Semua orang tau bahwa Jepang memiliki penduduk yang handal dan pekerja keras. Namun selain mengandalkan keterampilan, salah satu kunci kesuksesan warga Jepang diakui berasal dari para dewa Jepang. Negara sakura ini memang dikenal memiliki kepercayaan yang kuat terhadap leluhurnya. Hal inilah yang membuat mayoritas warga Jepang masih menyembah para dewa.
Jika berkunjung ke Jepang, para pengunjung bisa melihat berbagai macam kuil baik yang besar hingga yang kecil. Pada umumnya, setiap kuil memiliki patung dewa dan dewi yang mereka puja. Para dewa-dewi ini dianggap sebagai pembawa keberuntungan yang mampu menjaga kehidupan masyarakat dari musibah atau sebuah bencana.
Daftar Isi
- Kepercayaan Warga Jepang
- Dewa-Dewi yang Paling Sering Ditemui di Kuil Jepang
- Dewa Lainnya yang Populer di Jepang
- Mengenal Dewa Shinigami
Kepercayaan Warga Jepang
Di Jepang, setiap penduduknya dibebaskan memilih atau memeluk agama atau kepercayaan. Meskipun saat ini beberapa golongan masyarakat mulai mengesampingkan kepercayaan, namun masih banyak juga yang menganut agama tertentu. Berdasarkan data penduduk Jepang, mayoritas warganya menganut kepercayaan Shinto dan Buddhisme & Taoisme.
Dari ketiga kepercayaan tersebut, mayoritas dan kepercayaan asli orang Jepang adalah Shinto. Kepercayaan ini sendiri berasal dari dua kata yang berarti Shin dan To yang berarti roh dan jalan. Menurut sebagian besar orang Jepang, arti dari Shinto adalah roh-roh orang yang sudah meninggal namun berada di langit serta bumi. Dengan pengertian tersebut, beberapa orang menganggap bahwa ini bukanlah agama, melainkan sebuah tradisi.
Salah satu hal yang membuat kepercayaan ini berbeda dengan yang lainnya adalah tidak adanya ayat atau kitab suci. Para pengikut dari agama ini mengikut “Kami” yang dewa-dewi yang ada di Shinto dan melambangkan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Selain Shinto, Budha merupakan kepercayaan yang banyak mendapatkan pengikut di Jepang. Saat ini, unsur agama Budha dan Shinto dilakukan secara bersamaan. Jadi, untuk menjalani kehidupan, masyarakat menggunakan kepercayaan Shinto. Namun, untuk ketenangan jiwa dan kehidupan banyak yang menerapkan kepercayaan Buddha.
Terakhir ada Taoisme yang berasal dari Tiongkok. Kepercayaan Tao ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Shinto, karena kedua kepercayaan tersebut memiliki beberapa ritual yang sama. Hanya saja, pada prakteknya, Taoisme dianggap lebih banyak menggunakan takhayul karena banyak hal yang dihitung berdasarkan waktu atau konsep yin-yang.
Artikel Pilihan
Dewa-Dewi yang Paling Sering Ditemui di Kuil Jepang
Dalam kepercayaan orang Jepang, jumlah dewa-dewi sangat banyak. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai ribuan dewa. Meskipun jumlahnya sangat banyak, namun ada beberapa dewa Jepang yang dipercaya oleh hampir semua orang dan banyak ditemui di kuil-kuil Jepang. Bagi yang ingin mengetahui beberapa dewa-dewi Jepang, berikut adalah beberapa yang terkenal:
1. Izanami & Izanagi
Hampir semua masyarakat Jepang pasti mengenal kedua dewa-dewi ini karena dipercaya sebagai pencipta negara Jepang. Kedua dewa tersebut adalah Dewa Izanami dan Izanagi yang dianggap sebagai orangtua dari dewa dan dewi dalam agama Shinto. Para penganut agama Shinto percaya bahwa dewa dan dewi tersebut bertugas untuk mengaduk lautan dan menciptakan pulau di Jepang, salah satunya adalah Pulau Onogoro, yang merupakan cikal bakal Jepang.
Pada saat melahirkan Dewa Api Kagutsuchi, Dewi Izanami wafat yang kemudian membuat Dewa Izanagi murka. Hal ini akhirnya membuat Dewa Izanagi membunuh Dewa Api dan memutilasi tubuhnya menjadi beberapa bagian. Kini, bagian itu dipercaya sebagai delapan gunung berapi di Jepang. Selain itu, dari darahnya dipercaya muncul dewa-dewi lainnya dalam agama Shinto.
2. Amaterasu
Selain Dewa Api Kagutsuchi, anak lain dari Izanami dan Izanagi adalah Dewa Amaterasu yang dikenal sebagai Dewa Matahari Jepang. Dalam kepercayaan orang Shinto, Dewa Amaterasu merupakan dewa utama dan dipercaya mampu membuat kahyangan bersinar.
Kisah menarik mengenai Dewi Amaterasu adalah konfliknya dengan saudaranya Dewa Badai Susano. Setelah mengalami konflik dengan saudaranya tersebut, Amaterasu kabur ke Gua Ame no Iwato, yang akhirnya membuat negara Jepang terjerumus dalam kegelapan. Akhirnya para dewa-dewi Takamagahara mencoba menipunya dengan melakukan perayaan meriah untuk menyambut dewi yang lebih kuat.
Hal ini akhirnya membuat Amaterasu penasaran dan keluar dari gua. Pada saat keluar, Amaterasu justru melihat bayangannya sendiri. Pada saat yang bersamaan, gua tersebut langsung ditutup agar dewi tidak bisa masuk kembali. Dengan begitu, negara Jepang kembali bersinar dan bercahaya.
3. Hachiman
Dewa Jepang berikutnya yang dikenal oleh banyak masyarakat Jepang terutama para petani serta prajurit adalah Dewa Hachiman. Dari cerita rakyat Jepang, Dewa Hachiman dikenal sebagai dewa pemanah dan peperangan yang juga berfungsi sebagai pelindung prajurit. Selain itu, dew aini dikenal sebagai dewa pertanian yang diharapkan mampu mengisi jala para petani dengan banyak ikan.
4. Tenjin
Selain dewa peperangan, ada juga dewa Jepang yang dikenal sebagai dewa pendidikan serta beasiswa. Dewa tersebut adalah Dewa Tenjin atau juga dikenal dengan Michizane. Dulunya, Michizane adalah seorang sarjana serta penyair di abad ke 8 serta merupakan anggota dari sebuah pengadilan Heian. Namun, karena tidak disukai oleh para musuh, dewa Tenjin akhirnya diusir dari pengadilan tersebut.
Setelah kematiannya, banyak musuh dan rival dari sang dewa yang meninggal. Hal ini membuat banyak orang berpikiran bahwa Michizane bertindak dari dalam kubur. Untuk mengatasi hal ini, akhirnya Michizane akhirnya dibuatkan kuil dan diberi nama Tenjin. Hingga saat ini kuil tersebut banyak didatangi oleh orang-orang yang berharap mendapatkan bantuan ketika akan ujian.
Dewa Lainnya yang Populer di Jepang
Selain keempat dewa diatas, masih ada beberapa dewa Jepang yang dikenal karena tergolong sebagai dewa keberuntungan serta mampu melindungi masyarakat Jepang. Untuk lebih detailnya, berikut adalah beberapa dewa lainnya yang dikenal di Jepang:
1. Ebisu
Dewa Ebisu juga merupakan salah satu putra dari Izanagi dan Izanami. Namun berbeda dengan yang lain, dewa ini lahir tanpa tulang hingga akhirnya diapungkan ke laut oleh orang tuanya. Hal ini akhirnya membuat dewa tersebut terdampar ke Ezo (Hokkaido).
Pada saat sampai pulau tersebut, Ebisu kemudian dirawat oleh seorang penduduk asli Jepang yang bernama Ebisu Saburo. Setelah dirawat, Ebisu akhirnya tumbuh dengan sempurna hingga menjadi dewa pelindung nelayan, kekayaan serta anak-anak.
2. Kagutsuchi
Putra lainnya dari Izanagi dan Izanami adalah Kagutsuchi. Beberapa orang menganggap bahwa dewa Kagutsuchi merupakan pembawa musibah, namun ada juga yang tetap memujanya. Untuk menunjukkan penghormatannya sebagai dewa pelindung pengrajin keramik, dibangunlah sebuah kuil di Atago, Kyoto.
3. Tsukuyomi
Dewa yang satu ini merupakan saudara sekaligus pasangan dari Dewi Amaterasu. Karena menikah dengan Dewi Matahari, maka saat itu bulan dan matahari berada dalam langit yang sama hingga membuat langit bersinar dengan terang. Namun ketika Amaterasu kemudian menceraikannya, Amaterasu kemudian pindah ke langit yang berbeda hingga membuat malam dan siang terpisahkan.
Mengenal Dewa Shinigami
Jika dewa Jepang di atas sebagian besar memiliki fungsi atau peran yang positif, maka berbeda dengan dewa yang satu ini. Dewa Shinigami atau juga dikenal dengan dewa kematian merupakan dewa yang mengundang manusia pada kematian atau menghasut manusia hingga ingin bunuh diri. Meskipun dikenal sebagai dewa kematian, namun dewa ini tidak terlalu membuat para masyarakat Jepang takut.
Itulah beberapa dewa Jepang yang dikenal dan banyak ditemui di kuil Jepang. Meskipun kini para dewa telah tiada, namun dewa-dewi diatas masih sangat dihormati dan disembah oleh masyarakat Jepang.
