Lapangan kerja menjadi salah satu isu di Indonesia meski pada tahun 2019 mengalami penurunan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam “Laporan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) periode Agustus 2019”, jumlah pengangguran terbuka turun menjadi 5,28% dibandingkan tahun lalu. Adanya lowongan kerja ke Jepang dapat menjadi solusi bagi pengangguran ini.
Selain untuk mencoba peruntungan, ada alasan lain mengapa seseorang bekerja ke luar negeri, khususnya ke Jepang. Bagi anak-anak muda, bekerja di luar negeri adalah kesempatan mereka untuk keliling dunia, menambah pengalaman, dan mendapatkan gaji yang lebih besar. Tak sedikit yang awalnya bersusah payah menabung selama bekerja di luar negeri lalu kembali ke Indonesia membuka usahanya sendiri dan sukses. Umumnya, mereka yang mendapatkan kesempatan dari lowongan kerja ke Jepang memiliki etos kerja lebih ulet, disiplin, teliti, serta berintegritas tinggi terhadap pekerjaannya.
Bagaimana Kesempatan Kerja di Jepang Bagi Warga Asing?
Jepang termasuk negara yang terbuka dan memberikan kesempatan untuk warga asing bekerja di sana. Terbukti sejak 1 April 2019 pemerintah Jepang membuat kebijakan baru terkait visa untuk pekerja asing. Adanya kebijakan ini membuat lowongan kerja ke Jepang semakin beragam di berbagai posisi, baik di ranah perkantoran maupun keterampilan khusus.
Dikutip dari DW.com dalam artikel liputan6.com edisi 11 April 2019 berjudul “Jepang Perbanyak Visa Pekerja Asing, Warga Lokal Khawatirkan Proses Integrasi”, Yoichi Shimada, salah satu profesor Hubungan Internasional di Universitas Fukui Prefectural, berpendapat bahwa kekurangan pekerja di Jepang “melumpuhkan” banyak sektor industri. Penyebabnya adalah angka kelahiran yang rendah dihadapkan dengan populasi kian menua dan tidak produktif. Dua hal tersebut menjadi alasan yang wajar jika pemerintah Jepang menerapkan kebijakan baru ini.
Masih bersumber dari artikel yang sama, salah satu contoh permasalahan yang serius adalah pada toko swalayan mini 24 jam. Para pemegang izin harus memutar otak bagaimana caranya agar toko tetap buka sesuai dengan perjanjian waralaba tersebut. Mau tak mau mereka harus mempekerjakan karyawannya lebih lama sehingga jam lembur pun meningkat. Belum lagi karyawan yang pensiun posisinya belum ada yang menggantikan. Kedua hal ini menjadi kesempatan bagi para pekerja asing untuk bekerja di Jepang. Apalagi yang memiliki keahlian khusus, maka ada kemungkinan mereka mendapatkan upah yang lebih tinggi karena Jepang membutuhkan tenaga-tenaga ini.
Untuk Indonesia sendiri, pemerintah Jepang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bekerja di sana. Pemerintah Indonesia dan Jepang telah menjalin kesepakatan terkait peluang kerja bagi Specified Skilled Worker (SWS) dari Indonesia untuk berbagai posisi. Dilansir dari Kompas.com edisi 25 Juni 2019 dalam artikel berjudul “Ini 14 Pekerjaan yang Dibutuhkan Jepang dari Tenaga Kerja Indonesia” bahwa 345.150 orang dibutuhkan untuk mengisi berbagai posisi, di antaranya sebagai Care Worker, Industrial Machinery, Automobile Repair and Maintenance, Manufacture of Food and Beverages, Food Service Industry, bahkan hingga Aviation Industry.
Artikel Pilihan
Jenis-Jenis Lowongan Kerja ke Jepang
Ada banyak lowongan kerja ke Jepang yang membutuhkan kriteria berbeda-beda berdasarkan bidangnya. Standarnya pun disesuaikan dengan level yang diisi. Meskipun menempati bidang pekerjaan yang sama namun posisinya berbeda, jelas saja persyaratannya pun akan berbeda. Posisi manajer tidak akan sama kualifikasinya dengan tenaga teknis atau operator di lapangan. Di bawah ini ada beberapa bidang yang akan dibahas. Lowongan di bidang-bidang tersebut banyak dibuka dan menarik minat para pencari kerja. Simak jenis lowongan berdasarkan bidangnya serta beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Hospitality
Hospitality industry adalah industri yang ranah pekerjaannya bersinggungan dengan pelayanan, keramah-tamahan, serta sesuatu yang menghibur bagi pelanggannya. Sebenarnya ranah pekerjaan ini sangat luas, namun umumnya jika ada lowongan kerja ke Jepang berkaitan dengan hospitality maka akan menjurus ke perhotelan. Posisi kerja di bidang ini tidak hanya sebagai housekeeping atau front desk saja, tetapi ada juga untuk menjadi asisten koki, dan masih banyak lagi. Kemampuan bahasa jelas menjadi faktor utama karena harus berkomunikasi dengan banyak orang. Selain itu, penampilan fisik pun dinilai. Seseorang harus terlihat menarik dan menyenangkan karena tugas utamanya adalah melayani pelanggan.
2. Pariwisata
Bidang pariwisata berurusan dengan hospitality, karena pekerjaan ini pun berhubungan dengan pelayanan dan menghibur pelanggan. Mengingat Jepang adalah salah satu negara yang menjadi destinasi liburan favorit, maka bidang pariwisata Jepang membutuhkan banyak tenaga. Salah satu contoh posisinya adalah sebagai tour guide untuk orang asing. Tak banyak warga Jepang asli yang mampu berbahasa Inggris dengan baik, maka dibutuhkan tenaga kerja asing yang dapat menjelaskan segala sesuatu sepanjang perjalanan wisatawan tersebut. Lowongan kerja ini banyak diminati oleh para mahasiswa yang sambil kuliah di Jepang karena menguntungkan sebagai pekerjaan paruh waktu.
3. Tenaga Medis
Indonesia cukup banyak mengirim tenaga kerja medis ke Jepang, khususnya sebagai perawat lansia. Jumlah yang terus bertambah menunjukkan bekerja ke Jepang di bidang medis ini menarik bagi masyarakat. Salah satu faktor utamanya adalah gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia. Berdasarkan data dari Persol Indonesia dan Kelly Service dalam artikel Kompas.com edisi 2 Mei 2018 berjudul, “Ini Besaran Gaji Karyawan yang Bekerja di Sektor Kesehatan dan Farmasi di Indonesia” disebutkan bahwa gaji perawat berada di rentang Rp4 juta hingga Rp7 Juta setiap bulannya.
Sedangkan menurut Asosiasi Perawatan Jepang (Nihon Kango Kyokai) di tahun 2018 para pekerja Indonesia yang berprofesi sebagai perawat di Jepang bisa mengantongi kurang lebih 264 yen atau setara dengan Rp35 jutaan. Mereka adalah lulusan SMA dengan pelatihan 3 tahun atau lulusan baru dari sekolah keperawatan. Sebelum berangkat ke Negeri Sakura, para calon perawat ini diwajibkan untuk kursus Bahasa Jepang selama 6 bulan di Indonesia. Secara garis besar, ada dua posisi yang dibuka untuk warga asing, yaitu tenaga perawat (kangoshi) dan caregiver (kaigofukushishi).
4. Pendidikan
Jika berbicara tentang lowongan kerja di bidang pendidikan pasti banyak yang berpikir adalah menjadi guru di sekolah. Sebenarnya peran ini tidak hanya dijalankan oleh sekolah saja, ada lembaga pendidikan non-formal di Jepang yang membutuhkan tenaga kerja asing, misalnya preschool atau konsultan pendidikan. Lowongan kerja ke Jepang di bidang pendidikan tidak memiliki persyaratan khusus kecuali kemampuan bahasa. Melihat dari segi keterampilan mengelola kelas, membangun hubungan dengan murid, dan lainnya, tetap sama seperti di Indonesia.
5. Industri
Selain di bidang medis, bidang industri pun banyak diminati oleh para pekerja Indonesia. Bidang ini cakupannya sangat luas, namun umumnya mereka mencari lowongan di pabrik-pabrik, seperti pabrik pengolahan makanan. Skill khusus dibutuhkan di bidang industri, apalagi yang berkaitan dengan teknik mesin atau komputer. Namun tak perlu khawatir, beberapa posisi membutuhkan keterampilan yang standarnya kurang lebih sama dengan di Indonesia. Satu hal penting di sini adalah kemampuan bahasa yang lebih teknis karena instruksi kerja dan hal-hal lainnya pasti menggunakan istilah khusus.
Standar Gaji yang Diberikan
Beberapa lowongan kerja ke Jepang menawarkan gaji yang sangat tinggi jika dibandingkan di dalam negeri. Namun demikian, angka suatu posisi tidak dapat dipastikan untuk posisi lainnya. Begitu juga dengan tunjangan, fasilitas kerja, serta besaran uang lembur. Data yang dikeluarkan oleh Ministry of Health, Labor, and Welfare Jepang, menyatakan bahwa upah minimum di Jepang rata-rata 901 Yen per jam. Angka ini naik 27 Yen dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan kota, Tokyo adalah upah minimum yang tertinggi, yaitu di angka 1.013 Yen. Sedangkan, upah terendah berada di kota Kagoshima, Okinawa, dan Miyazaki, yaitu sebesar 790 Yen per jam.
Setiap pekerja akan menerima slip gaji layaknya bekerja di Indonesia. Dalam slip gaji ada beberapa rincian selain gaji pokok, yaitu tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, serta beberapa potongan, seperti biaya asuransi kesehatan, asuransi kepegawaian, asuransi perawatan jangka panjang, dan sebagainya. Ada juga pajak yang dikenakan, yaitu pajak pendapatan dan pajak daerah. Jika seorang pekerja mendapatkan asrama, beberapa perusahaan ada yang memberikannya gratis namun ada juga yang membebankannya ke dalam gaji. Ini akan otomatis langsung dipotong di akhir bulan.
Cara Mencari dan Mendaftar Lowongan Kerja ke Jepang
Ada banyak cara untuk mendapatkan informasi lowongan kerja ke Jepang. Jika menginginkan sumber yang paling valid dan aman yakni melalui Dinas Ketenagakerjaan, baik secara provinsi maupun daerah. Namun akan lebih mudah jika mencarinya melalui situs Kementerian Ketenagakerjaan karena lapangan pekerjaan yang ditampilkan lebih global, tidak terbatas di kota-kota besar dan daerah Indonesia saja. Selain itu, manfaatkan jaringan pertemanan untuk mencari lowongan kerja ini. Siapa tahu teman-teman yang ada di media sosial punya informasi tersebut dan cocok untuk dilamar.
Pada saat akan mendaftar, perhatikan semua persyaratan, mulai dari syarat administrasi, skill tertentu, hingga fisik. Karena beberapa posisi ada yang mengutamakan penampilan fisik, namun sebagian lainnya mengedepankan kemampuan teknis atau pengetahuan manajemen lainnya. Trik lainnya adalah melalui kesempatan magang ke Jepang. Biasanya para peserta magang akan lanjut bekerja di sana apabila perusahaan cocok dengan etos dan kualitas kerjanya. Oleh sebab itu, update terus informasi tentang kerja ke Jepang karena saat ini kesempatannya terbuka lebar, namun sayangnya masih belum banyak orang yang mau mengeksplorasinya.