Apakah kamu pernah melihat bunga berwarna merah darah dengan kelopak menyerupai laba-laba muncul di suatu adegan anime dan diikuti dengan kejadian tragis yang menimpa karakternya? Yup, itu adalah higanbana (彼岸花) atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan nama red spider lily.
Kali ini kita akan berkenalan dengan bunga yang mekar di musim gugur ini, asal usul kaitannya dengan kematian, serta spot-spot menarik untuk melihat higanbana di Jepang. Yuk kita simak.
Daftar Isi:
1. Apa itu Higanbana?
2. Higanbana Si Bunga Kematian dan Perpisahan
3. Spot untuk Melihat Higanbana di Daerah Kanto
4. Penutup
Apa itu Higanbana?
Bunga ini termasuk dalam famili amaryllis. Dalam bahasa Indonesia bunga ini disebut juga dengan nama bakung lelabah merah. Namun, entah mengapa nama versi bahasa Indonesianya kalah populer dengan nama higanbana atau red spider lily.
Higanbana merupakan bunga yang mekar di akhir musim panas hingga pertengahan musim gugur. Mekarnya bunga ini sering menjadi pertanda datangnya musim gugur di Jepang. Sebagai bunga endemi di daerah Jepang, Cina, Korea, dan Nepal, bunga ini juga dikenal sebagai bunga ornamental serta sering dipakai untuk obat di Asia.
Karena akar tanaman higanbana beracun, tanaman ini sering ditumbuhkan di persawahan untuk melindungi tanaman lain dari serangan hama. Selain itu, higanbana juga sering ditanam di daerah pemakaman untuk melindungi jenazah dari hewan. Namun, ada juga alasan-alasan lain mengapa bunga red spider lily ini erat kaitannya dengan kematian dalam budaya Jepang.
Artikel Pilihan
Higanbana Si Bunga Kematian dan Perpisahan
Meskipun higanbana mudah dijumpai di Jepang dan telah menjadi bagian dari kebudayaan Jepang sejak lama, tetapi sebenarnya bunga ini dibawa ke Jepang dari Cina. Menariknya, varietas yang dibawa ke Jepang hanya varietas betinanya saja. Sehingga bunga ini tidak dapat bereproduksi dengan serbuk sari dan berkembangbiak secara vegatatif menggunakan umbinya.
Salah satu keunikan lainnya dari higanbana adalah bunganya tumbuh dalam satu tangkai tanpa daun langsung dari tanah. Lalu, setelah bunganya layu dan gugur, barulah daunnya akan tumbuh. Karena itu, kita tidak akan pernah melihat tanaman ini secara lengkap, hanya bunganya saja atau daunnya saja.
Konon katanya karena alasan-alasan inilah higanbana dianggap sebagai simbol dari perpisahan; dua kekasih yang tidak pernah bertemu. Bahkan ada legenda yang mengatakan bahwa jika kamu bertemu dengan seseorang yang tidak akan pernah kamu temui lagi, higanbana akan tumbuh di sepanjang jalan yang kamu lalui.
Higanbana juga sering diasosiasikan dengan kematian dalam tradisi Buddha yang disebut higan yang dirayakan pada saat ekuinoks musim gugur. Juga dikenal dengan nama manjushage (曼珠沙華), higanbana juga diserupakan dengan bunga mistis yang disebutkan di Lotus Sutra agama Buddha versi terjemahan Cina. Orang-orang Buddha akan merayakan datangnya musim gugur dengan upacara di makam leluhur mereka. Red spider lily ditanam di pemakaman sebagai salah satu tradisi dan dipercaya sebagai bunga kehidupan setelah kematian yang akan mengantarkan arwah-arwah untuk reinkarnasi selanjutnya.
Saking eratnya asosiasi bunga ini dengan kematian, lokasi prajurit-prajurit Jepang yang gugur pada saat masa perang kabarnya ditandai dengan bunga ini. Meskipun erat dengan banyak nuansa suram, higanbana menjadi salah satu bunga terindah di Jepang yang mekarnya dirayakan setiap tahunnya. Tetapi, meskipun cantik, konon kita tidak boleh membawanya pulang ke rumah karena rumah kita bisa terkena bencana kebakaran.
Spot untuk Melihat Higanbana di Daerah Kanto
Higanbana umumnya berwarna merah. Akan tetapi, ada juga higanbana yang berwarna putih pucat atau kuning. Jika kamu tinggal di Jepang atau kebetulan berkunjung ke Jepang di awal musim gugur, melihat mekarnya higanbana menjadi salah satu aktivitas yang sayang sekali untuk dilewatkan, karena bunga ini hanya mekar sempurna selama dua hingga tiga pekan pertama musim gugur saja.
Berikut adalah beberapa spot menawan untuk melihat bunga red spider lily di daerah Kanto.
Kenei Gongendo Park, Saitama
Website: Gongendo
Lokasi: Saitama, 30 menit dari St. Minami-kurihashi
Taman ini merupakan rumah dari tiga juta bunga red spider lily sekaligus lokasi Festival Satte Higanbana yang diselenggarakan tahunan pada awal musim gugur. Pada saat pandemi Covid-19, festival ini sempat diberhentikan, tetapi setelah pandemi berakhir, festival kembali diselenggarakan. Untuk tahun 2023 ini, Festival Satte Higanbana akan diselenggarakan pada 16 September hingga 1 Oktober 2023. Taman Gongendo juga merupakan taman paling terkenal kedua untuk melihat higanbana, dengan peringkat satunya dipegang oleh Kinchakuda Manjushage Park yang juga berada di Prefektur Saitama.
Kinchakuda Manjushage Park, Saitama
Sumber: Hidaka-shi Kankou
Website: Kinchakuda Manjushage Park
Lokasi: Saitama, 13 menit dari St. Koma
Terkenal sebagai lokasi terbesar untuk melihat higanbana, tahun ini Kinchakuda Manjushage Park akan mengadakan festival higanbana yang mulai display pada 16 September hingga 1 Oktober 2023. Untuk masuk ke taman ini, kamu perlu membayar sebesar 500 yen per orangnya. Selain terkenal akan higanbananya, Kinchakuda juga terkenal sebagai spot yang cantik untuk melihat bunga sakura, lotus, dan cosmos. Sehingga taman ini cukup terkenal sepanjang musim.
Kuil Saihouji, Kanagawa
Website: Kuil Saihouji
Lokasi: Yokohama, 8 menit dari St. Nippa
Kuil Saihouji merupakan kuil Buddha yang terkenal akan bunganya yang indah. Di sini kamu juga bisa melihat higanbana yang berwarna putih, kuning, pink, serta bunga-bunga cantik lainnya seperti sakura dan hydrangea yang mekar di musim-musim lainnya. Pemandangan higanbana pada saat malam hari terlihat sangat cantik dan sayang untuk dilewatkan.
Koishikawa Korakuen, Tokyo
Website: Koishikawa Korakuen
Lokasi: Tokyo, 2 menit dari St. Korakuen
Red spider lily juga dapat dinikmati di daerah Tokyo, tepatnya di Korakuen. Untuk kamu yang ingin melihat cantiknya bunga ini tetapi tidak memiliki banyak waktu untuk pergi ke daerah lain di luar Tokyo, Korakuen mungkin bisa menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Lokasinya pun hanya dua menit jalan kaki dari Stasiun Korakuen. Dekat sekali bukan?
Penutup
Jadi, tidak heran ya kalau higanbana sering sekali muncul di anime-anime ketika hal tragis akan terjadi. Bunga ini memang memiliki asosiasi dengan perpisahan dan kematian yang sudah mengakar dalam budaya Jepang. Tidak hanya itu, higanbana juga merupakan pertanda bahwa musim panas telah berakhir dan digantikan oleh musim gugur.
Meskipun erat kaitannya dengan hal-hal kelam, tidak dapat dipungkiri bahwa higanbana memiliki pesona yang sangat memikat. Manakah tempat yang paling ingin kamu kunjungi untuk melihat higanbana tahun ini?