Musim-Musim di Jepang Sepanjang Tahun dan Cara Asyik Menikmatinya

WeXpats
2020/02/28

Jepang adalah salah satu negara di Asia yang selalu indah sepanjang tahun. Tak lain ini dikarenakan empat musim yang selalu berganti. Ada banyak acara dan kegiatan di setiap musimnya, contohnya festival. Musim-musim di Jepang selalu memiliki ciri khas masing-masing, maka dari itu setiap musimnya adalah momen yang spesial.

Musim-musim di Jepang umumnya berlangsung selama tiga bulan. Namun dimulainya setiap musim pada masing-masing tempat berbeda. Mengingat Jepang merupakan negara kepulauan, maka sangat mungkin di satu tempat sudah peralihan musim sedangkan di tempat lainnya belum. Walaupun begitu, jeda ini tidak jauh karena hanya sekitar satu hingga dua minggu saja. Begitu pun dengan perbedaan suhu dan kondisi cuaca, perbandingannya tidak begitu ekstrim.

Keindahan Musim Semi

Musim semi adalah musim yang indah dibandingkan musim-musim di Jepang lainnya. Bisa dibilang pada musim ini seluruh kota di Jepang terasa begitu romantis karena setiap sudutnya dihiasi warna merah muda. Warna ini dari mana lagi datangnya kalau bukan dari bunga sakura. Keindahan ini bisa dinikmati mulai dari bulan Maret hingga Mei. Wilayah selatan Jepang-lah yang pertama kali memiliki pucuk-pucuk bunga karena memang iklimnya lebih hangat.

1. Pakaian Sepanjang Musim Semi

Cerah dan sejuk adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan suasana musim semi di Jepang. Di awal bulan Maret masih akan terasa dinginnya sisa dari musim di periode sebelumnya. Namun lambat laun suhu akan menghangat meski matahari belum begitu bersinar. Salju masih mungkin turun di awal musim semi sehingga suhu terendah bisa mencapai 4 derajat celcius. Baru lah di bulan Mei bisa menghangat sampai dengan 23 – 26 derajat celcius.

Pakailah mantel atau jaket tebal saat memasuki periode musim semi. Saat cuaca agak menghangat di bulan April, bisa mengganti jaket dengan cardigan atau baju lengan panjang dan celana jeans. Hanya saja siapkan jaket tambahan untuk mengantisipasi suhu yang tiba-tiba menurun di malam hari. Pada bulan Mei cuaca semakin menghangat karena mendekati musim panas. Selama masa peralihan ini bisa mulai memakai baju lengan panjang dari bahan katun atau cukup rompi atau kemeja.

2. Festival Musim Semi

Musim-musim di Jepang selalu bertabur festival yang begitu meriah, termasuk pada musim semi. Kegiatan yang paling favorit selama musim ini adalah Hanami, yakni berpiknik dengan keluarga atau teman-teman untuk menikmati keindahan bunga sakura. Bisa pergi ke taman atau area terbuka, kemudian menggelar karpet lalu duduk santai menikmati cemilan dan minuman ringan. Kegiatan Hanami di malam hari dinamakan Yozakura. Hanya saja saat melakukan Yozakura orang-orang tidak duduk berpiknik layaknya di siang hari.

Selain Hanami dan Yozakura, ada satu festival yang termasuk dalam acara besar di Jepang, yaitu festival Aoi Matsuri. Perayaan ini digelar di Kyoto setiap tanggal 15 Mei dengan rute Istana Kekaisaran Kyoto kemudian berakhir di Kuil Kamigamo. Akan ada banyak orang yang berpakaian tradisional di zaman Heian. Mereka beriringan membawa alat musik serta arak-arakan disebut “Roto no Gi”.

Waktunya Bermain di Musim Panas

Suhu semakin menghangat di penghujung bulan Mei, maka inilah saatnya menyambut musim panas. Namun pada masa peralihan dari musim semi ke musim panas ada periode penghujan yang disebut tsuyu-iri. Ini terjadi di awal bulan Juni sebagai penanda datangnya musim panas. Setelah itu, matahari akan bersinar cerah hingga bulan Agustus. Saat-saat ini lah seluruh warga Jepang merayakan kegembiraan musim panas.

Di antara musim-musim di Jepang, musim panas-lah yang paling tepat untuk bermain sepuasnya di luar rumah. Karena selama musim panas sekolah sedang libur panjang serta para pekerja pun mendapat liburan obon. Orang-orang banyak yang pergi ke pantai, diving di beberapa spot laut, atau berkunjung ke taman bermain. Banyak festival yang diselenggarakan pada musim ini juga, salah satunya adalah festival kembang api Sumidagawa yang paling terkenal di Jepang.

Suhu udara di Jepang saat musim panas hampir sama dengan negara di iklim tropis, yakni bisa mencapai 36 derajat celcius. Maka pakaian berbahan katun-lah yang paling tepat selama musim ini. Jangan lupa memegang segelas jus atau potongan buah selama jalan-jalan. Jangan lupa bersiap payung saat menghadapi hujan sebagai peralihan ke musim gugur.

Musim Gugur yang Penuh Warna

Selain musim semi, di antara musim-musim di Jepang lainnya yang sangat berwarna adalah musim gugur. Sangat indah berjalan di seluruh sudut kota Jepang selama bulan September hingga November. Namun sebenarnya di beberapa tempat musim gugur berakhir di bulan Desember. Datangnya musim ini ditandai dengan hujan serta daun-daun yang mulai berubah warna mulai dari kuning keemasan, kemerahan, hingga menjadi coklat. Suhu perlahan kembali turun bahkan bisa menyentuh hingga 5 derajat celcius di malam hari.

1. Mengenal Budaya Tsukimi

Ada sebuah tradisi yang dilakukan saat musim gugur di Jepang, yaitu budaya Tsukimi. Budaya ini sama dengan kegiatan moon viewing. Orang-orang akan duduk berkumpul di malam hari dan memandang bulan bersama-sama. Mereka memanjatkan doa dan harapan supaya panen mendatang bisa melimpah. Selama berkumpul mereka duduk sambil minum sake dan memakan tsukimi dango. Kegiatan ini dilakukan setiap akhir bulan September dan akhir bulan Oktober.

2. Spot Terbaik untuk Menikmati Pemandangan dan Berfoto

Selain Tsukimi, ada satu tradisi lainnya yang tidak boleh dilewati, yaitu Momijigari. Sebenarnya Momijigari berasal dari kata “momiji” yang memiliki makna perubahan warna daun menjadi kemerahan dan kekuningan. Maka kegiatan Momijigari adalah menikmati pemandangan pepohonan yang daun-daunnya sudah berubah warna. Orang-orang datang ke pegunungan atau taman untuk melihat keindahan ini.

Pulau Hokkaido adalah tempat yang pertama kali daun-daunnya akan berubah. Ini disebabkan oleh pergerakan udara dingin dimulai dari sisi utara Jepang. Barulah perlahan akan turun ke daerah selatan, yaitu Tohoku, Kanto, Chubu, hingga ke Kyushu. Di Hokkaido ada sebuah tempat favorit untuk Momijigari, yaitu Jozankei di mana pengunjung bisa naik kano, berkuda, atau mengunjungi onsen (tempat pemandian air panas). Ada juga Kuil Nikko Toshogu yang diakui oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia. Tempat-tempat lainnya adalah seperti Taman Yoyogi, Rikugien, Momijidani, dan masih banyak lagi.

Musim Dingin yang Penuh Kegembiraan

Musim-musim di Jepang diakhiri dengan musim dingin. Periode ini berlangsung selama bulan November hingga Januari, namun di beberapa tempat ada yang sampai bulan Februari. Jika ingin merayakan natal dan tahun baru di Jepang, maka bersiaplah dengan salju. Karena pada bulan Desember seluruh wilayah Jepang akan turun salju, meski di beberapa daerah hanya salju tipis. Sebelum itu, di bulan November udara akan menjadi sangat kering dan suhu perlahan terus turun.

Walaupun demikian, masih banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Jepang di periode musim dingin ini. Karena ada banyak winter festival yang diselenggarakan, misalnya Sapporo Winter Festival di Hokkaido. Acara ini digelar satu minggu penuh mulai dari 4 Februari sampai dengan 11 Februari. Ada juga festival tertua, yaitu Tokamachi Snow Festival yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1950.

Musim-musim di Jepang memang unik dengan karakteristiknya masing-masing. Maka dari itu setiap festival atau perayaannya pun memiliki makna filosofis sendiri. Mulai dari musim semi hingga musim dingin, Jepang selalu tepat menjadi destinasi wisata. Kegiatan yang bisa dilakukan pun beragam, mulai dari hiburan kebudayaan, sejarah, kuliner, hingga berbelanja.

Baca juga: Belajar dan Mengenal Musim dalam Bahasa Jepang

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Budaya dan Acara Musiman/ Musim-Musim di Jepang Sepanjang Tahun dan Cara Asyik Menikmatinya

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie