Otoshidama, Angpao Tahun Baru Khas Jepang untuk Anak-anak

WeXpats
2022/01/12

Jepang dikenal memiliki berbagai budaya unik yang masih diterapkan hingga saat ini. Dari banyaknya tradisi yang ada, otoshidama merupakan yang paling banyak ditunggu oleh anak-anak. Ini merupakan tradisi membagikan amplop yang berisikan uang kepada anak-anak pada tahun baru. Nah, apa saja ketentuan dari tradisi ini?

Otoshidama sebenarnya sama dengan angpao yang diberikan pada saat lebaran atau tahun baru Cina. Hanya saja di Jepang, tradisi ini dilakukan pada saat pergantian tahun baru, tepatnya tanggal 1-3 Januari. Namun ada juga beberapa wilayah di Jepang yang merayakan tahun baru dan melaksanakan tradisi ini hingga 15 Januari.

Daftar Isi

  1. Sejarah Munculnya Otoshidama
  2. Ketentuan Pemberian Angpao
  3. Hal-Hal Menarik Mengenai Otoshidama di Jepang
  4. Tradisi Lain pada Tahun Baru di Jepang

Sejarah Munculnya Otoshidama

Tradisi otoshidama sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu kala. Sebelumnya benda yang digunakan bukanlah uang melainkan kagami mochi atau kue beras. Pada saat awal tahun baru, masyarakat Jepang memiliki ritual memberikan kagami mochi atau kue beras kepada para Dewa. Setelah proses keagamaan selesai, maka kue beras tersebut akan dibagikan kepada pengunjung kuil.

Ritual ini pun akhirnya diikuti oleh masyarakat Jepang pada saat tahun baru. Namun selain diberikan kepada para Dewa, kue beras juga diberikan orang tua kepada anak-anak. Seiring berjalannya waktu, kue beras pun diganti dengan benda lain sesuai keinginan anak-anak seperti peralatan sekolah, mainan hingga uang. Melihat antusiasme anak-anak yang tinggi terhadap uang, maka ritual ini pun berubah menjadi pemberian angpao pada tahun baru.

Selain membuat anak senang, orang tua melakukan tradisi ini untuk menunjukkan rasa syukurnya. Pemberian hadiah ini juga merupakan salah satu bentuk harapan orang tua dalam menyambut tahun yang akan datang. Pada saat bersamaan, para orang tua akan menyarankan anak-anak untuk menyimpan sebagian uangnya agar digunakan untuk hal yang bermanfaat.

Untuk waktu pelaksanaannya, otoshidama biasanya dilakukan pada saat awal pergantian tahun bersamaan dengan tradisi lainnya. Biasanya orang merayakan tahun baru bersama dengan keluarga hingga 15 Januari, atau tergantung dari tradisi setiap daerah. Nantinya ketika semua sudah berkumpul, baru proses bagi-bagi angpao dilakukan.

Ketentuan Pemberian Angpao

Sebenarnya tidak ada ketentuan dalam tradisi pemberian angpao pada tahun baru. Orang tua berhak memberikan uang sebanyak apapun kepada anak-anak, baik anak kandung, saudara hingga teman. Namun biasanya semakin besar usianya, maka semakin banyak uang yang diberikan. Namun bagi yang belum pernah mengikuti tradisi ini, berikut adalah beberapa ketentuan serta kebiasaan dalam tradisi otoshidama:

1. Siapa Saja yang Berhak Dapat

Angpao sebenarnya dapat diberikan kepada semua anak-anak. Namun pada umumnya, angpao diberikan kepada anak yang masih bersekolah. Meskipun begitu, tidak sedikit orang tua yang masih memberikan angpao kepada anak-anak yang sudah masuk jenjang kuliah. Sedangkan untuk anak-anak yang masih kecil atau tergolong balita, akan diberikan mainan sebagai gantinya.

2. Jumlah yang Diberikan

Jumlah angpao yang diberikan juga beragam. Semakin banyak yang diberikan, maka semakin besar pula harapan orang tua kepada anak-anak. Namun pada umumnya, anak-anak akan mendapatkan 5.000 yen per amplop.

Jika ingin membedakan jumlahnya berdasarkan usianya, maka anak-anak jenjang SD biasanya akan diberikan 2.000 - 3.000 yen per amplop. Sedangkan untuk anak-anak SMP, jumlahnya bisa mencapai 5.000 yen. Terakhir, anak-anak SMA hingga kuliah biasanya diberikan 10.000 yen per amplop. Pada umumnya, angka 4.000 maupun 8.000 tidak digunakan karena mewakili nasib buruk.

3. Waktu Pemberian

Angpao biasanya diberikan pada saat perayaan tahun baru, yaitu pada beberapa hari awal tahun baru. Namun ada beberapa daerah di Jepang yang merayakan tahun baru hingga 15 Januari. Waktu pemberiannya pun biasanya menunggu keluarga besar berkumpul, seperti pada saat lebaran atau tahun baru Cina. Jadi pada saat itu, orang tua dapat memberikan angpao kepada seluruh saudara yang hadir.

4. Cara Menghabiskan Uang yang Diberikan

Pada umumnya, anak-anak akan menghabiskan uangnya untuk membeli mainan. Namun, orang tua seringkali mengingatkan anak-anak untuk menabung uangnya untuk dibelikan sesuatu yang lebih bermanfaat. Dari sekian banyak jenis barang yang ada, barang yang paling sering dibeli oleh anak-anak, terutama bagi anak SMP adalah video game, mainan hingga aplikasi ponsel.

Hal-Hal Menarik Mengenai Otoshidama di Jepang

Selain ketentuan diatas, masih ada beberapa hal yang membuat tradisi ini menarik. Salah satunya adalah total uang yang bisa diterima oleh satu anak hingga kapan boleh membuka angpao yang diberikan. Untuk lebih detailnya, berikut adalah hal-hal menarik mengenai tradisi otoshidama di Jepang:

1. Jumlah Uang yang Didapatkan

Anak-anak bisa menerima angpao dari banyak orang, mulai dari orang tua, tante, om hingga kakek-neneknya. Dengan banyaknya orang yang memberi angpao, maka tidak heran jika uang yang didapatkan anak-anak pun cukup banyak. Sebuah survei pernah menunjukkan bahwa 1 anak bisa mendapatkan hingga $1.500 hanya dalam waktu beberapa hari saja! Dengan jumlah sebanyak itu, tidak heran jika tradisi ini sangat dinantikan oleh anak-anak Jepang.

2. Uang Dimasukkan ke dalam Amplop

Salah satu hal yang membuat tradisi ini menarik adalah amplop yang digunakan untuk memberikan angpao. Jadi, uang akan dimasukkan ke dalam amplop terlebih dahulu sebelum diberikan kepada anak-anak. Nah, amplop yang disebut dengan puchibukuro ini biasanya dihias atau didekorasi dengan lucu hingga membuatnya terlihat menarik. Untungnya, di Jepang ada banyak toko yang menjual amplop dengan desain-desain yang lucu.

3. Tidak Membuka Amplop di Depan Pemberi

Hal lain yang menarik dalam tradisi ini adalah ketentuan dalam membuka amplop. Jadi, anak-anak disarankan untuk tidak membuka amplop di depan sang pemberi. Meskipun tidak ada aturannya, namun membuka amplop di depan pemberi dianggap tidak sopan. Oleh karena itu, anak-anak disarankan membuka amplop ketika sudah pulang atau paling tidak jangan di depan umum, terutama di depan pemberinya.

Tradisi Lain pada Tahun Baru di Jepang

Selain tradisi otoshidama, ternyata masih ada banyak tradisi lainnya untuk menyambut tahun baru. Salah satunya adalah pembuatan dekorasi yang dikenal dengan kagamimochi. Dekorasi ini terdiri dari dua kue mochi dengan ukuran yang berbeda, lalu saling ditumpuk. Selanjutnya diatas kedua beras tersebut diberi jeruk daidai (jeruk khas Jepang). Hiasan ini biasanya dibuat untuk dijadikan sesajen kepada para Dewa Tahun. Selain itu, dekorasi ini dibuat sebagai bentuk syukur dan doa orang kepada para Dewa.

Pembuatan dekorasi ini biasanya dilakukan di malam terakhir tahun sebelumnya, contohnya 31 Desember 2020. Nantinya dekorasi ini akan diletakkan di dalam rumah dan ditaruh diatas sambou. Namun jika tidak memiliki sambou, masyarakat Jepang biasanya menggunakan nampan atau baki biasa.

Tahun baru di Jepang selalu dirayakan dengan cara yang unik namun tetap meriah. Bahkan tidak sedikit masyarakat Jepang yang masih melakukan tradisi tradisional untuk menyambut tahun baru seperti otoshidama. Meskipun tergolong tradisi lama, namun anak-anak sangat menyukai tradisi ini karena mereka bisa mendapatkan uang dalam jumlah yang banyak!

Penulis

WeXpats
Di sini kami menyediakan artikel yang mencakup berbagai informasi yang berguna tentang kehidupan, pekerjaan, dan studi di Jepang hingga pesona dan kualitas Jepang yang menarik.

Sosial Media ソーシャルメディア

Kami berbagi berita terbaru tentang Jepang dalam 9bahasa.

  • English
  • 한국어
  • Tiếng Việt
  • မြန်မာဘာသာစကား
  • Bahasa Indonesia
  • 中文 (繁體)
  • Español
  • Português
  • ภาษาไทย
TOP/ Budaya Jepang/ Tradisi budaya Jepang/ Otoshidama, Angpao Tahun Baru Khas Jepang untuk Anak-anak

Situs web kami menggunakan Cookies dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kami. Silakan klik "Setuju" jika Anda menyetujui penggunaan Cookie kami. Untuk melihat detail lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan kami menggunakan Cookies, silakan lihat di sini.

Kebijakan Cookie