian, karyawan dapat terhindar dari resiko PHK yang sangat merugikan.
Pekerjaan seumur hidup di Jepang disebut dengan istilah Shusliinkoyo. Namun, pada tahun 1990 Jepang mengalami ketidakstabilan ekonomi yang membuat perusahaan mengalami kerugian. Peristiwa ini berakibat pada pekerjaan seumur hidup yang ditawarkan oleh perusahaan. Hingga saat ini, Shusliinkoyo yang ditawarkan sekitar sepertiga dari angkatan kerja.
6. Penetapan Pekerja Inti
Perusahaan Jepang kebanyakan merekrut pekerja inti yang merupakan lulusan dari sekolah atau universitas. Para pekerja inti ini akan memperoleh jaminan pekerjaan dalam jangka panjang yang sifatnya permanen. Berbeda dengan staf biasa atau paruh waktu. Pekerja periferal seperti itu hanya akan dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu.
Demikianlah penjelasan tentang Kanrishoku, sistem manajemen yang berlaku pada sebagian besar perusahaan di Jepang. Mengingat manajemen memiliki peran yang vital dalam suatu perusahaan, hal ini membuat keberadaan manajer banyak dibutuhkan. Manajer memiliki kewajiban untuk mengkoordinasikan dan menangani perusahaan. Sehingga, dapat memutuskan strategi yang baik untuk kepentingan jangka panjang.